Sunday, April 2, 2017

Yosua 1-4, Amos 5, Amsal 22

Yosua 1-4

Yosua 1:9 (TB)  Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi."

Tuhan MEMERINTAHKAN agar Yosua menguatkan dan meneguhkan hatinya, Tuhan bukannya menyarankan atau menasihatkan tapi MEMERINTAHKAN. Berarti ini keharusan, gak boleh nggak. Ini bukan pilihan. Kupikir Tuhan tahu isi hati Yosua yang gak terkatakan sehingga perlu berkali-kali memerintahkan itu.

Yang luar biasa Tuhan gak cuma memerintahkan atau mengharuskan Yosua melakukan itu,  Tuhan menjanjikan penyertaanNya. Tuhan mengingatkan Yosua kalau Dia selalu menyertai ke mana pun dia pergi. Ini janji yang pastinya membuat Yosua  semakin yakin melangkah. Yosua sebagai Musa tentu tahu kalau Musa bisa memimpin Israel hanya karena Tuhan. Dia gak akan bisa memimpin bangsa ini kalau bukan Tuhan yang menyertai.

Ke mana pun aku melangkah aku mau beriman kalau Tuhan menyertai aku. Aku yakin Tuhan ada dan besertaku. Aku gak perlu takut atau ragu melangkah karena Tuhan yang menyertai aku.

Yosua 1:16-17 (TB)  Lalu mereka menjawab Yosua, katanya: "Segala yang kauperintahkan kepada kami akan kami lakukan dan ke mana pun kami akan kausuruh, kami akan pergi;
sama seperti kami mendengarkan perintah Musa, demikianlah kami akan mendengarkan perintahmu. Hanya, TUHAN, Allahmu, kiranya menyertai engkau, seperti Ia menyertai Musa.

Pernyataan orang Israel kepada Yosua menunjukkan kalau regenerasi Musa,  bangsa Israel tunduk pada kepemimpinan Yosua. Gak ada gonjang-ganjing peralihan kepemimpinan dari Musa ke Yosua. Ada dua sebab:
1.Yosua dipilih sendiri oleh Tuhan
Orang Israel tahu kalau Yosua adalah orang yang dipilih Tuhan jadi mereka tahu kalau mereka menentang kepemimpinan Yosua maka mereka menentang Tuhan.
2.Karakter Yosua telah teruji
Dari dua belas pengintai pergi, hanya dua orang yang percaya kalau Tuhan akan memberi tanah Kanaan bagi mereka, dan Yosua termasuk dia antaranya.

Yosua 2:24 (TB)  Kata mereka kepada Yosua: "TUHAN telah menyerahkan seluruh negeri ini ke dalam tangan kita, bahkan seluruh penduduk negeri itu gemetar menghadapi kita."

Bangsa-bangsa lain TAHU kalau Tuhanlah yang melakukan berbagai perbuatan ajaib bagi orang Israel,  apa yang dialami orang Israel demikian dahsyat dan nyata benar kalau bukan manusia yang mengerjakannya tetapi Tuhan.

Menjadi perenunganku, apakah penyertaan Tuhan dalam hidupku begitu jelas bagi mereka yang gak kenal Tuhan. Apakah hidupku menjadi kesaksian bagaimana Tuhan berkarya bagi mereka yang gak mengenalNya. Apakah hidupku adalah hidup yang bergantung pada Tuhan seperti orang Israel di padang gurun?

Amos 5

Amos 5:4 (TB)  Sebab beginilah firman TUHAN kepada kaum Israel: "Carilah Aku, maka kamu akan hidup!

Cari Tuhan.
Bagaimana caranya?
Aku bayangkan mencari hal yang paling berharga dalam hidupku.
Pastinya segala sumber daya dikerahkan.
Semua waktu diberikan.
Apapun dilakukan.
Apapun dikorbankan.

Bagaimana denganku?
Sudahkah aku menganggap Tuhan seberharga itu?
Sudahkah Tuhan sepenting itu buatku?
Apakah aku mengasihiNya sedalam itu?
Apakah aku berkomitmen untuk mengasihi Tuhan?

Kalo iya, Tuhan akan jadi pioritasku, gak ada tuh ceritanya males-malesan baca firman.
Gak ada ceritanya tuh gak sempat berdoa, wong kalo aku emang mengasihi Tuhan kok, pasti aku selalu pengen sama-sama Tuhan terus. Mana ada waktu aku jatuh cinta menghitung waktu yang aku habiskan bersama yang aku cinta, malahan aku menghitung waktu yang gak kuhabiskan bersama si dia.

-Setiap waktu aku mau tetap connected sama Tuhan dengan belajar mengucapkan doa-doa singkat supaya tetap merasakan hadiratNya Tuhan
-Setia saat teduh dan memberikan waktu yang gak terbagi buat Tuhan,  bener-bener fokus mendengarkan Tuhan dan mencari Dia.

Amsal 22

Amsal 22:29 (TB)  Pernahkah engkau melihat orang yang cakap dalam pekerjaannya? Di hadapan raja-raja ia akan berdiri, bukan di hadapan orang-orang yang hina.

Tadi malam baru aja sharing ini dengan suami,  di kantor-kantor yang membuat seseorang cepat mendapat promosi bukan hanya karena dia melakukan apa yang diperintahkan tapi karena dia punya inisiatif dan inovasi dalam bekerja. Dia gak menunggu dipecut dulu baru bekerja. Dia rajin. Dia melakukan pekerjaannya dengan baik sekali. Nah,  masalahnya baik ini kan relatif sebenarnya. Tapi,  orang yang cakap pekerjaannya memuaskan. Dia berbeda dari orang lain,  jadi ingat istri yang cakap nih. Istri yang cakap adalah istri yang takut akan Tuhan ya kan?

Bagaimana jika orang yang cakap adalah juga orang yang takut akan Tuhan. Hidup dalam takut akan Tuhan ternyata membuat kita cakap. Kita mengerjakan  sesuatu dengan cara berbeda dengan dunia kerjakan,  karena standar kita adalah standarnya Tuhan. Selalu ada perbaikan terus menerus dalam kita melakukan pekerjaan.

Dalam kehidupanku sehari-hari, bagaimana caranya aku menjadi istri yang cakap, mama yang cakap, pekerja yang cakap?
TAKUT AKAN TUHAN.

Sebelum melakukan suatu pekerjaan, pikirkan bagaimana Tuhan dimuliakan melalui pekerjaan itu?Bagaimana ini membuatku semakin dekat dengan Tuhan?
Lalu lakukan!!

Kasongan, 22 Maret 2017
-Mega Menulis-

No comments: