Tuesday, December 20, 2011

Keinginanmu Menentukan Tindakanmu

“Aku pengen bikin candles christmas gitu, tapi kayaknya tahun depan aja deh”, komenku pada tulisannya Shinta yang berjudul Cheap and DIY Christmas decor , keren euy gimana dia mendekor ruangannya sehingga suasana Natalnya kerasa, sangat memperhatikan detail, top deh d^^b

Dan kemudian dia bales, “Bikin aja Meg, masi sempat kok tahun ini.”

“Gak bisa deh, di tempat kerjaku sekarang susye nyari pita bagus gitu. Lagian ntar lagi Natalan aku malah mau kekampungnya nenekku”, ujarku.

“Gak perlu pake pita bagus, pake karung yang digunting juga bisa, trus ikat aja pake pita biasa, tambahin daun-daun kecil warna ijo, jadi dah...”, tambahnya lagi.

Speechless. Ibu yang satu ini sangat kreatif...Hahahahaha. Keren. Keren. Keren d^^b Ada-ada aja idenya untuk membuat sesuatu. Bahkan waktu bahan yang diperlukan pun gak ada, dia bisa menemukan bahan pengganti yang gak kalah kerennya. Kayaknya semua bisa dipakenya. Saluuutttttt......Niat banget dah dia kalo masalah ginian. Dekornya sangat memperhatikan detail booo....

Inilah perbedaan yang niat dan yang gak niat, yang ingin dan gak ingin, hahahahahahaha.

Bener tuh kalimat yang pernah aku dengar. Aku lupa dengar dari sapa ato baca dimana, kalo gak salah dari Bobby deh. Begini kalimatnya (kalo gak salah):
Jika hati tak ingin, dia akan menemukan 1001 macam alasan, tapi jika hati ingin, dia akan menemukan 1001 macam cara.

Shinta yang ingin n niat banget mendekor dengan murah dan indah, well...ketemulah 1001 macam cara. Dan aku yang pada dasarnya suka sesuatu yang praktis dan gak terlalu mau repot (kalo pengen banget, hayoooo...baru dijabanin) Cuma bisa menemukan 1001 alasan untuk tidak berkreasi. Cape duehhhh.....^^’

1001 alasan apa yang sudah kita keluarkan untuk tidak melakukan sesuatu yang baik?
Untuk gak sate misalnya, alasan yang kadang aku pakai:
Karena cape...
Gak ada waktu....
Banyak kerjaan...
Bangun telat....
Ketiduran pas malam....
*Apalagi ya? Mengingat-ingat*
Emang sih tu alasan blom nyampe 1001 :p. Tapi tetap aja itu ALASAN....! Well, emang itu benar kok terjadi. Tapi mengingat perkataan yang pernah kudengar tadi, jadi mulai mengkoreksi diri. SEHARUSNYA jika aku benar-benar ingin SATE, bisa dong cari cara supaya aku bisa SATE!! ^^

Apakah yang sesungguhnya diinginkan hatiku?
Bagaimana aku bisa melakukan atau tidak melakukan sesuatu jika aku gak tahu apa yang sebenarnya diinginkan hatiku?
Selama ini, kalau aku sering gagal menyenangkan hati Allah, dan mencari alasan untuk setiap dosa yang aku lakukan, mungkin karena sebenarnya hatiku tidak ingin memyenangkan Dia, aku hanya ingin menyenangkan diriku sendiri T_T

Aku perlu belajar dari Om Paulus yang sungguh mengerti apa yang dia inginkan dalam hidupnya, dia berkata:
Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya. Filipi 3:10

Dia menginginkan Kristus dan hanya Kristus dalam hidupnya. Dia melakukan segalanya untuk mengenal Kristus.

Paulus benar, pengenalan akan Kristus dimulai saat kita belajar tunduk dan taat pada-Nya, saat kita lebih memilih melepaskan apa yang Dia ingin untuk kita lepaskan. Saat kita belajar berkata “YA” pada setiap keinginanNya, dan berkata “TIDAK” pada setiap hal yang kita tau akan mendukakan hatiNya. Saat itulah kita mulai mengenal siapa Dia.

Salah satu CARA untuk mengenal Kristus telah ditemukan Paulus, dimulai dengan MENAATINYA.

Dan jika Kristus ingin dia melepaskan banyak hal gak penting dalam hidupnya, dia melakukannya. Om Paulus melepaskan segala hal yang gak penting.

See this...!!
Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus.Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus. Filipi 3:7-8

Tapi Meg, keselamatan dari Kristus kan Cuma-Cuma, bukan karena usaha kita kan? Kita tinggal menerima Kristus dengan iman kalo Dia telah menebus kita dengan darahnya kan? Keselamatan kan pemberian Meg, lihat ini Meg:

Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Efesus 2:8-9

IYEEEE.....keselamatan emang ASLI.MURNI. Sungguh pemberianNya semata. Betapa Dia penuh dengan kasih karunia. Kristus menebus dosa kita dengan darahNya, dan barangsiapa yang percaya kepadaNya dan menerimaNya tidak akan binasa, we are saved by GOD. Keselamatan diberikan kepada mereka yang mau menerimaNYA.

Tapi perhatikan lagi deh apa keinginan Paulus sekali lagi:
Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya. Filipi 3:10

Paulus tidak sekedar ‘ingin diselamatkan’ dari hukuman kekal. Dia tidak berhenti sampai di situ. Banyak orang menerima Kristus yang luar biasa dan telah menyelamatkan hidup mereka kemudian berkata,”Tuhan sungguh baik,aku telah menerima anugrah keselamatan dariNya, aku bersyukur.” Banyak orang berhenti pada ‘menerima Kristus’. Sudah. Titik.

Paulus telah melihat dan menerima karya penyelamatan Kristus dalam hidupnya, (mungkin) terheran-heran pada pribadi Kristus, kok mau-maunya mati bagi dia, kemudian Paulus memutuskan: YANG KUKEHENDAKI IALAH MENGENALNYA...pribadi mengagumkan yang telah mati baginya. Dan Dia melakukan apa saja untuk mengenalNya, bahkan jika itu dimulai hanya dengan menaatiNya.

Apa keinginanmu sesungguhnya Meg?
Apakah hanya ingin menerima keselamatan dari Kristus?
Atau seperti Paulus yang ingin mengenal pribadi yang telah memberinya keselamatan itu?
Keinginanmu yang sebenarnya akan menentukan setiap tindakan dalam hidupmu.

“Tuhan, jika selama ini apa yang aku inginkan salah, ampuni aku  ya Tuhan. Kalau tindakan-tindakanku disebabkan keinginanku yang salah, ampuni aku ya Tuhan. Aku sangat bodoh, bukan hanya karena menginginkan yang salah, tapi juga karena menginginkan apa yang gak aku butuhkan. Keinginanku gak penting. Hari ini aku menyadari yang kubutuhkan sebenarnya adalah KAU. Hanya Kau ya Tuhanku. Hanya Kau. Aku memerlukan dan menginginkanMu. ”


Kasongan, 20 Desember 2011
-Mega Menulis-

No comments: