Friday, November 22, 2013

Melakukan yang Benar dan Dikecewakan

Baru beberapa hari lalu mengomentari curhatan sahabatku tentang kesedihannya mendengar curhatan suaminya-betapa banyak orang di sekitar sang suami yang memakai topeng keagamaan dan ternyata melakukan yang berbeda. Hari ini, aku mendengar kekecewaan sejenis dari abangku terhadap beberapa orang di tempatnya bekerja. Mengerikan bagaimana seseorang bisa berkata dan bersikap demikian saat orang lain melakukan yang benar. Lalu apa artinya selama ini doa malam dan kebaktian rutin bersama di perusahaan yang selalu diikutinya?

Aku marah!!!
Aku gak terima rasanya.Eh, abangku malah tertawa saat tahu reaksiku. "Gak papa lah dek, emang kayak gitu manusia.Yang penting abang dah buat yang benar."
Iya juga sih. Jadi malu. Kalo aku jadi si abang, aku ngamuk mungkin. Wong aku dah melakukan yang benar, udah melakukan yang rugi buat diri sendiri demi kebaikan perusahaan dan orang lain, eh...malah diperlakukan gak pantas. Aaarrrggghhh...!! #pengengigitorang.  Aku yang ngomel-ngomel (pake nangis pulak,karena gak terima) eh si abang malah tertawa tanpa beban. Dan aku teringat, bukankah seharusnya aku yang menenangkannya? Yang seharusnya marah si abang dunk! Alamaaakkk...#tepokjidat.
Seketika aku merasa kecewa sama perusahaannya. Kecewa dengan orang-orang yang diceritakannya. Keren ceritanya ada ibadah dan doa bareng,tapi kelakuan mereka kayak gitu. Boong banget. Aku tahu seharusnya aku gak memandang rendah segala ibadah dan doa yang dilakukan hanya karena kelakuan beberapa oknum. Sama seperti aku tidak boleh merasakan kepahitan terhadap gereja karena kelakuan beberapa jemaatnya yang munafik, di dalam dan di luar gereja beda.
Semua orang berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.
Itu benar.
Firman Tuhan benar.
Kita semua adalah kumpulan orang berdosa. Tidak ada yang benar. Tidak ada yang lebih benar.
Kita semua dibenarkan hanya oleh iman di dalam Kristus. Bukan oleh perbuatan kita.
Di saat aku kecewa dengan apa yang dilakukan orang lain. Aku teringat kalo Tuhan tidak pernah tertidur. Kalo Tuhan tidur gawat kata abangku, hahahaha. Semua yang diizinkanNya terjadi ada tujuanNya. Yang jelas, semua yang terjadi padaku dan abangku karena orang lain dapat membentuk karakter kami menjadi semakin serupa dengan Kristus dan untuk mengenalNya lebih dalam lagi, jika kami memilih melakukan yang benar.
Hari ini aku bersyukur mendapati di balik sikap keras abangku, ternyata dia tidak memperhitungkan untung rugi saat melakukan yang benar, dia peduli terhadap orang lain dan memilih tetap bersukacita menghadapi masalah yang berat, Tuhan Yesus sungguh baik. Sungguh hanya Tuhan Yesus yang berikan sukacita dan ketenangan menghadapi apapun. Kami gak kuatir, karena kami tahu kepada siapa kami percaya. Ya kan bang? #colekabangku :p
Dalam segala sesuatu yang kami hadapi, kami mau memilih tetap percaya Allah yang akan berperkara dan kepercayaan kami gak akan sia-sia.
Kasongan,22 November 2013
-Mega Menulis-

No comments: