Thursday, August 29, 2013

Perkataan Seorang Pria


“Wahhhh...pelanginya bagussss...!Tuh liat!”, teriak Maya sambil menunjuk pemandangan di sebelah kiri mobil kami.
Seisi mobil langsung melihat ke arah yang ditunjukkan Maya.
Kami terkagum melihatnya. Luar biasa.
“Eh,menurut legenda, di ujung pelangi itu ada bidadari yang turun ke bumi dan mandi loooo...”, celutuk entah siapa.

Kami semua tertawa. Aku tertawa paling keras. Masalahnya, kan ada 2 ujungnya pelangi tuh, jadi...masa sih di tiap ujungnya lagi ada acara mandi bidadari-bidadari, hahahahahahaha.
“Iya, benar kok. Aku percaya, tuh ada satu, yang duduk paling depan di mobil ni.”, tiba-tiba seseorang berbicara lagi dari bangku paling belakang.
Aku bengong. That’s me. Me? Bidadari yang dimaksud dia tuh aku?
IYA LAH! Gak mungkin bapak Pendeta yang duduk di sampingku. Cuma aku satu-satunya bidadari eh perempuan yang duduk di bangku depan mobil ini :p
Pecah lagi tawa seisi mobil, menggoda aku dan empunya suara tadi.
Di luar, aku ikut tertawa dan tersenyum lebar menanggapi perkataan tadi, dan bilang,” Makasihhhh yoooo...”
Padahal, jantungku berdebar lebih kencang, aku berusaha menenangkan hatiku, “Tenanglah hatiku, gak usah berisik, he just kidding...”

Tapi, beberapa jam kemudian, saat pak Pendeta menceritakan kisah cintanya dan istrinya, serta perbedaan usia mereka yang 4 tahun itu, dimana istrinya lebih tua 4 tahun darinya, lagi-lagi terdengar suara dari bagian belakang mobil,”Sama seperti kita ya kak Mega...”, aku tertawa lagi. Dan, lagi-lagi jantungku berdebar lebih kencang dari biasanya.
Sementara pak Pendeta berkata,”Ya gak papa, didoakan saja.”
Eh, busyet ya, apa maksudnya *sigh*
Hanya beberapa orang yang tertawa kali ini, syukurlah, yang lain sudah tertidur entah sejak kapan.

Oh pria, tidak tahukah kalian dampak dari perkataan kalian?
I know, sometimes kalian bercanda saja, hanya untuk meramaikan suasana, tidak bermaksud jahat. Well, meskipun harus diakui memang ada yang perayu ulung, Don Juan yang menggunakan kata-kata manisnya untuk mematahkan hati wanita yang dikenalnya.
Tapi aku terkadang gregetan dengan pria yang  berkata-kata manis tanpa kejelasan maksudnya.
Itu tidak baik untuk hati kami, para wanita.
Itu tidak baik untukku.

Hai pria, jangan sembarangan tebar-tebar pesonamu.
Kau akan menabur di banyak tempat tanpa kau sadari.
Maukah kau bertanggung jawab akan apa yang telah kau tumbuhkan nantinya?
Perasaan yang tumbuh tak bisa kau cabut seenaknya nantinya, itu menyakitkan.
Please, pastikan kau menabur di tempat yang kau tahu, dan peliharalah dengan baik apa yang kau telah tanam. Rawat baik-baik.

Yang di atas tadi, cerita nyata ^^’
Dan benar, untuk sesaat aku sedikit terpengaruh, bertanya-tanya, seriuskah sang pria tadi dengan ucapannya, atau hanya bercanda. Saat menganalisanya, aku yakin dia hanya bercanda, hohoho, dan aku bersyukur.
Bersyukur karena apa?
Karena dia bercanda demikian hanya ke aku, bukan ke adik-adik wanitaku yang lain. Seandainya dia berkata demikian ke wanita lain, gak tahu lah apa pengaruhnya, mungkin lebih dahsyat.
Ada lo wanita yang akan memikirkan perkataan-perkataan manis yang diucapkan pria (yang bahkan tidak memaksudkan sungguh-sungguh apa yang dikatakannya), bahkan setelah waktu berlalu begitu lama.
Wanita itu aku.
Dulu ^^

Telinga wanita sangat sensitif.
Perkataan berarti banyak bagi kami.
Entah itu perkataan manis atau pahit, kami mampu mengingatnya kembali bahkan saat waktu telah berlalu begitu lama, kemudian menghadirkan perasaan yang persis sama saat pertama kali mendengarnya. Ingatan kami kuat, bukan hanya isi perkatan yang kami ingat, tapi perasaan yang muncul pun kami ingat.
 Imajinasi kami kuat.
Memori kami kuat.
Tapi sayangnya hati kami tidak.

Karenanya, aku as a woman menyadari mengapa Tuhan bilang:
Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan....
Aku perlu menjaga hatiku.
Aku perlu Tuhan menjaga hatiku.
Supaya aku tidak memberikan kesempatan hatiku untuk merasakan apa yang Tuhan tidak ingin aku rasakan.  Untuk segala sesuatu ada waktunya. Dan aku belajar, dari berbagai pengalaman yang buruk. Untuk menyerahkan kunci hatiku kepada Tuhan, dan membiarkan Dia memberikannya kepada dia yang diinginkanNya ^^

Hai pria, berhati-hatilah dengan apa yang kau ucapkan
Dampaknya lebih dahsyat dari yang kau kira
Kerusakan yang ditimbulkannya terkadang begitu besar
Dan walaupun tidak besar, terkadang membekas dalam hati kami, para wanita
Jika kalian tidak tahu dampak perkataan kalian, kalian sudah tahu sekarang
Jika kalian sudah tahu, please lebih berhati-hatilah dalam berkata-kata

Kasongan, 29 Agustus 2013
-Mega Menulis-

2 comments:

Lasma Manullang said...

megaaa, ijin share yaaaa..

Mega said...

silakan ma....^^