Wednesday, February 15, 2017

Imamat 5-7, Kisah Para Rasul 14, Amsal 14

IMAMAT 5-7

Membaca kitab Imamat berasa banget kalau Tuhan tu penuh pengampunan sama bangsa Israel. Dia menyediakan jalan keluar untuk orang-orang yang mau mengaku dosanya dengan mempersembahkan korban bagiNya. Gak punya A, boleh mengorbankan B, gak punya B silakan kasih C. Gak ada alasan untuk gak datang kepada Tuhan untuk mengakui dosa mereka sebenarnya. Dari pihak Tuhan, Ia ingin hidup manusia diperdamaikan denganNya.

Begitu juga dengan aku, aku harus senantiasa mengakui dosa-dosaku di hadapan Tuhan karena mengakui dosaku di hadapan Tuhan berarti aku belajar memandang dosa sebagaimana Tuhan memandang dosa. Mengakui dosaku berarti aku sadar sudah melakukan pelanggaran dan siap untuk gak mengulangi lagi kesalahan itu. Mengakui dosa berarti aku diperdamaikan lagi dengan Tuhan dan berhenti mengambil posisi menentang Tuhan. Dan jika aku mengakui dosaku, maka Allah adalah setia dan adil, Dia akan mengampuni segala dosaku.

O,iya aku jadi ingat salah satu disiplin teman-temanku beragama Katolik adalah mengakui dosa mereka di hadapan Pastor. Mirip kan ya dengan bangsa Israel yang perlu datang ke imam mempersembahkan korban buat Tuhan. Dulu kupikir ini hal yang memalukan kalau orang tahu kita berbuat dosa. Ngapain juga sih orang sampai tahu dosa kita? Tapiiiii... Aku diingatkan kalau Tuhan ingin kita saling mengakui dosa supaya kita sembuh. Gak ada seorang pun yang gak berdosa. Yang Tuhan ingin pertobatan yang sejati, dan Dia tahu kalau kita perlu pertolongan untuk segera berhenti melakukan dosa. Semangat para imam/pastor/ orang yang mendengarkan pengakuan dosa orang lain adalah semangat kasih sehingga mau menegur orang yang mengakui dosanya, mau mendoakan dia, dan menolong dia untuk bebas dari dosanya. Tuhan tahu untuk lepas dari dosa kita, kita akan susah berjuang sendiri, kita perlu orang lain, makanya Dia ingin kita mengakui dosa kita di hadapan orang lain juga supaya cepat dapat pertolongan.

Imamat 5:18 (TB)  Haruslah ia membawa kepada imam seekor domba jantan yang tidak bercela dari kambing domba, yang sudah dinilai, sebagai korban penebus salah. Imam itu haruslah mengadakan pendamaian bagi orang itu karena perbuatan yang tidak disengajanya dan yang tidak diketahuinya itu, sehingga ia menerima pengampunan.

Dosa juga mencakup:
- perbuatan yang tidak sengaja dilakukan
- perbuatan yang tidak diketahui kalau dilarang Tuhan
Dosa adalah dosa. Gak peduli kita sengaja atau nggak melakukannya. Gak peduli apakah kita tahu itu dilarang apa ngga,kalau kita melakukan ya kita tetap salah. Membaca ini mengingatkanku kalau Tuhan memandang serius dosa. Makanya di hadapan Tuhan gak ada dosa kecil atau besar. Berbuat dosa berarti menentang Tuhan. Melakukan dosa apapun alasannya dipandang Tuhan sebagai pelanggaran terhadap KekudusanNya. Kalau berbuat dosa tanpa tahu itu dosa aja salah, kalau gak sengaja berbuat dosa aja salah. Apalagi dengan alasan konyol seperti : Toh semua orang melakukannya. Apapun alasannya tidak membenarkan kesalahan kita. Seserius itulah dosa.

Tuhan, ampuni aku kalau aku gak menganggap serius dosa. Apapun pelanggaran yang aku lakukan adalah dosa. Tolong aku Tuhan memandang dosa seperti Tuhan memandang dosa, supaya jangan lagi aku berbuat dosa padaMu apapun alasannya. Aku mau hidup benar di hadapanMu ya Tuhan. Tolong aku Tuhan. Amin.

KISAH PARA RASUL 14

Kisah Para Rasul 14:21 (TB)  Paulus dan Barnabas memberitakan Injil di kota itu dan memperoleh banyak murid. Lalu kembalilah mereka ke Listra, Ikonium dan Antiokhia.

Penolakan dimana-mana, diusir dimana-mana mungkin bagi orang lain adalah tanda kegagalan. Tapi aku melihat bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia dan terpanggil mengikuti rencanaNya. Apa yang dilihat orang lain sebagai kegagalan dipakai Tuhan untuk kemuliaanNya. Aku membayangkan kalau Paulus dan Barnabas diterima dengan tangan terbuka di tiap tempat mereka memberitakan Injil, bisa jadi mereka lalu betah berdiam di situ saja dan Injil gak diberitakan oleh mereka di tempat lain.Tapi, saat mereka memberitakan Injil lalu ternyata ada yang menolak, mereka pindah ke tempat lain dan Injil diberitakan lagi, ada yang menolak lagi maka mereka pindah, seterusnya demikian. Tahu-tahu banyak tempat sudah mendengarkan Injil. Banyak murid di berbagai tempat.

Tuhan sungguh luar biasa. RencanaNya gak ada yang gagal. Dia dapat datangkan kebaikan dari segala peristiwa yang terjadi. Kita dapat memilih, mau taat atau nggak. Mau terus berjalan bersama Tuhan atau menyerah.

AMSAL 14

Amsal 14:1 (TB)  Perempuan yang bijak mendirikan rumahnya, tetapi yang bodoh meruntuhkannya dengan tangannya sendiri.

Bagaimana aku meruntuhkan rumah tanggaku sendiri?
Rumah bisa roboh kalo pondasinya gak kuat. Pondasi emang gak kelihatan, tapi pondasi yang kuat akan menentukan seberapa kuat rumah itu bertahan waktu badai datang. Pondasi bicara tentang hal-hal yang gak kelihatan tapi penting.

Kalau beberapa hari lalu aku dapati aku akan mengacaukan rumah tanggaku kalau:
-Gak bersyukur
-Gak tunduk sama suami
-Berkata-kata tanpa mikir
Hari ini aku diiingatin lagi untuk memperhatikan pondasi rumah tangga kami. Apakah hubungan pribadi dengan Kristus masih intim? Kalo ngga, jangan heran kalo dalam rumah tangga banyak guncangan dan pertengkaran.

Kalo hubungan kita intim sama Tuhan pastinya kita akan intim juga dengan suami, cara kita perlakukan suami akan beda. Sikap hati kita saat mengurus anak akan beda. Emang hubungan kita sama Tuhan gak kelihatan, sama seperti pondasi rumah. Cuma kalo mau rumah tangga kita kokoh, hubungan pribadi sama Tuhan harus jadi yang utama.

Kasongan, 14 Februari 2017
-Mega Menulis-

No comments: