Tuesday, June 30, 2015

Koala dan Minyak Kayu Putih



#NulisRandom2015
Hari ke-29

“Sana Cun, ikut puasa sama Dita, sekalian diet”, ujarku ke adek perempuanku Ruri *gaya banget ya aku, wong aku juga gemuk kok Cuma Ruri yang disuruh puasa, hahaha*. Dita adalah adek sepupuku yang juga tinggal di rumah, dia Muslim, dan puasanya lancar jaya, makanya aku minta Ruri ‘menemani’ Dita ^^V
“Eh, jangan salah mbak, aku kuat aja gak makan, tapi aku gak kuat kalau gak minum”, balas Ruri. Hahaha, gaya juga nih Ruri, buktinya nggak juga pun dia puasa makan.LOL.
Bener juga sih Ruri, aku juga kuat lo gak makan berjam-jam, tapi kalau gak minum emang berat sih :p Tenggorokan berasa seret banget.

Ngomong-ngomong tentang minum, aku jadi ingat kalau pernah baca, atau nonton,eh atau dikasih tahu siapa gitu kalau koala tu gak pernah minum. Haisss…kebayang gak, seumur hidup gak minum, ckckckck. Berhubung penasaran, aku tanya Mbah Google dan menemukan ini di sini :
 
Mengapa koala tidak pernah minum?
Koala adalah hewan yang sangat pemilih dalam hal makanan. Hewan ini hanya memakan satu makanan, yaitu daun pohon getah, atau eucalyptus. Seperti anak kanguru, anak koala juga tinggal di kantong pada tubuh induknya. Begitu ia mulai besar dan meninggalkan kantong itu,satu-satunya makanan yang dikonsumsinya hanya daun pohon eucalyptus. Daun-daun itumengandung semua air yang dibutuhkan oleh koala. Sehingga koala pun tidak pernah minumkarena kebutuhan airnya telah tercukupi oleh makanannya. Bahkan nama “koala” juga memiliki arti “tidak ada air”.

Owww…rupanya kebutuhan airnya dipenuhi oleh daun eucalyptus, makanya koala gak pernah kelihatan minum. Jangan-jangan kalau dia gak makan tu daun, dia bakal minum air putih, hahahaha. Lagian, apa gak bosan ya dia seumur hidup Cuma makan daun eucalyptus? Kebayang percakapan gini:
Papa koala : Masak apa mam?
Mama koala : Biasa pap…eucalyptus…
Papa koala : Bosan mam, ganti yang lain kek.
Mama koala : Eh, ini menu baru lo pap, mama baru ini coba masak eucalyptus saus Thailand. Mama baru dapat resepnya dari tabloid KOALAVA ^^
KHAYALAN TINGKAT TINGGI :p

O, iya, jadi mikir, daun eucalyptus itu yang dipakai untuk bahan pembuatan minyak kayu putih kan? Haiyaaaa….berarti harusnya bisa dong minyak kayu putih diminum? Hahahaha. Tanya om google dan menemukan ini di sini :*rupanya bukan Cuma aku yang pernah menanyakan ini, hahaha*

Apakah minyak kayu putih boleh diminum? apakah aman? kalau tidak boleh, apa penyebabnya?
- Saya kalau sakit perut, masuk angin atau sakit tenggerokan biasa selain di balur/dioles juga minum minyak kayu putih beberapa tetes, kadang dicampur dengan air.
- Boleh, tapi jangan banyak-banyak. biar ga masuk angin. kalau kebanyakan nanti perut panas kaya kebanyakan makan cabe. minyak kayu putih juga kan minyak atsiri jadi pedas...
- Ditetesin beberapa tetes aja dalam air hangat, jgn banyak2. Di Australia, daun kayu putih/cajuputi/eukaliptus jadi makanan favorit koala. Koala punya pencernaan khusus yang bisa tahan dengan minyak. Dalam jumlah kecil boleh diminum. Dalam industri makanan/obat, minyak kayu putih juga sering ditambahkan sedikit untuk aroma. Namun kalo banyak bisa berbahaya bagi kesehatan karena sebetulnya beracun.

Luar biasa ya era internet nih, pertanyaan yang kita anggap konyol pun ada yang membahasnya. Menyenangkan ya? Informasi hanya sejauh jari (dan akses internet tentunya :p).

Kasongan, 30 Juni 2015
-Mega Menulis-

Monday, June 29, 2015

(Lagi-lagi) Andre



#NulisRandom2015
Hari ke-28

Mumpung orangnya gak ada dan orangnya kagak punya fesbuk, cerita tentang Andre lagi ah…

Sunday, June 28, 2015

Andre oh Andre



#NulisRandom2015
Hari ke-27

Pada hari ke-3 di bulan Ramadhan ini, saya mulai tertarik pada pribadi Andre gara-gara kekonyolannya. Saya sedang di warung makan om pada waktu maghrib untuk membungkus makanan sambil bercakap-cakap dengan beberapa karyawan om yang bertugas di situ.
“Mbak, Andre ni tadi buka puasa jam 5 sore lo…”, ujar Sugi sambil tertawa.
Aku menoleh ke Andre yang sedang asyik menikmati makanannya,”Loh, jam 5 Ndre? Gak salah kamu? Kan belum buka puasa jam segitu?Batal dong puasamu.”
Andre tersenyum tanpa dosa,”Haus eh mbak, saya gak tahan”.
Huahahahaha, Andre…Andre…bisa-bisanya coba dia memilih buka jam segitu, nanggung amat kan, kenapa tidak sekalian aja dari siang waktu panas-panasnya cuaca. Aneh.

O,iya omku memiliki beberapa warung makan di kota kami, Andre adalah salah seorang karyawannya. Beberapa karyawan om yang lain mengatakan kalau Andre ‘agak kurang normal’. Bukaannn…Andre bukannya gila dan harus dibawa ke Rumah Sakit Jiwa. Bagaimana ya menggambarkannya, dia terlihat normal, kecuali cara berpikirnya yang seringkali sangat berbeda dengan orang normal.

Saat aku menceritakan peristiwa konyol batalnya puasa Andre tersebut ke karyawan om yang lain, aku mendapati tambahan cerita yang lain tentang Andre. Andre memang unik. Andre tidak pernah mau diajak karyawan lain pergi menonton pameran atau kegiatan lain, dengan alasan tidak mau membayar parkir. Terdengar konyol bukan? Andre tidak pernah mau merokok jika harus mengeluarkan uang membeli rokok, artinya jika mendapat rokok gratisan dia mau, tentu saja kawan-kawannya kesal. Dan jangan coba-coba berhutang pada Andre, hanya lima ratus rupiah pun akan ditagihnya sampai ke ujung dunia. Andre sangat berhemat, semua uangnya ditaruhnya di bawah jok motornya, sampai-sampai  di kalangan karyawan berkata jika berhasil membobol jok motornya Andre maka akan membuat kaya mendadak.

Beberapa karyawan lain sering mengerjai Andre sampai dia menangis, kasihan sekali. Pernah suatu kali saat Andre makan dia mengambil banyak sekali makanan, lalu seorang kawannya berkata,”Makan sampai habis Ndre, kalau ngga, kuhajar kamu”. Kalau orang lain cuek saja mendengar demikian, Andre tidak, dia menangis keras bak dipukuli orang sekampung. Saat omku tahu hal tersebut, dia memanggil karyawan yang mengganggu Andre tersebut dan berkata, “Sekali lagi kamu mengganggu Andre, kamu saya pecat, Andre lebih berharga dari kamu”. Omku sayang sekali dengan karyawan yang satu ini. Bagaimana tidak, Andre rajin sekali (bahkan saat bosnya tak ada pun dia tetap rajin), dia tidak pernah memilih-milih pekerjaan, saat ia diminta mengerjakan sesuatu maka dia akan mengerjakannya dengan cepat, saat diminta tolong membelikan sesuatu maka berapa pun sisanya Andre akan mengembalikannya, dia sangat jujur. Luar biasa bukan?

Andre sangat apik dengan barangnya, motornya yang paling bersih dan terawat dibandingkan karyawan lain, saat yang lain sibuk memodifikasi motornya, Andre tidak latah. Mau tahu lagi yang luar biasa? Beberapa karyawan om mengambil kredit motor dan dipotong gajinya tiap bulan oleh om untuk membayar motornya, Andre membeli motornya tunai. Saya yang pegawai negeri malu jadinya, sementara saya membeli motor saya dengan kredit, Andre yang hanya karyawan rumah makan membeli motornya tunai. Bayangkan!

Bagaimana mungkin Andre yang katanya kurang normal ini melakukan banyak hal luar biasa yang tidak dilakukan oleh mereka yang mengaku dan menganggap dirinya normal? Tapi itulah Andre.

Di bulan Ramadhan ini, Andre semakin rajin sholat. Pernah suatu kali omku iseng bertanya,”Kamu berdoa terus Ndre. Apa sih yang kamu doakan?”
Dan Andre menjawab,”Supaya diberi otak normal om”.

Ah, Andre…semoga di bulan Ramadhan ini Tuhan tidak mengabulkan doamu Ndre, biarlah kamu menjadi dirimu yang sekarang saja, karena saat ini kamu sudah normal. Tidak perduli apa kata orang, kamu normal. Saya berdoa semoga kamu tetap menjadi Andre yang sekarang, yang jujur, yang bekerja keras, yang tidak memilih-milih pekerjaan, yang cepat tanggap, yang hematnya luar biasa. Kamu lebih dari normal Ndre.

Kasongan, 25 Juni 2015
-Mega Menulis-

Tulisan ini diikutkan dalam kontes menulis cerita Ramadhan yang ada di sini

Bo, nulis menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar itu susaaaahhhh, secara gaya nulisku macam preman gini *sigh. Gak berharap menang sih, Cuma ini request dari sahabatku Rida yang share link lomba ini ke FB-ku dan minta aku ikut, hahahaha. Ya sudahlah, aku coba tulis, dan ini hasilnya ^^Eh, tapi biarpun dipaksa aku senang banget lo menuliskan ini.Makasih ya Rid, sudah memaksaku :p

Andre memang orangnya asli hidup nyata, bukan khayalan semata. Masih banyak lagi kekonyolan Andre yang ingin aku ceritakan sebenarnya, tapi aku dibatasi maksimal 2 halaman A4, ya sudahlah, next time aku ceritakan lagi tentang dia. O, iya sebenarnya aku pengen menyertakan foto Andre di postingan ini,tapi apa daya Andre sudah pulang kampung untuk menikmati bulan puasa ini bersama keluarganya. Sebelum pulang pun Andre berbuat konyol, kalau orang lain minta izin dengan sopan ke om untuk pulang kampung dengan bertanya,”Om, boleh gak saya pulang kampung besok?”, eh…si Andre dengan cuek mendatangi om dan berkata,”Om, besok siang saya mau pulang kampung”, lalu ngeloyor pergi. Bengonglah si om, ini yang bos sape juga, kok gayanya Andre seperti dia bos yang yang memberi tahu ke karywannya kalau dia mau pulang kampong, ckckckck. Tapi si om gak marah sih, dah hapal dia kelakuan Andre, hahahaha.

Saturday, June 27, 2015

Beda Pendapat Biasa Kan Yaaaa....???



#NulisRandom2015
Hari ke-26

Setelah membaca nasihat Petrus tentang hidup bersama sebagai suami istri di 1 Petrus 3:1-7 eh… ayat ke-8 berbunyi seperti ini:
Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati. Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati, dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat. 1 Petrus 3:8-9

‘SEIA SEKATA SEPERASAAN’ itu gimana caranya ya?
Bukannya biasa tuh yang namanya beda pendapat?
Beda kepala, beda pemikiran kan? Suami mau begini, istri mau begono. Istri mikir begitu, suami mikir begito. Suami mikir dengan logika, istri cederung make perasaan. Belum lagi beda sudut pandang pria dan wanita beda, gimana mau seia sekata?

Aku tertarik pada kalimat: Dan akhirnya
Semula kupikir itu berarti Om Petrus mau ngasih kesimpulan atas isi suratnya gitu, ato pesan terakhirnya gitulah. Eh, tapi masih banyak kali suratnya, belum habis, hehehe. Hari ini aku mikir gini, gimana kalo yang dimaksudnya adalah :
OKE, kalian boleh beda di awalnya, kalian boleh punya pemikiran masing-masing saat akan mengambil keputusan TAPIIIII …pada saat kalian sudah mengambil keputusan bersama, apapun keputusan akhirnya, kalian KUDU MUST HARUS SEPAKAT. Mungkin awalnya istri/suami gak terlalu setuju dengan keputusan tersebut karena masing-masing menganggap keputusannya paling benar, namun setelah melalui proses komunikasi, mempertimbangkan bareng segala hal, maka suatu keputusan diambil. Nah, kalau sudah diputuskan ya semua pihak harus mendukung keputusan tersebut. Harus satu suara. Semua berusaha melakukan apa yang telah disepakati. AKHIRNYA, KUDU SEIA SEKATA, meskipun proses awalnya ngga :p

Supaya seia sekata seperasaan, saat beda pendapat suami istri harus:
-Saling mengasihi
Walaupun berbeda pendapat pada awalnya, kalau suami istri saling mengasihi pasti akan saling menghargai dan menghormati pendapat yang lain. Sebisa mungkin mencari jalan keluar yang baik dan mau mengalah karena gak mau bertengkar, hehehehe. Keputusan yang akan diambil tentunya gak lebih penting dari hubungan kan? Pastinya saat mengambil keputusan keduanya akan berusaha menekan ego masing-masing karena tidak ingin menyakiti orang yang dikasihinya.
-Punya hati yang mau diajar
Ini super duper penting. Ingat, kita gak tahu semua hal, suami/istri bisa jadi mengetahui apa yang gak kita tahu. Apa yang menurut kita baik belum tentu baik untuk orang lain. Sudut pandang kita mungkin melewatkan sudut pandang orang lain. Karenanya kita harus mau mendengar, membuka hati dan telinga kita untuk selalu belajar dan gak ngotot pada pendapat kita sendiri.
-Rendah hati
Dan bagaimana mungkin kita mau mendengar dan belajar dari suami/istri kita kalau kita merasa paling benar? Butuh kerendahan hati untuk mau diajar orang lain.

Aku dan suami sering berbeda pendapat, tapi puji Tuhan saat keputusan sudah diambil, kami sama-sama berusaha melaksanakan apa yang disepakati. Pergumulanku yang terberat adalah membuka hati untuk mau menerima sudut pandang yang berbeda dari suami. Yang sering terjadi, saat dia menyampaikan pendapatnya, dalam hati aku membatin,”Tapi kan begini…harusnya kan begini….ntar begini…kalau gitu ntar ini lo yang terjadi”. Fiuhhhh, jelek banget ya sikap hatiku, aku mendengar tapi gak mau membuka hati pada sudut pandang suami, parahhhh….padahal suami sudah lemah lembut lo menjelaskan maksudnya. Sampai akhirnya aku memutuskan mendengarkan dengan sungguh-sunguh dan mempertimbangkan sudut pandangnya sungguh-sungguh, dan yaaa…dia membuka mataku untuk melihat dari sudut pandang lain yang selama ini gak aku lihat.

Kasongan, 24 Juni 2015
-Mega Menulis-

Friday, June 26, 2015

Bagaimana Suamiku Dikenal?



#NulisRandom2015
Hari ke-25

“Abangmu itu baik Megi. Keliatan dari cerita2mu. Tapi lebih baik suamiku. Hahahahhaha....”
Lasma berkata demikian waktu aku komen di salah satu postingannya. Aku tertawa. Ya iya lah, serem banget lah ya kalau kita menganggap suami orang lain lebih baik daripada suami kita :p. Eniwei, aku teringat ayat ini sewaktu membaca komen Lasma:

Suaminya dikenal di pintu gerbang, kalau ia duduk bersama-sama para tua-tua negeri.Amsal 31:23


Berapa banyak di antara kita yang menikah dan  lebih suka meneceritakan keburukan pasangan dibandingkan kebaikannya?
Kupikir-pikir, dan setelah direnung-renungkan ayat di atas,bisa jadi suami sang istri yang cakap di Amsal 31 itu dikenal orang lain karena andil istrinya juga. Mungkin istrinya tanpa sengaja atau dengan sengaja ngeblog kaya eike dan menceritakan tentang suaminya. Dunno lah gimana, bisa jadi dia pas nonggo (maen ke rumah tetangga) bercerita tentang suaminya. Yang jelas suaminya dikenal orang lain.

Bagaimana kita ingin suami kita dikenali orang lain?

Apakah kita ingin dia dikenal karena keburukannya? Ngga kan?

Lalu, kenapa banyak istri yang membicarakan keburukan suaminya di hadapan orang lain?

Kenapa tidak memulai membicarakan kebaikan suami?


Untuk apa Meg membicarakan kebaikan suami sendiri?
Lah, aku balik nanya deh, ngapain coba ngomongin keburukan suami? Taruhlah, suami punya keburukan, lalu, apa manfaatnya menceritakannya pada orang lain? Pandangan orang lain pada suami kita akan jadi buruk loooo…Mending kalau ada kejelekan suami, diomonginlah sama suami secara langsung, tapi ngomongnya dengan kasih ya ^^ Jangan diem aja di hadapan suami, tapi ngomong di belakangnya ato di samping kanan kiri ke tetangga. Jangan-jangan selama ini suami gak tahu kalau kita gak suka dengan kejelekannya itu tapi kita ngarep dia berubah. Kalau suami kita bisa baca pikiran, bolehlah kita ngarep gitu, tapi kalau ngga, sebenarnya kita sedang berlaku gak adil lo. Gak adilnya gini, mosok kita ngarepin suami minta maaf atas kesalahan yang dia gak tau atau berubah atas sifat/karakter yang dia gak tahu kalau itu menganggu kita? Gak mungkin kan? Well, kecuali dia emang bisa baca pikiran.LOL

Lagipula, saat kita menceritakan kesalahan suami pada orang lain, sebenarnya apa sih motivasi kita? Hanya untuk mendapatkan kelegaan dari sesi curhat? Come on, leganya bentar aja lo, sementara reputasi suami kita dipertaruhkan di sini. Yang jelek dari ‘curhat supaya lega’ adalah, kita harus menceritakan hal tersebut berulang kali sampai puas baru lega, lah…mo cerita ke berapa orang sampai lega? Gak kasihan sama suami? Kalau mau cari kelegaan, berdoalah. Lalu, bicarakan pada suami, dan cari solusi bareng.

Bayangkan deh, seandainya kita punya kesalahan tapi suami gak pernah membicarakan hal tersebut langsung, ehhh…malahan dia bercerita ke seantero RT/RW tentang kesalahan dan keburukan kita. Sakit gak tuh? Sakit banget kan? Well, ini ekstrim banget sih. Cowok jarang banget melakukan ini jika ada masalah dengan pasangan. Tapi bayangkan aja deh *maksa* kalau ini terjadi, sakit gak? Udah sakit, malu pulak, ya kan?

Bukannya sombong tuh Meg, pamer kebaikan suami sendiri?
Ya bukan pamer kelesss, balik deh ke motivasi diri kita, mau pamer atau mau apa, kalau aku sih berkeyakinan gini, saat kita mengucapkan kebaikan suami sesungguhnya kita sedang mengingatkan diri sendiri betapa bersyukurnya kita memiliki suami seperti yang kita miliki sekarang.

Saat kita lebih memilih membicarakan kebaikan suami orang lain, kita jadi gak bersyukur lo punya suami seperti sekarang. Bayangkan, kita tiap hari ngeliat dan ngomongin kebaikan suami si A, atau si B. kayak gini:
- Waduh, suami si A tu romantis banget yaaaa…tiap hari sebelum ke kantor selalu cium si A (ini orang yang gini kerjaannya ngeliatin tetangga mulu kali ya, kok sampe tahu tiap hari gitu.LOL), suamiku mana pernah gitu.
-Suami si B hebat banget ya, penghasilannya gede banget tuh kayaknya, tiap bulan sekeluarga berlibur ke luar negeri, lah kamiii…mana pernah liburan bareng sekeluarga. Payah ah.

See? Membicarakan kebaikan suami orang membuat kita ujung-ujungnya membandingkan dengan suami sendiri, jatuh-jatuhnya jadi gak bersyukur.Sedih lo suami kita kalau tahu dirinya dibanding-bandingkan dengan orang laen.Bahaya loooo...kalau jadi istri yang gak bersyukur. Pasti jadi istri yang gak bahagia ntar.Coba kita mikir sebelum ngomong, I know ini sulit banget, tapi hai wanita (tsahhhh...), perhatikan ini:
Hidup dan mati dikuasai lidah,siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya. Amsal 18:21
Perkataan kita bisa membangkitkan suami dan membuatnya semakin bersemangat, menjadikannya pribadi yang lebih baik ATAUUUU...perkataan kita bisa mematahkan hati suami dan membuatnya terpuruk. Gak percaya? Cobain deh. Tapi jangan nyoba ngata-ngatain yang jelek ya kalau gak mau menyesal ^^ Perkatakan deh hal yang baik tentang suami kepada orang lain dan di hadapan suami.


Tapi Meg, susah lo mencari kebaikan suamiku. Gimana dong?
Hellooooowwwww… Susah ato karena kita lebih fokus pada kejelekannya dibanding kebaikannya? Fokus deh pada kebaikan suami. Lalu berdoa dan bersyukur untuk hal-hal baik yang dia lakukan, karakter dan sifatnya yang kamu kagumi, hal-hal yang membuatmu jatuh cinta padanya. Syukurilah. Ucapkan terima kasih sama Tuhan karena suamimu ada sebagaimana dia ada sekarang, biarkan hatimu dipenuhi ucapan syukur karena Tuhan telah menganugerahi seseorang yang istimewa bagimu. Seseorang yang sudah memilihmu dan sudah kamu pilih menjadi teman hidupmu.

Aku ingin suamiku dikenal di pintu gerbang karena kebaikannya \(“,)/ Gimana dengan kamu?

Kasongan, 23 Juni 2015
-Mega Menulis-