Friday, July 31, 2015

Persembahan bagi TUHAN



A             : Berapa banyak waktumu beribadah kepada  Tuhan dalam sehari?
B             : Bagaimana menghitungnya?
A             : Yaaa…waktu-waktumu dalam satu hari yang benar-benar kamu persembahkan untuk Tuhan berapa lama?
B             : *menghitung* Saat teduh setengah jam, berdoa makan 3 kali anggaplah sekali berdoa 5 menit jadinya 15 menit, doa malam 15 menit, pelayanan dua jam, eh…tapi itu gak tiap hari, gimana dong? Terkadang saya juga PA.
A             : Ya udah, hitung aja tiap hari rata-ratanya deh.
B             : Kira-kira sehari 3-4 jam lah…
A             : Kok cuma segitu?  20 jam lebihnya untuk siapa?
B             : *bingung* Lah, kalo perpuluhan, sehari 24 jam berarti 2,4 jam saja kan yang perlu diberikan untuk Tuhan. Saya sudah memberikan lebih kan?


Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.Roma 12:1

Saat kita diminta menghitung waktu ibadah kita untuk  Tuhan, kebanyakan dari kita hanya menghitung aktivitas-aktivitas yang kita anggap rohani seperti berdoa, membaca Alkitab, saat teduh, pelayanan, dll padahal ibadah kita yang sejati adalah:
mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah
Selama 24 jam pun kita diminta untuk beribadah kepada Tuhan alias melakukan segala sesuatu dan mempersembahkannya untuk Tuhan. Jika kita belajar di sekolah, hendaklah kita melakukannya untuk Tuhan, studi kita adalah untuk menyenangkan Dia. Demikian pula saat kita bekerja, kita bekerja dan melakukan hanya kebenaran, tidak melakukan dosa, melakukan hanya yang kudus dengan tubuh kita. Saat kita di rumah sebagai ibu rumah tangga, kita melakukan segala pekerjaan rumah tangga dengan sukacita, mendidik anak dalam kebenaran, sehingga segala yang kita lakukan bisa jadi persembahan yang hidup, kudus dan berkenan padaNya. Kita melakukan segala sesuatunya untuk TUHAN jika alasan kita melakukannya adalah Tuhan dan kita melakukannya untuk Tuhan.

Pelayanan yang kita anggap ibadah untuk Tuhan, bisa jadi bukan persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah jika kita melakukannya dengan motivasi yang salah (misal: ingin dianggap rohani oleh orang lain), demikian pula pemberian kita kepada orang yang kesusahan bisajadi bukanlah ibadah kita bila motivasinya supaya dianggap baik oleh orang lain. Motivasi dan tujuan kita melakukan sesuatulah yang akan membedakan apakah yang kita lakukan merupakan ibadah atau bukan kepada Tuhan. Tuhan menyelidiki hati kita, Dia tahu bagaimana sikap hati kita yang sebenarnya, Dia Allah yang mengenal kita.

SEGALA SESUATU bisa menjadi persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah jika kita melakukannya untuk memuliakan Tuhan, even cuma makan dan minum, ada ayatnya kok:

Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. 1 Korintus 10:31


Bayangkan, sesuatu yang rutin dan jadi kebutuhan hidup kita sehari-hari ternyata dapat memuliakan Tuhan. Pernah bayangkan itu? Bagaimana bisa makan dan minum kita dapat memuliakan Tuhan? Gimana caranya, bukankah kita makan supaya kenyang, kita minum supaya tidak haus kan? Kok jadi ibadah segala sih?
Bisa loooo…apabila:
-Kita bersyukur atas apa yang kita makan dan minum. Gak semua orang lo mengambil waktu sesaat sebelum makan minum dan berkata,”Terima kasih Tuhan untuk makanan minuman pemberianmu ini. Engkau sungguh baik.” Ada looo…orang-orang yang asal makan minum tanpa ingat siapa yang memberi makanan tersebut. Padahal kalau dipikir-pikir, ini TUHAN pencipta semesta alam lo yang memberi kita makanan, tidak adakah rasa hormat dan syukur atas kebaikanNya?
-Saat kita makan dan minum teringat mereka yang tidak seberuntung kita, apakah kita pernah melakukan sesuatu bagi mereka yang tidak beruntung tersebut? Membagikan apa yang kita miliki. Oke, kita juga mendoakan mereka, tapi terkadang Tuhan memanggil kita menjadi jawaban doa kita juga lho. Dia ingin kita berbagi dengan orang lain. Sudahkah kita memuliakan Tuhan dengan cara demikian.
-Saat kita membuang-buang makanan karena lapar mata (mengambil melebihi kemampuan kita menghabiskan), kita tidak sedang memuliakan Tuhan lo ternyata, kita membuang berkat yang diberikanNya dan menyia-nyiakannya.

Jika melalui makan dan minum saja pun kita dapat memuliakan Tuhan, tentunya hal lain juga bisa kita lakukan dan menjadi persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah bukan?

Kasongan, 30 Juli 2015
-Mega Menulis-

Thursday, July 30, 2015

Hati-Hati Dalam Bercinta



Eunike atau Febe ya waktu itu yang bilang kalau tulisan yang jadi hits di Majalah Pearl adalah yang temanya tentang cinta (tsaaahhhh…), tema yang kagak ada matinya dah, hahahaha. Reaksi awal adalah,SEDIH, rupanya fokus ciwik-ciwik umumnya memang kehidupan percintaan, padahal buanyak lo hal yang menarik untuk dibaca selain tentang love, contohnya KEUANGAN, hahahaha (mentang-mentang selalu tertarik tema ini :p). Bukannnn….bukan aku anti tema cinta-cintaan ini ya, aku juga pernah kok melakukan hal yang sama-sewaktu blogwalking, menemukan sebuah blog yang menarik, lalu melihat daftar tema, dan jika ada cinta-cintanya, itu yang aku baca dahulu, I want more detail \(“,)/. Kemudian, jika setelahnya aku masih tertarik dengan blog tersebut, aku akan membaca blog tersebut dari postingan terlama hingga yang terbaru (kind a stalker, huh? LOL).

Friday, July 24, 2015

Sesi Pemotretan dan FirmanNya

Beberapa kali saat sesi pemotretan bersama orang lain (tsahhhh...gayamu Meg,pemotretan,macam model aja dah :p) aku belajar tentang suatu hal. Ingat-ingat deh,setelah dipotret (dengan berbagai pose) di studio foto (atau di mana pun),yang dilakukan demikian adalah kita diminta memilih mana foto yang akan kita cetak.Satu demi satu hasil jepretan ditampilkan dan kita mencari-cari wajah kita sendiri,jika di foto tersebut ekspresi kita dah oke (mata gak terpejam,wajah terenyum lebar,pose berubah dari sebelumnya,dll-tergantung definisi OKE menurut masing2 ;p) maka kita akan berteriak,"INI....INI.." (maksudnya kita memilih itu foto untuk dicetak).Terkadang orang yang di foto bersama kita juga akan meneriakkan hal yang sama,namun (seringnya) mereka meneriakkan hal yang berbeda,intinya mereka juga kebanyakan hanya memilih foto dimana dirinya juga terlihat OKE.Hahahaha.Tak jarang terjadi perdebatan foto mana yang akan dipilih #pengalaman.
Pernahkah mengalami hal yang sama? Ilustrasi ini menggambarkan cara kita memperlakukan Alkitab,seringkali kita MEMILIH ayat-ayat yang kita sukai.Dengan mudah kita mengingat, menghapalkan, merenungkan, melakukan, mempercayai,membagikan hanya ayat-ayat yang kita sukai. Kita memilih hanya yang baik dan kita anggap sesuai untuk kita,yang lain?Bye-bye dah.
Beberapa hal yang kita lakukan mungkin sama (yeahhhh...aku juga melakukannya),contohnya:

Wednesday, July 15, 2015

Sacred Marriage



Kak Nugie dan istrinya menghadiahkan buku Sacred Marriage dan devotionsnya (YESSSS!!! Dua bukuuuuu..\(“,)/ So happy. Hehehehe) untukku dan abangku sebagai hadiah pernikahan. Walau aku belum selesai membacanya, aku merekomendasikan buku ini bagi mereka yang ingin menikah, akan menikah, dan telah menikah. Bagusss bangeettttt d^^b Kalimat-kalimatnya jleb jleb jleb banget deh. Makasih Kak Nugie dan Mbak Tari, we are so blessed \(",)/

Thursday, July 9, 2015

Abangku Masih Belum Bisa Membaca Pikiranku *sigh*



Barusan ditelpon mamah, Tambi Karla meninggal, kata Mamah aku kudu harus wajib ke tempat tambi yang meninggal itu. Baiklah, aku pulang Mah. So, aku menceritakan rencanaku pulang hari ini ke abangku.

Ujung-ujungnya ini isi WA kami:
Aku : Bang, jemput donggg…hehehe *istrimanja*  (fyi, abangku di Palangka Raya, aku di Kasongan, sekali jalan 1,5 jam deh  kalau naik motor. Ini 1,5 jam bukan karena macet kayak di Jakarta ya, jarak segitu kalau di sini karena jarak emang 80an km. Biasanya aku pulang bawa motor sendiri atau numpang siapa gitu, tapi sejak dah nikah emang mending cari tumpangan kata si abang :p)
Abang : Hehehehe
Aku : Jiahhhh….ketawa doang *sedih*
Abang : Trus? Beneran mau dijemput? (Yah, si abangggg….males ah, kok nanya gitu. Ngapain pake nanya sih? Mosok gak mau sih dijemput suami. Anyeeehhh.  Mbok romantis dikitlah, tiba-tiba muncul dan jemput kan asik. Kan tambah cinta aku jadinya dikasih surprise gitu *sigh*. Udah ah diemin aja. Kalau gak dijemput ya ntar usaha cari tumpangan lagi atau naik travel. Tapiiiii…katanya mau komunikasi Meg, katanya gak mau suruh abang baca pikiranmu, kok pake diem segala sih, akhirnyaaaa…ngmong deh)
Aku : Mauuuuu….
Abang : Hahahaha. Beneran abang jemputkah?Biar abang jemput. (Aih, nanya lagi, niat gak sih? Sayang gak sih sama istri? Huhuhuhu. Diemin aja deh. Eh, tapi…kan dah janji saling terbuka Meg :p, manaaa…manaaa….)
Aku : Ya kalo mau sih bang. Kalo ngga ya gak papa, ntar aku coba cari travel aja. (Serius, awalnya kalimat terakhir agak berat hati diketikkan ke abangku, maunya dijemput. Tapi dipikir-pikir lagi, kalo emang gak bisa ngapain dipaksa, daripada ntar pake acara perang dingin, ya udah, belajar legowo lah…)
Abang : Abang mau kok.
Aku : Ciyus?
Abang : Serius adekku.  Yo wes, ntar abang ke sana ya…. (Yuhuuuuuu…Makasih suamiku, abangku, sayangku, cintaku, belahan…ups jangan diterusin, ntar abang ngambek dan gak jadi jemput ^^V). I am happy wife \(“,)/

Kembali menyadari, KOMUNIKASI emang penting.
REMINDER for me, jangan pernah mengharapkan suami bisa membaca pikiran dan melakukan apa yang kita pikirkan jika tidak pernah dikomunikasikan.
Puji Tuhan, tadi gak pake acara ngembek eh ngambek.
Puji Tuhan, gak pake acara maksa.
Puji Tuhan abangku mauuuu….Hohohoho
I love you suamiku :* walaupun dirimu belum bisa membaca pikiranku, hehehehe.
I love you more abangku, lebih dari kemarin dan kurang dari besok.

Kasongan, 9 Juli 2015
-Mega Menulis-


Bosan Mendengar Firman atau Khotbah?



Pernah ngga membaca Alkitab tapi gak mendapat rhema apa-apa, sekedar baca tok. Udah.
Pernah ga mendengarkan khotbah di gereja dan segera setelah kebaktian berakhir serasa satu rutinitas Minggu berakhir, inti khotbah sang pendeta tak ada yang diingat satu pun.
Pernah ngga merasa bosan dengan khotbah pendeta yang nampaknya isinya itu-itu saja, saat satu perikop dibahas, kita merasa dah mengerti dari zaman behula, gak ada sesuatu yang baru.

AKU PERNAH.
Seorang teman yang kucurhati masalah ini berkata,”Kamu sombong Meg. Kamu merasa sudah tahu,jadi kamu merasa gak mendapat apa-apa”.
Yang lain berkata,”Seharusnya kamu berdoa dulu Meg,minta Tuhan bicara secara khusus lewat firman yang kamu baca dan dengar”.

Suatu kali, dalam sesi ‘praktek mengajar’ pada Training For Trainer Kelas Berakar KAMBIUM,Mas Pepet mengajarkan betapa pentingnya agar setiap kami diberikan hati yang lapar dan haus akan kebenaran, supaya Tuhan dapat memuaskan hati kami dengan segala sarana yang ada.

Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.Matius 5:6

Tuhan dapat berbicara melalui pendeta atau pembicara yang membosankan sekalipun jika hati kita haus dan lapar akan kebenaran.

Bayangkan seseorang yang kehausan dan kelaparan sampai-sampai rasanya mau mati kalau tidak segera mendapatkan makanan dan minuman!!
Dia tidak akan memilih-milih mana yang dapat mengenyangkan dan memuaskannya
Yakinlah, dia tidak tidak akan menolak apa yang diberikan, bahkan jika yang diberikan padanya adalah makanan yang tidak disukainya.
Dia bersedia menerima APAPUN.
Dia tidak akan merasa apa yang diberikan padanya tidak berguna
Dia tidak akan berkata 'BOSAN'
Dia terlalu lapar dan haus.
Dia menerima APAPUN dan menikmatinya
Dia pasti akan mensyukurinya.
Karena dia tidak bisa 'tidak merasakan apa-apa'
DIA PUAS...

Sejak mendapat pemahaman itu, aku belajar berdoa demikian sebelum membaca atau mendengar Firman. Bahkan saat pendeta atau pembicara berkhotbah, aku berdoa berulang kali.
Tuhan, buatlah aku haus dan lapar akan Engkau
Berikan aku hati yang haus dan lapar akan Engkau Tuhan
Tolong buat aku haus ya Tuhan
Tolong buat aku lapar ya Tuhan
Hatiku haus dan lapar akan Engkau Tuhan
Hatiku haus dan lapar akan Engkau Tuhan

Kasongan, 9 Juli 2015
-Mega Menulis-


Tuesday, July 7, 2015

Bahaya Pernikahan

Pernikahan benar-benar mengerikan,fiuh.Semua kebusukanku keluar,dan aku sungguh menyadarinya.Dengan seseorang yang hidup bersamaku,mau gak mau aku menjadi diriku sendiri.Tidak ada ruang untuk kepura-puraan,gak pakai jaim,gak sempat mikir sebelum berkata-kata,inilah diriku apa adanya...Sad but true,tapi beberapa bulan bersama abangku,aku makin menyadari betapa parahnya kekeraskepalaanku,kemalasanku,atau mulutku yang ternyata masih susah dikendalikan.Haissss....

Wednesday, July 1, 2015

Kurikulum Homeschooling



#NulisRandom2015
Hari ke-30

Sejak mengenal Ci Lia, Grace dan Ci Shinta, jadi penasaran tentang homeschooling, jam istirahat iseng ngetik di searchnya google : ‘kurikulum homeschooling di Indonesia’, eh nyampe deh di situs Rumah Inspirasi yang lumayan menjawab pertanyaanku pribadi tentang gimana kurikulum untuk homeschooling. Pemilik situs ini menuliskan pengalamannya homeschooling anak-anaknya. Lumayan dah buat referensi bagi yang punya rencana pengen homeschooling anak ngubrek-ngubrek situs ini.

Di situ dibilang sih terserah keluarga mau mengacu ke kurikulum apa, mau nasional atau internasional, terserah. Bagian ini aku ambil dari postingan rumah inspirasi yang ini 
Keluarga bisa memilih homeschooling yang mengacu pada kurikulum nasional atau kurikulum lain, semisal kurikulum Cambridge IGCSE yang digunakan oleh sekolah-sekolah internasional di Indonesia.
Jika kurikulum nasional yang diacu, maka hanya ada satu jenis kurikulum yang dibuat oleh Depdiknas, yaitu kurikulum yang digunakan di sekolah-sekolah. Kurikulum inilah yang perlu diacu oleh keluarga HS/HE. Kurikulum sekolah ini dapat diperoleh di situs Pusat Kurikulum Depdiknas (Puskur). Ada juga materi kurikulum itu yang dijual di toko buku. Cara paling gampang dan praktis untuk mengetahui kurikulum nasional adalah dengan melihat buku-buku pelajaran yang digunakan anak sekolah.

Udah aku buka tuh PUSKUR , asli kagak ngerti :p Ntar deh dipelajari lebih dalam. Trus Iseng dong buka sana, buka sini, lupa dapat link dari mana, eh…nyampe ke sini:

Di situs ini aku bisa download buku pelajaran gratis, ASLI SERIUS BENERAN, aku dah coba download buku matematika kurikulum 2013 untuk kelas 7 :p *iseng amat yah* , Kenapa Matematika? Karena aku suka Matematika. Kenapa kelas 7? Karena entah kenapa, di buku SD gak ada buku Matematika *sigh*. Belum nyoba download dan explore ni situs, tapi alangkah asyiknya ya kalau punya anak ntar gak usah beli buku pelajaran, hahaha. Tinggal download, trus print, la…la…laaa….hemat kan? Kan? *emakpelit*

Di situs ini kita bisa MEMBELI buku-buku dengan kurikulum Cambridge IGCSE yang bisa dibeli untuk home schooling looo….

Ngemeng-ngemeng, ngapain kamu cari informasi tentang homeschooling? Pengen homeschooling-in anak-anakmu ya?
Hahahaha. Sedang belajar doang sih, baca-baca dulu, cari informasi. Walaupun kalau dipikir gentar juga mau HS, di Indonesia kan jarang banget HS. Kasihan pulak rasanya ya, anak laen pergi sekolah kok anakku malahan sekolah di rumah, apa dia gak ngiri dan bingung ya liat anak laen sekolah. Trus, takutnya jarang ketemu orang, ntar anak jadi kurang sosialisasi sama orang. Lagipula, aku kan kerja, kapan pulak mau HS-nya? Belum lagi, aku berasa gak bakat banget jadi guru, haiyaaaa…gimana mau ngajar ya ntar *sigh* Jadi salut betul sama guru-guru di sekolah. DANNNN…ini yang paling penting, punya anak aja belon, hahaha. Belum diskusi pula sama bapaknya anak-anak, setuju gak dia kalau anak-anak kami ntar HS. Yuhuuuu…beriman nih punya anak lebih dari satu, hohohoho ^^V Ya gitu deh, pokoknya lagi cari informasi aja dulu, kan gak ada salahnya ya belajar, terlepas ntar jadi apa ngga, ya to?

Kasongan, 30 Juni 2015
-Mega Menulis-