Friday, January 20, 2017

Ayub 24-28, Yohanes 10, Amsal 10

AYUB 24-28

Sepanjang ayat 26, aku menyaksikan betapa besarNya Tuhan.Ia sungguh berrkuasa atas seluruh dunia dan isinya. Bahkan di ayat 12 dikatakan :
Ayub 26:12 (TB)  Ia telah meneduhkan laut dengan kuasa-Nya dan meremukkan Rahab dengan kebijaksanaan-Nya.


Allah sanggup meruntuhkan  kesombongan kita, keinginan kita, dan hal-hal lain yang gak berkenan di hadapanNya karena Dia lah pemilik hidup kita

Ayub 24:17 (TB)  karena kegelapan adalah pagi hari bagi mereka sekalian, dan mereka sudah biasa dengan kedahsyatan kegelapan.
Orang yang biasa hidup dalam kegelapan menikmati keadaannya karena sudah biasa. Aku perlu berhati-hati agar aku tidak terbiasa tinggal dalam kegelapan. Setiap orang percaya memiliki kuasa untuk menang melawan dosa. Kita masih bisa berdosa seperti halnya mereka yang gak percaya, tapi bedanya, orang percaya tidak mau tinggal tetap di dalam dosa. Ia selalu bangkit meskipun gagal berulang kali.

Ayub 27:6 (TB)  Kebenaranku kupegang teguh dan tidak kulepaskan; hatiku tidak mencela sehari pun dari pada umurku.
Ayub tidak mau melepaskan apa yang dianggapnya kebenaran.
Bagaimana dengan aku?
Apakah aku memegang teguh kebenaranku?
Yesus berkata,Kata Yesus kepadanya: "Akulah  jalan  dan kebenaran  dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Yohanes 14:6
Kebenaran orang percaya adalah Yesus,ingat itu Meg! Jangan pernah melepaskan Nya untuk alasan apapun.

YOHANES 10

Yohanes 10:27 (TB)  Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
Yohanes 10:14 (TB)  Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku
Yohanes 10:26 (TB)  tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku.
Yesus dan domba-dombanya:
- Domba-dombanya mendengarkan suaraNya
Mendengarkan suaraNya bukan berarti mendengar sambil lalu untuk, tapi memilih fokus pada suaraNya dibandingkan mendengarkan yang lain. Dalam kehidupan ini ada banyak suara-suara,kita mau pilih mendengarkan yang mana? Suara yang lebih banyak kita dengarlah yang akan mengisi hati dan pikiran kita. Pilihan kita akan menentukan mana yang akan kita ikuti.

- Domba-dombaNya mempercayaiNya
Banyak yang mendengarkan Dia,tetapi pada akhirnya hanya yang benar-benar dombaNya yang mempercayaiNya. Suara sang Gembala sangat menarik tetapi mempercayai Dia membutuhkan iman, dan hanya dombaNya yang dianugerahi iman percaya kepadaNya.

- Domba-dombanya mengikut Yesus
Sebagai gembala, Yesus tahu bagaimana menjaga dan memelihara domba-dombaNya. Ia tahu yang terbaik bagi domba-dombaNya. Nah,persoalannya,kita sebagai dombaNya mau gak mengikut Dia? Kalau gak mau, jangan salahkan kalau hal buruk menimpa kita. Gembala kita yang baik,lebih tahu bagaimana memelihara Dan menjaga domba-dombaNya supaya tetap aman dibandingkan domba-dombaNya. Para domba gak tahu apa yang akan dihadapinya, tetapi Sang Gembala tahu.Lalu,kita mesti mengingat, di ayat 27 dikatakan domba-dombaNya yang mengikut Sang Gembala, bukan sebaliknya.Kita kan sering kebalik,maunya Tuhan yang ngikut maunya kita. 

- Domba-domba mengenal Yesus dan dikenal Yesus
Bagaimana sang Gembala mengenal dombaNya? Tentu saja Yesus mengenali dombaNya, kan mereka milikNya. Nah persoalannya, apakah sebagai dombaNya kita sungguh mengenal Gembala kita? Jangan-jangan kita cuma ngaku-ngaku kenal. Nah lo?!! Bagaimana kita bisa mengenali Gembala kita? Kita harus menyediakan waktu untuk bergaul akrab dengan Dia melalui DOA dan membaca firmanNya. 


AMSAL 10
Amsal 10:18 (TB)  Siapa menyembunyikan kebencian, dusta bibirnya; siapa mengumpat adalah orang bebal.
Huaaa....Ayat ini mengingatkanku pada peristiwa beetahun-tahun yang lalu. Aku belajar​, kalau aku punya masalah dengan orang lain harus segera diselesaikan. Menyimpan kebencian alias perkara yang belum beres hanya membawaku ke dalam dosa. Pernah suatu kali aku kesal dengan temenku, tapi tidak ada keterbukaan sehingga setiap bertemu aku berpura-pura bersikap biasa padahal aku kesal setengah mati pada kawanku itu. Kebencian membawaku ke dalam dosa, apalagi kebencian yang disembunyikan, ini menjadikanku pendusta.

Aku memutuskan, saat aku punya masalah dengan seseorang, aku akan menyelesaikannya secara terbuka. Aku akan menenangkan diriku supaya apa yang keluar saat aku berbicara nantinya bukanlah sekedar emosi. Aku gak mau lagi menyimpan kebencian dan berbuat dosa.

Tuhan,tolong aku untuk gak menyimpan-nyimpan kebencian. Mampukan aku menyelesaikan masalahku dengan cara yang memuliakanMu ya Tuhanku. Amin


Kasongan, 10 Januari 2017
-Mega Menulis-

No comments: