Monday, February 13, 2017

Imamat 1-4, Kisah Para Rasul 13, Amsal 13

IMAMAT 1-4

Korban yang diberikan kepada Tuhan:
-korban bakaran
-korban sajian
-korban keselamatan
-korban penghapus dosa
Membaca syarat-syarat korban yang diberikan pada Tuhan mengingatkanku bagaimana persembahan yang Tuhan ingin untuk aku berikan, yakni:
-yang tidak bercela
-yang berkenan bagi Tuhan
-yang terbaik
Persembahanku adalah segala sesuatu yang aku lakukan untuk Tuhan. Hidupku sebenarnya adalah persembahanku buat Tuhan. Saat aku melakukan sesuatu buat Tuhan aku gak boleh asal-asalan, tapi sungguh memberikan yang kudus, yang berkenan dan yang terbaik.

Membaca Imamat hari ini aku jadi mikir kalo jadi imam ternyata ribet banget ya, banyak hal yang harus dia lakukan, banyak umat yang harus dia layani, imam harus paham betul apa yang dia kerjakan dan memaknai apa yang dia lakukan. Kalau imam ga paham dan memaknai apa yang dia kerjakan bisa jadi dia akan bosan dan melakukan semua pelayanannya karena rutinitas. Aku juga pelayannya Tuhan, aku perlu belajar untuk mengerti dan memaknai apa yang aku kerjakan sehingga aku melakukannya untuk Tuhan dengan segenap hatiku dan dengan segenap kekuatanku. Karena melakukan sesuatu dengan pengertian akan beda dengan yang cuma asal.

Tuhan, tolong aku untuk memberikan hidupku sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan berkenan bagi Tuhan. Mampukan juga aku untuk mengerti maksud Tuhan saat aku melakukan sesuatu buat Tuhan,berikan aku roh pengertian supaya aku gak sekedar melakukan rutinitas tapi sungguh memaknai apa yang aku lakukan.Amin

AMSAL 13

Amsal 13:7 (TB)  Ada orang yang berlagak kaya, tetapi tidak mempunyai apa-apa, ada pula yang berpura-pura miskin, tetapi hartanya banyak.

Ayat ini awalnya mengingatkanku untuk hidup dengan jujur dan penuh tanggung jawab, gak perlu berpura-pura.

Trus pas aku renungkan sempat bingung, ngapain sih orang yang hartanya banyak berpura-pura miskin? Kalau orang yang gak punya apa-apa berlagak kaya mungkin karena malu di lingkungan sosialnya kalau bergaya hidup sederhana. Ada lo orang yang memberi banyak karena dia tahu dilihat orang. Nah,kalau orang berpura-pura miskin untuk apa? Ini bukan sekedar bergaya hidup sederhana tapi emang dah NIAT bohong, wong dikatakan DIA BERPURA-PURA. Kita diberkati Tuhan untuk menjadi berkat. Tuhan ingin kita menjadi saluran kasihNya melalui apa yang kita miliki. Orang yang berpura-pura miskin mungkin tidak mau berbagi atau menolong orang lain sehingga gak mau mengaku punya. Ini sikap orang yang PELIT.

Aku jadi belajar lagi tentang memberi. Aku diberkati Tuhan untuk jadi berkat. Kaya atau miskin sebenarnya tergantung dari sudut pandang kita melihat. Tapi, Tuhan ingin aku jadi berkat dengan apa yang ada di tanganku. Aku gak perlu berpura-pura kaya atau miskin.

Tuhan, berikan aku hati yang sedia untuk menolong orang lain apapun kondisiku dengan apa yang aku punya. Aku mau mengingat kalau berkatMu bukan hanya material, waktu aku punya hati yang mau memberi, aku bisa melakukan apapun untuk menjadi berkat. Ajari aku untuk taat ya Tuhan,  saat Tuhan ingin aku memberi maka aku memberi dan saat Tuhan ingin aku tahan maka aku menahan. Berikan aku hikmat ya Tuhan untuk tahu kapan harus memberi dan kapan harus menahan. Amin

KISAH PARA RASUL 13

Kisah Para Rasul 13:3 (TB)  Maka berpuasa dan berdoalah mereka, dan setelah meletakkan tangan ke atas kedua orang itu, mereka membiarkan keduanya pergi.

Membaca ayat ini muncul pertanyaanku di hatiku:
Kapan kamu BERPUASA dan BERDOA untuk orang yang memberitakan injil Meg?

Hari ini kembali diingatkan untuk melakukan apa yang bisa aku lakukan dalam pekabaran Injil. Ada 3 peran dalam pekabaran Injil:
1. Orang yang pergi
2. Orang yang mendanai
3. Orang yang berdoa
Kita bisa mengambil bagian dari ketiganya atau melakukan ketiganya kalau kita mau. Saat kita punya hati yang bermisi maka kita akan turut serta mengabarkan Injil melalui apa yang kita bisa.

Tuhan, berikan aku hati yang rindu orang lain diselamatkan dan mendengar tentang Tuhan. Aku mau taat melakukan apapun yang Tuhan inginkan apapun bagianku. Tolong aku Tuhan. Amin

Kasongan, 13 Februari 2017
-Mega Menulis-

No comments: