Monday, December 17, 2012

Please Pray For My Mom



Beberapa minggu ini bener-benar menguras fisik dan emosiku, banyak banget kejadian. Tapi yang ingin aku bilang sekarang adalah, I really need your pray for my mom. Dua minggu yang lalu mamahku check up kesehatannya pada seorang dokter penyakit dalam sambil membawa hasil periksa darahnya di laboratorium. Sebelumnya mamahku pernah mengalami stroke ringan, jadi setiap beberapa bulan memang pasti dia memeriksa darahnya. Hasil darahnya bagus banget, lemak dalam darah yang biasanya tinggi, menurut hasil lab-nya yang terakhir dah normal. Pada saat itu, mamah menanyakan pada sang dokter, kenapa matanya bengkak. Sudah beberapa lama sih itu menjadi keluhannya, tapi baru kali itu mamah menanyakan pada dokternya. Sang dokter memberikan rujukan pada mamah untuk memeriksakan matanya ke seorang dokter spesialis mata.

Friday, November 30, 2012

December is Month Of Kindness (Ayat Hapalan)



Hai...hai...!!!
Still menghapal ayat kah? Bulan November ini aku menghapal ayatnya bolong-bolong, hiks. Dan aku diganjar Allah dengan HARUS BERSABAR LUAR BIASA.
Yeahhh... Hal yang sangat sulit.
Bersabar menunggu...
Bersabar menghadapi manusia...

(kenapa ya bulan November ni banyak banget sesamaku yang dipakai Tuhan untuk menguji kesabaranku *sigh* and I was failed. Pengen gigit banyak orang dah pokoknya bulan ini T_T, ntar dah aku ceritain kapan-kapan) Yang jelas, aku jauh banget dari yang namanya SABAR sekatang-sekarang ini, gara-gara si SABAR dah aku suruh pulang kampung T_T

Pokoke I totally failed bulan ini, udah banyak gak hapal ayat, gak bisa bersabar pulak!
Ujian teori gagal, ujian praktek juga gagal.
Kayaknya harus ngulang-ngulang pelajaran SABAR ini, dan si SABAR harus segera didatangkan lagi dari kampung ^^

Well, aku dah diingatkan Tuhan untuk bersabar, tapi aku MENOLAK. See? Crazy me kan? Ngelawan perintah Tuhan dengan alasan I CAN’T , gak bisa Tuhan, aku gak bisa bersabar menghadapi orang ini. Dan Tuhan ingatkan betapa Dia bersabar padaku selama ini *speechless*

Eniwei,bisa kita lewatkan bagian bersabar ini sebentar? ^^’ Jadi yaaa....Besok dah tanggal 1 Desember looo, yeaayyy....\(“,)/ Gak tau napa ya, kalo dah mau bulan Desember tuh rasanya seneng aja, bawaannya semangat aja, hehehehe. Dan, bulan Desember ini kita bakal menghapalkan ayat mengenai buah roh yakni KEMURAHAN. Dan kalo aku boleh singkat, ini adaha tentang bagaimana Roh Kudus memampukan kita bermurah hati, memampukan kita melakukan sesuatu tanpa menimbang-nimbang pantas atau gak orang ini menerima kebaikan hati kita. Ini tentang melakukan/memberikan sesuatu melebihi apa yang pantas diterima seseorang. Seperti melakukan hal yang bodoh ya? Tapi, Allah melakukannya lebih dulu bagi kita, Dia memberikan pada kita jauh lebih banyak dari apa yang kita pantas terima, tangan kemurahanNya gak henti mencurahkan kebaikan bagi orang jahat seperti kita. Allah sungguh murah hati.

Dan inilah, ayat hapalan kita untuk bulan Desember...
This is Month of Kindness girls...\(“,)/

(O,iya jangan heran yooo, ayat hapalan kita gak nyampe 31 , karena udah aku cari, aku Cuma menemukan ini, hehehehe...Kalo ada teman-teman yang dapet ayat tentang kemurahan dan belum tercantum di sini, please let me know ya, jadi biar aku bisa masukkan di hari-hari berikutnya ^^’)


SUMBER KEMURAHAN : ALLAH
1.Keluaran 12:36
Dan TUHAN membuat orang Mesir bermurah hati terhadap bangsa itu, sehingga memenuhi permintaan mereka. Demikianlah mereka merampasi orang Mesir itu.
2.2 Korintus 9:10-11
Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu; kamu akan diperkaya dalam segala macam kemurahan hati, yang membangkitkan syukur kepada Allah oleh karena kami.
3.Roma 9:15-16
Sebab Ia berfirman kepada Musa: "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati." Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah.

KEMURAHAN ADALAH TANDA
Tanda kita pelayan Allah
4.2 Kor 6:4a,6
Sebaliknya dalam segala hal kami menunjukkan, bahwa kami adalah pelayan Allah, yaitu dalam kemurnian hati, pengetahuan, kesabaran, dan kemurahan hati; dalam Roh Kudus dan kasih yang tidak munafik;
Tanda kita umat Allah
5.Kolose 3:12
Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati,  kelemahlembutan dan kesabaran.
Tanda orang benar
6.Mazmur 37:21
Orang fasik meminjam dan tidak membayar kembali, tetapi orang benar adalah pengasih dan pemurah.

KEMURAHAN ALLAH MENDORONG PERTOBATAN
7.Roma 11:30-31
Sebab sama seperti kamu dahulu tidak taat kepada Allah, tetapi sekarang beroleh kemurahan oleh ketidaktaatan mereka, demikian juga mereka sekarang tidak taat, supaya oleh kemurahan yang telah kamu peroleh, mereka juga akan beroleh kemurahan.
8.Roma 2:4
Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya  dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?
9.Roma  11:22
Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamupun akan dipotong  juga.
10.Yeremia 3:12
Pergilah menyerukan perkataan-perkataan ini ke utara, katakanlah: Kembalilah, hai Israel, perempuan murtad, demikianlah firman TUHAN. Muka-Ku tidak akan muram terhadap kamu, sebab Aku ini murah hati, demikianlah firman TUHAN, tidak akan murka untuk selama-lamanya.

ALASAN BERMURAH HATI
Bapa kita murah hati
11.Lukas 6:36
Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."
Berbuat baik kepada diri sendiri
12.Amsal 11:17
Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri, tetapi orang yang kejam menyiksa badannya sendiri.
13.Matius 5:7
Berbahagialah orang yang murah hatinya , karena mereka akan beroleh kemurahan.
Bersaksi terhadap sesama
14.2 Korintus 9:13
Dan oleh sebab kamu telah tahan uji dalam pelayanan itu, mereka memuliakan Allah karena ketaatan kamu dalam pengakuan  akan Injil Kristus dan karena kemurahan hatimu dalam membagikan segala sesuatu dengan mereka dan dengan semua orang,

KEMURAHAN TUHAN DALAM HIDUP MANUSIA
15.Mazmur 30:5
Sebab sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup  Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi  terdengar sorak-sorai.
16.Mazmur 107:43
Siapa yang mempunyai hikmat? Biarlah ia berpegang pada semuanya ini, dan memperhatikan segala kemurahan TUHAN.
17.Mazmur 23:6
Kebajikan dan kemurahan  belaka  akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.
18.Titus 3:4-5
Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia, pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
19.Roma 11:32
Sebab Allah telah mengurung semua orang dalam ketidaktaatan, supaya Ia dapat menunjukkan kemurahan-Nya atas mereka semua.

KEMURAHAN ALLAH SEBAGAI MOTIVASI
Motivasi pelayanan
20.2 Kor 4:1
Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati.
Motivasi hidup kudus dan berkenan kepada Allah
21.Roma 12:1
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup , yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Motivasi memberi
22.2 Korintus 8:2
Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan

Kemurahan adalah buah roh Kudus
23.Galatia 5:22
Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
Kemurahan adalah karunia rohani
24.Roma 12:8
jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan , hendaklah ia melakukannya dengan sukacita.

BERDOA MEMINTA KEMURAHAN TUHAN
25.Mazmur 90:17
Kiranya kemurahan Tuhan, Allah kami, atas kami, dan teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah itu.
26.Mazmur 27:4
Satu hal  telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.
27.Mazmur 106:4
Ingatlah aku, ya TUHAN, demi kemurahan terhadap umat-Mu, perhatikanlah aku, demi keselamatan dari pada-Mu,
28.Mazmur 18:36
Kauberikan kepadaku perisai keselamatan-Mu, tangan kanan-Mu menyokong  aku, kemurahan-Mu membuat aku besar.

Kasongan, 30 November 2012
-Mega Menulis-




Wednesday, November 28, 2012

Si Dina...Mainan Kami di Rumah (Ampun Ommm... ^^')

Long time no see...
Aih, lama gak posting, dibilang kangen iya juga, buanyak buanget yang mau diceritain. Tapi entah kenapa, kalo dah di rumah tu dah males aja.liat komputer, sakit mata :( I'm tired. Jadi kalo dah di rumah, lebih memilih tidur (yeaahhh..I'm sleeping beauty :p), ato masak-masak, ato bersih-bersih rumah, ato ngurus tanaman. Dan serius, di saat-saat seperti ini, aku jadi super duper salut sama Mpok Lia-yang bersuami dan beranak 2 orang tapi masi sempat ngeposting buanyak buanget di blognya *geleng-geleng* Kekuatanmu melebihi Gatotkaca Mpokkk...:p Belom lagi Ci Shinta yang ngurus rumah tangga, bikin desain n jualan. Alamakkkk, wanita-wanita perkasa mereka ni d^^b Beberapa kali aku dengar mereka sakit, tapi masi aja bisa ngurus keluarga dan exist aja, lagi sakit boooo....!!! Gak kebayang dah. Well, cuma bisa bilang, dalam kelemahan mereka, kekuatan Tuhan terlihat sempurna dalam hidup mereka ^^


Eniwei, ekspresi anak kecil tu menarik yaaa....
*Apaan sihhhh???
Iye, beberapa hari di Palangka Raya pas weekend dan bermain dengan sepupuku yang bernama Nurul Dina Maharani, aku terpesona, terkagum, takjub, seneng buanget ngeliatin ekspresinya. ASLI! Kaya banget ekspresinya. Anak kecil tu mengagumkan, gak heran lah orang segalak apapun kalo dah di depan anak kecil, jadi melembut dah. Mereka sungguh keajaiban Tuhan. Eh, nulis ini jadi pengen ngeliat fotoku waktu kecil, mau aku scan yang lucu-lucu, terus aku postingkan, huahahahaha *narsis*

Ini nih, beberapa ekspresi si Dina, hohohoho....












Aneh ya, cuma duduk beberapa saat di lokasi yang sama, menghasilkan banyak ekspresi gitu. Huaaa, pengeeeennnn...*apaan sihhh!!!???*


Kasongan, 28 November 2012
-Mega Menulis-

Saturday, October 27, 2012

Makna Sebuah Pekerjaan



Beberapa hri yang lalu baca renungan ini di sebuah grup di fesbuk: Remaja GKNF
Entah siapa yang memasukkan aku dalam grup ini, still don't know sampe sekarang, hehehehe...
So blessed pas baca renungan ini, dan aku minta izin buat copas, aku posting di sini as reminder for me, jadi entah kapan kalo aku baca lagi, aku mungkin mengingat lagi apa yang aku dapatkan dan mungkin akan aku lupakan ^^ *maklum, ingatan terbatas :p* 
Enjoy this post.

Woro-worooo....!!!



*just a quick post yang hanya penting bagi beberapa orang :p*

WORO-WOROOO...!!!
Daku mau ke Jakarta hari Senin ntar, tanggal 29 Oktober 2012 ^^

Hahaaayyyy...
Jakarta, I’m coming \(“,)/ *norraaaaakkkk*
Aihhh, norak betul ya aku, macam orang udik masuk kota, eh bukan, orang hutan, kan di Kalimantan banyak hutan, gkgkgkgk ^^V

Thursday, October 18, 2012

Hasil The Power of Kepepet

Hasil The Power of Kepepet :

Nasi Goreng Jawa + Telor Mata Sapi Setengah Matang

Ayooo...tebak apa ini? Hahahaha. Soale waktu aku kirimin via watsap ke seorang temanku, dia salah mengira :p

Sup Telur Kocok

Schotel Bihun Goreng

Sosis Gulung Roti Tawar

Puding Anggur Tipu-Tipu

Bihun Goreng Bakso


Kenapa makanan-makanan di atas kubilang sebagai hasil dari “The Power of Kepepet”?
Karenaaa....
Sejak punya rumah, aku TERPAKSA memasak, hehehe... (Katanya mau jadi isteri yang cakap kayak di Amsal 31 Meg, kok masak aja terpaksa? *geleng-geleng* Tobat Meggg...)
Aku nih, dari dulu, aslinya gak bisa masak looo... (Eh, sampe sekarang juga blom bisa :p) Bumbu-bumbu ato bahan buat masak A atau masak B, mana hapal saya?? Gkgkgkgk.

Sampe-sampe waktu SMA, mamaku maksa aku belajar masak dengan bilang gini:
“Ntar suamimu mau dikasih makan apa kalo kamu gak bisa masak?”
Dan dengan enaknya, aku menjawab, “Ya udah, cari suami yang kaya dunk mah, biar bisa beli di luar, atau nggaji orang buat masak ato ngerantang, bereskan mah?” (Jangan ditiru!!! Anak nakal nih.)
Eh, mamah gak nyerah dan bilang gini, “Iya, puji Tuhan kalo dapat suami yang gitu, kalo gak gimana?”
Dan aku pun masih berjuang hingga titik darah penghabisan dan bilang,”Yah, kalo gitu aku cari suami yang sama kayak aku, hobi makan nasi, indomie sama telor, gampang to?” (Kalo Cum nasi, indomie sama telor goreng ma sambil tutup mata pun aku bisa masaknya, hohoho).
Daaaannnn, mamah pun mengibarkan bendera merah putih eh putih :p
Yihaaa...\(“,)/

Tak disangka-sangka, beberapa minggu ini aku jadi masak-masak  (buat  indomie or  goreng telor tidak aku masukkan dalam kategori masak, hihihihi). Selama ini aku makan dengan beberapa sumber:
-beli di warung/orang yang menjajakan ke kantor
-makan roti tawar/indomie/telor/kornet/sarden
-memanaskan makanan dari rumah di Palangkaraya (maklum, di rumah kan ada warung makan, jadi kalo pas aku pulang, bisa bawa beberapa jenis makanan tahan lama yang bisa aku bawa ke Kasongan, jadi tinggal dimasukin kulkas, trus dipanasin dunk tiap mau makan :p)

Aku baru sebulanan tinggal di rumah baru, dan bulan kemaren aku sering banget pergi perjalanan dinas ke kecamatan, jadi blom bosan lah ya makan makanan kayak di atas. Dan belum berasa tuh kalo pengeluaran jadi gede kalo beli melulu. Nah, bulan ini aku bosan sarapan gitu-gitu aja menunya. Mau beli pun mikir-mikir, keuangan mepet bo...
Coba itung ya, misalkan tiap makan @ Rp.10.000,- (terkadang lebih mahal dari ini, tapi berhubung sarapan itungannya gak sampai segini, kita pukul rata saja ya ^^), trus sehari makan 3 kali, kalikan 30 hari. Nah lo, itungannya jadi:
Makan = 10000 x 3 x 30 = Rp. 900.000,-
Mungkin gak seberapa bagi orang lain, tapi buatku yang gajinya dah disunat tiap bulan sama bank, lumayan tuh. Yahhh...akhirnya, Xena turun dah ke dapur :p Jadi, foto-foto tadi adalah hasilnya.
Karena kepepet, jadi lah masakan-masakan itu, hahaha...
Kalo ditanya enak apa kagak, dengan bangga aku akan berkata:
YAKINLAH, SEMUA BISA DIMAKAN, huahahaha... ^^ *jawaban macam apa ini*
Well, kalo aku sendiri yang bilang enak, ntar pada gak percaya, tapi sejauh ini, Sosis Gulung Roti Tawar sama Bihun Goreng Baksonya enak kata teman-teman kantorku (aku bawa ke kantor, hehehe).

Dan sekarang waktunya berterima kasih. Kudedikasikan masakan tersebut kepada:
-Yang pertama dan terutama, Tuhan Yang Maha Baik yang telah menciptakan teknologi internet ,juga memberikan kemampuan buatku memodifikasi resep-resep dari Mbah Google (secara, bahan-bahan di resepnya banyak yang aku gak punya :p)
- Mamahku, yang katanya sebelum nikah gak bisa memasak, tapi setelah menikah ternyata jadi koki yang masakannya paling banyak kunikmati seumur hidupku. Dan hampir semuanya enak (ada sih yang kagak, hahaha). Karena tahu latar belakang ini, aku jadi yakin, ntar aku juga bisa kayak mamah ^^
-Istri yang cakap di Amsal 31 yang SELALU BANGUN DAN MENYEDIAKAN MAKANAN BUAT SEISI RUMAHNYA SETIAP HARI, sungguh teladanmu membuatku yang malas memasak ini jadi bertobat dan komit kalo aku harus bisa menyediakan makanan bagi seisi rumahku  (Siapapun dirimu nyonya, aku yakin, kau telah menginspirasi banyak wanita ^^)
-Wanita-wanita baik hati yang aku kenal di inet, yang berbagi foto masakannya, resepnya, dan pengalamannya memasak, baik yang aku kenal macam Kak Lia, Ci Shinta, Grace, Cella, dan buanyak lagi yang aku gak kenal.  Kalian sukse membuatku ngiler dan jadi pengen masak. Teruskan pekerjaan baik kalian yaaa...
-Mbah Google yang resepnya buanyaaakkk buanget dan bersedia memberikan resepnya secara ikhlas tanpa mengharap kembali
-Teman-teman yang rela gak rela , suka gak suka, telah menerima kiriman foto masakanku via watsap dan membuat semangatku memasak dari hari ke hari semakin besar :p

Dan, bagi pembaca blog ini, aku minta tolong, please doakan aku semoga tidak hanya semusim saja aku rajin memasak, hahaha....

Kasongan, 18 Oktober 2012
-Mega Menulis-



Wednesday, October 17, 2012

Mamah Menanam, Mega Menyiram



Baca tulisannya Farha yang ini  mengingatkanku sama NIATKU menulis tentang tanamanku, hehehe.  Emang niat dari kemaren-kemaren, tapi gak sempat-sempat dan badan lagi gak fit seminggu ini, ya sudahlah. Sekarang waktunya ^^

Jadi yaaa...
Mamahku tu selain hobi masak, dia juga hobi bertanam ria. Menurun dari eyang kali ya, soale tanaman hiasEyang di Jogja tu buanyaaakkk banget! Dan beneran dah, nanam apa aja jadi dia. Sempet nanam sirsak segala, alamaaakkkk!!! Kalo kalian sempat main ke rumah kami di Palangkaraya, bakalan melihat hasil tanam mamahku, sukun, mangga, lombok, nangka, dan jenis tanaman hias atau bunga-bungaan gitu. Mamah tu termasuk bertangan dingin (eh, bertangan hijau ya yang bener?) kalo ngurus tanaman. Pasti tumbuh dengan bagus lah di dalam pemeliharaannya.

Kebalikan banget dengan anaknya ini-DIRIKU. Aku sama sekali gak hobi, gak tertarik, gak pengen bercocok tanam. Males euy. Ya gimana ya, emang gak suka piye *membela diri. Karena gak suka ini, jadinya kalo ngeliat mamah atau Fani (kawanku yang juga hobi menanam bunga, dan kalo dah belanja bunga-bungaan bener-bener gila-gilaan) ngurus tanaman sampe segitunya, aku heran, apa asyiknya ya...???

Well, urusanku dengan yang namanya tanaman dimulai sejak aku punya rumah baru. Mamahku dunk, dengan semangatnya dah membayangkan bakal menanam ini dan itu, biar gak gersang katanya. Baiklah, pikirku, aku tinggal menyiram aja kan? ^^ Gak susah lah ya...(di kemudian hari kusadari, ternyata memang agak menyusahkan, hahahaha). Singkat cerita, mamahku akhirnya menanam beberapa jenis tanaman yang kami bawa dari Palangkaraya. Eh, tau-tau pas di Kasongan, mamahku membeli bibit tanaman jeruk pepaya. Aku pun blom pernah lihat buahnya piye, katanya si jeruk yang gedenya kayak pepaya. Ditanamlah tanaman ini di samping depan rumahku (artinye, di depan rumah, terus bergeser sekitar  10 meter ke samping :p).

Ternyata, karena rumah sendiri, jadi timbul rasa memiliki dan rasa sayang yang besar dah sama semua yang ada di rumahku, termasuk tanaman-tanaman itu. Tiap hari bo, aku menyiramnya, aku aja sampai heran kok aku jadi serajin ini, padahal sama tanaman mamahku di rumah aku gak peduli lo *anak nakal*. Pokoknya ya, kalo tanaman gak disiram sehari aja, sakit hati dah aku, aku takut tanaman itu mati. Kalo yang laen ma gak papa ya, tapi tanaman jeruk pepaya itu dapat perlakuan khusus. Gimana gak khusus, wong itu aja yang ntar bisa dinikmatin buahnya, hahahaha. Yang laen ma, Cuma dinikmatin mata, tapi kalo tu jeruk pepaya kan bisa dinikmati lidah :p  Lagian, bangga juga kan diriku, kalo berhasil membuahkan (bukan membuahi looo...)  tanaman sendiri . Emang sih yang menanam mamah, tapi kan yang menyiram aku, setiap hari pulak, di rumahku sendiri pulak! Nah, jadi kan orang-orang taunya itu hasil kerja kerasku, hohohoho....

Masalah muncul waktu aku harus pergi dinas selama beberapa hari ke kecamatan. Duh, sapa pulak yang ntar mengurus jeruk pepayaku tersayang itu. Mana tiap hari puanasssnya menyengat pulak!! Aihhh, sanggup gak ya tanaman jeruk pe...OKE, sekarang aku mulai merasa tanaman ini kepanjangan dah namanya. Jadi untuk berikutnya, jeruk pepaya ini aku sebut JEPE *maksaaa* Eniwei, aku benar-benar sedih harus meninggalkan si JEPE ini, ntar kalau dia mati piye. Aihhh, sayang banget kan? Padahal baru beberapa minggu dia dipindahkan dari polybag ^^’ Mau meminta tolong tetangga menyiramnya, gak enak juga booo...tetanggaku bapak-bapak yang sudah berkeluarga gitu, mosok aku minta tolong dia siram si JEPE?! Aihhh, pasrahlah daku. Cuma bisa ngarep dan berdoa kuat-kuat supaya selama aku tinggal pergi dinas, ada hujan buat tanaman-tanamanku.

Setelah beberapa hari dinas, pulangnya yang pertama aku liat si JEPE ini. Kekuatiranku terbukti. Daunnya rontok semua booo!! Lemas lah aku, jiahhh, alamat mati nih si JEPE, ato jangan-jangan dah mati, aku gak tahu, yang jelas kagak ada daunnya sama sekali bo, hiks T_T Errr... gak sampe nangis sih sebenare, tapi sedih iya lah. Berasa sia-sia juga kerja kerasku selama ini, menyiramnya tiap hari, ehhh...ditinggal bentar kok mati. Akhirnya aku adukan perkara ini sama mamahku, eh dengan tenangnya mamahku bilang,”Ah, belum mati kok itu, siram aja terus.” Mak jannggg, ada-ada aja nih mamahku, blom mati gimana, dah kering gitu, gak ada daunnya pulak gara-gara rontok, tapi ya sudahlah, aku manut wae, ya udah, tiap hari aku siram deh. Lagipula, di dekatnya, ada tanaman lain, sekalianlah, gak papa. Walopun jujur aja, aku ngerasa bodoh, ngapaen disiram, daun kagak ada, batang kurus kering gitu? Aihhhh....

Eh, seminggu kemudian dunk, ternyata aku harus pergi dinas lagi selama beberapa hari. Kembali dunk aku mikirin gimana nasib tanaman-tanamanku kalau ditinggal, si JEPE   sih dah gak aku pikirin, wong aku pikir dia dah mati. Tapi berhubung gak tahu lagi harus ngapain, gak ada pula yang bisa dititipin buat menyiram, ya pasrah sempurna lah aku. Sambil tak putus berdoa supaya hujan saat tanaman-tanaman itu kutinggal :p

Sewaktu pulang, ehhh...semua tanaman baek-baek aja, sehat walafiat tanpa kekurangan apapun. Malah ada kejutan menanti, coba tebaaakkkk!!! Si JEPE masi hidup, malahan muncul tuh daun-daunnya, aihhh....Speechless dah. Kok bisa ya. Padahal kan aku kitra dia dah mati kemaren. Eh, ternyata tahu-tahu hidup gitu. Pas aku tanya tetanggaku, apa ada hujan ya selama aku pergi, ternyata dia bilang gak ada. KOK BISA YAAAA....??? Kok bisa dia masih hidup gitu. Aneh.

Emang lah ya, bolehlah mamah yang menanam si JEPE, dan aku menyiramnya tiap hari, tapi teuetep aja Tuhan yang menumbuhkannya. Wong buktinya aku gak siram aja bisa kok ternyata dia tumbuh selama kutinggal, padahal gak hujan looo... !! Jadi curiga nih, jangan-jangan Paulus waktu dulu ngomongin hal ini dan menuliskannya juga berdasarkan pengalamannya bertanama-tanam.

Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan. 1 Kor 3:6

Kagak peduli sapa yang menanam ato yang menyiram, yang menumbuhkan itu Tuhan. Kita adalah kawan sekerja Allah, dan adalah satu kehormatan jika Allah meminta kita menanam atau menyiram, karena kita boleh ambil bagian dalam sukacita menyaksikan pertumbuhan yang terjadi. Karena, kalo dipikir pake logika, Tuhan si bisa menanam, menyiram dan menumbuhkannya sendiri. Dia tidak memerlukan kita. Dia bisa pakai siapa saja atau cara apa aja. Perkara gampang buat Tuhan melakukan semuanya, tapi Dia mau kita merasakan sukacitanya melihat pertumbuhan yang terjadi.

Menyadari itu sungguh merendahkan hatiku dan membuatku bersyukur luar biasa karena selama ini boleh turut menyaksikan pertumbuhan yang dikerjakan Allah melalui pelayanan yang pernah aku lakukan. Entah sudah berapa banyak yang aku tanam, atau yang aku siram. Well, you know kan...aku tidak hanya sedang berbicara tentang tanaman *wink-wink* Pada akhirnya memang siapa yang menanam atau menyiram tidaklah penting, Allah lah yang terpenting. Dia lah satu-satunya yang mampu memberikan pertumbuhan. Pertumbuhan terjadi bukan karena si penanam atau si penyiram. Tidak ada kesempatan bagi si penanam atau si penyiram untuk menyombongkan pekerjaannya atau mendapatkan pujian dan tepuk tangan. Pada akhirnya, hanya Allah yang layak menerima pujian, hormat dan kemuliaan, Dia lah yang mengerjakan segala sesuatunya.

Bukan berarti ayat tadi kita jadikan alasan untuk tidak menanam atau menyiram ya...Jangan pernah berpikir, ahhh...toh Tuhan bisa kok memberikan pertumbuhan tanpa aku, aku gak perlu melakukan apa-apa, kalau Allah berkenan Dia akan memberikan pertumbuhan. Huaaa...!!! Jangan sampai lah ya mikir gitu. Rugiii...! Kenapa rugi?
Pertama, kita gak merasakan sukacitanya menyaksikan pekerjaan Tuhan sewaktu kita gak amu ambil bagian.
Dan kedua, saat kita berkomitmen untuk menanam atau menyiram di tempat yang Tuhan mau, Tuhan juga sedang memberikan pertumbuhan tidak hanya di tempat itu, Tuhansedang memberikan pertumbuhan kepada kita. Pertumbuhan dalam banyak hal, kasih, iman, pengharapan, buah roh. Malah aku berani bilang, bukan Tuhan yang membutuhkan pelayanan kita, kita yang membutuhkan pelayanan.

Sebagai contoh, aku tumbuh dan mengenal yang namanya pelayanan sewaktu aku kuliah dulu di UKM( Unit Kegiatan Mahasiswa) Kristen UPN Veteran Yogyakarta. Kalau ditanya siapa yang memulai pelayanan ini, siapa yang mendirikan UKM ini atau yang merintis persekutuannya, bah mana aku ingat! Pernah sih, dikasi tau, tapi aku lupa, hehehe. Trusss...kalau ditanya siapa pengurus UKM ini beberapa generasi di atasku, aku sungguh tak tahu. Tapiii... aku sungguh menyaksikan pertumbuhan yang Tuhan berikan. Dan, sejujurnya sih, memang gak penting lah ya semuanya itu, asal Allah saja yang dimuliakan.

Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan.1 Kor 3:7


Kasongan, 17 Oktober 2012
-Mega Menulis-