Wednesday, March 8, 2017

Bilangan 23-25, Hosea 4, Amsal 4

Bilangan 23-25

Bilangan 24:10 (TB)  Lalu bangkitlah amarah Balak terhadap Bileam dan dengan meremas-remas jarinya berkatalah ia kepada Bileam: "Untuk menyerapah musuhku aku memanggil engkau, tetapi sebaliknya sampai tiga kali engkau memberkati mereka.

Menarik banget melihat Balak marah karena sudah berkali-kali dia memaksa Bileam untuk mengutuk orang Israel malahan Bileam memberkati mereka. Menarik karena orang yang gak percaya Tuhan pun percaya pada kuasa kata-kata. Balak rela membayar banyak untuk mendengar Bileam mengutuk orang Israel,  berarti dia percaya dong kalau yang dikatakan Bileam akan terjadi.

Aku mengaku percaya Tuhan tapi apakah aku sungguh percaya ada kuasa dalam kata-kataku? Kalau iya,  apakah aku sudah mengucapkan kata-kata berkat atau malah kutukan? Tanpa sadar aku sering bilang:memang aku gak bisa,  aku ini gak sanggup, dll. Aku mau mengucapkan kata-kata berkat,  stop berkata dan berpikir negatif karena ada kuasa dalam kata-kataku.

Tuhan,  tolong aku untuk terus ingat kalau ada kuasa dalam kata-kataku supaya aku gak sembarangan dalam berkata-kata.  Amin

Bilangan 25:11 (TB)  "Pinehas, anak Eleazar, anak imam Harun, telah menyurutkan murka-Ku dari pada orang Israel, oleh karena ia begitu giat membela kehormatan-Ku di tengah-tengah mereka, sehingga tidaklah Kuhabisi orang Israel dalam cemburu-Ku.

Pinehas gak berlambat-lambat taat sama Tuhan.  Dia gak ragu untuk melakukan apa yang diinginkan Tuhan saat ada kesempatan.  Dikatakan Tuhan, Pinehas telah membela kehormatanNya. Menaati Tuhan berarti menghormatiNya.

Bagaimana denganku? Saat aku terima firmanNya,  apakah aku segera menaatiNya  atau aku mencari alasan untuk ketidaktaatanku. Apakah aku membela kehormatan Tuhan dengan menaatiNya? Aku sering gak taat, memilih taat dalam hal A tapi gak taat dalam hal B,  saat gak nyaman buatku aku menunda-nunda taat. Gak boleh gitu lagi. Tuhan ingin aku taat dalam segala hal tanpa pilih-pilih.

Hosea 4

Hosea 4:1 (TB)  Dengarlah firman TUHAN, hai orang Israel, sebab TUHAN mempunyai perkara dengan penduduk negeri ini, sebab tidak ada kesetiaan dan tidak ada kasih, dan tidak ada pengenalan akan Allah di negeri ini.

Tuhan berperkara dengan Israel karena:
1.Tidak ada kesetiaan
Tidak setia berarti berkhianat,  berpaling kepada hal lain selain Allah, menyembah berhala-berhala, menomorduakan Allah.
2.Tidak ada kasih
Tuhan ingin orang Israel mengasihi Allah dan sesamanya.
3.Tidak ada pengenalan akan Allah
Tidak ada usaha mencari Allah,  bergaul intim sehingga mengenal karakter Allah.

Refleksi buatku:Apakah menyembah Allah menjadi yang utama buatku, apakah ALLAH menjadi yang nomor satu.Belummmm...😫 Seringnya keluarga jadi yang utama. Aku harus berhati-hati supaya anak dan suamiku gak menjadi berhala buatku.Atau kalau sibuk di kantor,  Tuhan jadi nomor kesekian.  Aku harus atur ulang prioritasku supaya mencari Tuhan sungguh jadi yang utama,  mencari Tuhan dan mendengarNya bukan kau ada waktu, tapi benar-benar menyediakan waktu terbaik buat Tuhan. Akhir-akhir ini aku susah sekali bangun pagi, padahal paling fresh baca Alkitab kalau pagi sekali, belum ada gangguan. Atau malam banget setelah semua tidur, nah... tapi terkadang aku ketiduran. Sepertinya aku kecapekan karena kerjaan kantor sedang deadline semua, pulang ke rumah ngurus rumah. Aku gak mau jadikan itu alasan buat gak baca firman,  justru semakin sibuk berarti aku semakin perlu Tuhan.

Tuhan, terima kasih karena sudah mengingatkanku kalau gak ada hari yang aku terlalu sibuk sampai gak bisa mencari Tuhan dan mendengar Tuhan. Aku gak mau mencari alasan lagi Tuhan,  aku mau mencari cara supaya setiap hari bisa duduk diam mendengarMu. Amin

Amsal 4

Amsal 4:13 (TB)  Berpeganglah pada didikan, janganlah melepaskannya, peliharalah dia, karena dialah hidupmu.

Dididik itu gak enak,  karena melibatkan proses disiplin untuk mengubah seseorang dan ini proses,  bukan sekejap mata. Mengubah diri dari-menjadi butuh perjuangan, gak boleh lari dari proses walaypun berulang kali dididik,  walaupun bosan,  walaupun gak enak...sampai jadi! Jangan pernah mikir, "aku emang gini, gak bisa berubah". Gak boleh mencari alasan untuk tinggal tetap dalam kebodohan dan melakukan yang gak benar. Saat terima kebenaran aku harus mau dan sedia berubah meskipun sulit.

Sekarang didikan apa yang sedang aku terima?
Tuhan:Memprioritaskan waktu pribadi dengan Tuhan 👉 berusaha bangun tiap jam 4 pagi supaya gak terganggu dengan kesibukan lain tapi fokus sama Tuhan
Pasangan:Berkata dengan nada lembut terhadap pasangan 👉 kalau gagal harus minta maaf,  terus berusaha jaga 'nada', jangan pernah berhenti berusaha
Pekerjaan:Lebih teliti dalam bekerja 👉 cek pekerjaan lebih dari sekali, gak asal jadi

Tuhan,  aku mau dididik dalam kebenaran,  aku mau melakukan yang benar. Kalau saat ini Tuhan ingin aku berubah dalam area tertentu,  tolong aku ya Tuhan supaya gak gampang menyerah. Meskipun susah, aku mau berubah. Amin

Kasongan,  7 Maret 2017
-Mega Menulis-

No comments: