Tuesday, July 1, 2014

Namanya Juga Rahasia, Jangan Dibuka Dunk



Siapa mengumpat, membuka rahasia, tetapi siapa yang setia, menutupi perkara. Amsal 11:13

Namanya juga rahasia, lah kalo sampe orang laen tahu bukan rahasia lagi lah ya. Biasanya rahasia-rahasia hidup kita (cieee….) hanya kita bagikan ke orang yang kita percaya, gak mungkin lah sembarangan ngobral rahasia ke semua orang.  Kalo semua orang tahu tentang ‘rahasia hidup’ kita, ada 2 kemungkinan,satu-sebenarnya kita tidak punya rahasia  atauuuu… dua-kita telah menceritakan rahasia kita kepada seseorang (atau  beberapa orang) yang tidak bisa menyimpan rahasia :p


Ngomong-ngomong soal rahasia, jadi teringat seorang kawan di SMA-sebut saja dia M, yang membagikan sebuah rahasia padaku, saat dia menceritakan itu, dia berkata, kalau hanya aku yang tahu. Okay M, rahasiamu aman bersamaku. Lah, seminggu kemudian ada temanku yang lain, mari kita sebut dia N ^^, yang menceritakan rahasia M padaku. Bengonglah aku. Si M ini bohong dong, dia bilang Cuma aku yang tahu, kok si N tahu? Lah, si N juga, namanya rahasia, kok diceritain ke orang lain, ckckckck. Sejak itu, aku susah mempercayai kedua orang ini. Walaupun bukan aku yang dibocorkan rahasianya oleh si N, aku jadi mikir dunk kalo mau menceritakan rahasiaku ke dia. Dan si M? Lah, apa yang katanya rahasianya aja diumbar ke banyak orang, apalagi rahasia orang lain yang dipercayakannya ^^’

Saat sebuah rahasia dibocorkan, berarti ada janji  yang dilanggar. Ada pengkhianatan.
Apakah ini terdengar berlebihan?
No. Ini gak berlebihan sama sekali kok. Saat seseorang menceritakan hal yang rahasia dalam hidupnya pada kita, itu dilakukannya karena dia memiliki keyakinan kalau kita orang yang dekat dengannya dan akan menjaga rahasia yang diceritakannya, tak peduli apakah tujuannya hanya supaya didukung, atau didoakan, atau didengarkan, atau apapun juga, yang jelas (walaupun gak terkatakan) dia mempercaya kita. Kita tidak berhak sama sekali untuk menceritakannya ke orang lain. Dikatakan atau tidak dikatakan. Ada kan orang yang saat menceritakan sesuatu sudah berpesan supaya gak menceritakan ke orang lain, tapi ada pula orang yang menceritakan sesuatu tanpa berpesan demikian walaupun dia menceritakan hal yang sensitif. Dulu aku berpikir, apa yang diceritakan orang lain selama dia gak berpesan itu rahasia, itu bukan rahasia. Tapi lama kelamaan, kepekaan berbicara lebih keras, hal pribadi tentang orang lain yang dibagikannya padaku adalah rahasia, lagipula, apa pula kepentingannya orang lain tahu. Ya kan? Aku lebih berhati-hati untuk gak menceritakan apa yang orang lain ceritakan padaku.  Gak mudah.

Sekarang, maukah kita tetap menjaga kepercayaan yang telah diberikan seseorang pada kita?
Gak mudah lo. Beneran aja. Perlu pengendalian diri yang kuat dan pertolongan Tuhan.
Menutup mulut dan mengekang lidah untuk gak turut serta menceritakan apa yang kita ketahui saat bersama orang lain tuh sulitnya bukan main.Apalagi bila bersama orang yang dekat dengan kita, kita cenderung membagi apa yang kita pikirkan dan rasakan, bahkan tentang orang lain.  Ada kalanya saat orang lain membagi beban hidup atau pergumulannya dan minta didoakan, lalu kita ingin menolong dan berpikir alangkah lebih baiknya jika banyak orang yang berdoa dan menguatkan orang ini. Lalu dengan seenaknya kita meminta orang lain mendoakan orang ini sambil menceritakan pergumulannya. Hellloooooowwwww… Gak salah tuh? Kita diminta mendoakan loooo, bukannya diminta untuk meminta orang lain berdoa kan? Ya udah, diam aja.  Berdoa aja sendiri. Ngapain bagi-bagi pokok doa orang lain yang harusnya kita doakan sendiri.  Bagi-bagi ceritanya sama Tuhan aja ^^V

Menceritakan rahasia orang lain adalah sesuatu yang serius. Bagi yang belum pernah dikhianati alias rahasianya diumbar ke orang lain mungkin akan tertawa dan mengatakan ini berlebihan. Tapi ini gak berlebihan kok. Kekecewaan yang mendalam melanda mereka yang dikhianati kepercayaannya, percaya gak percaya. Lagipula, menceritakan rahasia orang lain hanya  akan menambah masalah. Ada alasan mengapa sesuatu disebut rahasia yaitu karena semua orang yang tidak berkepentingan gak perlu tahu. 
Saudara yang dikhianati lebih sulit dihampiri dari pada kota yang kuat, dan pertengkaran adalah seperti palang gapura sebuah puri. Amsal 18:19

…tetapi siapa yang setia, menutupi perkara. Amsal 11:13
Membaca bagian ini membuatku mengangguk-angguk, ooo…rupanya kesetiaan seseorang dapat dilihat dari kemampuannya untuk menyimpan rahasia juga to. Cateeettt….^^

Kasongan, 30 Juni 2014
-Mega Menulis-


No comments: