Saturday, October 29, 2011

Maukah Kamu Peduli?

Kemaren dulu, gara-gara baca komen Nonik di tulisanku aku jadi teringat tentang materi Bersaksi yang kudapat di KAMBIUM. O, iya komen Nonik kayak gini:
aku jadi bertanya-tanya, kapan terakhir kali aku meluangkan waktu buat temen2ku buat denger keluh kesah en pergumulan mereka? kok rasanya udah gak pernah lagi.... padahal banyak temen2ku yg belum kenal TY. Doain ya Mbak,biar aku punya keberanian untuk menyapa mereka.... and to open up my heart  to listen to their problems.

So, sekarang aku mau nanya:
Mana yang lebih penting bagimu, bersaksi melalui perkataan atau melalui perbuatan?
Apa alasanmu berkata demikian?
Silakan dijawab ya...(entah dalam hati atau dikomen, hahahahaha).

Dulu banget waktu ditanya gitu aku bakal jawab, “PERBUATAN DONG....Bukankah iman tanpa perbuatan tu mati?” *pake bawa ayat segala nih jawabnya, hehehehehe”

Sebenarnya, keduanya SAMA PENTING. Gak ada yang lebih penting.
Jadi ceritanya, aku baru tau kebenaran ini pas zaman di Kambium dulu diajarin kalo bersaksi tentang Kristus memiliki 2 sisi mata uang yang gak terpisahkan, sisi yang satu adalah melalui perkataan dan yang kedua lewat perbuatan. Keduanya harus ada, sama seperti uang yang tidak berlaku kalau salah satu sisinya kosong.

Kenapa keduanya harus ada?
Jika kita bersaksi lewat perkataan saja minus perbuatan-artinya kita ngomomgin tentang Yesus Sang Juruselamat, tapi hidup kita masih acak kadul, masih terus tinggal tetap dalam dosa, bagaimana orang lain akan tertarik pada Yesus yang kita saksikan itu? Orang tidak akan tertarik. Dari awal dah jauh-jauh deh mereka dari kita. Wong hidup pengikut Yesus yang satu ini jahatnya bukan main kok, gimana TUHANnya? Itu yang mereka pikirkan.Sebelum perkataan kita membawa orang lain pada Kristus, perbuatan kita akan membuat mereka berlari menjauhi kita.

Trus, kalo kita Cuma melakukan perbuatan yang baik saja minus ngomong tentang Yesus yang sudah mengubah hidup kita maka yang terjadi adalah perbuatan baik tinggallah perbuatan baik. Banyak orang bisa kok berbuat baik, dengan usaha sekuat tenaga dan disiplin yang luar biasa pasti-dengan kemampuan dan usaha semata. Tetapi kita berbeda, yang membedakan adalah Yesus lah yang memampukan kita. Kita yang berdosa ini telah diselamatkan Yesus oleh kasih karunia-Nya, dan apa yang kita lakukan adalah ucapan syukur kita pada-Nya. Tapi sekali lagi, jika kita hanya melakukan yang baik, tanpa bercerita tentang Yesus, kita sama dengan dunia ini. Perbuatan baik tinggal lah perbuatan baik.

Next question for you.....
Mana yang lebih sulit, bersaksi lewat perbuatan atau kata-kata?
Bagiku sih lewat kata-kata, entah ya gimana bagi kalian yang membaca ini ^^ Buatku berbicara langsung tentang Kristus tu sulit, apalagi berkata-kata pada MEREKA YANG BELUM MENGENAL KRISTUS dan tidak tertarik padaNya. Untuk perbuatan tidak terlalu sulit bagiku karena akun juga memang berjuang menyenangkan Kristus lewat perbuatanku sehari-hari, jadi itu “tidak dengan sengaja” aku lakukan untuk bersaksi ^^ Aku hanya ingin menyenangkan Dia lewat perbuatanku.

Tapi perkara “tidak dengan sengaja” bercerita tentang Kristus adalah hal yang memerlukan usaha lebih keras bagiku, perlu banyak doa, keberanian dan hikmat dari Allah. Hikmat untuk tahu kapan dan apa yang harus diucapkan, bagaimana mulai bercerita tentang Dia. Aneh dan canggung kan kalo tau-tau tanpa babibu langsung tembak ngomong tentang Kristus? ^^ Aku juga perlu keberanian untuk menyampaikan apa yang Tuhan ingin aku sampaikan. Dan doa pastinya, supaya sungguh Allah yang bekerja di dalamku dan melalui ucapan-ucapanku.

Ketakutan terbesarku adalah saat aku ‘salah’ berkata-entah dalam hal timing, isi perkataan, dsb-nya adalah...... kalau-kalau orang tidak peduli apa yang aku katakan. Dan kemudian berespons negatif, lalu menjauh dariku. Emang sih, kayak dibilang, kita bisa menanam dan menyiram, tapi pertumbuhan dari Tuhan. Kita bisa berkata dan bersaksi tentang Kristus, tapi respons orang tersebut bukanlah tanggung jawab kita, dia menerima atau tidak adalah pekerjaan Kristus. Aku tahu itu, tapi jujur, tetap saja aku rindu mereka PEDULI pada kesaksianku, at least mendengarkan sampe abis dan gak sebodo teuing lahhhh...^^

Hal ini juga yang membuat BERSAKSI MELALUI PERKATAAN itu penting:
Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan. Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?. Roma 10:13-14

See? Betapa pentingnya orang lain MENDENGAR tentang Kristus, dan bagaimana mereka bisa mendengar tentang Dia kalau kita tidak pernah MEBERITAKANNYA?

Ok, then apa hubungannya dengan komen Nonik?
JADIIIII..........baca komennya Nonik bikin aku kembali diingatkan bener kalo PEDULI SAMA ORANG LAIN adalah cara supaya kita bisa bersaksi tentang Kristus lewat kata-kata kita.
Kenapa?
Karena sesungguhnya.....
ORANG TIDAK AKAN PEDULI PADA APA YANG KAMU KATAKAN, SAMPAI MEREKA TAHU KALAU KAMU PEDULI (PADA MEREKA).

Aku mendengar kebenaran itu pertama kali dari Kak Johan, dan kemudian membacanya lagi di bukunya John Maxwell. Dan kupikir itu benar, kudapati orang-orang yang perkataannya kupedulikan adalah perkataan mereka yang telah menunjukkan kepeduliannya kepadaku. Mereka yang aku tahu mengasihiku dan peduli padaku. Sungguh aku menghormati dan peduli pada apa yang mereka katakan. Bahkan saat aku sebenarnya gak ingin mendengarkan, aku akan berusaha mendengarkan. Mereka yang kita dengarkan biasanya adalah mereka yang dekat dengan kita.

So, salah satu langkah jika kita ingin kesaksian kita tentang Kristus melalui perkataan didengarkan orang lain adalah dengan menunjukkan kepedulian pada mereka dan terlibat dalam hidup mereka. Untuk hal ini, sungguh aku perlu minta hati yang mengasihi dan peduli pada orang lain kepada Kristus, dan perlu berlatih juga menunjukkan kepedulian pada orang lain.

Seingkali PEDULI ini bukanlah hal yang mudah. Membutuhkan pengorbanan. Spending waktu (pastinya), duit (kadang), dan perasaan (seringnya). Tapi percayalah, ntar buahnya bakal manis dan berlimpah-limpah kok ^^V Terkadang kita susah ‘terhubung’ sama orang lain ya karena itu tadi, kita gak mau berkorban. Tapi kalau mau kesaksian kita dalam kehidupan seharian kita efektif, itulah caranya.

Jadi, maukah kamu MENUNJUKKAN KEPEDULIAN kepada orang lain?


Kasongan, 29 Oktober 2011
-Mega Menulis-




No comments: