Sunday, February 12, 2017

Keluaran 33-35, Yohanes 10, Amsal 10

Keluaran 33-35

Keluaran 33:11 (TB)  Dan TUHAN berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka seperti seorang berbicara kepada temannya; kemudian kembalilah ia ke perkemahan. Tetapi abdinya, Yosua bin Nun, seorang yang masih muda, tidaklah meninggalkan kemah itu.

Waaaa....Gimana ya rasanya jadi Yosua yang melihat hubungan Musa dan Tuhan yang berbicara seperti kepada teman.
Aku yang gak lihat langsung dan cuma ngebaca aja pengen banget. Kurasa yang menginspirasi Yosua punya hubungan pribadi dengan Tuhan karena melihat Musa dan Tuhan. Oh Tuhan, aku juga rindu punya hubungan yang intim dengan Tuhan seperti Musa.

Awalnya aku juga rindu supaya bisa jadi kesaksian bagi orang lain dalam hubungan pribadi dengan Tuhan seperti Musa. Tapi aku lalu sadar, Musa gak pernah berniat menginspirasi orang lain! Musa gak berniat mengeraskan orang lain atau dilihat orang lain! Hubungannya dengan Tuhan adalah hubungan intim antarteman. Dan tanpa disadari Musa akhirnya itu menginspirasi Yosua.

Keluaran 33:15-16 (TB)  Berkatalah Musa kepada-Nya: "Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini.
Dari manakah gerangan akan diketahui, bahwa aku telah mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, yakni aku dengan umat-Mu ini? Bukankah karena Engkau berjalan bersama-sama dengan kami, sehingga kami, aku dengan umat-Mu ini, dibedakan dari segala bangsa yang ada di muka bumi ini?"

Beranikah aku seperti Musa yang berkata,"Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini." Musa meminta bimbingan Tuhan dalam melakukan perjalanannya, dia gak mau melangkah tanpa Tuhan.

Aku jadi merefleksikan dengan diriku sendiri,apa aku berani bilang  gak mau melangkah tanpa bimbingan Tuhan. Kalau aku berani berkata begitu konaekuensinya adalah aku meminta Tuhan yang memimpin langkahku, aku meminta Tuhan yang bertahta atas pikiranku, aku meminta Dia yang memimpinku dalam memutuskan sesuatu, aku meminta Tuhan yang memimpin perkataanku. Kalau aku melakukan sesuatu/berkata/berjalan/berpikir yang gak dikenan Tuhan maka aku melangkah tanpa bimbinganNya.

-Yang membedakan bangsa Israel dan bangsa lain adalah Tuhan yang berjalan bersama mereka. Artinya kalau aku gak berjalan bersama Tuhan aku sama saja dengan mereka yang gak kenal Tuhan. Dalam sepanjang sejarah di Alkitab, Tuhan gak pernah terlebih dahulu meninggalkan mereka yang dipilihNya, yang ada Tuhan yang ditinggalkan umatNya.

Gimana berjalan bersama Tuhan?
Aku bertanya-tanya ke diriku sendiri dan aku diingatkan, "Oh Mega, selama ini Tuhan berjalan bersama kamu, kamu aja yang gak ingat."
Kalau aku selalu ingat Tuhan selalu ada bersamaku dan Dia hidup di dalamku, harusnya aku menghormati Tuhan dengan melakukan segala sesuatu dengan berbeda. Aku akan berkata-kata lebih lembut ke suamiku, aku gak banyak mengeluh tentang pekerjaanku, aku bekerja dengan sukacita di kantor, dll. Kehadiran Tuhan dalam hidupku harusnya membuatku berbeda dengan mereka yang gak kenal Tuhan.

Keluaran 34:15-16 (TB)  Janganlah engkau sampai mengadakan perjanjian dengan penduduk negeri itu; apabila mereka berzinah dengan mengikuti allah mereka dan mempersembahkan korban kepada allah mereka, maka mereka akan mengundang engkau dan engkau akan ikut makan korban sembelihan mereka.
Apabila engkau mengambil anak-anak perempuan mereka menjadi isteri anak-anakmu dan anak-anak perempuan itu akan berzinah dengan mengikuti allah mereka, maka mereka akan membujuk juga anak-anakmu laki-laki untuk berzinah dengan mengikuti allah mereka.

Sekilas baca ayat 14 ini kesannya kok bangsa Israel seperti eksklusif banget ya sampai-sampai 'berteman' dengan bangsa lain pun ALLAH gak mengizinkan. Tapiiiii....Allah mengenal umatNya dengan baik. Dia mengerti kalau nantinya umatNya akan mengikuti pengaruh buruk dari bangsa lain makanya Allah memperingatkan mereka dari jauh hari. Lah wong baru ditinggal Musa bentar aja mereka sudah membuat patung lembu emas kok, apalagi kalau mereka sampai membuat perjanjian dengan bangsa lain yang gak kenal Tuhan. Melalui larangan ini  aku melihat juga bahwa sebenarnya Allah sangat mengasihi bangsa Israel. Dia tahu bangsa Israel rentan dengan pelanggaran ini makanya dari jauh hari Allah sudah memperingatkan mereka.

Membaca ayat-ayat di atas aku jadi ingat ayat yang bilang,"Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik". Memang dalam hubungan kita dengan orang lain, ada 2 kemungkinan yang terjadi. Orang yang terpengaruh dengan kehidupan kita atau sebaliknya. Dua kemungkinan ini membuat aku sadar kalau aku harus selalu berdoa dan berjaga-jaga. Gak boleh mengira aku gak bisa 'jatuh'.

KISAH PARA RASUL 10

Kisah Para Rasul 10:42 (TB)  Dan Ia telah menugaskan kami memberitakan kepada seluruh bangsa dan bersaksi, bahwa Dialah yang ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati.

Ini tugasku juga!!!
Apakah aku sudah bersaksi bagi bangsa-bangsa? Ato gak usah jauh-jauh deh...
Gimana dengan Yerusalemku?
Sudahkah aku jadi saksi Tuhan bagi orang-orang di rumahku.
Gimana dengan Yudeaku?
Sudahkah aku jadi saksi Tuhan bagi keluargaku.
Gimana dengan Samariaku?
Sudahkah aku jadi saksi Tuhan bagi mereka yang belum percaya.
Dimana pun aku berada, aku gak boleh lupa kalau aku adalah saksiNya. Aku harus menyatakan kasihNya.

Tuhan, tolong aku, aku mau jadi saksiMu dimanapun, tolong aku ya Bapa. Anugerah KasihMu buat semua bangsa-bangsa,aku mau jadi saluran kasihMu. Amin

AMSAL 10

Amsal 10:20 (TB)  Lidah orang benar seperti perak pilihan, tetapi pikiran orang fasik sedikit nilainya.

Awalnya aku bingung kenapa dikatakan lidah orang benar dikatakan seperti perak pilihan, lalu aku cari di Google ciri perak yang bagus gimana.Ternyata ada salah satu metode sederhana untuk menguji keaslian cincin perak. Salah satu metode yang populer disebut tes bunyi cincin perak. Ambil sebuah koin perak asli, jatuhkan pelan pelan ke ubin, dengarkan dan rekam baik baik suaranya, kemudian jika lakukan hal yang sama pada cincin perak tersebut, bandingkan nada suaranya, jika sangat berbeda maka mungkin meraka adalah logam yang tidak sama.

Lidah orang benar seharusnya mengucapkan kebenaran, mengucapkan kata-kata yang memberkati, tidak mengeluarkan hal yang sia-sia, gak menyakiti orang lain, gak ngasal sekalipun bercanda
Apa yang diperdengarkan oleh lidah kita?
Bunyi-bunyian apa yang keluar dari lidah kita?
Apakah lidah kita benar di mata Tuhan??

Lidahku sering gak bener kalo ngomong ke suami, kayaknya lebih mudah mengendalikan lidahku di depan orang lain dibanding ke suami. Ngomong bisa gak mikir kalo sama suami. Aku mau tobat, mikir dulu sebelum ngomong. Aku pengen lidahku memberkati keluargaku.

Tolong aku mengendalikan lidahku ya Tuhan, aku mau kedapatan benar di mata Tuhan. Tolong aku supaya bisa memberkati orang lain dengan lidahku, terutama memberkati suami dan anakku. Amin.

Kasongan, 10 Februari 2017
-Mega Menulis-

No comments: