Tuesday, November 1, 2011

Kelemahan

Beberapa hari yang lalu aku bercakap-cakap dengan adek cewekku yang namanya Ruri, dia berumur 18 tahun, masih ABG gitu laaahhhh...Hahahahaha. Ini percakapan gak penting kami:
Me : Jarang cuci muka kah kamu Cun? (Cun=bucun, panggilan sayang kami sekeluarga, it means “BUNGSU”-dia anak bungsu di keluarga kami)
Ruri : Kenapa mbak?
Me : Tu, mukamu jerawatan lagi. Pasti jarang dia ni cuci muka, makanya kumat jerawatmu.
Ruri : Gak ah, rajin aja aku cuci muka. Tau ni jerawatan lagi, kenapa kah?
Me : Boh, biasanya jerawatan tu gara-gara jarang cuci muka, kan tiap hari muka kita ni ngeluarin minyak, nah kalo pori-pori muka tersumbat make up ato kotor, jadi am jerawatnya. (Sok-sokan jadi ahli dokter kulit :p)
Ruri : Rajin ja aku cuci muka mbak, gak tau am  lagi gini. Ya sudahlah, biar ja gen, aku akan hidup dan mencintai jerawatku ini seumur hidupku.
Me : *ngakak* Huahahahahahahahaaha........Gilooooo.....

Nobody’s perfect in this world.
Jerawat ma bukan A BIG PROBLEM lah ya.... Bukan ‘sesuatu’ :p  Setiap orang punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing, memiliki kelemahan dan kekuatannya masing-masing. Kupikir kebanyakan dari kita(termasuk aku) kalau boleh memilih, ingin menjadi orang yang gak memiliki kelemahan. Kita bangga dengan kelebihan dan kemampuan kita, tapi apakah kita mau menyukai bahkan mencintai kelemahan dan ketidakmampuan kita? Yah, at least menerima lah...^^’

Bukan berarti kita stag dan ‘nerimo’, lalu gak berusaha melakukan sesuatu untuk meningkatkan kualitas diri kita ya... Tapi perlu disadari, ada hal yang bisa diubah dan ada yang nggak. Ada kelemahan yang mungkin akan jadi bagian hidup kita seumur hidup. Suka gak suka, mau gak mau, kita hidup dengan kelemahan kita masing-masing. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang MAHA MAMPU.

Mengapa Tuhan tidak menciptakan kita tanpa kelemahan? Well, seenggaknya ada beberapa tujuan mengapa kita memiliki kelemahan:

1.      Supaya gak sombong
supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah. 1 Kor 1:29
Bayangkanlah, ada seorang manusia sempurna, tanpa cacat, tanpa kelemahan, memiliki kesehatan yang prima, sanggup melakukan apapun, memiliki kekuatan tak terbatas, kepandaian di segala bidang. Menurutmu, akan jadi orang yang bagaimanakah dia, yang rendah hati kah atau yang sombong? Kemungkinan besar, dia akan jadi sombong, karena dia merasa sanggup melakukan segalanya. Allah tidak ingin kita menjadi orang yang seperti ini, Dia menaruh kelemahan-kelemahan dalam hidup kita, untuk mengingatkan diri kita siapa kita sebenarnya, kita bukanlah Allah yang tanpa kelemahan. Kita manusia, manusia yang lemah dan karenanya membutuhkan Allah. Kelemahan kita membuat kita tahu diri, mengingatkan betapa gak berdayanya kita di hadapan Allah, membawa kita pada pengakuan bahwa hanya Allahlah sumber kekuatan kita.

Beberapa hari yang lalu, minaku (bhs.Dayak, mina=tante) memasak, dan dia meninggalkan kompor dalam keadaan hidup, hanya sesaat-untuk membeli ikan dari penjual ikan yang lewat di depan rumah. Tanpa disadarinya, api membesar dan mulai membakar dapur kami. Untunglah, saat itu om belum berangkat bekerja, sehingga mereka berdua dapat segera menangani kebakaran tersebut. Minaku mengaku shock setelah kejadian itu. Dan lewat kejadian itu dia berkata, betapa dia menyadari betapa kecilnyamanusia di hadapan Tuhan.

Sesungguhnya, tidak ada satupun hal dalam hidup yang kita miliki yang dapat kita sombongkan. Kelemahan kita mengingatkan akan hal ini.

2.      Supaya mengandalkan Tuhan dan bukannya kekuatan sendiri
Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan. Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar. Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh, supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah. 1 Kor 2:2-5

Kebanyakan manusia tersungkur, tertunduk, menangis dan mengakui bahwa hanya Allah sumber kekuatannya saat dia dihadapkan pada kelemahannya, ketidakmampuan maupun ketidakberdayaannya. Seringkali saat kita merasa kuat dan baik-baik saja dalam kehidupan, kita bersikap seolah-olah kita tidak membutuhkan Allah, “Buat apa,toh tanpa Tuhan hidupku baik-baik saja.”

Pernah kan tuh dengar kesaksian  orang kaya yang hidupnya makmur dan gak pernah peduli pada Allah, lalu karena bangkrut dan jatuh miskin dia mulai merasa gak berdaya, lalu saat dia mulai mengandalkan Tuhan, hidupnya dipulihkan. Atau kesaksian orang-orang yang menderita sakit berat, kemudian mulai rajin berdoa, mencari pertolongan dan kesembuhan dari Tuhan.

Sebenarnya kita menyadari, Tuhan lah yang merupakan sumber kekuatan kita, toh ujung-ujungnya saat merasa gak sanggup, kira berlari pada Dia kan? Hanya payahnya selama ini kita mencoba menjalani hidup ini dengan kekuatan kita sendiri. Perlu disadarkan  nih! ^^’

3.      Menyadari kalau kita membutuhkan orang lain dan belajar saling memperhatikan
Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pemandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus. Dan terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian khusus. Hal itu tidak dibutuhkan oleh anggota-anggota kita yang elok. Allah telah menyusun tubuh kita begitu rupa, sehingga kepada anggota-anggota yang tidak mulia diberikan penghormatan khusus, supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan. 1 Kor 12:23-25
Perhatikan, apa yang menjadi kelemahan bagi kita, bisa saja merupakan kekuatan bagi orang lain. Apa yang tidak bisa kita kerjakan, bisa dikerjakan orang lain. Karena tidak semua hal dapat kita kerjakan maka kita membutuhkan orang lain. Kita tidak boleh meremehkan hal-hal yang dengan baik mampu dikerjakan orang lain, karena kita belum tentu mampu mengerjakannya. Seandainya kita bisa melakukan segalanya, kemungkinan kita akan merasa gak membutuhkan orang lain, tapi puji Tuhan, gak gitu ^^

Kita sebagai anggota tubuh Kristus seharusnya saling melengkapi dan melakukan fungsinya masing-masing. Fungsi tangan beda dengan kaki, fungsi mata beda dengan fungsi telinga. Telinga tidak bisa melakukan apa yang dilakukan mata, demikian juga sebaliknya. Kemampuan yang kita miliki dapat digunakan untuk menolong orang lain, demikian pula orang lain dengan kemampuannya seringkali menolong kita, iya kan? Kelemahanku mengajarkanku kalau aku membutuhkan orang lain, aku gak bisa hidup sendiri, aku gak boleh egois.

4.      Agar Tuhan dimuliakan
Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. 2 Kor 12:9
Ini ma, gak usah diragukan lagi. Dalam kelemahanku , kudapati bner-bner sempurna pertolongan Tuhan atasku. Kalo dengan kelebihan dan kekuatanku aku jadi sombong, merasa hebat dan kuat, mengandalkan kemampuanku sendiri. Kelemahanku membuatku sadar, bahwa kalau aku sanggup menghadapi hidup ini dengan semua kelemahanku, itu semua hanya karena pertolongan Tuhan. Dia berkuasa atas hidupku dan turun tangan dalam hal-hal yang kupikir gak sanggup aku atasi. Supaya nyata, kuasaNya lah yang mengerjakan segalanya. Tidak ada kesempatan bagiku menepuk dada dengan sombong seolah-olah itu kesanggupanku, gak bisa, karena nyata Tuhanlah yang mengerjakannya.

Jangan pernah menyesali mengapa kita memiliki kelemahan atau kekurangan tertentu. Semua itu ada pada kita dengan tujuan tertentu. Tujuan-tujuan dia atas misalnya ^^V Kalau selama ini kita menggunakan kekuatan yang kita miliki secara maksimal, mari kita gunakan kelemahan kita secara maksimal sesuai tujuannya. Untuk apa? Supaya kita merendahkan hati dan gak sombong, supaya kita belajar mengandalkan Tuhan, supaya kita gak egois dan bersekutu dengan orang lain, dan supaya Tuhan turun tangan dalam kelemahan kita-agar KuasaNya terlihat sempurna dan dengan demikian Dia dimuliakan.

Seperti adikku Ruri yang mau hidup dan mencintai jerawatnya seumur hidupnya (alamaaakkkkk....), aku juga mau belajar menyukai kelemahan dan kekurangan yang kumiliki, karena bukan tanpa tujuan aku memilikinya. Aku akan belajar mencintainya, hahahaha ^^’



Kasongan, 1 November 2011
-Mega Menulis-


No comments: