Monday, January 23, 2017

Ayub 32-34, Yohanes 12, Amsal 12

AYUB 32-34

Ayub 32:9 (TB)  Bukan orang yang lanjut umurnya yang mempunyai hikmat, bukan orang yang sudah tua yang mengerti keadilan.
Hikmat bukan otomatis dimiliki oleh orang tua. Orang yang masih muda pun dapat berhikmat karena permulaan hikmat ialah takut akan Tuhan.  Kalau aku baru kenal Tuhan secara pribadi sewaktu SMA dan jatuh bangun dalam hidup yang takut akan Tuhan, aku berdoa supaya sedari kecil anak-anakku berhikmat dan takut akan Tuhan. Tapi pertama-tama tentunya aku mau menjadi contoh buat anak-anakku mulai dari masa kecil mereka supaya mereka punya kerinduan kenal Yesus secara pribadi.
Tuhan, tolong aku supaya hidup dalam takut akan Engkau. Tolong aku Dan suamiku sebagai orang tua supaya bisa menjadi contoh buat anak-anak kami nantinya dalam ketaatan kami padaMu. Amin

Ayub 33:17 (TB)  untuk menghalangi manusia dari pada perbuatannya, dan melenyapkan kesombongan orang,
Dikatakan Elihu bahwa Tuhan menegur manusia dengan berbagai cara dengan tujuan menghalangi manusia dari pada perbuatannya, dan melenyapkan kesombongan. Di ayat lain juga dikatakan oleh Elihu kalau penderitaan adalah teguran. Rupanya Elihu seperti kebanyakan orang yang menganggap penderitaan adalah akibat dosa padahal tidak selalu demikian. Penderitaan bisa jadi Cara Tuhan untuk memurnikan seseorang.
Ini peringatan lagi buatku, supaya gak mudah menghakimi orang lain saat mereka menderita. Tuhan yang tahu jalan hidup seseorang dan Dia bisa pakai segala cara untuk tujuanNya.

YOHANES 12
Yohanes 12:42-43 (TB)  Namun banyak juga di antara pemimpin yang percaya kepada-Nya, tetapi oleh karena orang-orang Farisi mereka tidak mengakuinya berterus terang, supaya mereka jangan dikucilkan.Sebab mereka lebih suka akan kehormatan manusia dari pada kehormatan Allah.

Mungkin di zaman sekarang jarang ya orang yang mengaku percaya sama Tuhan dikucilkan,kita ga perlu kuatir akan hal ini.
Tapi,kali ini aku diingatkan lagi untuk mengakui Yesus dengan kata dan perbuatanku,bukan hanya supaya dipandang baik oleh orang lain tapi untuk kemuliaanNya. Aku memeriksa hatiku dan mendapati terkadang aku masih mencari hormat manusia dari pada kehormatan Allah. Aku melakukan sesuatu untuk mengesankan manusia.
Kemarin aku berkomitmen untuk memberi.Pagi ini aku berdoa jumlah yang akan kuberikan untuk seorang sahabat, kemampuanku memang sedikit, lalu aku merasa malu dan ingin 'memaksakan' diri memberi lebih banyak. Ceritanya mau beriman kalo Tuhan cukupkan APA yang tersisa padaku. Tapi aku diingatkan kalo Tuhan tau hatiku dan kemampuanku. Berikan semampumu dan gak usah peduli pandangan orang APA. Aku mau malu sama siapa? Tuhan? Ngapain? Aku malu kepada manusia berarti motivasiku gak benar.
Tuhan, tolong aku supaya fokus sama Tuhan aja dan gak mencari hormat dari manusia. Biar APA yang aku lakukan hanya buat kemuliaanMu,bukan hormat manusia. Amin.

Amsal 12:24 (TB)  Tangan orang rajin memegang kekuasaan, tetapi kemalasan mengakibatkan kerja paksa.
Orang rajin menjadi bos atas dirinya sendiri. Dia sendiri yang menentukan APA yang dia kerjakan, berapa lama dia mengerjakannya, kapan dia mengerjakannya.Tangan orang rajin selalu menjumpai sesuatu untuk dikerjakannya. Berbeda dengan orang malas yang harus dipaksa untuk mengerjakan segala sesuatu,kalau ngga maka dia tidak akan mau mengerjakannya. Ini salah satu beda orang rajin Dan malas, yakni kerelaan/kemauan untuk mengerjakan sesuatu hal.
Aku mau menjadi orang rajin!!!
Aku gak mau jadi hamba kemalasan.
Tuhan,Engkau tau terkadang aku malas,aku beralasan cape, aku beralasan ini itu. Aku gak mau menunda pekerjàan.Tolong aku Tuhan supaya berhenti mencari alasan tapi mulai bekerja dengan tanganku.Amin

Kasongan, 12 Januari 2017
-Mega Menulis-

No comments: