Friday, March 6, 2015

Melakukan Sesuatu Tanpa Pengertian


Masih ingat tulisanku yang ini? 
Beberapa hari ini aku banyak gugling dan bertanya ke orang-orang yang aku anggap telah melewati fase yang sedang aku alami (maksudku, persiapan merit). Nah, aku dapat informasi dari Nona kalau selain yang aku ceritakan di postingan sebelumnya, ada banyak vaksin yang diperlukan sebelum hamil (oke, awalnya aku pikir informasi ini terlalu cepat aku dapatkan awalnya, tapi ini kan gak sia-sia ya kalau aku tulis di sini, reminder for me juga :p), ada vaksin MMR,klo hepatitis blm,vaksin juga sekalian,klo blm kena cacar air vaksin jg varicella. Bahkan dia juga menyarankanku untuk berlangganan milis SEHAT di sehat@yahoogroups.com Banyak info tentang kesehatan di situ katanya. Thanks a lot Non :* Aku sudah mendaftarkan diri tadi, dan sudah mengisi kuesionernya, tapi belum ada balasan lagi. O, iya jika berminat silakan daftar dengan cara kirim email kosong ke sehat@yahoogroups.com dengan subjectnya diisi SUBSCRIBE. Nantinya akan ada balasan, apa yang harus kita lakukan kemudian. Ini ada websitenya yang bisa kita baca-baca juga http://milissehat.web.id/ Silakan dibaca-baca ^^

Eniwei, lanjut ceritaku ya, jadi saat aku menanyakan ke beberapa orang mengenai apa yang kata Fani pengetahuan dasar itu dan menemukan pernyataan beberapa teman yang cukup mengejutkan. Ada seorang teman yang mendapatkan vaksin TT hanya untuk memenuhi syarat dari dari DUKCAPIL untuk catatan sipil (aku malah baru tahu kalau ada syarat ini untuk catatan sipil, maklum yang ngurus pendaftaran di Pekanbaru sono camerku ^^’), trus ada pula yang memalsukan syarat ini karena mendapatkan informasi akan susah hamil jika suntik TT (aku ada baca juga sih hal ini waktu gugling, tapi aku menemukan beberapa alasan lain untukku pribadi kenapa aku memutuskan suntik TT).

Kalo aku Cuma pengen syarat DUKCAPIL terpenuhi sih mungkin aku hanya akan melakukan sekali saja suntik TT, buat apa menyakiti diri berkali-kali, toh yang penting syarat dah terpenuhi kan? Aku gak tahu guna dan pentingnya suntik itu, cukup dah sekali aja.Again, yang penting syarat terpenuhi. BERES. Tapi karena aku dah paham kegunaannya, aku akan berusaha melakukannya walapun sakit dan repot (kenapa juga harus sampe 5 kali, mbok sekali aja-oke, ini pertanyaan orang yang belum terlalu paham ternyata).LOL

Gimana pun alasan seseorang, aku gak akan komplain, tapi yang membuatku merenung-renung, melakukan sesuatu karena itu merupakan syarat yang harus dipenuhi, wow… aku berpikir,aku ternyata sering juga melakukannya, entah berapa kaliaku melakukan banyak hal dalam hidup hanya karena itu kewajiban. Bukan tanpa pengertian, tanpa pemahaman. Nampaknya sering. Asal melakukan, asal jadi. Entah kenapa waktu dengar temanku itu, aku teringat Ezra yang dikatakan demikian:
Sebab Ezra telah bertekad untuk meneliti Taurat TUHAN dan melakukannya serta mengajar ketetapan dan peraturan di antara orang Israel. Ezra 7:10

Ezra MENELITI TAURAT TUHAN
Ezra MELAKUKAN TAURAT TUHAN
Ezra MENGAJAR TAURAT TUHAN

Ezra bertekad melakukan ketiganya.
Gak ada tuh ceritanya dia Cuma melakukan tanpa paham yang dia lakukan, dia tahu dan paham dulu apa dan mengapa ia melakukannya.
Gak ada pulak ceritanya dia ngajar doang tanpa meneliti yang diajarkannya, itu ma ngasal doang berarti dia, ngajar tanpa tahu apa yang diajarkan? Sama aja membual! Sama aja menyesatkan orang lain. Bagaimana kalau apa yang diajarkannya salah?
Nah…nah…Dia juga gak ngajar tanpa melakukan, atau melakukan yang beda dari yang dia ajarkan, karena kalau dia melakukan berarti dia munafik dan mempermalukan Tuhan. Ya iya lah, gimana Tuhan gak jadi tertawaan saat seseorang mengajarkan firmanNya eh tahu-tahu melakukan yang beda.

Seseorang berkata,seringkali ketaatan membuka pemahaman.
Maksudnya waktu itu adalah: Udahhhh…nurut aja Meg, taat aja sama Tuhan, ntar kamu ngerti kok maksudnya apa kenapa (waktu itu konteksnya kami sedang membicarakan bagaimana Tuhan akan berikan kita pengertian sewaktu kita melakukan apa yang diinginkanNya).
Aku setuju.
Saat kita telah melakukan suatu hal, belakangan kita baru tahu maksud dan tujuannya apa. Saat kita memilih untuk melakukan A dibanding B, pada akhirnya kita mengerti apa akaibat pilihan kita.

Tapi, mari jujur, mana yang memberikan motivasi yang lebih besar untuk kita melakukan (atau tidak melakukan) suatu hal?
Ketaatan membabi butakah?
Atau pengertian dan pemahaman yang benar?

Dulu aku bertanya-tanya, kenapa sih Tuhan gak ingin aku melakukan A dan B?
Ada yang bilang, udahhhh…taat aja Meg! Tuhan tahu yang terbaik!Nurut aja napa!
Nurut? Hayuk! Aku bisa berusaha nurut.
Tapi akan susah buatku terus-menerus nurut jika aku gak ngerti alasan Ia ingin aku melakukannya.
Aku akan jatuh berkali-kali dan gagal kalau aku Cuma nurut membabi buta tanpa paham akibat dan alasan aku harus melakukan (atau tidak melakukan) suatu hal.
Gimana caranya ngerti?
Selidiki dunk.
Berusaha untuk mengerti.
Cari tahu.

Tapi Meg, jalan Tuhan kan gak emang misterius.
Woooo….jangan salah, Dia Bapa yang rindu anak-anakNya tahu isi hatiNya kok.
PertanyaanNya, kita mau gak sediakan waktu untuk mendekat, bertanya dan duduk diam mendengarkan Dia?
Kalo ngga, ya udah. Jadilah sesuai kehendakmu sendiri.
Gak salah kok ingin mengerti dan paham kehendak Tuhan sebelum taat, karena saat kita mencoba mengerti dan memahami, saat kita bersungguh-sungguh mencari pengertian, itu akan membawa kita mendekat pada Dia yang memiliki pengertian itu.

Kasongan, 5 Maret 2015
-Mega Menulis-

No comments: