Tuesday, April 15, 2014

Standar Ganda



Menurut Wikipedia : Standar ganda menunjuk kepada ukuran standar penilaian yang dikenakan secara tidak sama kepada subjek yang berbeda dalam suatu kejadian serupa, dan karena itu dianggap tidak adil.


Gak ada orang yang suka dibohongin kan?
Yang suka pasti dah gila :p
Nah, pertanyaannya, ada gak orang yang gak pernah berbohong?
Kalo ada yang bilang ada, maaf, aku mesti bilang, itu dah jelas bohong :p

Kamu pernah dibohongin Meg?
Jelasss....
Kamu suka dibohongin Meg?
Jelasss…NGGA!
Lah, kalo gitu, kenapa kamu berbohong Meg? Pernah berbohong kan?
Pernah banget. Dan alasanku berbohong adalah KARENA TERPAKSA, white lie lah…. TERPAKSA AJA DAH POKOKNYA #membela diri

Aku munafik banget ya?
Iya. Aku mengakuinya.
Saat berbohong, sebaik apapun alasanku (yeahhhh…kecenderungan manusia untuk membenarkan dirinya, dan gak mengakui kesalahannya, keluar deh), tetap saja aku merasa berdosa. Tetap saja gak damai sejahtera. Tudingan ‘MUNAFIK’ ditujukan padaku oleh suara hatiku sendiri. Ah, suara hati memang sering kali lebih jujur. Dan itu menyebalkan. Perasaan bersalah itu susah hilang, bahkan setelah aku minta ampun sama Tuhan. Saat-saat seperti ini, membuatku harus berlari kepada Firman Tuhan, memperkatakan dan memilih lebih mempercayai kebenaran bahwa dosaku sudah diampuni saat aku mengakuinya, gak perduli perasaanku gimana.

Gak jadi orang munafik tu susah banget. SERIUS. Menyelaraskan isi hati, pikiran, perkataan dan perbuatan tu gak gampang.
Boong banget kalo hari ini kamu bertindak ngapain, dan esoknya kamu menyalahkan orang lain saat melakukan hal yang sama.
Mosokkkk, orang berbohong tu salah, giliran kita yang berbohong…eeeehhhh tiba-tiba berbohong menjadi hal yang sah-sah saja dilakukan. Itu omong kosong!!!

Jangan menerapkan standar ganda dalam berlaku sehari-hari, itu yang diajarkan padaku pagi ini.
Well, aku mengatakannya kepada orang lain lebih dulu.
Kemudian, hal itu menggema dalam hatiku. Mengoreksi hatiku. Omonganku. Hidupku.
Kalau-kalau aku melakukan hal yang sama.
Dan ya, aku melakukan hal yang sama. Terkadang.
Tidak.
Sering kali.

Stop membenarkan diri dan mencari alasan untuk apa yang salah Meg.
Lakukan hal yang benar. Perkatakan yang benar. Pikirkan yang benar. SELALU.
SELALU.
SELALU.
SELALU.
Jangan menjadikan yang salah itu benar dan yang benar itu salah saat hal tersebut bersinggungan dengan kepentinganmu. Atau kenyamananmu.
Jangan mencari keuntungan diri sendiri.
Takutlah sama Tuhan.

Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan; Amsal 3:7

Kasongan, 15 April 2014
-Mega Menulis


No comments: