Tuesday, January 8, 2013

Please Pray For Mom 2 (Tidak Ada yang kebetulan)



Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Roma 8:28
That’s true. Aku mengalami sendiri bulan Desember lalu, betapa benar Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk datangkan kebaikan. GOD is so good. Gak ada alasan buatku meragukan kebaikanNya, even dalam hal yang buruk dipandang manusia, ternyata Allah sedang mengerjakan sesuatu yang luar biasa, bagi orang lain mungkin saja semua hanya kebetulan, tapi bagiku, apa yang terjadi di bulan lalu dalam hidupku semata-mata semakin menegaskan kalo Allahku adalah Allah yang mengasihiku, yang jalan-jalanNya kadang gak kumengerti, yang sering kali bikin dag-dig-dug. Tapi no doubt deh,saat kita meletakkan hidup kita di tanganNya, kita akan menemukan hanya ada kebaikan di tanganNya \(“,)/


Terima kasih buat teman-teman yang berdoa dan memberi kami semangat. Makasih Fani, Ria, Vanni, Kak Martha, Dhieta, Ani, Febe, Kak Lia, Imanuel, Dina, dan teman-teman yang lain yang gak bisa aku sebutin satu-satu. Makasih buat dukungannya ya, makasih buat doanya, makasih buat sms dan komen yang memberi semangat, makasih ya sudah menjadi tanganNya yang kelihatan, dah menjadi suaraNya yang menyemangati kami *group hugs* . Bersyukur memiliki dan mengenal kalian, sungguh merasakan kasihNya lewat kalian T_T And now, I want to tell you, mamahku sudah menjalani operasi tanggal 26 Desember 2012 kemaren, tapi bukan operasi mata seperti rencana awal kuceritakan di postingan ini  Mamahku malahan menjalani operasi usus buntu, dan operasi matanya ditunda dulu, maklum dananya tidak mencukupi ^^’

Kenapa tahu-tahu malahan operasi usus buntu?
Jadi gini ceritanya, mamahku dah konsultasi ke dokter mata di Jogja, dan (lagi-lagi) harus CT scan mata gara-gara hasil ct-scan di kota kami gak juga keluar, menyebalkan kan? Biaya lagi T_T Dan dokter mata di sana merujuk mamah ke dokter bedah syaraf atau tulang ya (aku lupa) karena ternyata ada penebalan di tulang dekat mata, sehingga mendorong matanya, agar tidak terjadi penebalan perlu dilakukan pengikisan atau apa gitu. Yang jelas operasi baru bisa dilakukan awal tahun karena sang dokter mengambil cuti, dan baru balik awal tahun. Karena bolak-balik ke Palangkaraya butuh uang lagi, akhirnya mamahku memutuskan ke Jakarta mengunjungi adiknya. Sewaktu itu aku juga sedang dinas di Jakarta, dan mendengar mamah akan dioperasi awal Januari, aku memutuskan mengambil cutiku untuk menemani mamah operasi matanya di Jogja.

Singkat cerita,tanggal 26 Desember pagi, tiba-tiba mamah sakit perut luar biasa, kami di rumah awalnya mengira mamah sakit maag karena di Palangkaraya memang itu dah penyakit langganan mamah. Setelah minum obat maag, kok sakitnya malah makin menjadi-jadi, om dan tanteku panik, lalu memutuskan mengantar mamah ke klinik di dekat rumah mereka. Setelah diperiksa, dokter di klinik itu merujuk mamah ke salah satu RSU terdekat karena diagnosa dokter, mamah menderita penyakit usus buntu. Yeahhh, dan terdekat versi Jakarta berarti berjam-jam di jalanan, gak tega rasanya melihat mamah meringis kesakitan sepanjang jalan. Ternyata, di RSU tersebut, IGD-nya nampak kayak pasar dah, penuh sampai gak ada tempat untuk memeriksa pasien, karena jengkel dengan pelayanan yang lambat di situ, omku memutuskan membawa mamah ke RS swasta di daerah Kelapa Gading. Asli, cepat sekali penanganan pasien di sana, begitu masuk UGD, gak lama mamah menjalani serangkaian pemeriksaan. Aku ingat banget, kami tiba di sana pukul 2 siang, dan pukul 4 sore, mamah dah dijadwalkan operasi usus buntu jika keluarga setuju, cepet banget kan? Mamah menjalani operasi dan menginap beberapa hari untuk pemulihannya. Operasi nya berlangsung lebih lama dari biasanya (menurut keterangan perawatnya, operasi tersebut biasanya hanya berlangsung ½ jam, ntah mengapa hari itu 1 jam lebih mamah di dalam), dan begitu operasi selesai, dokter bedah berbicara padaku sambil membawa usus buntu mamah yang dipotong. Dan katanya, mamahku sangat beruntung, karena usus buntunya hampir pecah, operasinya tepat waktu, kalo sampai telat, akan sangat membahayakan mamah.

Dokter itu berkata, sudah lama mamah mengalami penyakit itu, pasti sudah sering tuh sakit perut yang luar biasa seperti itu. Untunglah operasi tepat pada waktunya, usus mamah sudah hampir pecah menurut keterangan sang dokter. Dan aku nyaris gak percaya, aku malah sempat bilang, baru kali itu mamah mengalami sakit perut seperti itu. Ehhh...setelah aku ngobrol-ngobrol dengan mamah pasca operasi, ternyata memang sebelumnya di Palangkaraya sering sakit perutnya, tapi selama ini dikira sakit maag *sigh* Bener-bener mengucap syukur deh sama Tuhan, pertolonganNya buat mamah tepat waktunya, gak kebayang kalo terlambat ditanganinya.

Bagi orang lain, operasi usus buntu tanggal 26 Desember tuh nggak banget lah ya, mosok lagi Natalan trus harus operasi. Saat kami berkata hadiah Natal buat mamah adalah operasi, banyak yang tertawa dan mengira ada nada ironi dalam kata-kata kami, padahal nggak, buat kami operasi yang dijalani mamah bener-bener hadiah dari Tuhan, tanda kemurahanNya, bagaimana Ia masih menyayangkan nyawa mamah kami. Tuhan Yesus baik, selamanya Dia baik (“,) Terima kasih Tuhan Yesus...

Bukan kebetulan kalau ternyata mamah harus operasi usus buntu di Jakarta padahal rencananya ia akan menjalani operasi mata di Jogja. Awalnya aku protes sama Tuhan, kenapa sih harus terjadi seperti ini, tapi saat aku berpikir dan merenung, munkin inilah jalan Tuhan supaya mamah operasi usus buntu. Aku bayangkan, seandainya mamah gak ke Jogja buat operasi mata, di Palangkaraya mamah mengalami sakit perut seperti itu, mana kepikiran untuk kami ke dokter, karena kami mengira dia sakit maag seperti biasanya. Tapi karena kami saat itu berada di Jakarta dan omku panik melihat mamahku seperti itu, dibawalah mamah ke dokter, ketahuanlah sumber penyakitnya. Jalan Tuhan emang gak kita mengerti, sebelumnya aku memaksa mamah memeriksa matanya di Jogja pakai acara menangis dan bertengkar, tapi untuk sakit perutnya, gak pernah terpikir diperiksakan.

Bukan kebetulan pula hari itu mamah dirujuk ke RSUD yang penuh dan pelayanannya lambat sehingga omku memutuskan membawa mamah ke RS swasta. Sebelumnya aku jueeengggkeeelll banget dengan pelayanan RSUD tersebut, karena kelambatan mereka, mamahku harus menderita sakit sepanjang perjalanan ke RS lain. Pelayanan IGD mereka yang lambat membuat kami pindah ke RS yang lebih jauh. Tapi sekarang aku bersyukur, karena di RS swasta tersebut mamah ditangani secara cepat. Kebayang gak, masuk RS jam 2 trus jam 4 udah bisa operasi, kalo di RSUD, aku gak yakin bisa dilakukan operasi secepat itu, belum tentu pula ada dokternya kan. Tapi Tuhan berikan tenaga medis terbaik untuk menolong mamah. Pertolongan Tuhan Yesus sempurna.

Hari itu, dari pagi mamahku menolak untuk makan, dan awalnya aku kesel banget, karena kalau ada keluarga yang sakit, menurutku makan sangat membantu pemulihan. Bisa minum obat kan habis itu?! Tapi aku melihat lagi ke belakang, dan aku bersyukur mamah gak makan. Kalau mamah makan, operasi tersebut gak akan bisa dilaksanakan secepat itu, karena sebelum operasi itu dijalankan, pasien harus menjalani puasa selama sekian jam. Bahkan, hal sekecil itu pun, Tuhan pakai buat kebaikan. Perkara sepele kan, Cuma masalah makan dan gak makan, tapi rupanya berpengaruh pada nyawa, aihhh...membayangkannya aku merinding, mengingat paginya aku membawa sepiring bubur dan sempat memaksa mamah makan, tapi menyerah melihat mamah kesakitan T_T Kalau saja mamah makan, dan operasi tertunda, gak terbayang bakal gimana.

Semula, aku membayangkan akan sendirian menjaga mamah, secara RS tempat mamah dioperasi jauh dari rumah omku, dan setelah mengalami macet dan lamanya perjalanan di Jakarta, aku memahami sangat kalau om dan tanteku tak bisa menemani mamah di RS, jadi tinggal aku sendiri dunk. Kebayang dah awalnya, bakal repot mencari keperluan di sana, terus gak enakanya jaga di RS sendirian berhari-hari tanpa ditemani. Dan ternyata, Tuhan Yesus luar biasa, mamahku dirawat di RS yang dekat banget dengan kosnya kawanku, hanya 10 atau 15 menit dari kosnya, dan kawanku itu setiap malam mau menemaniku menjaga mamah sepulangnya dari bekerja.

Bukan kebetulan, uang kami saat itu untuk membayar biaya RS kurang. Dan saat itu, aku boleh mengalami bahwa Allahku adalah sungguh Allah yang menyediakan, Dia sungguh Jehovah Jireh. Dia cukupkan kebutuhan biaya rumah sakit.

Selama masa pemulihan mamah, kami tinggal di Jakarta di tempat saudara mamah, dan boleh makin akrab dengan mereka (maklum, selama ini tidak ada waktu, karena kesibukan pekerjaan dan lain-lain). Bersyukur banget buat kesempatan yang diberikan Tuhan untuk bercengkerama dengan mereka selama hampir dua minggu. Bisa bertemu dengan keluarga lain yang ada di Jakarta. Spending time dengan beberapa orang yang memperkaya hidup kami. Bertemu banyak orang, mengalami banyak hal yang gak diduga dan yang gak direncanakan. Kejutan yang menyenangkan dan yang nggak pun kami dapatkan.

Tapi aku percaya, sepenuh hatiku. Sungguh, gak ada yang kebetulan. Allah punya tujuan sewaktu izinkan banyak hal terjadi dalam hidup kita. Dan semua yang kami alami kemarin, semua yang aku lihat dalam hidupku, menyatakan kemurahanNya yang gak pernah berhenti. Apa yang kupandang buruk, tidaklah buruk di tangan Allah, Dia menjadikannya kebaikan. Dia mengerjakan sesuatu yang gak ku tahu saat itu apa. Sepintas terlihat buruk, tapi melihat ke belakang, berpikir, merenung, dan aku alami nyata sungguh kasihNya dalam hidup kami.

Apa yang kami pandang buruk, ternyata Allah sedang mengerjakan kebaikan.
Terima kasih Tuhan Yesus, selamanya Engkau baik.
Terima kasih karena masih mengizinkan mamah bersama kami.
Terima kasih karena boleh mengalami kasihMu yang luar biasa.
Terima kasih ya Bapa...
*peluk Tuhan yesus*

PS. Kalo-kalo ada yang bertanya, gimana dengan operasi mata mamahku, well...sementara ditunda dulu, belum ada biaya ^^ Please pray for my mom again yah, if u don’t mind, supaya matanya mamah bisa segera sembuh juga. Kalaupun perlu segera operasi, pasti Tuhan cukupkan semuanya. Amin ^^

Kasongan, 7 Januari 2013
-Mega Menulis-





8 comments:

febe amelia said...

Wow! terberkati banget dengan kesaksianmu ini mbak Mega!Puji Tuhan yaa Mbak! Tuhan kita memang selalu ajaib, kadang kala ga pernah bisa dimengerti (walau akhirnya bisa pas belakangan, seperti cerita ini hehehe), tapi semua itu sebenarnya dipayungi oleh satu kenyataan bahwa Tuhan mengasihi kita! God is so good! He is good all the time! Mari tetap percaya dan beriman padaNya! :D
*will still pray for your mom! ;)
*group hugs*

Felhis said...

usus buntu mama k2, kaya aku prnh alami, ga nyangka usus buntu, sangkain maag. dulu aku juga klo telat dikit, bs pecah usus ny, krn udah bengkak..
Tuhan emang jaga anak2Nya ,pegang kendali.. Keep in Faith ya Kak ! apapun yang terjadi God is control mendtgkan untuk kebaikan, sekalipun belum melihat kebaikan itu . yg pntg kita lakuin bagian kita dan ttp dalam track Tuhan

marthavina said...

Mega...Thx dah share cerita ini . jadi peringatan buat saya nech , untuk cek up..secara suka bgt sakit perut.., Once again Happy birthday Buat Mega, Kasih Tuhan melingkupi Mega, dan mencukupkan untuk smuanya. Dan Puji Tuhan...Mama,operasi usus buntunya tepat waktu. Dan dgn cara yg begitu ajaib, smuanya dipersiapkan..sama TUhan sendiri. Really2 thx Mega dah share ...Selamat Natal dan Tahun baru juga ya.. :D

Mega said...

Febe : Makasih yaaa...Emang Tuhan Yesus luar biasa, every detail dalam hidup kita dipakaiNya buat mendatangkan kebaikan. Makasih ya Feb, dah berdoa buat kami.

Felis : Iya, tandanya emang skilas mirip ya sama sakit maag ^^' Bner2 dah ya, penjagaan Tuhan sempurna.

Mbak Martha : Sakit perut mamah kemaren di bagian kanan perut bagian bawah kak. Kemaren salah satu ceknya, kaki kanan diangkat pas sakit perut tu, kalo tambah sakit berarti ada kemungkinnan usus buntu. untuk jelasya lagi emang cek up mbak, soale di area itu katanya karena kita cewe ada kemungkinan juga di rahim atau ginjal. Selamat Natal dan Tahun baru mbak, salam buat Keiko ya....

Lia_soc said...

duh dasyat! puji Tuhan bs tepat gitu yah oprasinya. trus gmn meg, skrg bisa makan apa saja?

fiona said...

Hai Mega, salam kenal juga nih! *secara kamu duluan yg say hi di blog aku ehehhe*
Wah baca kesaksianmu sgt memberkati. Bener bgt ya klo Tuhan bekerja dgn berbagai cr, yg sering nggak terpikir sama kita. Get well soon buat mamah kamu ya! Dan tetep pegang keyakinanmu bhw Tuhan tidak pernah salah; If God sends you on strong paths, you are provided strong shoes! :)

Nonik-Louisa said...

WOW. ceritamu ini menguatkanku lagi Mbak hehehehe. ya sudahlah, gak peduli mau badai topan kayak apa, keep believe in God ajaaaah.... bener kata Febe, rencana Tuhan itu gak bisa dimengerti, walopun nanti ujung2nya bisa hahaha :p

Mega said...

Kak Lia : Sekarang si apa aja dimakan, hahahaha. Emang GOD's timing is so perfect ya kak ^^ Kadang kalo ngeluh2 malu sendiri, mana pernah Dia lalai menjaga dan pelihara kita anak-anakNya

Fiona : Thank's buuu...\(",)/

Nonik : Betullll, kita baru tau pas endingnya, tapi pas lagi dijalani, bah...nangis2 dah ^^'