Monday, October 24, 2011

Bila Saatnya Tiba

Episode 1
Saat aku terpilih jadi Ketua Youth Bible Camp di UKM Kristen bertahun-tahun yang lalu, aku bersukacita. Why? Karena itu adalah jawaban doaku setahun sebelumnya. Aku pernah berdoa setahun sebelumnya kalau aku mau jadi ketua YBC berikutnya, dan aku minta Tuhan jadikan aku ketua yang bersukacita mengerjakan segala sesuatunya. Kupikir, aku akan jalani pelayanan itu dengan sukacita, kan doaku udah dijawab ya....Hahahaha. Benarkah demikian? Salah! Aku memulai dengan sukacita, dan di perjalanannya banyak menangis, ada kekecewaan, ada kelelahan, jauh banget deh dari yang aku bayangkan, aku diproses habis-habisan *sigh* Pada akhirnya, Tuhan ubah ratapku jadi tari-tarian ^^V Tapi kalau aku ngeliat ke belakang, melihat perjalananku selama kepanitiaan itu, aku gak tau deh gimana aku bisa ngejalaninnya. Apa yang terjadi, beda banget sama yang aku bayangkan sebelumnya, kalau tahu itu yang akan aku hadapi, haduhhhh....mungkin gak maulah aku jadi ketua, hehehehe. Dah kuatir dan takut duluan lah aku pastinya, tapi sewaktu dijalani, aku dapati, ternyata semua bisa terlewati dengan baik.

Episode 2
Sewaktu papahku sakit, aku gak pernah bisa membayangkan bagaimana ntar kehidupan kami kalau papah dipanggil Tuhan, maklum penyakit papah tergolong parah-gagal ginjal. Jadi aku kadang memikirkan hal buruk itu, asli, waktu itu gak tau harus ngapain kalau papah pergi untuk selamanya....aku baru lulus kuliah, adekku yang cowok masih kuliah, adekku yang cewek masih SMP, mamahku gak bekerja pula. Saat itu aku mikir, kalau itu terjadi mimpiku untuk kuliah lagi hancur, trus gimana dengan studi adek-adekku, bagaimana dengan kehidupan kami nantinya. GAK KEBAYANG HARUS GIMANA. Iya kalau aku cepat dapat kerja, kalo ngga piye. Gak tau harus ngapain. Aku kuatir. Aku takut.

DANNN....Waktu papah pergi untuk selamanya, aku menangis sejadi-jadinya, sedih karena gak bisa ketemu papah lagi, bingung memikirkan masa depan kami sekeluarga. Setelah penguburan papah, aku ingat kami sekeluarga berpelukan menangis dan berdoa bersama di depan makam papah. Aku ingat kalau aku bilang (kurang lebih) gini sama Tuhan: “Tuhan, kami gak tau harus ngapain, kami kuatir kehidupan kami gimana ke depannya,kami gak tau gimana caranya,  tapi kami percaya Engkau Allah yang memelihara kami. ” Dan ya, pemeliharaan-Nya sempurna atas kami....I praise You, my LORD... \(“,)/

Dari banyak hal yang aku alami, kedua episode di atas hanyalah sebagian kecil kisah bagaimana Allah memampukanku menghadapi segala sesuatu bila saatnya tiba. Saat belum terjadi, memang gak terbayangkan, emang gak terpikirkan bagaimana aku melewatinya. Seringkali aku kuatir akan sesuatu yang mungkin atau mungkin gak terjadi besok, bahkan aku takut, bingung, tidak tahu harus bagaimana.
Aku terkadang memikirkan masa depan dan berpikir:
Bagaimana kalau aku gak dapat kesempatan sekolah penera?
Bagaimana kalau aku gak bisa naik pangkat?
Bagaimana kalau aku tidak menemukan A Godly Man dalam hidupku?
Bagaimana kalau aku menikahi yang bukan A Godly Man?
Bagaimana kalau ternyata aku harus melajang?
Bagaimana kalau aku menikah dan ternyata susah memiliki keturunan?
Bagaimana kehidupan rumah tanggaku kalau aku menikah?
Bagaimana pekerjaanku kalau aku menikah?

Banyak pertanyaan BAGAIMANA yang mungkin lucu bagi orang lain, tapi serius, aku pernah memikirkannya ^^’
SEMUA masih belum kutemukan jawabannya.
Dannnn....YA, memang saat sesuatu belum terjadi kita gak akan pernah tau bagaimana menghadapinya. Bagaimana menjalaninya. Tapi, aku mengalami sendiri, dalam banyak hal kita gak tau bagaimana bila itu terjadi nanti apa yang harus kita lakukan, TAPI BILA SAATNYA TIBA Allah akan memampukanku menghadapinya.

Yang perlu aku lakukan SEKARANG adalah memberikan semua perhatianku pada apa yang Allah lakukan SEKARANG dan tidak kuatir akan masa depan. Aku belajar percaya, ALLAH akan membantuku menghadapi hal-hal yang sulit BILA SAATNYA TIBA. 


Bukan sekarang,TAPI, BILA SAATNYA TIBA ^^


Kasongan, 24 Oktober 2011
-Mega Menulis-


No comments: