Sunday, April 2, 2017

Yosua 9-11, Amos 7, Amsal 24

Yosua 9-11

Yosua 9:14 (TB)  Lalu orang-orang Israel mengambil bekal orang-orang itu, tetapi tidak meminta keputusan TUHAN.

Kesalahan orang Israel di sini adalah TIDAK MEMINTA KEPUTUSAN TUHAN sehingga mengambil keputusan yang bertentangan dengan perintah Tuhan yang pernah disampaikan pada mereka,yakni:

Ulangan 7:2 (TB)  dan TUHAN, Allahmu, telah menyerahkan mereka kepadamu, sehingga engkau memukul mereka kalah, maka haruslah kamu menumpas mereka sama sekali. Janganlah engkau mengadakan perjanjian dengan mereka dan janganlah engkau mengasihani mereka.

TUHAN gak menghukum orang Israel karena mereka melakukan dosa tanpa mereka sadari. Bahkan Tuhan tetap melindungi orang Gibeon yang mengikat perjanjian dengan orang Israel.

Aku mau belajar untuk menyertakan Tuhan dalam setiap pengambilan keputusanku dan gak bergantung pada hikmatku sendiri. Terkadang apa yang aku anggap baik belum tentu baik menurut Tuhan.
JANGAN MENGAMBIL KEPUTUSAN SEBELUM BERDOA MEG!

Yosua 10:8 (TB)  Berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: "Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyerahkan mereka kepadamu. Tidak seorang pun dari mereka yang akan dapat bertahan menghadapi engkau."

Tuhan sungguh baik, walaupun orang Israel melakukan perjanjian dengan orang Gibeon tanpa meminta pertimbangan dengan Tuhan sehingga mengakibatkan mereka menentang perintah Tuhan tanpa mereka sadari tetapi Tuhan tetap melindungi orang Gibeon yang akan diserang dan orang Israel, bahkan Dia memberikan kemenangan bagi mereka. Salut dengan orang Israel yang memegang perjanjiannya walaupun ditipu sebelumnya.

Allah gak memperhitungkan kesalahan yang dilakukan orang Gibeon dan orang Israel dengan menghukum mereka,  bisa saja kan Dia membiarkan mereka berperang tanpa penyertaanNya.  Tetapi nyatanya nggak tuh. Di sini aku belajar bahwa Tuhan adalah Allah yang menghargai sebuah perjanjian atau komitmen.

Orang Israel menganggap serius perjanjiannya.  Tuhan juga. Nah, kalau Tuhan saja menganggap serius sebuah perjanjian maka aku juga harus menganggap serius perjanjian yang aku lakukan.

Aku teringat perjanjian yang aku buat di hadapan Tuhan bersama suamiku,  aku mau  memegang teguh perjanjian kami. Aku mau melakukan yang terbaik dalam peranku sebagai istri.Tolong aku ya Tuhan. Amin

Yosua 10:40 (TB)  Demikianlah Yosua mengalahkan seluruh negeri itu, Pegunungan, Tanah Negeb, Daerah Bukit dan Lereng Gunung, beserta semua raja mereka. Tidak seorang pun yang dibiarkannya lolos, tetapi ditumpasnya semua yang bernafas, seperti yang diperintahkan TUHAN, Allah Israel.

Yosua dan orang Israel menumpas semua musuhnya seperti keinginan Tuhan. Mereka gak mengulangi kesalahan yang dilakukan generasi sebelumnya yang dengan sadar bersahabat bahkan menikah dengan bangsa lain lalu jatuh ke dalam dosa.

Aku melihat luar biasa generasi bangsa Israel yang berada di bawah pimpinan Yosua saat itu, mereka sungguh berketetapan menaati Tuhan dalam segala hal. Mereka belajar dari kesalahan yang dilakukan generasi sebelumnya sehingga mereka menjadi berbeda.

Gak mudah pastinya mengubah mindset apalagi sewaktu kecil mereka melihat apa yang telah dilakukan generasi sebelumnya. Mereka tentunya melihat bagaimana generasi sebelumnya menentang Tuhan dan selalu bersungut-sungut. Tapi generasi yang baru telah memutuskan sungguh-sungguh mendengarkan perintah Tuhan dan gak terpengaruh dengan pengalaman mereka dahulunya. Banyak yang mengatakan kalau pola asuh dan lingkungan dapat mempengaruhi seseorang,  generasi Israel yang baru bisa saja meniru apa yang dilakukan generasi sebelumnya, bisa saja mereka menyalahkan generasi sebelumnya tapi nggak tuh,  MEREKA MEMILIH UNTUK MENJADI BERBEDA DENGAN MENAATI TUHAN.

Aku juga gak mau terpengaruh dengan lingkungan atau apa yang terjadi di masa laluku, hari ini aku memilih mau melakukan apa yang dilakukan generasi Israel yang baru, aku mau mendengarkan perintah Tuhan dan menaatiNya dalam segala hal.

Yosua 10:42 (TB)  Semua raja ini dan negeri mereka telah dikalahkan Yosua sekaligus, sebab yang berperang untuk orang Israel ialah TUHAN, Allah Israel.

Sungguh kemenangan luar biasa yang dialami orang Israel, gimana nggak wong yang berperang untuk orang Israel ialah Tuhan. Pikirku, "Ya iya lah menang, wong Tuhan yang berperang... Enak banget sih orang Israel dikasih kemenangan terus sama Tuhan."

Dan aku diingatkan lagi, kalau aku mau seperti orang Israel dan mendapatkan kemenangan aku harus mau bersungguh hati mendengarkan Tuhan dan menaati Dia.

Amos 7

Amos 7:10, 13 (TB)  Lalu Amazia, imam di Betel, menyuruh orang menghadap Yerobeam, raja Israel, dengan pesan: "Amos telah mengadakan persepakatan melawan tuanku di tengah-tengah kaum Israel; negeri ini tidak dapat lagi menahan segala perkataannya.
Tetapi jangan lagi bernubuat di Betel, sebab inilah tempat kudus raja, inilah bait suci kerajaan."

Apa yang dikatakan Tuhan melalui Amos tidak menyenangkan bagi orang Israel yang mendengarnya, orang Israel gak mau menerima teguran Tuhan sehingga menyuruh Amos berhenti berkata-kata.
Dari pasal ini aku belajar:
1. Aku mau taat seperti Amos,  saat Tuhan minta menegur orang lain Amos taat padahal menyampaikan hal seperti ini beresiko dibenci orang lain.  Sering kali aku ngerasa gak enak menegur orang lain walaupun aku tahu yang dilakukannya salah. Tapi aku mau berubah, aku mau belajar lebih peka dengar Tuhan dan taat, kalau Tuhan suruh tegur aku mau  menegur.
2. Aku gak mau seperti Amazia yang gak bisa ditegur. Aku mau punya hati yang lembut dan mau ditegur. Aku mau punya respon yang manis saat ditegur.

Amsal 24

Amsal 24:25 (TB)  Tetapi mereka yang memberi peringatan akan berbahagia, mereka akan mendapat ganjaran berkat.

Hari ini benar-benar diingatkan untuk berani memberi teguran,  karena memang aku termasuk orang yang suka gak enakan untuk menegur seseorang.  Saat ini memang aku sedang bergumul untuk menegur seseorang karena menurutku dia melakukan kesalahan dan orang lain sudah malas menegur dia karena responnya memang gak enak kalo dikasih tahu.Aku juga mulai beranggapan ini orang gak bisa dikasih tahu, padahal aku belum coba menegur dia.

Aku mau menegur dia supaya dia menyadari kesalahannya dan mau berubah.

Tuhan, Engkau tahu siapa orang ini,  aku gak suka menegur dia, aku takut hubungan kami rusak,  tapi kalau Tuhan memang mau pakai aku. Tolong aku ya Tuhan untuk mengucapkan kata-kata yang tepat, berikan aku waktu terbaik supaya kami bisa ngomong dengan enak dan responnya positif. Amin

Kasongan,  24 Maret 2017
-Mega Menulis-

No comments: