Tuesday, August 4, 2015

Cemburu Itu Tanda Cinta, Benarkah?


“Aku tuh cemburu karena aku sayang banget sama kamu tauuuu…”
Pernah mendengar demikian? Atau jangan-jangan pernah berkata demikian? Hehehehe.
Atau pernah klepek-klepek karena mendengar demikian? Berasa dicintai banget getoh kalo cemburu? Parahnya yaaa….ada yang suka memancing-mancing kecemburuan pasangan untuk membuktikan cinta pasangan nih :p Watchout! Jika kita termasuk golongan yang seperti ini, bisa jadi kita sebenarnya insecure.

Banyak orang berkata : CEMBURU ADALAH TANDA CINTA.
Helllowwww!!! Apa kabar?
Dunia boleh dah bilang gitu (CEMBURU TU TANDA CINTA) tapi firman Tuhan nyata-nyata bilang gini:
Kasih itu…tidak cemburu. 1 Korintus 3:4

Cemburu bukan tanda cinta.
Cemburu adalah tanda TIDAK PERCAYA.
Kalau mau jujur, kita mulai mencemburui pasangan karena kita tidak mempercayainya. Demikian pula sebaliknya, pasangan mencemburui karena ia tidak mempercayai kita. Sesederhana itu.

Kenapa tidak percaya?
Well, tanyakan ke diri masing-masing dan pasangan apa penyebabnya.
Bisa jadi karena tidak percaya pada pasangan atau tidak percaya pada diri sendiri.
Mungkin saja pasangan pernah melakukan kesalahan di masa lalu, sehingga kita sulit mempercayainya, atau mungkin saja sebenarnya kita sendiri yang tidak percaya pada diri sendiri lalu berdalih kecemburuan adalah tanda cinta, padahal sebenarnya kita tidak yakin pasangan memilih kita dengan segala kelebihan dan kekurangan sehingga asal pasangan punya kenalan wanita lain yang dirasa lebih cantik, lalu kita cemburu.

Sesungguhnya kecemburuan berlebih bisa jadi disebabkan berbagai pengalaman kita di masa lalu. Perasaan pahit dengan berbagai peristiwa dalam hidup, penolakan demi penolakan dari lawan jenis, perasaan tidak layak, perasaan gagal dan rendah dibandingkan kekasih/pasangan, pengkhianatan demi pengkhianatan, dan lain-lain dapat menyebabkan seseorang memiliki rasa cemburu berlebihan. Ia tidak dapat mempercayai orang lain.

Dalam hubungan, saat kecemburuan muncul, kita perlu jujur dan mengkomunikasikan dengan baik segala sesuatu yang mengganjal dengan pasangan. Jangan biarkan kecemburuan merusak hubungan. Jujur pada diri sendiri sangat penting, apakah kecemburuan ini beralasan? Jika pasangan memang berselingkuh atau melakukan hal yang tidak sepantasnya, well… siapa yang tidak cemburu, wong pasangan ternyata terbukti tidak dapat dipercaya. TAPI, jika tanpa alasan lalu kita cemburu? Hati-hati!! Siapa sih yang tahan hidup bersama orang yang tidak mempercayainya?

Panas hati kejam dan murka melanda, tetapi siapa dapat tahan terhadap cemburu? Amsal 27:4

Kasongan, 3 Agustus 2015
-Mega Menulis-

No comments: