Monday, November 11, 2013

Untuk Kakak Manis

Ini adalah hari kedua dalam rangkaian #30harimenulissurat.

Hai kak, apa kabarmu? Lama tak bersua. Sudah berapa tahun ya kita gak bertemu muka? Terakhir bersms ria, setahun ada kali ya...aku lupa. Apakah pergumulanmu masih sama kak? Maaf, aku alpa mendoakanmu, aku harus jujur, hanya sesekali aku mengingatmu dalam doaku, dan hari ini aku ingat kamu.

Aku gak tahu, apakah Tuhan sudah menjawab doamu dan suami dengan jawaban yang kalian inginkan atau belum. Tapi yang aku tahu, Tuhan Yesus mengasihimu kak. Jangan berpikir sebaliknya ya... #pelukkenceng ;-) Aku tahu pergumulanmu untuk memiliki anak ini dah sejak lama, bahkan di awal-awal perkenalan kita kau sudah menceritakannya.

Kak, aku terkadang ikutan kesel lo tiap kamu curhat tentang teman sekantormu yang terus-menerus menanyakan pertanyaan gak  sensitif semacam:
"Dah berapa anakmu?"
"Sudah hamilkah kamu?"
"Kok kamu belum juga hamil sih? Nunggu apalagi?" (Ya nunggu hamil lah, bego amat ya yang nanya kak).
Ato seperti kamu ceritakan, ada bapak-bapak sekantor yang sudah berumur bilang:
"Kenapa suamimu gak sukses juga sih?Perlu saya ajarin tuh...."
Kalo jadi kamu, dah aku ulek-ulek pake cabe deh mulut kayak gitu,tapi kamu, hanya diam di depan mereka, kamu menitikkan air mata di hadapanku.

Ckckckckk, orang-orang ini macam gak disekolahin mulutnya! Nyebelin!!! Becanda sih becanda, tapi kok gak mikir perasaan orang lainnn...Jangan dipedulikan kak, cuma bikin sakit hati. Punya anak seharusnya bukan sesuatu yang pantas disombongkan, tapi disyukuri. Dan sungguh gak pantas hal kayak gitu buat becanda.

Aku gak tahu kak, apakah saat ini kakak dah memiliki anak atau belum, kita lama gak bertukar kabar. Yang jelas, kalau aku tahu kau telah memiliki anak, wahhhh....aku turut bersukacita. Selamat ya kak, kalo itu yang terjadi. Sungguh menyenangkan mengetahui Tuhan menjawab doa kita dengan jawaban "YA" ;-) Gak hanya kamu lo kak yang bersukacita, aku juga sangat bersukacita. Sungguh. Kupikir, inilah salah satu mengapa Tuhan mau kita bersyafaat buat orang lain, Dia mau kita turut merasakan sukacitanya saat tahu Tuhan masi menjawab doa. Melihat bagaimana Tuhan bekerja dan terlibat dalam hidup orang lain, mengerjakan banyak hal yang jauh melampaui apa yang pernah kita minta,pikirkan, dan doakan tuh sesuatu yang luar biasa wowww.....

Dan jika Tuhan belum menjawab doa kita dengan jawaban "YA",kakak tetap berdoa dan berharap sama Tuhan Yesus ya. Jangan berhenti berharap kak, pengharapanmu dalam Tuhan gak akan mengecewakan kok. Selama kita melekat padaNya, kita gak akan dikecewakan. Aku belajar tentang hal ini. Bukan karena kita pasti mendapatkan apa yang kita inginkan, tapi karena kita tahu sekalipun kita gak mendapatkan, kita dimampukanNya untuk tetap bersukacita dan merasakan damai sejahteraNya yang melampaui segala akal.

Aku berdoa buatmu kak, supaya kamu punya roh yang lemah lembut dan tenang, sehingga kamu dapat tetap tenang, gak peduli apa perkataan orang, atau apa yang terjadi pada orang lain. Aku membayangkan menjadi dirimu, dan memang menyakitkan jika banyak orang tak sensitif berkata seenaknya. Terkadang aku juga sensi kalo ada yang menyinggung kenapa aku belum kawin, hahahaha, curhaaatttt.... Dan ada juga keinginan memiliki apa yang dimiliki orang lain (kalo dalam kasusku sih pengen menikah, hahahaha), ada rasa iri menyelinap, sepertinya akan susah bersukacita bersama dia yang memiliki apa yang gak kita miliki. Huaaa....susah pasti, tapi bisa, ya kan kak? Kak,  kalo dah gitu aku akan mengingatkan diriku kalo kasih karunia Tuhan selalu cukup kok. Sekalipun di mata dunia kita terlihat berkekurangan, tapi sesungguhnya kita memiliki berlimpah, Dia cukup bagi kita. Tuhan yang memuaskan hati kita dengan kebaikanNya. Kita akan jadi wanita Allah yang tenang ya kak, Aminnnn.... Tolong ingatkan aku ya kak, kalo aku mulai grasak-grusuk dan gak tenang, I need your prayer too.

Aku pernah mendengar orang-orang berkata kalau anaklah yang menjadi perekat hubungan suami dan istri. Well, dunia boleh bilang apa aja, tapi aku tahu kak, perekat suami istri dalam perkawinan Kristen adalah Allah kita. Kakak dan suami pasti semakin kuat dan mengasihi apapun yang terjadi, selama kalian melekat padaNya. Aku percaya kalian akan menjadi kesaksian bagi orang lain. Bagaimana kalian menghadapi pergumulan kalian. Sikap dan karakter kalian yang dibentuk Tuhan menjadi semakin indah akan menarik orang lain untuk semakin semakin mengagumi pekerjaan tanganNya di dalam kalian dan melalui kalian. Aku percaya, Dia yang telah memulai pekerjaan baik di dalam kalian, akan mengakhirinya dengan setia.

I know kak, suara dunia bisa menyakitkan dan kejam. Seolah apa yang kita alami tidak cukup menyakitkan, mereka menggoreskan luka-luka dengan perkataan mereka. Seringkali aku dengar komentar yang menyakitkan dari orang-orang itu, mengerikan bagaimana manusia dengan gampangnya mengucapkan demikian tanpa sadar dampaknya bagi orang lain. Memang lebih baik mendengarkan suara Allah dibandingkan suara dunia ya kak...:p Tapi selama kita di dunia, yah apa boleh buat ya kak, kita pasti mendengar yang seperti itu. Kita yang harus memilih, apakah kita akan membiarkan diri  kita disakiti atau tidak. Lagipula, apa yang menyakiti tetapi tidak membunuh kita, seharusnya menjadikan kita lebih kuat kan kak? Hahahahaha #menghiburdirijuga. Yang jelas kak, paling gak menjadikan kita lebih lembut dalam berkata-kata, ya kan? #wink-wink

Alamak,panjang kali suratku kali ini kak :p Semoga kakak membacanya sampai selesai, hehehehe. Empat kali empat enam belas, sempat tidak sempat harus dibalas #mokso. Keep smile kakak manissss...Muachhhhh....

Love,

Mega

Palangka Raya, 10 November 2013
-Mega Menulis-

2 comments:

Lasma Manullang said...

" Well, dunia boleh bilang apa aja, tapi aku tahu kak, perekat suami istri dalam perkawinan Kristen adalah Allah kita. " ---> Love this, Meg :)

Mega said...

Cieee...yang dah jadi istri langsung mengiyakan, gkgkgk. Mantaappp d^^b