Friday, May 31, 2013

Hati yang Melayani



Beberapa waktu lalu aku ikut mission trip ke Desa Tumbang Habaun bareng teman-teman dari LittleFlocks, nah...kali ini aku masih belum bisa juga menceritakan tentang pelayanan kemaren, kembali ke masalah belom sempat copy foto, huhuhuhuhuhu... Jadi, yang akan aku ceritakan kali ini adalah seorang rekan pelayanan kemaren yang bernama Teguh Triguna, hahahaha, kau korbanku kali ini dek :p Dia datang khusus dari Jakarta looo...dan spesial buat mengikuti mission trip ini, kebayang gak bo, niat banget kan?

Jadi, yang mau aku ceritakan dari adekku ini adalah I learn something from him, atau lebih tepatnya He remind me something. Apaan tuhhhh...? Simak baik-baik yaaaa....dari Teguh, aku diingatkan kembali tentang hal ini :
HATI YANG MELAYANI

Jujur aja, selama berinteraksi dan menyaksikan sepak terjang Teguh selama 4 hari pelayanan bareng, aku bener-bener diingatin lagi bagaimana sebenarnya punya hati yang melayani. Dari hal yang simple aja, pertama kali aku menyadari ini dimiliki Teguh, sewaktu dia dengan inisiatifnya sendiri bersedia mengangkat makanan saudariku Susva, agar kami semua bergabung dalam satu meja. Simple banget kan?

Kejadiannya “Cuma”, kami makan bareng di sebuah rumah makan dalam perjalanan berangkat ke desa tujuan kami, Susva duduk sendiri di meja makan yang berbeda, dan saat makanan dihidangkan, kami semua HANYA berkata,”Ayo Susva, gabung sini...”, Susva waktu itu menolak, dan bilang dia makan di mejanya itu saja. Eh, si Teguh dunk, tahu-tahu menawarkan diri mengangkat makanannya Susva, dan langsung melakukannya!!!

See the different between us and Teguh?
Kami Cuma omdo, nawarin bareng, basa-basi maybe...
Tapi Teguh kagak, dia mewarkan diri dan bertindak!
Serius, mana asyik sih makan sendiri di meja sendiri sementara kawan-kawan kita berada di meja yang berbeda, gak enak banget kan. We know that! Lalu kita nawarin bareng. Lah, semua bisa dan tahu dunk kayak gini. Tapi, siapakah yang tahu kalo alasan sebenarnya Susva gak mau pindah KARENA repot banget ngangkat makanannya (for you know, disini yang harus diangkut adalah:es teh, nasi, lauk, mangkok sayur), mungkin kami gak tahu atau pun tahu tapi cuek. Lah, kok tahu-tahu Teguh langsung mengangkatnya membantu Susva, ckckckck, salutttt....

Itu, baru contoh yang simple banget kan....
Tapi lewat kejadian itu, aku diingatkan bahwa begitulah hati yang melayani. Hati yang melayani tu:

Memahami kebutuhan terdalam orang lain, dia peka.  Dia gak hanya melihat yang dapat dilihat oleh mata, dia melihat yang gak terlihat. Mendengar kata yang gak terucapkan. Mendengarkan apa yang tak ditangkap telinga orang lain. Seringkali kita lupa bahwa tidak semua manusia mampu meneriakkan kebutuhan-kebutuhannya. Seringkali kita lupa, manusia begitu pandai menyembunyikan segala isi hatinya. Dibutuhkan kepekaan untuk melayani orang lain. Sehingga kita bisa melayani dia dan menunjukkan kasih Yesus dengan cara yang tepat. Bayangkan, betapa seseorang akan merasakan kasih Allah yang luar biasa itu bila mendapati Allah memakai kita dengan cara yang tepat. Gimana caranya? Baca pikiran seseorang? No lahhh...Kupikir, jauh dari pada membaca pikiran atau membaca tanda-tanda dari sikap seseorang, lebih penting lagi memiliki hubungan yang dekat dengan Allah supaya Allah bisa menyampaikan isi hatiNya tentang seseorang kepada kita, dan kita memiliki hatiNya yang lembut itu.

Meresponi kebutuhan orang lain. Jangan hanya berhenti sampai mengetahui apa yang orang lain butuhkan, tapi bertindaklah. Tindakan kasih berarti banyak dibandingkan sekedar ucapan. Gak ada salahnya menawarkan bantuan, tapi  jauh lebih penting untuk do something! Kalau Cuma ngomong, ngasi saran, ngasi instruksi semua bisa. Tapi bertindak? Tidak perlu menunggu diminta. Bahkan jika itu mesti mengorbankan kenyamanan kita, ya iya lahhh....namanya juga melayani masa kita cari enaknya sendiri, gak mungkin kan? Kita mengutamakan kebutuhan yang kita layani dunk. Melayani berarti mengorbankan diri loooo...Mau?

 Kebayang nih,misalkan kita menjadi pelayan, suatu hari tuan kita pulang dari perjalanannya yang jauh, sebagai pelayan yang baik tentunya kita tahu dunk apa yang dibutuhkan tuan kita, membersihkan tubuhnya, makanan, minuman, pijitan juga boleh (hahahaha), tentunya kita akan menyiapkan semuanya dunk, melakukan yang terbaik untuk sang tuan. Gak perduli waktu itu kita belum makan atau belum mandi sekalipun. Kebutuhan sang tuan lah yang utama. Kalo sampe ada pelayan yang malah asyik makan sendiri tanpa pedulikan tuannya yang kelaparan ya kebangetanlah :p Pelayan adalah milik tuannya. Kehendak tuan kita yang harusnya menggerakkan kita.

Hati yang melayani gak dalam sekejap dimiliki seseorang. Secara, kita yang terbiasa egois mencari pemenuhan kebutuhan sendiri lalu diminta menjadi pelayan yang memenuhi kebutuhan orang lain, ya gak mungkin macam disulaplah! Pasti perlu proses. Awalnya berat, awalnya daging kita meronta-ronta, ngapain pikir kita memenuhi kebutuhan seseorang yang bukan diri kita. Rugi sih sebenarnya melayani tuh...Spending time, tenaga, pikiran, emosi, dll pulak. Full pengorbanan. Tapiiii....kalo kita ingat siapa yang menjadi Tuan kita, Dia yang begitu mengasihi kita bahkan memberikan nyawaNya, tidakkah kita ingin melayani Dia seumur hidup kita bahkan hingga di kekekalan nanti?

"Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya, seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada Tuhan, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita" (Mazmur 123:2)

Kasongan, 29 Mei 2013
-Mega Menulis-

Thursday, May 30, 2013

Sabar Ya.....



Patar pernah bilang gini:
“Sabar adalah jalan keluar bagi orang yang tidak punya jalan keluar.”

Waktu itu kalo gak salah kami lagi ngomongin tentang pergumulan kami mendapat pekerjaan, ato menanggung apa yang harus kami tanggung. Aku lupa persisnya keadaan apa yang kami alami. Tapi inti ne adalah SABAR menjadi satu-satunya yang bisa kita lakukan. Pokoke dah, gak bisa ngapa-ngapain deh, makanya sabar aja.

Sering banget kan kita dengar ucapan,”SABAR AJAAA....” diucapkan seseorang untuk menghibur ato menenangkan seseorang yang dalam pergumulannya. Karena gak tahu lagi harus bilang apa. Karena gak ngerti lagi harus ngasih saran apa. Karena  belum pernah mengalami pergumulan yang sama, ujung-ujungnya jadi bilang, “SABAR YAAA....bla bla bla bla (ini ditambahkan sesuai kreativitas masing-masing ^^V)”.

Penggunaan kalimat “SABAR YA....” ini bisa digunakan dalam berbagai situasi dan diucapkan kepada siapa aja yang sedang mengalami berbagai hal, sebagaimana berikut:
-Saat seseorang menanti-nantikan pertemuan dengan orang lain
-Saat kehilangan orang yang dikasihi
-Saat mengantri di loket
-Saat mengalami permasalahan yang berat
-Saat gak punya uang
-Saat bos di kantor menyebalkan
-.....(ada yang mau menambahkan?:p)

Semua orang bisa tuh nampaknya terlihat sabar. Gimana lagi kalo gak bisa ngapa-ngapain, ya udah sabar aja, berdiam sampai keadaan berubah. Benarkah sabar yang demikian?
Aku penasaran dan mencoba mencari definisi sabar, dan kudapati di sini 
adjective
1. 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: ia menerima nasibnya dng --; hidup ini dihadapinya dng --; 2 tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: segala usahanya dijalankannya dng --;
ber·sa·bar v bersikap tenang (tt pikiran, perasaan): hendaknya kita - dl menghadapi cobaan hidup;
me·nya·bar·kan v menenangkan perasaan (pikiran dsb); menenteramkan hati: sebaiknya kita - kedua orang yg sedang bertengkar itu;
ter·sa·bar a paling tenang (tidak mudah putus asa, marah, jengkel, dsb): ia termasuk gadis - di antara teman-temannya sekelas;
mem·per·sa·bar v menjadikan lebih sabar (tabah, tenang);
pe·nya·bar n orang yg bersikap tenang (tidak terburu nafsu dan tidak lekas marah): seorang - biasanya tidak cepat marah krn persoalan kecil;
ke·sa·bar·an n
ketenangan hati dl menghadapi cobaan; sifat tenang (sabar): ia pun akan kehilangan -nya apabila diperlakukan tidak adil dan melampaui batas
source: kbbi3


Definisi kesabaran yang paling mengena buatku:
ketenangan hati dl menghadapi cobaan

Sabar bukan hanya tentang bagaimana kita tahan menghadapi suatu keadaan sih buatku, karena kan bisa aja tuh kita emang gak bisa ngapa-ngapain, lalu bertahan, dan menanti keadaan berubah TAPIIII....kita punya hati yang mengeluh, merengek, menangis dan masih grasak-grusuk. Belum lagi kalo ternyata sikap kita dalam menanti perubahan terjadi mulai menyebalkan. Apakah ini bisa disebut sabar?

Kupikir benar, semua dimulai dari hati. Sikap bisa tuh berubah-rubah sesuai keadaan (macam bunglon aja), karena sikap kita seringkali adalah respon dari apa yang terjadi di sekeliling kita. Tapi kalo hati kita beneran tenang, apapun yang terjadi di sekeliling kita, gak akan banyak mengubah sikap kita. Karena bener kok, hati yang tenang sanggup menanggung apapun. Pantes aja ya di Alkitab dibilang untuk menjaga hati dengan segala kewaspadaan (Amsal 4:23), ckckckckck.

O, iya, dalam studi kata sabar dalam SABDA , kudapati hal-hal ini, bagus banget nih buat bible study tentang sabar dan kesabaran ^^

Sabar, Kesabaran [pedoman]

1. Allah adalah sumber - .Rom 15:5
2. Kristus, contoh - .Yes 53:7; Kis 8:32; Mat 27:14
3. Diwajibkan.Tit 2:2; 2Pet 1:6
4. Biarlah - memperoleh buah yang matang.Yak 1:4
5. Ujian menghasilkan - kepada orang-orang kudus.Rom 5:3; Yak 1:3
6. Menimbulkan:
6.1 Tahan uji.Rom 5:4
6.2 Berpengharapan.Rom 15:4
7. Menderita dengan - karena berbuat baik adalah hal yang memperkenan Allah.1Pet 2:20
8. Dilatih dalam:
8.1 Perlombaan yang diwajibkan bagi kita.Ibr 12:1
8.2 Mengeluarkan buah.Luk 8:15
8.3 Berbuat baik.Rom 2:7; Gal 6:9
8.4 Menantikan Allah.Mazm 37:7; 40:2
8.5 Menantikan Kristus.1Kor 1:7; 2Tes 3:5
8.6 Menantikan pengharapan di dalam Injil.Rom 8:25; Gal 5:5
8.7 Menantikan pertolongan Allah.Rat 3:26
8.8 Memikul kuk.Rat 3:27
8.9 Kesesakan.Luk 21:19; Rom 12:12
9. Perlu untuk mendapat bagian dalam apa yang dijanjikan Allah.Ibr 6:12; 10:36
10. - terhadap semua orang.1Tes 5:14
11. Orang yang mempunyai kekuasaan harus - .Mat 18:26; Kis 26:3
12. Pelayan-pelayan Tuhan harus berusaha dalam - .1Tim 6:11
13. Pelayan-pelayan Tuhan diperkenan karena - .2Kor 6:4
14. Harus disertai dengan:
14.1 Kesalehan.2Pet 1:6
14.3 Penguasaan diri.2Pet 1:6
14.4 Kesabaran.Kol 1:11
14.5 Sukacita.Kol 1:12
15. Orang-orang kudus dikuatkan untuk ber - .Kol 1:11
16. Dipuji.Pengkh 7:8; Wahy 2:2,3
17. Dilukiskan dalam.Yak 5:7
18. Contoh-contoh orang yang - :
18.1 Abraham.Ibr 6:15
18.2 Ayub.Ayub 1:21; Yak 5:11
18.3 Para nabi.Yak 5:10
18.4 Paulus.2Tim 3:10
18.5 Simeon.Luk 2:25
18.6 Yohanes.Wahy 1:9

Akhir kata, sabar yaaa....^^V

Kasongan, 30 Mei 2013
-Mega Menulis-

Wednesday, May 29, 2013

(lagi) Pengen (Banget) Punya Pintu Ajaib



Doraemon, aku lagi kangen nih, keluarin pintu ke mana saja dong....
*tongnengnongneng* PINTU AJAIBBB....
Dan kangen pun hilang :p



Kumpul Bocah



“Kak Mega...Kak Mega....”, teriak beberapa anak kemarin siang.
Aku terbangun dari tidurku sesaat, “Waduh, anak-anak ini...”, kemudian aku tidur lagi :p
Jahat ya? Hohohoho. Ya gimana lagi, aku nguannntttuuukkkk....buangett, dan kalau pintu kubuka, selesailah aku, mana mungkin istirahat lagi,hiks. Secara, bocah-bocah ini suka banget main ke rumah ^^’ Fiuhhh... Emang sih, gak banyak, 3 ato 4 orang gitu, tapi tetep aja, fiuh....

Tuesday, May 28, 2013

Hamba Uang atau Hamba Aset *eh....*



"Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman :"Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau" (Ibrani 13 : 5)

Ngebaca ayat ini jadi ingat tulisan si Stephanie Gunawan yang ini  dan ingat sebuah buku yang aku baca bertahun-tahun lalu, sebuah buku karangan Robert T.Kiyosaki yang berjudul Rich Dad Poor Dad. Rupanya Stephanie juga pernah membaca buku yang sama ^^ Toss dulu Step... \(“,) Aku sudah lupa persisnya isi dari buku itu, tapi yang aku ingat sampai sekarang, diperkenalkan suatu hal baru buatku UANG YANG BEKERJA BUAT KITA.

Khayalanku dan Fani



Aku dan Fani pernah berkhayal, well...yang menjadi pendorong khayalan kami adalah pertanyaan ini:
“Seandainya, kamu memiliki sumber daya yang gak terbatas (waktu, uang, tenaga, keterampilan, rekan yang mendukung, dll yang kita perlukan), hal apa yang ingin kamu lakukan?”

Dan jawaban Fani adalah dia ingin jalan-jalan ke seluruh dunia dan pelayanan,  aku sih ketawa membaca jawabannya (iye, waktu itu kami sms-an, eh ato bbm-an...err ato watsapan ya aku lupa, pokoknya komunikasi tekstual laaa....), soale nampaknya Fani seharusnya menambahkan punya galeri batik dan kebun anggrek, hohohohoho :p Iya kan Fan? *colek Fani*

Monday, May 27, 2013

Stop NGIRI Meg !!



Nampaknya beberapa waktu ini aku sedang diserang dengan yang namanya rasa IRI, iri se-iri-irinya dah. Awalnya gak nyadar, dengan bertopengkan rasa kesal karena adanya ketidakadilan, aku menyatakan ketidaksukaanku pada beberapa orang. Itu benar, ada ketidak adilan, tapi akar masalahnya adalah aku merasa IRI, haisss....jelek banget! Sebenarnya,secara manusia siapa sih yang gak iri, ada orang-orang yang tidak layak mendapatkan apa yang didapatkannya tapi terussssss aja menerima, sementara akuuu???? Why God? Why?*mengasihani diri ala sinetron*

Thursday, May 23, 2013

Lomba Menganyam Motif Khas Kalteng



Minggu ini aku mendampingi peserta lomba menganyam rotan khas Kalimantan Tengah dari Kabupaten kami, lomba ini diadakan tiap tahun selama beberapa tahun belakangan ini, biasanya diadakan pada bulan Mei, karena pada bulan inilah Provinsi Kalimantan Tengah berulang tahun. Tahun ini provinsi KALTENG berulang tahun yang ke-56, tepatnya pada tanggal 23 Mei 2013. Selama hampir seminggu diadakan pameran KALTENG EXPO, semua kabupaten yang ada mengikuti kegiatan ini dan menampilkan produk-produk unggulan dari daerahnya.  Di tempat yang sama, diadakan pula Festival Budaya Isen Mulang, berbagai kesenian, olahraga dan kebudayaan daerah dari kabupaten dilombakan. Sayangnya, aku fokus mengurus peserta yang mengikuti lomba menganyam, jadi inilah yang bisa aku ceritakan ^^

Saturday, May 18, 2013

Kamu Cantik Sayangggg....^^

Tanggal 8-11 Mei 2013 kemaren aku mission Trip ke Desa Tumbang Habaun yang aku ceritakan dulu tuh. Itu tu…..yang aku ngajakin kawan-kawan yang mau ikut. Nah, kali ini aku bukan mau cerita mission tripnya ya, hahahaha, soale aku kemaren gak punya dokumentasi, dan aku belum copy dari kawanku, rasanya gak afdol cerita tanpa foto, yang jelas luar biasa pekerjaan Tuhan di sana, jadi menyadari kalo sebenarnya bukan Tuhan yang memerlukan pelayanan kita, kita yang membutuhkan pelayanan, karena banyak hal aku diingatin, diajarin, direfresh lagi. Serius.Ntar deh, aku cerita lebih jauh.

Wednesday, May 1, 2013

Gak Ngerti Rencananya Tuhan



Kehilangan orang yang kita kasihi secara gak terduga membuat kita mempertanyakan banyak hal. Berandai-andai untuk banyak hal juga.
“Kenapa ya...”
“Seandainya saja...”