Sunday, March 19, 2017

Ulangan 28-29, Amos 2, Amsal 19

Ulangan 28-29

Ulangan 28:1-2 (TB)  "Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi.
Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu:

Berkat Tuhan luar biasa melimpah bagi mereka yang:

1.MENDENGARKAN TUHAN
Mendengarkan Tuhan berarti MEMILIH memperhatikan perkataan Tuhan dibandingkan perkataan dunia lalu MENAATI  apapun yang Tuhan inginkan untuk dilakukan.

Bagaimana aku mendengarkan Tuhan?
Selalu menyediakan waktu setiap hari untuk duduk diam dan merenungkan firman Tuhan lalu MENGAPLIKASIKANNYA👉Jadi PELAKU FIRMAN.
Bukan mendengarkan Tuhan kalau pada akhirnya aku gak menjadi pelaku firmanNya.

Aku mau menjadi pelaku firman ya Tuhan. Aku mau diberkati Tuhan di manapun aku berada.

2.MELAKUKAN DENGAN SETIA PERINTAH TUHAN

Setia berarti GAK MENYIMPANG HATI,  tetap berpaut pada perintahNya apapu  yang terjadi,  bukannya kadang setia kadang ngga,  kadang taat kadang ngga,  kadang nurut Tuhan kadang berontak. Kesetiaan teruji dengan waktu.

Bagaimana setia dengan perintah Tuhan?
SELALU memilih untuk menaati Tuhan dan berkata ya pada perintahNya,  gak mencari alasan untuk gak taat,  memprioritaskan melakukan kehendak Tuhan dibandingkan keinginan sendiri.

Aku sadar aku masih jauh dari kata SETIA ini,  tapi aku mau berjuang untuk setia. Dimulai dari hal kecil,  aku berkomitmen untuk saat teduh setiap hari supaya aku bisa mendengarkan Tuhan setiap hari. Gimana aku bisa setia​ dengan perintahNya kalau aku gak menyediakan waktu untuk mendengarkan perintahNya.  Aku mau melakukannya setiap hari dan gak beralasan.  Aku mau mencari cara untuk tetap setia dengan komitmenku.

Tuhan,  tolong aku, aku mau mendengarkan Tuhan setiap hari. Mampukan aku untuk memprioritaskan Tuhan. Aku gak mau mendapat yang baik dan kehilangan yang terbaik. Amin

Ulangan 28:15 (TB)  "Tetapi jika engkau tidak mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan tidak melakukan dengan setia segala perintah dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka segala kutuk ini akan datang kepadamu dan mencapai engkau:

Gak terbayangkan ada seseorang yang dikutuk seperti ini dan diberkati luar biasa pada perikop sebelumnya. Gak ada area abu-abu di dalam Tuhan. Tuhan memberikan kehendak bebas bagi kita,  mau hidup diberkati atau terkutuk.  Setiap kita punya pilihan. Manakah yang kita pilih?

Amos 2

Amos 2:4 (TB)  Beginilah firman TUHAN: "Karena tiga perbuatan jahat Yehuda, bahkan empat, Aku tidak akan menarik kembali keputusan-Ku: Oleh karena mereka telah menolak hukum TUHAN, dan tidak berpegang pada ketetapan-ketetapan-Nya, tetapi disesatkan oleh dewa-dewa kebohongannya, yang diikuti oleh nenek moyangnya,

Tuhan akan menghukum Yehuda karena menolak hukum Tuhan dan tidak berpegang pada ketetapan-ketetapan-Nya.
Bagaimana di zaman sekarang aku menolak hukum Tuhan??
1.Gak mau melakukan Firman Tuhan.
2.Melakukan apa yang dilarang Tuhan.
Aku belum sepenuhnya melakukan firman Tuhan. Terkadang masih beralasan.
JANGAN MENOLAK HUKUM TUHAN MEG!
Segera cari cara untuk melakukan firman Tuhan yang kamu dengar. Jangan cuma jadi pembaca firman tapi jadi pelaku firman.

Tuhan, aku gak mau lagi menolak firmanMu, aku mau jadi pelaku firmanMu. Amin.

Amsal 19

Amsal 19:24 (TB)  Si pemalas mencelup tangannya ke dalam pinggan, tetapi tidak juga mengembalikannya ke mulut.

Ternyata salah satu ciri orang malas adalah TIDAK MENYELESAIKAN APA YANG DIKERJAKANNYA.

Tadi pagi aku baca Amsal 19 dan belum merenungkannya karena mau ibadah Minggu di gereja.  Pulang​ dari gereja aku masak sambil mencuci pakaian, sementara suamiku menjaga Sara. Masakan selesai,  kami makan sementara cucian belum selesai,  sudah jam makan. Makan selesai,  aku melanjutkan mencuci. Lalu aku lihat ternyata suami tertidur bersama Sara.  Enaknyaaaa...  PIKIRKU. Akhirnya,  aku meninggalkan pakaian yang harus dikeringkan di mesin cuci dong dan ikutan tidur. Padahal tinggal ngeringkan dan jemur  doang dong. Aku bangun dari tidur malah mainan hp,  baca Amsal dan ketampar-tampar baca ayat di atas. Kena banget 😢 Tobaatttt!!!

Mau lanjut ngerjain, eh... Suamiku dah ngelanjutin kerjaanku. Jreng! Makin nyadar, kebalikannya aku,  suamiku kalo dah ngerjakan sesuatu emang dikerjain sampai selesai. Aku sering kayak gitu, menunda-nunda menyelesaikan pekerjaanku. Ini ternyata ciri pemalas. Aku gak mau lagi menunda-nunda pekerjaan.

Kasongan, 19 Maret 2017
-Mega Menulis-

Ulangan 24-27, Amos 1, Amsal 18

Ulangan  24-27
Ulangan 24:1 (TB)  "Apabila seseorang mengambil seorang perempuan dan menjadi suaminya, dan jika kemudian ia tidak menyukai lagi perempuan itu, sebab didapatinya yang tidak senonoh padanya, lalu ia menulis surat cerai dan menyerahkannya ke tangan perempuan itu, sesudah itu menyuruh dia pergi dari rumahnya,
Aku membaca ayat di atas pada aplikasi dan ada tautan ke ayat ini:
Matius 19:7-8 (TB)  Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?"
Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian.
Aku belajar kalau kepada orang-orang yang gak mau mengikuti kehendak Tuhan, maka Tuhan akan berkata," Kalau begitu, jadilah kehendakMu".Tuhan gak mau memaksakan kehendakNya,  segala peraturan yang dibuatNya untuk melindungi umatNya dan ada maksudnya maka kalau umatNya gak mau menaati Dia maka Tuhan membiarkan mereka melakukannya dan menanggung sendiri akibat ketidaktaan mereka. Supaya mereka melihat dan belajar sendiri akibat ketidaktaan mereka dan dari sini belajar menaati Tuhan.
Terkadang aku melakukan kesalahan dan baru kapok setelah ada konsekuensi buruk yang harus aku tanggung lalu aku berhenti melakukannya atau terkadang gak kapok-kapok,  padahal sudah jelas-jelas Tuhan bilang gak boleh. Aku mau bertobat.
Ulangan 24:9 (TB)  Ingatlah apa yang dilakukan TUHAN, Allahmu, kepada Miryam pada waktu perjalananmu keluar dari Mesir. 
Gak boleh seperti Miryam yang iri hati pada Musa lalu mengata-ngatai orang yang diberkati Tuhan menjadi pemimpin. Aku harus belajar menjaga hati dan mulutku.

Ulangan 21-23, Yoel 3, Amsal 17

Ulangan 21-23

Aku belajar kalau:
-Sebagai orang tua,  aku bertanggung jawab mendidik dan mendisiplin anakku.
-Ulangan 21:23 (TB)  maka janganlah mayatnya dibiarkan semalam-malaman pada tiang itu, tetapi haruslah engkau menguburkan dia pada hari itu juga, sebab seorang yang digantung terkutuk oleh Allah; janganlah engkau menajiskan tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu." 
Tuhan Yesus rela menanggung kutuk demi manusia T-T Tuhan, terima kasih sudah mau melakukan ini buatku. Terima kasih sudah mati buatku sehingga aku hidup. Aku mau hidup untukMu. Amin
-Aku gak boleh cuek dengan sesamaku dan pura-pura  gak tahu saat dia ada masalah,  melainkan harua mau menolong meskipun harus berkorban.
-Tuhan melindungi sebuah perkawinan. Dia menetapkan berbagai peraturan untuk melindungi kekudusan perkawinan.
-Aku harus serius melakukan apa yang kujanjikan pada Tuhan jadi aku gak boleh sembarangan berjanji.
-Sebenarnya banyak peraturan Tuhan di zaman dulu yang aku gak mengerti tapi Tuhan pasti punya tujuan. Aku belajar mau menaati Tuhan biarpun aku gak mengerti.

Yoel 3

Yoel 3:10 (TB)  Tempalah mata bajakmu menjadi pedang dan pisau-pisau pemangkasmu menjadi tombak; baiklah orang yang tidak berdaya berkata: "Aku ini pahlawan!"

Yoel 3:10 (BIMKTempalah mata bajakmu menjadi pedang, dan pisau pangkasmu menjadi alat penikam. Juga orang lemah harus berkata, 'Aku dapat berjuang seperti tentara!'

Saat aku lemah dan gak berdaya, aku harus berkata kata-kata yang MENGUATKAN,  MENDATANGKAN SEMANGAT.

Apa kata-kata yang menguatkan? Firman Tuhan.
Terus mengatakan firman Tuhan supaya dapat kekuatan. Iman timbul dari pendengaran,  pendengaran akan firman Tuhan. Bukan dari kata-kata mutiara atau kata-kata dari motivator.
Kapan? Meditasi dengan satu ayat tertentu setiap hari,  ingat dan hapalkan berulang kali,  supaya semakin mengerti.

Amsal  17

Amsal 17:22 (TB)  Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.

"Bersukacitalah Meg!!", aku diingatkan ini waktu baca ayat di atas.
Dalam segala keadaan aku mau memilih bersukacita,  aku gak mau patah semangat apapun keadaan di sekelilingku. Karena sukacitaku gak tergantung keadaan. Sukacita karena Tuhan adalah perlindunganku. Aku percaya kalau sukacita memberikan sayap di tengah kesulitan-kesulitanku,  masalahnya tetap ada tapi aku terbang tinggi di atasnya.

Aku mau belajar selalu berkata, sekalipun (keadaanku sekarang) aku tetap bersukacita.
Aku MAU bersukacita.
Aku AKAN bersukacita.
Aku MEMILIH bersukacita.
Aku BERSUKACITA. Aminnnnn.

Kasongan,  17 Maret 2017
-Mega Menulis-

Ulangan 17-20, Yoel 2, Amsal 16

Ulangan 17-20

Ulangan 17:1 (TB)  Janganlah engkau mempersembahkan bagi TUHAN, Allahmu, lembu atau domba, yang ada cacatnya, atau sesuatu yang buruk; sebab yang demikian adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu."

Kembali diingatkan ayat lain:

Roma 12:1-2 (TB)  Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Kalau zaman dulu Dia ingin orang Israel mempersembahkan lembu atau domba maka sekarang Tuhan ingin aku mempersembahkan hidupku yang kudus.Caranya berubah melalui pembaharuan budiku, Tuhan ingin aku melakukan kehendak Tuhan:
-yang baik
-yang berkenan kepada Allah
-yang sempurna
Kubandingkan dengan bagaimana Tuhan ingin persembahan domba atau lembu yang diberikan. Ternyata bedanya adalah kita adalah persembahan yang hidup,  hidup yang kudus (gak bercacat) yang Dia inginkan.

Ulangan 17:4 (TB)  dan apabila hal itu diberitahukan atau terdengar kepadamu, maka engkau harus memeriksanya baik-baik. Jikalau ternyata benar dan sudah pasti, bahwa kekejian itu dilakukan di antara orang Israel,

Awalnya baca perikop ini kok ngeri ya, tapi...aku belajar beberapa hal:
-Jangan ada berhala dalam hidupku, aku gak boleh menyembah yang lain selain Tuhan.  Jangan sampai orang-orang terkasihku jadi berhala bagiku, atau uang jadi berhala bagiku.
-Di sini ada keadilan. TUHAN juga gak mau orang Israel main hakim sendiri,  Dia ingin yang bersalah menerima hukuman.
-TUHAN juga ingin jadi pelajaran bagi orang lain supaya gak berani menyembah berhala.
-Tuhan mau kita memperhatikan sesama kita dan gak hanya mikirin diri sendiri. Kalau ada yang salah kita juga harus bersedia menegur  dengan kasih.

Yoel 2

Yoel 2:13 (TB)  Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya.

Orang zaman dulu mengoyakkan  pakaiannya sendiri sebagai  tanda kesedihan. Tapi, Tuhan ingin orang Israel mengoyakkan hatinya artinya Dia ingin kesedihan dan penyesalan yang tulus dari mereka, bukan sekedar tanda aja.

Bagaimana mengoyakkan hati?
Bertobat dengan sungguh, gak ngomong doang, gak nangis doang TAPI ADA PERUBAHAN HIDUP. Meninggalkan dosa dan mengenakan karakter Kristus.

Dosa yang masih aku lakukan banyak banget 😭 AKU HARUS BERUBAH!!
Percuma kalau aku cuma sedih karena dosa-dosaku,  minta ampun terus masih mengulang kesalahanku,  itu artinya pertobatanku gak sungguh.

Amsal 16

Amsal 16:2 (TB)  Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi TUHANlah yang menguji hati.

Aku selalu menganggap yang aku lakukan benar  SAMPAAAIIII... aku terbukti melakukan kesalahan,  atau terlihat ada konsekuensi buruk akibat dari pilihanku. Kalau orang lain ngasih saran biasanya langsung aku ikutin kalau sesuai dengan yang aku mau, kalo nggak bye-bye.Kalo dikasih tahu atau ditegur biasanya gak langsung nerima malahan dalam hati ngomong gini:
-Tapiiii... Kan giniiii
-Ah,  ini kan udah benar
-Kamu kan gak di posisiku (andalan)
Dll

Hari ini aku diingatkan kalau aku gak perlu mencari pembenaran untuk apa yang aku perbuat. Sudah ada kebenaran. Pokoknya tanya Tuhan,  lari ke firman Tuhan dulu, di situ ada kebenaran. Kalau yang aku lakukan bertentangan dengan firman Tuhan,  kalau aku menyimpang dari apa yang dikehendaki Tuhan pasti akunya yang salah.

Aku mau berlari ke firman Tuhan aja tiap bingung atau bergumul dengan sesuatu,  biar jalanku Tuhan yang pimpin. Tolong aku ya Tuhan untuk ingat ini selalu,  aku gak mau mengandalkan pemikiranku sendiri. Terima kasih Tuhan. Amin

Kasongan, 16 Maret 2017
-Mega Menulis-

Ulangan 14-16, Yoel 1, Amsal 15

Ulangan 14-16

Ulangan 14:1 (TB)  "Kamulah anak-anak TUHAN, Allahmu; janganlah kamu menoreh-noreh dirimu ataupun menggundul rambut di atas dahimu karena kematian seseorang;

Pas baca ini, dalam hati aku mikir:
Kenala sih gak boleh menoreh-noreh diri?
Kenapa sih gak boleh menggundul rambut di atas dahi karena kematian seseorang?
Emang kenapa?
Apa salahnya?
Kalau dilakukan apa akibatnya?
Ah,  gak papa aja kali ya kalau dilakukan....
DUAR!!!
Kok jadi malah mau melakukan ya,  padahal dah nyata-nyata Tuhan bilang gak boleh.
Mungkin gak sih ya,  pemberontakanku sama Tuhan dimulai dari hal seperti ini,  saat aku mulai mempertanyakan yang jelas-jelas perintah Tuhan,  lalu mulai kompromi dan mikir gak apa-apa,  eh..  Ujung-ujungnya malahan jadi BERDOSA KARENA GAK TAAT.

Tuhan,  ajari aku untuk berkata ya pada setiap perkataanMu walaupun aku gak tahu kenapa atau bagaimana, aku mau belajar taat ya Tuhan sekalipun aku gak mengerti. Amin

Ulangan 14:23 (TB)  Di hadapan TUHAN, Allahmu, di tempat yang akan dipilih-Nya untuk membuat nama-Nya diam di sana, haruslah engkau memakan persembahan persepuluhan dari gandummu, dari anggurmu dan minyakmu, ataupun dari anak-anak sulung lembu sapimu dan kambing dombamu, supaya engkau belajar untuk selalu takut akan TUHAN, Allahmu.

... SUPAYA ENGKAU BELAJAR UNTUK SELALU TAKUT AKAN TUHAN,  ALLAHMU.
Kalo dipikir-pikir, emang bener Tuhan TIDAK MEMBUTUHKAN sepersepuluh dari hasil orang Israel, wong Dia yang empunya segalanya kok. Orang Israel yang membutuhkan perpuluhan sebagai sarana belajar hidup takut akan Tuhan. Melalui ini, mereka belajar  taat saat hasil benihnya sedikit,  bahkan tetap taat hasil benihnya banyak. Mudah memberikan alasan, "Ah, hasilku sedikit Tuhan, aku gak usah aja ya memberi perpuluhan"  atau "Hasilku tahun ini banyak sekali,  kalau seperseratusnya aja aku berikan pun sudah lebih banyak dari biasanya, seperseratusnya aja ya Tuhan", jatuh-jatuhnya jadi nawar sama Tuhan. Kalo emang gak niat,  mau hasil dikit atau banyak pasti akan ada aja alasan. Tapiiiii..  Kalau hidup dalam takut akan Tuhan,  pasti taat gak melihat keadaan, taat ya taat aja. Apakah aku hidup dalam takut akan Tuhan sebagaimana orang Israel yang memberikan sepersepuluh miliknya supaya bisa belajar takut akan Tuhan?
Apakah aku hidup dalam ketaatan kepadaNya dalam segala hal?
Atau jangan-jangan aku mencari alasan untuk ketidaktaatanku?

Ulangan 15:10-11 (TB)  Engkau harus memberi kepadanya dengan limpahnya dan janganlah hatimu berdukacita, apabila engkau memberi kepadanya, sebab oleh karena hal itulah TUHAN, Allahmu, akan memberkati engkau dalam segala pekerjaanmu dan dalam segala usahamu.
Sebab orang-orang miskin tidak hentinya akan ada di dalam negeri itu; itulah sebabnya aku memberi perintah kepadamu, demikian: Haruslah engkau membuka tangan lebar-lebar bagi saudaramu, yang tertindas dan yang miskin di negerimu." 

Baca bagian ini aku diingatkan tentang memandang dari sudut pandang yang berbeda,  teringat tayangan di Kick Andy tentang orang-orang yang suka memberi buat orang lain, pas ditanya kenapa, rata-rata menjawab kalau waktu memberi mereka malah merasa semakin banyak mendapat. Mendapat apa? Apakah karena hartanya makin banyak? Ngga juga,  tapi mereka merasa semakin ingin banyak berbagi dengan orang lain. Nah lo! Mereka malah melihat banyaknya orang yang butuh bantuan sebagai kesempatan mereka berbuat baik lebih banyak,  semakin banyak kebikan yang bisa ditebar. Ini adalah kesempatan membagikan kasih Tuhan.

Aku mau belajar memandang orang-orang  yang memerlukan bantuanku sebagai kesempatan untuk membagikan kasih Tuhan.  Bukannya mereka yang memerlukan aku tapi aku yang memerlukan mereka supaya aku belajar mengasihi Tuhan lewat apa yang aku lakukan bagi mereka.

Yoel 1

Yoel 1:1 (TB)  Firman TUHAN yang datang kepada Yoël bin Petuel.

Firman Tuhan ke Yoel untuk disampaikan pada orang Israel agar bertobat. Tidak ada keterangan tentang siapa Yoel ini, apa pekerjaannya,  atau riwayatnya. Yang jelas Tuhan mau memakai Yoel untuk menyampaikan firmanNya bagi Israel dan Yoel mau. Jadi teringat Musa yang di awal di panggil Tuhan malahan beralasan macam-macam.

Mungkin aku juga bukan siapa-siapa,  bukan hamba Tuhan yang full timer,  bukan pendeta juga,  tapi aku mau belajar taat seperti Yoel. Kalau Tuhan panggil untuk sampaikan isi hatinya atau Dia minta aku untuk bersaksi aku mau. Di manapun aku mau bersaksi,  sesuai kasih karuniaNya.

Amsal 15:1

Amsal 15:31 (TB)  Orang yang mengarahkan telinga kepada teguran yang membawa kepada kehidupan akan tinggal di tengah-tengah orang bijak.

Ditegur tu buatku gak enak,  kenapa??
Malu. Gak enak. Kita jadi harus berubah. Berubah tu yang paling SUSAH. Karena aku dah terlanjur nyaman dengan diriku yang sekarang.
Terkadang reaksi awalku ditegur jadi defense, gak ngerasa salah,  males dekat-dekat sama yang menegur.

Aku mau berubah. Mau mendekat sama orang yang mau menegurku supaya hidupku berubah jadi bijak. Teguran tu tanda perhatian orang lain.  Teguran berguna untuk mengingatkanku saat salah dan aku diberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahanku. Teguran tu hadiah yang mahal,  gak semua orang mau menegur dan mengambil resiko dibenci atau disalah arti,  orang yang mau menegur pasti begitu mengasihiku sampai mau mengambil resiko itu.  Teguran adalah kasih yang menampakkan diri secara nyata,  dia gak bersembunyi.

Tuhan,  aku mau belajar mencintai didikan Tuhan lewat teguran orang lain. Tolong aku supaya berespon yang benar saat ditegur ya Tuhan. Amin.

Kasongan,  15 Maret 2017
-Mega Menulis-

Ulangan 11-13, Hosea 14, Amsal 14

Ulangan 11-13

Ulangan 11:7 (TB)  Sebab matamu sendirilah yang telah melihat segala perbuatan besar yang dilakukan TUHAN."

Bangsa Israel telah melihat berbagai perbuatan besar yang dilakukan Tuhan mulai dari berbagai-bagai tulah si Mesir, membelahnya laut Teberau,  dan berbagai mukzizat di padang gurun,  bahkan setiap hari mereka mendapatkan makanannya dengan cara yang ajaib. Mereka menyaksikan sendiri mukzizat Tuhan tapi tetap memberontak 😥Kenapa? Karena mereka menganggap biasa perbuatan yang dilakukan Tuhan sehingga mereka gak tahu bersyukur dan hanya  bisa mengeluh.

Hati-hati Meg,  supaya jangan seperti orang Israel. Bersyukurlah dan bilang terima maaih sama Tuhan setiap kamu menerima apa pun juga dari Tuhan supaya kamu ingat kalau gak ada yang kamu terima yang bukan pemberian. Puji Tuhan,  sembah Tuhan supaya hatimu dipenuhi kekaguman pada Tuhan. Karena kalo ngga,  kamu akan menganggap remeh perbuatanNya.

Ulangan 11:26-28 (TB)  Lihatlah, aku memperhadapkan kepadamu pada hari ini berkat dan kutuk:
berkat, apabila kamu mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini;
dan kutuk, jika kamu tidak mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, dan menyimpang dari jalan yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah lain yang tidak kamu kenal.

Tuhan memberikan pilihan kepada bangsa Israel hari mau menaatiNya atau tidak. Dia tidak memaksa mereka,  tapi Tuhan mengingatkan ada ganjaran bagi yang menaatiNya maupun yang menentangnya.

Nah,  aku juga diingatkan melalui bacaan ini kalau untuk setiap pilihan yang aku ambil setiap hari ada konsekuensinya.
Apa yang aku pilih?
Berkat atau kutuk?
Menaati Tuhan atau menentang Tuhan?

Tuhan,  aku mau taat sama Tuhan berapa pun hargaNya. Aku gak mau mendatangkan​ kutuk buatku, tolong aku untuk taat ya Tuhan,  aku mau terima berkatMu. Amin

Hosea 14:8 (TB)  (14-9) Efraim, apakah lagi sangkut paut-Ku dengan berhala-berhala? Akulah yang menjawab dan memperhatikan engkau! Aku ini seperti pohon sanobar yang menghijau, dari pada-Ku engkau mendapat buah.

TUHANlah yang menjawab dan memperhatikanku.
Amen Tuhannn... AMEN....!!!
SERINGKALI kalau aku ada masalah,  aku mencari kelegaan dan solusi dengan mencari teman untuk bercerita,  sekarang sudah nikah yang dicari suami kalau ada apa-apa.  Suamilah yang menjadi orang terdekatku dan tempatku berlari, dia jadi yang utama. Setelah punya anak,  anak jadi yang terutama. Tanpa sadar mereka jadi berhalaku.

Ini peringatan buatku. Jangan sampai anak dan suami jadi berhala bagiku. Tuhan harus tetap jadi yang terutama di dalam hidupku.Aku mau mengawali dan mengakhiri hari bersama Tuhan. Menyediakan waktu khusus buat Tuhan setiap hari, menyembah Tuhan saja tanpa terganggu hal lain.

Amsal 14

Amsal 14:30 (TB)  Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang.

Kenapa orang iri hati? Karena gak puas dengan apa yang dimilikinya.
Kenapa gak puas? Karena membandingkan diri dengan orang lain.
Kenapa suka membandingkan diri dengan orang lain? Karena gak bersyukur.

BERSYUKUR. BERSYUKUR. BERSYUKUR.
Apa artinya bersyukur?
Bersyukur berarti merayakan kehidupan yang dimiliki,  menerima segala yang terjadi dalam hidup dan berkata "terima kasih Tuhan" serta percaya kalau Allah punya rencana yang baik dalam hidup kita.

Bagaimana caranya bersyukur?
1.Jangan mengingini milik sesamamu
Tuhan punya rencana berbeda untuk kehidupan setiap orang. Stop membandingkan hidup kita dengan orang lain. Kita gak tahu persis apa yang dimilikinya dan yang gak dimilikinya. Rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau. Makanya Meg, rumput sendiri dipelihara dong.
2.Count your blessings
Berkat kita sebenarnya banyak,  tapi kita sering lupa. Makanya mikir Meg! Jangan lupa kalau Tuhan gak pernah berhenti memberi. Kamunya aja yang ga mikir kalau sampai ga bisa bersyukur. Ga ada di hidupmu yang bukan pemberianNya.

Lagiiiii!!!!
Hitung berkatmu Meg.
Setiap hari bersyukur buat satu hal secara spesifik.

Tuhan,  terima kasih saat ini keluarga kami masih bersama setiap hari,  kemarin ada tawaran papa Sara untuk bekerja jauh dari kami dan kemungkinan tawaran ini diterima. Ketimbang bingung bagaimana ke depannya nanti,  aku mau bersyukur untuk kebersamaan kami sampai sekarang. Terima kasih karena tiap hari kami bisa ngobrol bareng ketemu muka,  kadang berantem,  merawat Sara sama-sama,  makan bareng,  bersih-bersih rumah dan banyak hal kami bisa lakukan bersama. Engkau sungguh baik Tuhan,  terima kasih buat kebersamaan kami. Amin

Kasongan,  14 Maret 2017
-Mega Menulis-

Thursday, March 16, 2017

Mengapa Bertahan

Malam ini, untuk kesekian kalinya, aku dan Sherry menghabiskan menit-menit kami di mobilnya, mengelilingi kota cantik tempat kami dibesarkan, melalui jalan yang sama (ingat, kota kami kecil :p) sambil membicarakan apa saja, seperti layaknya dilakukan dua sahabat saat bersama. Aku menamakan kegiatan ini “ngabisin bensin” dan Sherry akan protes karena mobilnya memakai PERTAMAX, hahaha. Seperti biasa, pembicaraan mengenai kantor adalah wajib hukumnya.

“I hate this job”, pengen banget ngomong kayak gitu SETIAP KALI kami membahas kegilaan di kantor kami. Tapi aku menutup mulutku rapat-rapat sehingga gak pernah kalimat itu terucap. Gimana pun iman timbul dari pendengaran kan katanya, jadi jangan sampe telingaku dengar diriku ngomong gitu deh #prinsip konyol. Kubilang konyol karena gimana pun hatiku meneriakkan kalimat tadi berulang kali sampai gak bisa kuhitung.
Masa sih gak ada yang membuatku mencintai pekerjaanku?
But, I have to tell you the truth…
Aku benci bosku.
Aku benci beberapa rekan kerjaku.
Aku benci sistem kerja di tempatku.
Aku benci saat pimpinan mengerjakan segalanya tanpa aturan.
Aku benci saat diterapkan standar ganda di kantor.
Aku benci melihat bagaimana pembiaran hal-hal yang gak benar terjadi
Aku benci saat mereka mengatakan A tapi melakukan B.
Aku benci saat mereka yang berkuasa seenaknya saja memperlakukan mereka yang di bawahnya.
I HATE THIS JOB!!!

Lalu kenapa aku bertahan?
Berulang kali menanyakan ini kepada diriku sendiri.
Dulu, aku ingin membuat perubahan di lingkungan ini.
Akhir-akhir ini mau bilang,”Aku menyerah Tuhan”. Tapi kok ndilalah gak juga nyerah :p.
Bingung mau ngapain menjadikanku apatis dan cuek sama keadaan kantor.
Aku seperti robot. Mengerjakan tugasku sebaik-baiknya pada jam kerja. Datang tepat waktu. Pulang tepat waktu. Done.
Ini gak ada bedanya dengan nyerah kan?

Aku memandang iri ke Sherry, yang belum juga berhenti menceritakan kantor “tercintanya”, sambil sesekali berkata, “Pokoknya, gue bakal keluar dari xxxx #sensor# dan mau jadi TKI ke luar negeri”. Sejak beberapa bulan awal masuk di tempat kerjanya hingga sekarang, dia telah mengatakannya ratusan (ato ribuan) kali kalimat tersebut. Aku iri karena dengan entengnya dia bisa berkata demikian. Sementara aku berucap dengan mulutku ‘mau keluar’ pun gak pernah.

Well, sejujurnya aku merasa berdosa berkata demikian jika mengingat bagaimana Tuhan memberikan pekerjaan ini.
Mengingat visi yang Dia taruhkan di hatiku di tahun-tahun terakhirku kuliah.
Mengingat bagaimana dengan caraNya yang ajaib Dia berikan pekerjaan ini.
Aku percaya, Dia menempatkanku di sini karena suatu alasan, dan aku bertahan sampai hari ini.
Dia rupanya alasanku bertahan
Saat ini Cuma bisa berdoa dan berharap supaya aku gak lagi jadi robot, tapi mengerjakan pekerjaan ini dengan hati. Berhenti tawar hati, dan mulai melakukan yang terbaik.
Dan Dia saja satu-satunya yang akan menjadi alasanku jika aku keluar dari pekerjaan ini.

Kembali aku menatap Sherry, bertanya-tanya, kapan dia akan mengerjakan apa yang dia katakan.
Jika dia benar-benar jadi TKI, aku pasti akan sangat merindukannya.
Dan jika dia bertahan, aku penasaran mengapa.

#tulisan lawas

-Mega Menulis-

Monday, March 13, 2017

Ulangan 8-10, Hosea 13, Amsal 13

Ulangan 8-10

Ulangan 10:12-13 (TB)  "Maka sekarang, hai orang Israel, apakah yang dimintakan dari padamu oleh TUHAN, Allahmu, selain dari takut akan TUHAN, Allahmu, hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, mengasihi Dia, beribadah kepada TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu,
berpegang pada perintah dan ketetapan TUHAN yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu.

Yang diminta Tuhan kepada orang Israel:
-takut akan TUHAN
Dalam takut akan Tuhan ada ketenteraman besar,  ada damai sejahtra.
-hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya
Baca ini aku ingat ayat yang bilang jangan seperti kuda liar yang susah dikendalikan,  Tuhan ingin menunjukkan jalan yang benar dan membawa orang Israel ke tanah perjanjian, negeri yang sangat baik. Tapi karena kedegilan hati mereka,  mereka malah lama berputar-putar di padang gurun.
Aku mau hidup menurut jalan yang ditunjukkan  Tuhan,  aku gak mau ngikut pikiranku sendiri karena aku pasti tersesat
-mengasihi Tuhan
Mengasihi Tuhan sebenarnya mempermudah orang Israel untuk taat. Kalau kita mengasihi seseorang kita pasti akan dengan senang hati melakukan yang menyenangkanNya, begitu juga kita gak akan mau menyakiti hati orang yang kita kasihi. KASIH pada Tuhan sebenarnya yang memampukan seseorang untuk menaati Dia.
-beribadah kepada TUHAN, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu
Tuhan berikan berbagai aturan ibadah, tapi kali ini Tuhan meminta mereka beribadah gak cuma karena KEWAJIBAN atau seperti robot asal melakukan, Tuhan ingin mereka melakukannya dengan sukacita.
-berpegang pada perintah dan ketetapan TUHAN

Aturan dibuat untuk melindungi orang Israel
Semuanya itu supaya BAIK KEADAAN ORANG ISRAEL. Jadi Tuhan meminta memegang perintahNya mereka bukan sekedar untuk menyenangkan Dia,  tapi untuk kebaikan orang Israel.    

Hari ini Tuhan juga mau aku melakukan yang sama, maukah aku??
Aku mau Tuhan....

Hosea 13

Hosea 13:13 (TB)  Sakit beranak mendahului kelahirannya, tetapi ia adalah seorang anak yang tidak bijaksana; sebab tidak pada waktunya ia bergerak, bila waktunya tiba, ia tidak mau keluar dari kandungan ibu.

Aku tertarik sama ayat di atas karena aku jadi mengingat masa-masa hamilku. Walaupun bingung maksud ayat di atas apa, aku tetap baca berulang kali.... Dan tetap bingung dong. LOL.  Akhirnya aku coba baca versi Bahasa Indonesia Masa Kini.

Hosea 13:13 (BIMK)  Israel mempunyai kesempatan untuk hidup, tapi ia begitu bodoh sehingga tidak menggunakan kesempatan itu. Ia seperti bayi yang sesaat lagi akan lahir tapi tidak mau keluar dari rahim ibu.

Israel dikatakan seperti bayi di dalam kandungan 👉 Israel punya kesempatan untuk hidup yang baru di luar 'rahim' tapi Israel gak mau keluar.

-Israel lebih senang menikmati kehidupannya di tempat yang lama,  mereka merasa sudah nyaman di dalam tempat lama mereka sehingga gak mau keluar, mereka hanya tahu kehidupan yang lama. Israel harus didorong dan dipaksa keluar untuk menerima kehidupan yang baru. Kalau bukan Tuhan yang mengeluarkan mereka maka mereka akan terus menikmati kehidupan lamanya.

Seperti Israel Tuhan ingin aku mengalami hidup yang baru,  dari hidup lama yang gak kenal Tuhan menjadi hidup baru di dalam Tuhan,  tetapi aku terkadang sama seperti orang Israel, aku lebih menyukai kehidupan lamaku yang gak kenal Tuhan. Ini berarti aku TIDAK BIJAKSANA alias BODOH!

-Proses persalinan yang menyakitkan harus dialami Israel untuk keluar dari kehidupan lamanya.

Aku harus bersedia mengalami proses yang menyakitkan untuk keluar dari kehidupan lamaku.  Dosa dan kesalahan yang aku lakukan menimbulkan banyak luka menyakitkan, dan ini adalah cara Tuhan supaya aku datang padaNya menerima kesembuhan dan hidup yang baru dari Tuhan. Aku harus melalui proses yang menyakitkan untuk keluar dari kehidupan lamaku karena kebodohanku. Mungkin saat aku 'didorong' oleh Tuhan untuk keluar dan memaksa bertahan dengan kehidupan lamaku maka prosesnya gak akan menyakitkan kalau aku nurut sama Tuhan,  gak memaksa bertahan dengan dosa-dosaku.

Dosa-dosa apa yang masih kulakukan sekarang?
Rakus 👉Aku mau makan secukupnya,  gak mau nurutin nafsu
Gak tunduk sama suami👉Mau berkata iya pada suami selama bukan dosa
Iri dengan orang lain👉Menghitung berkat-berkatku dan bersyukur (bersyukur buat 1 hal secara spesifik setiap hari)

Tuhan,  ampunilah kebodohanku karena merasa hidup dalam dosa itu enak. Aku mau keluar dari hidup lamaku ya Tuhan,  aku mau nurut sama Tuhan. Jangan biarkan aku terlalu nyaman dengan dosa-dosaku. Paksa aku keluar bila perlu ya Tuhan bahkan di saat aku gak mau keluar. Tolong aku ya Tuhan. Aku mau  terima pertolonganMu. Amin

Amsal 13

Amsal 13:13 (TB)  Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung akibatnya, tetapi siapa taat kepada perintah, akan menerima balasan.

Dalam bacaan di Hosea tadi aku diingatkan sama orang Isrel pas banget di grup sebelah bacaannya tentang orang Israel yang keluar dari Mesir. Berkali-kali orang Israel GAK TAAT dan MEMILIH MENENTANG TUHAN. Mereka menerima hukuman dari Tuhan karena ketidaktaatan mereka. BERKALI-KALI. Tuhan selalu bicara kepada Musa setiap kali ingin Israel tahu isi hatinya. Mereka sudah tahu apa yang diinginkan Tuhan tapi mereka gak mau taat,  malahan melakukan yang sebaliknya, mereka jahat. Akhirnya mereka menerima hukuman dari Tuhan.

Aku sudah baca firman Tuhan. Aku tahu firmanNya. Tapi kalau aku gak melakukan berarti aku MEREMEHKAN FIRMAN TUHAN! Ingat Meg, kalau meremehkan firman Tuhan maka ada akibat yang harus aku tanggung, ada balasan setiap aku menentang Tuhan. Sudah tahu kebenaran kok malah tinggal dalam dosa???!

Tuhan,  aku mau meninggalkan dosa-dosaku,  aku mau berhenti meremehkan firmanMu. Amin

Kasongan,  13 Maret 2017
-Mega Menulis-

Ulangan 5-7, Hosea 12, Amsal 12

Ulangan 5-7
Ulangan 6:5 (TB)  Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu
Perintah untuk mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan kekuatan ternyata bukanlah perintah baru di zaman Yesus melainkan sudah ada sejak zaman Israel keluar dari Mesir.  Aku jadi belajar kalau Yesus pun membaca kitab Taurat dan Dia memperkatakan pada ahli-ahli Taurat bahwa inilah hukum yang terutama.
Kalau Yesus yang adalah Tuhan aja membaca Taurat, lalu bagaimana aku bisa  malas-malasan membaca firman Tuhan? Aku jadi semangat lagi baca firman Tuhan 
Jangan malas Meg!
Ayo baca firman Tuhan dengan rajin
Bagaimana kamu taat kalau kamu gak mengasihi Tuhan dengan sungguh?
Bagaimana kamu mengasihi Tuhan kalau kamu gak mengenalNya?
Bagaimana kamu mengenalNya lebih dalam kalau kamu gak baca firmanNya?

Ulangan 6:6-7 (TB)  Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, 
haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.
Tuhan ingin orang Israel mengajarkan anak-anaknya untuk hidup mengasihi Tuhan selama hidupnya BERULANG-ULANG.JANGAN BOSAN mengajari anak Meg! Biar dari kecil anak belajar menganggap serius firman Tuhan,  biar mereka tahu pentingnya taat sama Tuhan dan tahu bagaimana menyenangkan hati Tuhan.
Aku mikir gimana caranya mengajar anak seperti di ayat di atas, bayangin waktu duduk,  berbaring bahkan di perjalanan juga gak boleh lalai mengajarkannya, gimana coba?
Dan aku diingatkan, jauh lebih penting dibanding membicarakannya,  aku diingatkan untuk memberikan teladan dalam hal kasih dan ketaatan. Karena teladan itu  lah yang BICARA LEBIH KERAS nantinya dibandingkan omonganku. Aku berdoa supaya aku bisa hidup benar di hadapan Tuhan. Biarlah apa yang kulakukan di hadapan anak-anakku adalah teladan yang benar.

Hosea 12
Hosea 12:2 (TB)  (12-3) TUHAN mempunyai perbantahan dengan Yehuda, Ia akan menghukum Yakub sesuai dengan tingkah lakunya, dan akan memberi balasan kepadanya sesuai dengan perbuatan-perbuatannya.
Yakub berulang kali menipu!! Saudaranya ditipu,  ayahnya ditipu,  calon mertuanya ditipu. Dan Yakub mendapat balasan atas perbuatan-perbuatannya.  Yakub mengalami ditipu oleh calon mertuanya,  dan keluarganya terus mengalami masalah. Yakub menuai apa yang ditaburnya. Yakub menerima balasan sesuai dengan apa yang diperbuatnya. Kita akan menuai apa yang kita tabur,  sekalipun  Allah mengampuni,  selalu ada konsekuensi dari dosa yang kita lakukan.
Stop berbuat dosa Meg!
Kamu akan menerima konsekuensi atas dosa yang kamu lakukan. Ingat Yakub! Apa yang dilakukannya mempengaruhi kehidupan keturunannya, makanya kamu gak boleh sembarangan Meg. Hidupmu akan mempengaruhi kehidupan keturunanmu nantinya.

Amsal 12
Amsal 12:15 (TB)  Jalan orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasihat, ia bijak.
Jalan orang bodoh lurus menurut anggapannya sendiri! Kok bisa sih dia  menganggapnya lurus?
1.Karena gak tahu kebenaran
 Solusi : Harus tahu kebenaran, mencari kebenaran,  bersedia menerima kebenaran dan mau diajar
2.Karena dia sok pintar
 Solusi : Gak sombong dan mau merendahkan hati,  belajar mendengarkan orang lain,  mau mencari nasehat yang benar.
Tuhan,  aku mau mendengarkan nasehat, aku gak mau jadi orang bodoh yang sok pintar. Berikan aku hati yang mau diajar. Amin

Kasongan,  12 Maret 2017
-Mega Menulis-

Ulangan 3-4, Hosea 11, Amsal 11

Ulangan 3-4

Ulangan 3:2 (TB)  Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: Janganlah takut kepadanya, sebab Aku menyerahkan dia ke dalam tanganmu beserta seluruh tentaranya dan negerinya, dan perlakukanlah dia seperti yang kaulakukan terhadap Sihon, raja orang Amori, yang diam di Hesybon.

Musa benar-benar dekat ya sama Tuhan. Tuhan TAHU apa yang Musa rasakan, makanya Dia berkata 'Jangan takut'.
Tuhan juga memberi jalan keluar dari permasalahan Musa,Dia sendiri yang menyerahkan Og,  Raja Basan beserta seluruh nerinya. Bayangkan aja,  60 kota lo satu kerajaan itu,  belum lagi kerajaan-kerajaan lain. Nyata benar kalau benar-benar  Tuhan yang turun tangan. Negeri yang dijanjikan Tuhan ada penduduknya,  orang Israel yang dulunya diperbudak di Mesir malah sekarang harus berperang menang melawan penduduk negeri itu! Kalau dipikir atau dibayangkan emang mustahil tapi semakin mustahil suatu keadaan semakin besar hormat yang diterima Tuhan pada waktu janjiNya terpenuhi.

Aku belajar, kalau aku dalam keadaan yang sepertinya mustahil,  aku harus tetap percaya dan tinggal dekat dengan Tuhan. Ingat dengan bangsa Israel, mereka sudah mengalami kalau semakin mustahil suatu keadaan maka semakin besar hormat yang diterima Tuhan waktu hal yang mustahil ity terjadi,  karena nyata benar kalau Tuhanlah yang mengerjakannya,  Tuhan lah yang menjadikan janjiNya terpenuhi.

Ulangan 3:21 (TB)  Dan kepada Yosua kuperintahkan pada waktu itu, demikian: Matamu sendirilah yang melihat segala yang dilakukan TUHAN, Allahmu, terhadap kedua raja itu. Demikianlah akan dilakukan TUHAN terhadap segala kerajaan, ke mana engkau pergi.

Ayat 31 beneran nusuk di aku,  berasa aku diingatkan:
Matamu sendiri juga sudah melihat apa yang dilakukan TUHAN, Allahmu ke kamu Meg. Demikianlah akan dilakukan Tuhan buatmu kalau kamu hidup takut akan Tuhan.

Aku mau mengingat-ingat kebaikan Tuhan,  apa saja yang telah diperbuatNya dalam hidupku,  saat aku takut,  saat aku mulai kuatir. Aku sering kuatir dengan masa depan padahal sudah nyata benar Tuhan baik dan gak pernah lalai memeliharaku. Aku mau mengingat apa yang diperbuatNya supaya aku bisa terua menguatkan kepercayaanku pada Tuhan.

Ulangan 4:5 (TB)  Ingatlah, aku telah mengajarkan ketetapan dan peraturan kepadamu, seperti yang diperintahkan kepadaku oleh TUHAN, Allahku, supaya kamu melakukan yang demikian di dalam negeri, yang akan kamu masuki untuk mendudukinya.

Musa setelah tahu kalau gak akan masuk ke tanah perjanjian pun masih mau mengajarkan ketetapan dan peraturan Tuhan kepada orang Israel, hatinya sungguh mengasihi bangsa ini. Musa mengingatkan supaya bangsa Israel tetap setia pada Tuhan. Musa bisa saja marah karena gak bisa masuk tanah perjanjian lalu cuek pada orang Israel,  tapi nggak tuh.

Aku diingatkan lagi supaya nantinya mengajarkan ketetapan dan peraturan Tuhan kepada penerusku,  kepada anak-anakku. Seperti Musa,  aku mau menceritakan perbuatan Tuhan pada mereka dan mengingatkan mereka untuk tetap taat.

Ulangan 4:7 (TB)  Sebab bangsa besar manakah yang mempunyai allah yang demikian dekat kepadanya seperti TUHAN, Allah kita, setiap kali kita memanggil kepada-Nya?

Ini yang membedakan bangsa Israel dan bangsa lain, AllahNya bangsa Israel demikian dekat. Dia ada di tengah-tengah mereka, memimpin mereka dalam perjalanan,  bersuara di tengah mereka. Allahnya orang Israel adalah Allah yang senantiasa ingin dekat dengan umatNya.

Bagaimana denganku,  apakah nyata beda Allah yang kupunya di hidupku dengan orang lain? Apakah kehadiranNya sungguh nyata dalam hidupku? Kalau nggak,  apa bedanya aku dengan mereka yang gak kenal Tuhan? Tuhan selalu ingin dekat denganku dan menyatakan diriNya.  Nah..  Tentunya aku juga harus bersedia dekat Tuhan dan tinggal tetap di dalam Dia.

Hosea 11

Hosea 11:7 (TB)  Umat-Ku betah dalam membelakangi Aku; mereka memanggil kepada Baal dan berhenti meninggikan nama-Ku.

Umat Israel MEMBELAKANGI TUHAN!Betapa beraninya. Bandingkan dengan ini:
TUHAN menghadapkan wajahNYA kepadamu dan memberi engkau damai sejahteraBilangan 6:26
Menghadapkan wajah kita kepada seseorang berarti memberikan perhatian yang sungguh-sungguh dan utuh.Bagiku,ini sama aja seperti TUHAN bilang :"AKU gak punya pekerjaan lain sekarang,gak ada yg harus AKU kerjakan,dan AKU gak akan kemana-mana.AKU memberikan diriKU sepenuhnya bersamamu." 

Di saat Tuhan begitu mengasihi dan memberikan perhatianNya sepenuhnya,  orang Israel malahan membalas cintanya dengan membelakangiNya. Membelakangi bukan hanya berarti gak memperhatikan, tapi GAK MENGHORMATI TUHAN.

Bagaimana denganku?
Aku juga sama dengan orang Israel,  aku juga sering gak menghormati Tuhan. Aku gak menghormati Tuhan sewaktu aku gak taat pada Tuhan,  saat aku dengan sadar memilih melakukan apa yang dilarang Tuhan dan berpikir, "Ah, gak papa lah,  sekali ini aja, Tuhan pasti mengampuniku".

Tuhan, ampuni aku karena gak menghormatiMu waktu dengan sadar aku melakukan dosa.  Ajar aku ya Tuhan untuk mrnghormati kekudusan Tuhan dan berhemti melakukan dosa. Tolong ajar aku menghormatiMu ya Tuhan.  Amin

Amsal 11

Amsal 11:17 (TB)  Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri, tetapi orang yang kejam menyiksa badannya sendiri.

Aku kenal seseorang yang sering sekali mendapat berkat yang gak terduga seperti  saat dia perlu sebuah barang  yang kalo beli harganya mahal tahu-tahu seorang teman memberikannya gratis tanpa mau dibayar, dia sering banget diberikan berbagai barang keperluannya oleh teman-temannya padahal dia mengaku kalau gak pernah minta tolong atau cerita ke orang lain kalau dia perlu, saat makan di rumah makan dan ketemu teman tahu-tahu dibayarin, dll,  pokoknya dia sering sekali menerima kebaikan dari banyak orang, gak terhitung deh. Sampai-sampai dia aja heran dan bilang gini "Tuhan ni baik banget ya sama aku. Kok bisa ya dibuatNya orang-orang ni baik banget sama aku."

Aku mendengar dia gitu sih ngomong gini, "Iya lah ya, kamunya juga sama orang lain juga baik,  gak hitung-hitungan kalo nolong orang lain,  kamunya juga sering ngasih-ngasih ke orang,  nraktir orang juga bisa,  panteslah...  Orang juga baik sama kamu wajarlah. "

Aku jadi belajar kalo waktu kita bermurah hati maka kita juga akan beroleh kemurahan. Gak tahu dari siapa,  gak tahu kapan,  gak tahu bagaimana caranya,  gak tahu berapa banyak. Kita akan menuai apa yang kita tabur walau terkadang gak di tempat kita menabur. Makanya baca ayat di atas aku teringat temanku itu. Beneran kok, waktu kita bermurah hati maka kita akan menerima kebaikan.

Tuhan,  aku juga mau bermurah hati ke orang lain, bukan cuma untuk berbuat baik pada diri sendiri  tapi karena aku sudah menerima begitu banyak kemurahan Tuhan. Terima kasih Tuhan, karena begitu banyak aku menerima dari Tuhan. Amin

Kasongan,  11 Maret 2017
-Mega Menulis-

Saturday, March 11, 2017

Bilangan 35-36, Hosea 9, Amsal 9

Bilangan 35-36

Bilangan 35:2, 8 (TB)  "Perintahkanlah kepada orang Israel, supaya dari milik pusaka kepunyaannya diberikan mereka kota-kota kepada orang Lewi untuk didiami; juga haruslah kamu memberikan kepada orang Lewi tanah-tanah penggembalaan yang di sekeliling kota-kota itu.
Mengenai kota-kota yang akan kamu berikan dari tanah milik orang Israel, dari suku yang banyak jumlahnya haruslah kamu ambil banyak, dan dari suku yang sedikit jumlahnya haruslah kamu ambil sedikit. Setiap suku harus  kepada orang Lewi sekadar milik pusaka yang dibagikan kepadanya."

Tuhan mengajarkan orang Israel untuk MEMBERI pada orang Lewi yang telah dikhususkan untuk melayani Tuhan, dari suku yang diberi banyak maka harus memberi kota demikian juga dari suku yang sedikit jumlahnya harus memberi sedikit.

Baca ini aku jadi diingatkan kalau aku diberkati untuk menjadi berkat. Saat Tuhan memberikan berkatNya buatku,  Dia mau aku jadi saluran berkatNya bagi orang lain. Semakin banyak diberi,  harusnya semakin banyak pula aku dapat memberi. Seringnya aku melupakan ini.

Tuhan,  ampuni aku karena hanya mau diberi  tanpa memberi.  Aku mau memberi karena aku telah diberi oleh Tuhan lebih banyak. Amin

Bilangan 35:12 (TB)  Kota-kota itu akan menjadi tempat perlindungan bagimu terhadap penuntut balas, supaya pembunuh jangan mati, sebelum ia dihadapkan kepada rapat umat untuk diadili.

Bilangan 35:12 (BIMK)  Di kota-kota itu orang itu akan aman dari sanak saudara kurban pembunuhannya yang mau membalas dendam. Sebab orang yang dituduh membunuh orang lain, tidak boleh dibunuh kalau perkaranya belum diperiksa di pengadilan umum.

Tuhan ingin ada keadilan di dalam umatNya, Dia gak mau orang Israel main hakim sendiri, harus ada pengadilan yang adil sebelum dia dihukum. Dan baru nyadar kalau pada zaman itu benar-benar berlaku mata ganti mata ya,  saat seseorang melakukan pembunuhan, maka bisa dipastikan akan ada sanak saudara dari orang yang dibunuh yang akan menuntut balas.  Mengerikan sekali kalau dipikir balas-membalas ini kalo ngasal tanpa diperiksa ,  makanya Tuhan ingin ada pengadilan sebelum dilakukan pembalasan,  ya iya lah..  Kalau ngga kacau banget kan balas-membalas ga ada aturan.

Hosea 9

Hosea 9:10 (TB)  Seperti buah-buah anggur di padang gurun Aku mendapati Israel dahulu; seperti buah sulung sebagai hasil pertama pohon ara Aku melihat nenek moyangmu. Tetapi mereka itu telah pergi kepada Baal-Peor dan telah membaktikan diri kepada dewa keaiban, sehingga mereka menjadi kejijikan sama seperti apa yang mereka cintai itu.

Orang Israel dalam perjalanannya menuju tanah Kanaan malahan menikahi perempuan Moab yang menyembah Baal dan ikut menyembahnya sehingga Tuhan marah dan membunuh mereka. Di sini dikatakan mereka melakukan kejijikan, lah... Gimana gak melakukan kejijikan, penyembah Baal melakukan banyak hal yang Tuhan benci, sex bebas di kuil-kuilnya sebagai bagian penyembahan berhala, pemberian bayi-bayi sebagai korban. Kebyang dong perasaan Tuhan melihat umat pilihannya ikut menyembah Baal. Dan itu dimulai 'hanya' dari menikahi perempuan Moab yang menyembah berhala.

Dari hal ini aku belajar:
1.Perempuan memiliki pengaruh yang kuat
SAMA seperti perempuan Moab yang membuat orang Israel tertarik lalu setelah dinikahi bisa membuat orang Israel untuk menyembah Baal dewa mereka dan membuat mereka jatuh dalam dosa,  aku juga punya pengaruh terhadap suamiku.Pengaruh apa yang ingin aku berikan kepada suamiku hari ini?
2.Satu dosa akan membawa ke dosa lain
Mungkin orang Israel gak membayangkan kalau 'hanya karena' menikahi perempuan Moab akan membawa mereka melakukan dosa yang sangat besar dan dibenci Tuhan. Aku gak boleh melakukan dosa. TITIK. Sekali aku memberi kesempatan diriku melakukan dosa maka dosa lain akan terus aku lakukan.
3.Jangan memiliki kesombongan rohani
Mungkin ada orang Israel yang mikir:  "Ah...  Ga papa lah ya aku menikahi orang Moab,  aku bisa membuat mereka bertobat dan ikut menyembah Tuhan kami".
Tapi nyatanya???? Aku belajar kalau sebagai orang yang percaya Tuhan kita harus senantiasa berjaga-jaga dan berdoa supaya gak jatuh. Jangan pernah mengira kalau diriku gak bisa jatuh. Aku lemah dan aku bisa jatuh entah dalam area apa makanya aku harus selalu dekat sama Tuhan, kalau ngga bahaya.

Tuhan, aku gak mau mengulangi kesalahan orang Israel,  tolong aku mengingat pelajaran hari ini supaya aku gak melakukan kesalahan yang sama. Aku gak mau beri kesempatan dosa.  Amin

Amsal 9

Amsal 9:17 (TB)  "Air curian manis, dan roti yang dimakan dengan sembunyi-sembunyi lezat rasanya."

Dosa yang dilakukan tersembunyi itu memang enak. Gimana gak enak,  wong kalo gak enak pasti gak dilakukan to? Nah,  apalagi kalau disembunyikan dan orang lain gak tahu,  dosa dapat dinikmati sepuasnya tanpa harus dihakimi oleh orang lain. Tapi benarkah demikian?NGGAK!!! Enaknya dosa yang dilakukan tersembunyi cuma sesaat,  konsekuensinya buanyaakkkk! Malahan lebih berbahaya dibadingkan dosa yang dilihat orang lain. Beberapa di antara konsekuensinya:
1.Kita akan semakin tenggelam dalam dosa tersebut
Mungkin awalnya karena kita pikir 'gak papa toh ga ada orang yang tahu' lalu kita melakukan dosa itu,  merasa bersalah sebentar terus mikir lagi 'gak papa toh ga ada orang yang tahu', lama kelamaan kita dah gak merasa bersalah,  dosa sudah menjadi kebiasaan yang susah dihilanglan. Suara hati dah dimatikan,  yang awalnya ngerasa berdosa lama kelamaan ngga, mati rasa.
2.Kita menjadi orang yang munafik
Karena dosa ini dilakukan tersembunyi awalnya dan terus tersembunyi maka orang hanya tahu versi baik kita,  aslinya busuk. Tapi mau gak mau kita akan terus bersandiwara di depan orang lain,  emang enak jadi pemain sandiwara seumur hidup. Capek keles.
3.Kita akan dihakimi oleh diri kita dan iblis secara kejam/iblis mengambil kesempatan
Mungkin orang lain gak tahu,  tapi diri kita sendiri dan iblis tahu, siap-siap dihakimi oleh mereka seumur hidup deh. Mereka ini yang akan membuat kita susah menerima anugerah pengampunan dari Tuhan. Misal nih kita tobat dan Tuhan mengampuni,  tapiiii..  Apa kita dengan gampang mengampuni diri sendiri??? Apa iblis akan biarkan kita tenang dan tobat? Ngga!! Iblis bakal buat hidup kita gak tenang.
4. Merusak relasi kita dengan Tuhan
Ini yang paling ngeri! Emang sih kita yang terima anugerah keselamatan selamanya akan jadi anakNya,  tapi bayangkan deh. Apa dengan mudah kita bisa menghampiri Tuhan waktu kita masih bergelimang dosa? Status tetap anak, tapi ga bisa dengan bebas datang dan berdoa atau ngobrol sama Tuhan? Sedih banget kan? Bukan Tuhannya yang menjauh tapi kitanya yang otomatis tahu diri dan mulai jaga jarak sama Tuhan, secara naluri kita tahu Tuhan tu kudus dan kita berdosa. Tuhan benci dosa.

Aku harus berhati-hati dengan hal-hal yang ingin dan kadang aku lakukan tersembunyi seperti makan diam-diam atau masturbasi (Ya! kadang aku tergoda melakukan ini. Masturbasi gak semenyakitkan hubungan badan-bukan suami nyakitin loh ya, lol,  tapi karena kondisiku yang ada miom, berhubungan badan kadang menyakitkan). Saat aku mau melakukan dosa tersembunyi ini,aku mau segera kasih tau ke suamiku supaya aku batal melakukan dosa itu, karena aku lemah maka aku perlu bantuan orang lain menjaga diriku.

Tuhan,  aku mau berhenti melakukan dosa tersembunyi, aku gak mau relasiku dan Tuhan rusak,  aku gak mau iblis beroleh kesempatan. Tolong aku yang lemah ini ya Tuhan.

Kasongan,  9 Maret 2017
-Mega Menulis-

Ulangan 1-2, Hosea 10, Amsal 10

Ulangan 1-2

Musa menceritakan kembali kepada generasi Israel yang akan masuk ke tanah perjanjian berbagai peristiwa yang telah dialami bangsa Israel :
-riwayat pengalaman di gunung Horeb
-riwayat pengangkatan hakim-hakim
-riwayat kedua belas pengintai
-riwayat kegagalan serangan ke bagian selatan
-riwayat perjalanan di padang gurun
-riwayat peperangan melawan Sihon
Mereka yang akan masuk ke tanah perjanjian pada saat kejadian riwayat itu berusia di bawah 20 tahun bahkan mungkin ada yang masih kecil sehingga mereka tidak mengetahui dengan detail apa yang terjadi. Musa ingin mereka tahu sehingga mereka dapat belajar dari peristiwa yang lalu. Musa ingin agar mereka makin mengenal Tuhan. Menurutku luar biasa sekali Musa punya ide untuk menceritakan kembali apa yang telah terjadi dan alangkah baiknya kalau generasi muda mau belajar dari generasi tua. Adalah baik kalau kita belajar sari kesalahan kita, tapi lebih baik lagi kalau kita mau belajar dari kesalahan orang lain.

Aku mau belajar dari apa yang telah dialami orang lain dan pengalaman yang telah dilalui orang lain, aku mau mendengarkan cerita mereka dan belajar supaya aku gak mengulangi kesalahan mereka. Dan aku mau mengambil pelajaran dari tokoh-tokoh Alkitab yang telah mengalami berbagai hal di zamannya. Aku mau belajar dari hal baik yang mereka lakukan dan aku gak mau mengulangi kesalahan yang mereka lakukan.

Lumayan detail Musa menceritakan apa yang terjadi dan pasti banyak sekali yang dapat dipelajari oleh generasi muda Israel. Warisan cerita dari Musa ini pasti sangat berguna bagi orang Israel.

Aku juga mau mewariskan pengajaran dan didikan buat keturunanku nantinya lewat tulisan-tulisanku.  Aku rindu keturunanku boleh belajar untuk semakin taat dan mengasihi Tuhan,  biar mereka tahu kalau betapa banyak yang telah dibuat Tuhan dalam hidupku.

Hosea 10

Hosea 10:3 (TB)  Sungguh, sekarang mereka berkata: "Kita tidak mempunyai raja lagi, sebab kita tidak takut kepada TUHAN. Apakah yang dapat dilakukan raja bagi kita?"

1. Bangsa Israel lebih memilih dipimpin manusia dibanding Tuhan.
Sounds so stupid tapi it happened. Saul adalah raja pertama di Israel, sebelum dia tidak ada seorang pun yang menjadi raja bagi Israel. Dari zaman di Mesir sampe sebelum Saul, bangsa Israel menjadi bangsa yang istimewa dibandingkan bangsa lain, karena mereka dipimpin langsung oleh Allah. Ini yang membedakan pemerintahan bangsa Israel dibandingkan bangsa lain. Ada banyak nabi, yang menyampaikan suara Allah, tapi nabi hanyalah penyambung lidah Allah, raja yang sesungguhnya, alias pemimpin yang sesungguhnya adalah Allah. Namun seketika saja, bangsa Israel ingin menjadi sama dengan bangsa lain yang dipimpin seorang raja berwujud manusia.

Bandingkan dengan kehidupan orang Kristen di masa sekarang yang mirip dengan bangsa Israel saat itu, kebanyakan di antara kita lebih memilih mendengar suara manusia dibanding suara Tuhan. Orang Kristen tidak mau menerima pimpinan Tuhan karena pimpinan Tuhan berbeda dengan orang lain. Tuhan seringkali memimpin kita melakukan sesuatu yang berbeda dibanding yang kebanyakan dunia lakukan, tapi kita menolak menjadi berbeda dengan dunia, kita sering memilih menjadi sama dengan kebanyakan orang.

Aku mau belajar lebih mendengarkan Tuhan dan taat sama firmanNya dibandingkan pendapat dunia atau orang pada umumnya.Tiap ada masalah dan memerlukan keputusan dalam hidupku aku mau tanya Tuhan dulu.

2. Bangsa Israel tidak menganggap Tuhan sebagai rajanya sehingga merasa perlu mengangkat rajanya sendiri

Selama ini TUHAN sudah menjadi raja bagi mereka, tapi mereka tidak bener-bener menyadari kedudukan dan keberadaanNya sebagai raja. Seandainya mereka menyadari kalau TUHAN adalah rajanya, mungkin mereka gak perlu mencari-cari seorang raja di antara mereka.

Jadi membandingkan lagi dengan orang Kristen di masa sekarang, kalau aku belum menganggapNya raja, gak heran kalau aku gak menghormati dan memperlakukan Tuhan sebagaimana Dia sesungguhnya. Sudahkah TUHAN sungguh-sungguh menjadi raja atas hidupku? Atau jangan-jangan tanpa aku sadari aku telah mengangkat sendiri seorang raja atas hidup kita? TUHAN adalah raja atas hidupku, diakui atau tidak gak akui, Dia tetap raja, gak ada yang bisa mengubah hal itu. Sekarang tinggal aku, mau gak menyadari keberadaanNya sehingga mulai bertindak hormat dan tunduk pada kekuasaanNya.

3. Bangsa Israel iri terhadap bangsa lain, padahal bangsa Israel memiliki yang lebih baik

Ya iya lah. Dah punya Tuhan sebagai raja, eh…malah minta raja manusia seperti bangsa lain, padahal dah nyata dunk kalo manusia tu gak perfect. Ini ibarat misalnya aku punya mobil yang bagus banget trus iri sama tetanggaku yang punya sepeda. Kan bodoh kalo gitu. Sudah punya yang jauh lebih baik, ehhh…malah iri sama orang lain. Ini iri yang bodoh. Beda kali ya kalo aku iri sama orang lain yang lebih baik, ini masih manusiawi (asal gak lalu melakukan kejahatan yeee :p), malah bisa jadi pendorong untuk jadi lebih baik. Tapi kalo nyata-nyata dah memiliki yang juaaauuuhhhhh lebik baik lalu masi ngiri? Ini (sekali lagi) bodoh.

Dan rasa iri ini sesungguhnya bersumber dari tidak adanya rasa syukur di dalam diri ^^ Kalo kita banyak bersyukur, percayalah…kita akan dijauhkan dari rasa iri-mengiri ini :p Aku kembali diingatkan untuk bersyukur kepada Tuhan. Gak perlu iri dengan apa yang orang lain miliki, bersyukur Meg.

Tuhan,  Engkaulah raja atas hidupku,  aku mau menghormati Engkau dan tunduk padaMu. Selamanya hanya Tuhanlah rajaku. Amin

Amsal 10

Amsal 10:19 (TB)  Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi.

Menahan bibir = Berakal budi
Kenapa orang yang menahan bibir disebut berakal budi?
Karena orang yang berakal budi tahu kalau gak semua hal harus dikatakan. Jadi ingat sharenya Cella dulu kalau gak salah,  sebelum bicara,  THINK dulu. Mikir dulu...
T = is it True?
H = is it Helpful?
I = is it Inspiring?
N = is it Necessary?
K = is it Kind?
Kalo orang banyak bicara sih ga sempat mikir,  asal nyerocos,  asal ngoceh, asal nyablak.  Aku gak boleh gitu,  biar aja kata-kataku dikit daripada ngasal.

Dan baca ayat di atas aku jadi ingat ini:
Roma 12:2 (TB)  Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Orang yang menahan bibir👉 berakal budi👉 GAK SERUPA DENGAN DUNIA.
APA YANG KITA KATAKAN menunjukkan siapa kita, apakah kita sama dengan dunia atau ngga.

Aku gak mau jadi serupa dengan dunia, aku mau jadi berkat lewat kata-kataku. Tolong aku ya Tuhan.Amin

Kasongan,  10 Maret 2017
-Mega Menulis
-

Bilangan 35-36, Hosea 9, Amsal 9

Bilangan 35-36

Bilangan 35:2, 8 (TB)  "Perintahkanlah kepada orang Israel, supaya dari milik pusaka kepunyaannya diberikan mereka kota-kota kepada orang Lewi untuk didiami; juga haruslah kamu memberikan kepada orang Lewi tanah-tanah penggembalaan yang di sekeliling kota-kota itu.
Mengenai kota-kota yang akan kamu berikan dari tanah milik orang Israel, dari suku yang banyak jumlahnya haruslah kamu ambil banyak, dan dari suku yang sedikit jumlahnya haruslah kamu ambil sedikit. Setiap suku harus  kepada orang Lewi sekadar milik pusaka yang dibagikan kepadanya."

Tuhan mengajarkan orang Israel untuk MEMBERI pada orang Lewi yang telah dikhususkan untuk melayani Tuhan, dari suku yang diberi banyak maka harus memberi kota demikian juga dari suku yang sedikit jumlahnya harus memberi sedikit.

Baca ini aku jadi diingatkan kalau aku diberkati untuk menjadi berkat. Saat Tuhan memberikan berkatNya buatku,  Dia mau aku jadi saluran berkatNya bagi orang lain. Semakin banyak diberi,  harusnya semakin banyak pula aku dapat memberi. Seringnya aku melupakan ini.

Tuhan,  ampuni aku karena hanya mau diberi  tanpa memberi.  Aku mau memberi karena aku telah diberi oleh Tuhan lebih banyak. Amin

Bilangan 35:12 (TB)  Kota-kota itu akan menjadi tempat perlindungan bagimu terhadap penuntut balas, supaya pembunuh jangan mati, sebelum ia dihadapkan kepada rapat umat untuk diadili.

Bilangan 35:12 (BIMK)  Di kota-kota itu orang itu akan aman dari sanak saudara kurban pembunuhannya yang mau membalas dendam. Sebab orang yang dituduh membunuh orang lain, tidak boleh dibunuh kalau perkaranya belum diperiksa di pengadilan umum.

Tuhan ingin ada keadilan di dalam umatNya, Dia gak mau orang Israel main hakim sendiri, harus ada pengadilan yang adil sebelum dia dihukum. Dan baru nyadar kalau pada zaman itu benar-benar berlaku mata ganti mata ya,  saat seseorang melakukan pembunuhan, maka bisa dipastikan akan ada sanak saudara dari orang yang dibunuh yang akan menuntut balas.  Mengerikan sekali kalau dipikir balas-membalas ini kalo ngasal tanpa diperiksa ,  makanya Tuhan ingin ada pengadilan sebelum dilakukan pembalasan,  ya iya lah..  Kalau ngga kacau banget kan balas-membalas ga ada aturan.

Hosea 9

Hosea 9:10 (TB)  Seperti buah-buah anggur di padang gurun Aku mendapati Israel dahulu; seperti buah sulung sebagai hasil pertama pohon ara Aku melihat nenek moyangmu. Tetapi mereka itu telah pergi kepada Baal-Peor dan telah membaktikan diri kepada dewa keaiban, sehingga mereka menjadi kejijikan sama seperti apa yang mereka cintai itu.

Orang Israel dalam perjalanannya menuju tanah Kanaan malahan menikahi perempuan Moab yang menyembah Baal dan ikut menyembahnya sehingga Tuhan marah dan membunuh mereka. Di sini dikatakan mereka melakukan kejijikan, lah... Gimana gak melakukan kejijikan, penyembah Baal melakukan banyak hal yang Tuhan benci, sex bebas di kuil-kuilnya sebagai bagian penyembahan berhala, pemberian bayi-bayi sebagai korban. Kebyang dong perasaan Tuhan melihat umat pilihannya ikut menyembah Baal. Dan itu dimulai 'hanya' dari menikahi perempuan Moab yang menyembah berhala.

Dari hal ini aku belajar:
1.Perempuan memiliki pengaruh yang kuat
SAMA seperti perempuan Moab yang membuat orang Israel tertarik lalu setelah dinikahi bisa membuat orang Israel untuk menyembah Baal dewa mereka dan membuat mereka jatuh dalam dosa,  aku juga punya pengaruh terhadap suamiku.Pengaruh apa yang ingin aku berikan kepada suamiku hari ini?
2.Satu dosa akan membawa ke dosa lain
Mungkin orang Israel gak membayangkan kalau 'hanya karena' menikahi perempuan Moab akan membawa mereka melakukan dosa yang sangat besar dan dibenci Tuhan. Aku gak boleh melakukan dosa. TITIK. Sekali aku memberi kesempatan diriku melakukan dosa maka dosa lain akan terus aku lakukan.
3.Jangan memiliki kesombongan rohani
Mungkin ada orang Israel yang mikir:  "Ah...  Ga papa lah ya aku menikahi orang Moab,  aku bisa membuat mereka bertobat dan ikut menyembah Tuhan kami".
Tapi nyatanya???? Aku belajar kalau sebagai orang yang percaya Tuhan kita harus senantiasa berjaga-jaga dan berdoa supaya gak jatuh. Jangan pernah mengira kalau diriku gak bisa jatuh. Aku lemah dan aku bisa jatuh entah dalam area apa makanya aku harus selalu dekat sama Tuhan, kalau ngga bahaya.

Tuhan, aku gak mau mengulangi kesalahan orang Israel,  tolong aku mengingat pelajaran hari ini supaya aku gak melakukan kesalahan yang sama. Aku gak mau beri kesempatan dosa.  Amin

Amsal 9

Amsal 9:17 (TB)  "Air curian manis, dan roti yang dimakan dengan sembunyi-sembunyi lezat rasanya."

Dosa yang dilakukan tersembunyi itu memang enak. Gimana gak enak,  wong kalo gak enak pasti gak dilakukan to? Nah,  apalagi kalau disembunyikan dan orang lain gak tahu,  dosa dapat dinikmati sepuasnya tanpa harus dihakimi oleh orang lain. Tapi benarkah demikian?NGGAK!!! Enaknya dosa yang dilakukan tersembunyi cuma sesaat,  konsekuensinya buanyaakkkk! Malahan lebih berbahaya dibadingkan dosa yang dilihat orang lain. Beberapa di antara konsekuensinya:
1.Kita akan semakin tenggelam dalam dosa tersebut
Mungkin awalnya karena kita pikir 'gak papa toh ga ada orang yang tahu' lalu kita melakukan dosa itu,  merasa bersalah sebentar terus mikir lagi 'gak papa toh ga ada orang yang tahu', lama kelamaan kita dah gak merasa bersalah,  dosa sudah menjadi kebiasaan yang susah dihilanglan. Suara hati dah dimatikan,  yang awalnya ngerasa berdosa lama kelamaan ngga, mati rasa.
2.Kita menjadi orang yang munafik
Karena dosa ini dilakukan tersembunyi awalnya dan terus tersembunyi maka orang hanya tahu versi baik kita,  aslinya busuk. Tapi mau gak mau kita akan terus bersandiwara di depan orang lain,  emang enak jadi pemain sandiwara seumur hidup. Capek keles.
3.Kita akan dihakimi oleh diri kita dan iblis secara kejam/iblis mengambil kesempatan
Mungkin orang lain gak tahu,  tapi diri kita sendiri dan iblis tahu, siap-siap dihakimi oleh mereka seumur hidup deh. Mereka ini yang akan membuat kita susah menerima anugerah pengampunan dari Tuhan. Misal nih kita tobat dan Tuhan mengampuni,  tapiiii..  Apa kita dengan gampang mengampuni diri sendiri??? Apa iblis akan biarkan kita tenang dan tobat? Ngga!! Iblis bakal buat hidup kita gak tenang.
4. Merusak relasi kita dengan Tuhan
Ini yang paling ngeri! Emang sih kita yang terima anugerah keselamatan selamanya akan jadi anakNya,  tapi bayangkan deh. Apa dengan mudah kita bisa menghampiri Tuhan waktu kita masih bergelimang dosa? Status tetap anak, tapi ga bisa dengan bebas datang dan berdoa atau ngobrol sama Tuhan? Sedih banget kan? Bukan Tuhannya yang menjauh tapi kitanya yang otomatis tahu diri dan mulai jaga jarak sama Tuhan, secara naluri kita tahu Tuhan tu kudus dan kita berdosa. Tuhan benci dosa.

Aku harus berhati-hati dengan hal-hal yang ingin dan kadang aku lakukan tersembunyi seperti makan diam-diam atau masturbasi (Ya! kadang aku tergoda melakukan ini. Masturbasi gak semenyakitkan hubungan badan-bukan suami nyakitin loh ya, lol,  tapi karena kondisiku yang ada miom, berhubungan badan kadang menyakitkan). Saat aku mau melakukan dosa tersembunyi ini,aku mau segera kasih tau ke suamiku supaya aku batal melakukan dosa itu, karena aku lemah maka aku perlu bantuan orang lain menjaga diriku.

Tuhan,  aku mau berhenti melakukan dosa tersembunyi, aku gak mau relasiku dan Tuhan rusak,  aku gak mau iblis beroleh kesempatan. Tolong aku yang lemah ini ya Tuhan.

Kasongan,  9 Maret 2017
-Mega Menulis-

Wednesday, March 8, 2017

Bilangan 33-34, Hosea 8, Amsal 8

Bilangan 33-34

Panjang banget perjalanan orang Isrsel. Ya iya lah, 40 tahun booo...!! Tuhan ni gak nanggung-nanggung ya ngerjain orang Israel, masa perjalanan 40 tahun? Iya kalo naek pesawat, ato transport apa, ini jalan kaki boooo.....blom lagi sgala kesulitan dan masalah yang terjadi selama perjalanan itu. Cckkkk...cckkk..cckkk.... Sebenarnya kalau Tuhan mau bisa aja gak selama itu,  tapi Tuhan pasti punya tujuan.

Jadi, pelajaran pertama yang kudapat waktu baca ini adalah: kalo saat ini aku sedang mengalami perjalanan menuju ‘negeri yang dijanjikan’ seperti orang Israel, ALWAYS REMEMBER MEG, PERJALANAN YANG KAMU TEMPUH INI ADALAH KEHENDAK TUHAN. Sesulit apapun, sebanyak apapun masalah yang kamu alami, dan selama apapun perjalanan yang harus kamu tempuh (tapi kalo nyampe 40 tahun, lama juga ya Tuhan? Hahahahahaha ^^V), INI ADALAH KEHENDAK TUHAN MEG.

TUHANku bukanlah TUHAN yang ngelakukan apapun sesuka hati-Nya tanpa alasan yang jelas. Dia selalu tau apa yang Dia kerjakan, Dia punya TUJUAN. Apa tujuan Tuhan?

1. Merendahkan hati orang Israel
Yes. Gak cuman buat orang Israel, aku menyadari bahwa selama perjalananku, saat aku mengitari padang gurunku dan mendapati banyak kesukaran, aku tau dengan pasti kalo aku gak bisa mengandalkan diriku sendiri. Ketidakmampuanku akhirnya membuatku melihat dan mengakui kalau aku membutuhkan pertolongan dari Dia Yang Maha Mampu, Dia Yang Maha Kuasa. Dia yang menghendaki perjalanan ini pasti tau apa yang aku perlukan, aku tinggal meminta pertolongan-Nya. dan aku percaya Dia yang akan memenuhi segala keperluanku menurut kasih karunia-Nya.

2. Mencobai untuk mengetahui apa yang ada dalam hati mereka, yakni, apakah mereka berpegang pada perintah-Nya atau tidak
Selama perjalanan, kelihatan tuh mana orang Israel yang asli taat, mana yang ikut-ikutan doang ^^’ Ada yang Cuma taat saat ada pemimpinnya, ada yang begitu ditinggal pemimpinnya jadi liar, hehehehe. Ada yang taat saat keadaan menguntungkan doang, ada pula yang taat always. Selama 40 tahun perjalanan yang menyusahkan tu terlihat, mana yang lulus (ujian kaliiii...), mana yang ngga.

3. Membuat mereka mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan Tuhan
Pernah kan ngelakukan perjalanan? Hahahaha, jujur aja, kalo aku perjalanan ke luar daerah buat dinas gitu, yang paling gak bisa ktinggalan aku bawa selain pakaian adalah makanan, gkgkgkgkgkgkgkgk. Err, pokoknya aku bawa bekal lah, apa aja kira-kira yang bakal aku perluin di jalan, kupikir itu yang bisa membuatku bertahan selama perjalanan. Semua perlengkapan perang kayak pakaian, cemilan, hp, charger hp, duit, dll dah. Mana ada sih yang melakukan perjalanan dan bawa badan doang?Nah, gitu juga orang Israel, kebayang kan segede gaban bawaan mereka? Tapi luar biasa Tuhan ajarkan kalo sbenarnya yang mereka perlukan sepanjang perjalanan itu adalah penyertaan TUHAN, that’s all!!! Asal TUHAN beserta, kita HIDUP.

4. Supaya Allah dapat berbuat baik pada mereka
Mana yang lebih kita ingat, pertolongan yang diberikan waktu kita dalam keadaan kuat (dan bisa menangani smua hal ^^) atau dalam keadaan terdesak (dan nangis-nangis :p )? Sapa yang kita anggap sahabat terbaik kita, yang bersama kita di saat senang, atau saat kita kesusahan? Yang menemani kita tertawa atau yang menemani kita menangis?
Walaupun hal yang dilakukan sama, tapi saat kita berada dalam kesulitan, apa yang dilakukan orang lain akan terasa lebih berarti, karena kita tau betapa kita memerlukannya.

See? Tuhan tahu btapa kita ‘lupa ingatan’ di saat-saat senang. Dia tau, kita perlu berada dalam keadaan dimana kita menyadari kalo apa yang dilakukan-Nya selama ini gak biasa, Dia luar biasa mengerjakan pekerjaan tangan-Nya.Saat sakit, kita baru menghargai betapa berharganya kesehatan yang TUHAN berikan. Waktu kelaparan, kita baru nyadar, ternyata ‘bisa makan’ tu luar biasa.
Kita baru menyadari kbaikan TUHAN saat kita dipaksa kluar dari zona nyaman kita, dan menyaksikan btapa TUHAN ga pernah berhenti berbuat baik pada kita. Dari dulu Dia slalu berbuat baik, hanya kita yang baru nyadar :D
Orang Israel sudah terlalu nyaman di Mesir sehingga lupa bersyukur.

Coba kalo mereka nurut sama Tuhan, pasti lebih cepat nyampe. Gitu pikirku awalnya. Tapiii... Dibanding menibakan orang israel lebih cepat,  agenda Tuhan lebih penting,  tujuanNya jauh lebih penting. Saat perjalananku terasa berat,  aku harus ingat bahwa Tuhan punya tujuan. Bisa jadi Tuhan sedang ajar aku seperti orang Israel.

Bilangan 33:52 (TB)  maka haruslah kamu menghalau semua penduduk negeri itu dari depanmu dan membinasakan segala batu berukir kepunyaan mereka; juga haruslah kamu membinasakan segala patung tuangan mereka dan memusnahkan segala bukit pengorbanan mereka.

Tuhan gak ingin orang Israel terpengaruh dengan bangsa yang gak mengenal Allah,  segala sesuatu yang dapat membuat mereka jatuh dalam penyembahan berhala harus dimusnahkan. Awalnya aku mikir, ngapain sih segitunya,  kalo emang iman kepada Allah kuat sih ga perlu gitu-gitu banget.  TAPIIIII... Ini kesombongan rohani.Gak ada orang yang demikian kuat rohaninya sampai gak bisa 'jatuh' makanya kita harus berjaga-jaga dan berdoa.

Aku belajar dari bagian ini kalau aku gak boleh sok dan ngerasa diriku gak mungkin jatuh. Tiap orang punya kelemahan masing-masing,  tiap orang rentan terhadap dosa yabg berbeda-beda. Aku juga! Sebisa mungkin aku harus menjauhkan diri dari pencobaan, jangan coba-coba mendekat pada hal-hal yang dapat membuat jatuh. Misal: Aku gampang tergoda jajan di luar rumah,  susah mengendalikan nafsu makan kalau sudah jajan. Jadi aku belajar membawa uang secukupnya supaya gak bisa seenaknya jajan. 

Tuhan,  tolong aku untuk menjauhkan diri dari godaan. Aku mengaku kalau aku gampang tergoda,  tolong aku ya Tuhan. Amin

Hosea 8

Hosea 8:7 (TB)  Sebab mereka menabur angin, maka mereka akan menuai puting beliung; gandum yang belum menguning tidak ada pada mereka; tumbuh-tumbuhan itu tidak menghasilkan tepung; dan jika memberi hasil, maka orang-orang lain menelannya.

Semula aku bingung baca ayat di atas,  lalu coba baca versi lain:
Hosea 8:7 (BIMK)  Umat-Ku menabur angin maka mereka akan menuai badai! Ladang gandum mereka tidak menguning, maka tak akan menghasilkan tepung untuk makanan. Tapi kalau ladang itu menguning juga, maka gandumnya akan dihabiskan oleh bangsa-bangsa lain.

Allah memang mau mengampuni mereka yang dengan sungguh hati berbalik dari jalannya yang jahat tapi Dia tidak membiarkan diriNya dipermainkan. Ya, kita bisa minta ampun sama Tuhan,  tapi  setiap kita akan menuai berkali lipat dari apa yang kita tabur,  SELALU ada konsekuensi dari setiap hal kita lakukan. Kalau menabur yang jahat jangan berharap tuaian yang baik. 

Hal buruk apa yang selama ini sudah aku tabur? BERHENTI SEKARANG JUGA Meg!!!
- Nafsu makan yang berlebih
Muara dari nafsu makan yang gak bisa kukendalikan adalah GAK ADANYA PENGENDALIAN DIRI. Aku harus belajar mengendalikan diri, jangan berhenti nunggu sakit. Banyak sekali penyakit yang disebabkan makanan. Apa aku mau menuai penyakit akibat gak bisa mengendalikan nafsu makan?
- Berkata kasar saat emosi
Sudah beberapa kali mulutku yang menjadi penyebab pertengkaran dengan suamiku,  aku harus belajar mengendalikan mulutku. Aku mau mengganti kata-kata kasar dengan kata-kata yang memberkati atau lebih baik aku diam daripada mengucapkan sesuatu yang buruk. Apa aku mau menghancurkan rumah tanggaku hanya karena gak bisa mengendalikan mulutku?

Tuhan,  aku mau berhenti menabur yang jahat,  aku gak mau tuaianku merugikan aku. Tolong aku berhenti melakukan yang jahat. Aku sadar pengendalian diriku kurang,  aku serahkan diriku ya Tuhan biar Tuhan yang kendalikan aku. Amin

Amsal 8

Amsal 8:27-29 (TB)  Ketika Ia mempersiapkan langit, aku di sana, ketika Ia menggaris kaki langit pada permukaan air samudera raya,
ketika Ia menetapkan awan-awan di atas, dan mata air samudera raya meluap dengan deras,
ketika Ia menentukan batas kepada laut, supaya air jangan melanggar titah-Nya, dan ketika Ia menetapkan dasar-dasar bumi,

Membaca bagian ayat ini aku menyadari kalau ada hikmat dalam segala hal yang diciptakan Tuhan. Saat aku melihat semua ciptaanNya,  aku bisa belajar banyak hal, aku bisa mendapat pengetahuan,  aku bisa semakin bijak,  aku bisa memuji Tuhan,  aku bisa bersyukur. Bagaimana caranya?
Mulai memperhatikan sekeliling lebih dekat dan teliti, meniru apa yang baik,  gak meniru melakukan yang jahat,  memikirkan mengapa dan bagaimana hal ini bisa terjadi,  lalu MELAKUKAN!
CONTOH: Kalau dari semut yang rajin kita bisa belajar untuk rajin tentunya kita bisa memperoleh hikmat lain dari ciptaan TUHAN yang lain.

Aku mau mulai memperhatikan ciptaan Tuhan dan belajar darinya,  siapa tahu ada tujuan khusus mereka diciptakan yang bisa mengubah karakterku.

O iya,  membaca bagian ini,  aku dipenuhi kekaguman sama Tuhan,  aku teringat sebuah lagu yang lama gak kunyanyikan:
Kau sungguh indah tiada taranya
Sungguh mengagumkan
Sungguh ajaib tuk dimengerti
Lebih dari semua yang ada
HikmatMu tiada terselami
Kasihmu dalam tak terduga
Kau sungguh indah tiada taranya
Mulia dan berkuasa
Reff :
Ku kagum hormat akan Engkau
Ku kagum hormat akan Engkau
Kau Allah yang layak dipuji
Ku kagum akan Engkau

Hari ini memuji dan menyembah Tuhan dengan lagu ini,  aku diingatkan:
Kapan aku memuji dan menyembah Tuhan hanya hanya karena karakterNya,  hanya karena siapa Dia. Bukan karena pemberianNya dalam hidupku. Bukan karena apa yang dilakukan Tuhan untukku. Bukan karena pertolonganNya.

Kasongan, 8 Maret 2017
-Mega Menulis-

Bilangan 31-32, Hosea 7, Amsal 7

Bilangan 31-32

Bilangan 31:5, 49 (TB)  Demikianlah diserahkan dari kaum-kaum Israel seribu orang dari tiap-tiap suku, jadi dua belas ribu orang bersenjata untuk berperang.
serta berkata kepadanya: "Hamba-hambamu ini telah menghitung jumlah prajurit yang ada di bawah kuasa kami dan dari mereka tidak ada seorang pun yang hilang.

Dua belas ribu orang Israel berperang dan menang,  padahal lawannya jauh lebih banyak lo....,  lah wong jumlah perempuan Midian  yang belum pernah bersetubuh dan dibawa aja ada tiga puluh dua ribu orang.Hebatnya lagi, dari dua belas ribu orang Israel itu, gak ada satu pun yang meninggal! Keren banget ga tuh? Emang lah ya, kalau Tuhan sudah turun tangan,  angka atau jumlah gak berarti apa-apa.  Seandainya sebelum perang orang Israel dikasih tau kalau dengan dua belas ribu orang mereka akan mengalahkan puluhan ribu orang tanpa satu pun korban di pihak mereka, mungkin mereka gak akan percaya. Gak masuk akal banget! Tapi sesudah perang berakhir nyata benar pertolongan Tuhan bagi mereka. Bukan kekuatan mereka yang membuat mereka menang, tapi Tuhan.  Mereka gak bisa mencuri kemuliaan Tuhan karena yang terjadi memperlihatkan sesuatu yang mustahil. Sulit untuk gak mengenali kalau Tuhan yang berperang,  makanya pemimpin tentara Israel memberikan persembahan kepada Tuhan.

Aku belajar kalau aku gak bisa membatasi Tuhan. Aku hanya harus taat, bahkan saat Tuhan memintaku mengerjakan sesuatu yang mustahil. Apa yang mustahil di mata manusia, Tuhan bisa buat. Seringnya aku berhitung dengan kalkulatorku,  aku hanya memperhatikan yang gak terlihat dan lupa kalau Tuhan sanggup. Lalu, pelajaran lainnya  adalah aku gak boleh lupa mengucap syukur saat Tuhan tolong aku.

Bilangan 32:6 (TB)  Jawab Musa kepada bani Gad dan bani Ruben itu: "Masakan saudara-saudaramu pergi berperang dan kamu tinggal di sini?

Tuhan berjanji membawa orang Israel masuk ke tanah perjanjian tapi... DIA ga begitu saja memberikan janjinya dengan mudah, Tuhan ingin mereka berperang. Untuk mengklaim apa yang dijanjikan Tuhan bagi mereka, orang Israel harus berjuang. Bukan dengan kekuatan mereka sendiri tapi berjuang bersama Tuhan. Kalau dipikir sih sebenarnya Tuhan bisa aja ngasih Kanaan ini ke orang Israel, tinggal jalan santai lenggang kangkung ga perlu perang. Tapi lebih dari itu, Tuhan ingin membentuk karakter orang Israel. Tuhan ingin mereka semakin mengenal Tuhan. Bagaimana mereka belajar mengandalkan Tuhan kalau mereka gak berada dalam situasi yang lemah,  bagaimana mereka berani menghadapi musuh kalau mereka gak meyakini penyertaan Tuhan.

Setiap kita yang dibawa Tuhan masuk ke tanah perjanjian diajak Tuhan berperang, ada banyak pergumulan yang harus kita menangkan,  banyak dosa yang harus kita serahkan di bawah salib Kristus, pemikiran yang gak berkenan di hadapan Tuhan harus kita taklukkan,  ada karakter yang sedang dibentuk Tuhan dalam diri kita. Dalam setiap yang aku hadapi, Tuhan ingin aku semakin mengenalny. Aku harus sedia berperang dan menang bersama Tuhan karena hanya Dia yang bisa memberikan kemenangan.

Hosea 7

Hosea 7:14 (TB)  Seruan mereka kepada-Ku tidak keluar dari hatinya, tetapi mereka meratap di pembaringan mereka. Mereka menoreh-noreh diri karena gandum dan anggur, dan mereka berontak terhadap Aku.

Orang yang berseru pada Tuhan harusnya adalah orang yang meyakini bahwa hanya Tuhanlah yang sanggup menolong dia, hanya Tuhanlah yang sanggup melepaskan dia dari pergumulan, hanya Tuhan saja pengharapannya. Nah, kalau berseru pada Tuhan tapi berontak sama Tuhan, buat apa?

Kenapa biasanya orang berseru kepada
Tuhan?
Karena dilanda masalah
Karena dihukum Tuhan
Dikatakan kalau orang Israel berseru kepada Tuhan bukan dari hati,  berhati lip service doang dong,  kenapa orang Israel melakukan ini?
1.Ingin mengesankan manusia
Kalau ini alasannya berarti orang Israel hanya fokus dengan hormat dan pandangan orang lain. Mereka berseru pada Tuhan hanya untuk dilihat orang lain.
2.Gak menghormati Tuhan
Tuhan mengampuni mereka yang berbalik dari jalannya yang jahat, tapi kalau habis tobat terus mengulang-ulang kejahatan seperti penjahat kambuhan berarti mereka mengira Tuhan bisa dipermainkan. Saat kita menerima pengampunan, kita harus bersedia berubah.  Saat mengalami pergumulan, Tuhan bersedia turun tangan, tapi kalau uluran tanganNya ditolak gimana dong? 

Aku gak mau jadi pemberontak. Aku mau belajar berkata 'YA' pada setiap perkataan Tuhan dan menghormati Tuhan. Aku gak mau kelihatan berseru sama Tuhan padahal HATIKU MEMBERONTAK. Memang siapa yang mau aku bohongi? Tuhan atau manusia?

Amsal 7

Amsal 7:19 (TB) Karena suamiku tidak di rumah, ia sedang dalam perjalanan jauh,

Perempuan jalang dalam pasal ini berani berzinah dan menggoda pria lain tanpa sepengetahuan suaminya. Tidak ada kesetiaan dalam perempuan ini,  dia hanya berpikir bagaimana supaya nafsunya terpuaskan. Jangan berpikir kalau dia berzinah hanya karena ada kesempatan (saat suaminya gak ada), saat suaminya ada pun dia pasti mencari cara agar keinginannya terwujud.

Aku jadi merenungkan, apakah aku sama dengan perempuan ini, adakah hal-hal yang ingin atau telah aku lakukan yang tersembunyi dari suamiku? Ada ternyata.
Hal yang simple mungkin bagi orang lain dan konyol, aku terkadang jajan makanan saat di kantor. Ngapain kalo dipikir hal makan doang aku sembunyikan dari suami lagian mosok hal gini aja mesti lapor suami. Tapi baca pasal ini aku sadar kalau memang aku gak jujur,  aku SENGAJA menyembunyikan hal ini karena aku punya pergumulan dengan nafsu makanku. Aku mau mendisiplin diriku,  aku mau kendalikan nafsu makanku dan jujur sama suami tiap aku jajan di luar. Suami gak mungkin marah sih, tapi dia pasti tegur atau ngasi nasehat kalo keseringan, lagi pula sebelumnya aku sudah bilang mau mengendalikan diri dalam hal makan ini,  jadi pasti dia komentar deh.

Tuhan,  aku gak mau lagi menyembunyikan nafsu makanku dari suamiku, aku mau mengaku supaya aku bisa ditegur dan aku bisa berubah.  Tuhan,  berikan aku keberanian untuk jujur supaya aku bisa ditegur. Lembutkan hatiku untuk menerima teguran ya Tuhan. Amin....

Kasongan, 7 Maret 2017
-Mega Menulis-

Bilangan 28-29, Amsal 6, Hosea 6

Bilangan 28-29

Kalau pada zaman dahulu Allah ingin orang Israel mempersembahkan berbagai jenis persembahan:
-korban pagi dan petang
-korban sabat dan korban bulan baru
-korban pada hari raya
Dengan ketentuan persembahan tersebut:
-yang tidak bercela
-yang terbaik
-yang menyenangkan Tuhan
Maka sekarang Tuhan ingin supaya aku gak mempersembahkan korban lagi tetapi mempersembahkan diriku,  seperti tertulis:
Roma 12:1-2 (TB)  Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Sebagai persembahan buat Tuhan, hidupku harus kudus dan berkenan kepada Tuhan.
Caranya?
1.Gak boleh serupa dengan dunia ini
2.Mengetahui kehendak Allah
Bagaimana mengetahui kehendak Allah?
Bersukutu dengan Tuhan dalam doa dan firmanNya.

Tuhan,  aku mau mempersembahkan hidupku sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan di hadapan Tuhan. Tolong aku ya Tuhan,  aku mau mengetahui kehendak Tuhan dan menaatinya. Amin

Bilangan 30:2 (TB)  Apabila seorang laki-laki bernazar atau bersumpah kepada TUHAN, sehingga ia mengikat dirinya kepada suatu janji, maka janganlah ia melanggar perkataannya itu; haruslah ia berbuat tepat seperti yang diucapkannya.

Tuhan ingin seorang laki-laki bertanggung jawab terhadap ucapannya dan gak sembarang bernazar. Tuhan menghargai kata-kata yang diucapkan seorang laki-laki. Tuhan juga ingin seorang suami atau ayah memiliku tanggung jawab menjadi pelindung seorang perempuan.

Lalu bagaimana dengan seorang perempuan?
Bukan berarti perempuan gak menaati nazarnya,  perempuan harus menepati nazarnya namun juga tunduk pada otoritas, entah ayahnya atau suaminya. Tuhan sudah menentukan seorang suami atau ayah menjadi pelindung seorang perempuan,  masalahnya maukah perempuan tersebut dilindungi?

Awalnya aku sempat berpikir kalau Tuhan kok kayaknya ga adil ya sama perempuan,  mosok untuk bernazar saja sepertinya harus dengan persetujuan suami atau ayahnya. Tapiii... Pas baca berulang kali pasal ini,  berasa banget kalau Tuhan bilang gini karena Dia sangat mengenal para perempuan. Tuhan tahu kalau perempuan terkadang ngomong tanpa berpikir panjang (me!!! #sigh) jadi Dia ingin melindungi perempuan supaya berhati-hati dalam bernazar,  Dia menempatkan suami atau ayah seorang perempuan menjadi pelindungnya.

Hosea 6

Hosea 6:3 (TB)  Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi."

Berusaha sungguh-sungguh mengenal Tuhan berarti kita harus bersedia memberikan waktu yang berkualitas buat Tuhan, memberikan diri kita sepenuhnya buat Tuhan supaya Tuhan bisa memberikan diriNya dan mencurahkan isi hatinya. Kita SENGAJA memberikan waktu kita,  bukan waktu luang kita,  bukan sisa waktu kita.

Aku mau menyediakan waktu untuk mengenal Tuhan melalui firmanNya setiap hari. Seperti halnya orang yang punya janji ketemu. Aku mau berjanji bertemu Tuhan dan mengenal Dia setiap hari.
Kapan? Jam 4 pagi, jam 9 malam.
Dimana? Ruang tamu dan kamar tidur.

Tuhan,  aku mau mengenalMu lebih lagi setiap hari,  nyatakan diriMu Tuhan melalui firmanMu. Aku mau mengenal Tuhan lebih dalam supaya aku mengasihi Tuhan lebih sungguh. Amin

Amsal 6

Amsal 6:9 (TB)  Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu?

"Aku gak mau lagi ah, dimintain tolong bangunkan kamu dek. Dibangunin berkali-kali  malah marah. Minta dibangunin tapi gak niat",kata suamiku beberapa hari yang lalu.
Tuing...  Tuing...
NIAT.
Kalo emang niat katanya pasti bisa! Pasti ada jalan! Kalo ngga ma biar gimana pun juga percuma. Aku pernah membaca kutipan yang mengatakan alau hati ingin akan ada 1001 cara, tapi kalau hati gak ingin akan ada 1001 alasan. Tapi hati pemalas dipenuhi dengan keinginan yang sia-sia. Gimana gak sia-sia kalau gak ada TINDAKAN? Niat ditunjukkan dengan TINDAKAN!!!
Bangun dan bertindak Meg! Jangan tidur doang! Jangan tinggal dalam kemalasan.

Aku masih belum bisa bangun jam 4 untuk saat teduh, padahal sudah ngidupin alarm. Harus diubah ni posisi hp agak jauh, jangan terlalu dekat dengan badan supaya aku gak bangun cuma buat matikan hp, supaya aku BENAR-BENAR BANGUN!!!

Tuhan,  aku gak mau beralasan,  aku gak mau tinggal dalam kemalasan. Tiap Tuhan taruhkan dalam hatiku sesuatu untuk aku kerjakan,  aku mau bersegera mengerjakannya. Aku percaya, aku akan menemukan cara tiap Tuhan mau aku melakukan sesuatu. Dan aku mau LAKUKAN hari ini juga.

Kasongan,  6 Maret 2017
-Mega Menulis-