Monday, May 29, 2017

Mazmur 119:1-88, Amsal 29, Galatia 5

Mazmur 119:71 (TB)  Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu.

Daud begitu mencintai taurat Tuhan, terlihat dari setiap ayat tulisannya di Mazmur ini. Bahkan hebatnya, di ayat ini terlihat kalau keadaannya yang tertindas pun dikatakannya baik, karena dengan demikian dia bisa belajar ketetapan-ketetapan Tuhan. Keadaan yang sulit gak membuatnya beralasan untuk gak mencintai firman Tuhan, justru dalam keadaan yang sulit membuatnya semakin mencintai firman Tuhan.

Aku rindu menjadi seperti Daud yang begitu mencintai firman Tuhan. Aku mau bertekun dan membaca firman Tuhan setiap hari dan gak bermalas-malasan. Sampai sekarang aku masih memaksa diri untuk membaca firman Tuhan,  terkadang aku merasakan sebagai rutinitas, jauh banget dengan Daud yang bahkan kerinduannya adalah firman Tuhan.

Tuhan,  berikan aku hati yang lapar dan hais akan firmanMu supaya Tuhan bisa memuaskanku. Aku mau mencintai firman Mu ya Tuhan. Tolong aku untuk semakin mencintai firmanMu. Amin

Amsal 29:11 (BIMK)  Orang bodoh marah secara terang-terangan, tetapi orang bijaksana bersabar dan menahan kemarahan.

Amsal 29:11 (TB)  Orang bebal melampiaskan seluruh amarahnya, tetapi orang bijak akhirnya meredakannya.

Bolehkah marah?
Tentu saja boleh. Tapi di sini dikatakan kalau orang bebal dan bodoh melampiaskan marahnya secara terang-terangan. Sampai sekarang aku berjuang untuk marah dengan cara yang memuliakan Tuhan.

Aku berketetapan kalau aku marah, aku berusaha marah harus tetap memuliakan Tuhan. Aku hanya marah pada orang yang tepat (jangan sampai orang lain yang gak ada hubungannya menjadi pelampiasanku), saat yang tepat(empat mata langsung dengan orang yang membuatarah, jangan si depan umum atau orang lain) dengan cara yang tepat (mengendalikan perkataan dan menyampaikan dengan cara yang sopan, walaupun marah tetap harus sopan, gak sembarangan melampiaskan amarah).

Tuhan Yesus, tolong aku untuk mengendalikan diriku supaya sekalipun marah, aku gak berbuat dosa. Amin

Galatia 5:22-23 (TB)  Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

Saat Roh Allah tinggal di dalam hidupku seharusnya buah Roh tumbuh di dalamku, ada karakter kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan, penguasaan diri. Kesembilan buah roh tersebut muncul hasil kerja samaku dan Roh Kudus, apakah aku telah memilih untuk menumbuhkannya atau tidak tergantung keputusan yang aku ambil saat dihadapkan berbagai situasi.

Saat dihadapkan pada suatu situasi, aku mau belajar bertanya, "Buah roh apakah yang Allah ingin tumbuhkan saat ini?"
Misalkan, aku sedang marah luar biasa dengan seseorang, aku akan bertanya demikian. Oh, Allah ingin menumbuhkan pengendalian diri, kesabaran dan kasih.
Bagaimana aku bisa menumbuhkannya?
Oh, dengan menahan amarah,  mengampuni dan berkata-kata dengan lembut. Berarti itulah yang harus aku lakukan.

Kasongan, 29 Mei 2017
-Mega Menulis-

1 Raja-Raja 1-2, Mazmur 37,71,94, Amsal 28, Galatia 4

1 Raja-raja 1:6 (TB)  Selama hidup Adonia ayahnya belum pernah menegor dia dengan ucapan: "Mengapa engkau berbuat begitu?" Ia pun sangat elok perawakannya dan dia adalah anak pertama sesudah Absalom.

Berulang kali bingung dengan sikap Daud yang gak mau menegur anaknya yang berbuat salah padahal sudah beberapa kali terjadi anak yang gak ditegur mengulangi kesalahannya.

Aku mau belajar untuk gak bosan menegur anakku saat berbuat salah. Tugasku sebagai orang tua mendidik dia dalam kebenaran. Gak boleh bosan. Berkali-kali pun harus dilakukan bila perlu.

Mazmur 37:3-4 (TB)  Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia,
dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.

Akhir-akhir ini banyak sekali terdengar tindakan intoleransi dan intimidasi terhadap mereka yang mengemukakan pendapatnya. Mengerikan sekali. Aku dan suami membayangkan bagaimana jika Indonesia menjadi tempat yang gak nyaman untuk ditinggali. Sampai saat ini bersyukur karena di daerah kami belum seperti di Jawa atau daerah lain yang mengalami serangan bom. Sebelum teror bom di beberapa tempat yang hampir bersamaan (Indonesia,  Filipina,  Thailand,  dan Inggris) kukira di  Indonesia saja yang sudah gak aman. Tapi setelah teror bom tersebut, rasanya gak ada lagi tempat yang aman.

Firman ini mengingatkanku kalau dimana pun kita berada, yang membuat kita aman adalah Tuhan. Kalau Tuhan mau, di  tempat yang kita kira paling aman pun bisa jadi terjadi hal-hal yang gak kita inginkan.  Begitu juga sebaliknya. Ini bukan masalah tempatnya tapi bagaimana ada penyertaan Tuhan di tempat tersebut. Bahkan saat ada badai pun, kalau ada Tuhan maka kehadiranNya dapat menenangkan kita. Tempat paling nyaman adalah bersama Tuhan.
Jadi Meg....
Percayalah pada Tuhan saja
Lakukan yang baik
Diam di negeri ini
Berlaku setia
Bergembiralah karena Tuhan

Mazmur 71:17-18 (TB)  Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib;
juga sampai masa tuaku dan putih rambutku, ya Allah, janganlah meninggalkan aku, supaya aku memberitakan kuasa-Mu kepada angkatan ini, keperkasaan-Mu kepada semua orang yang akan datang.

Di masa tuanya Daud mengalami serangan dan pengkhianatan dari banyak orang yang ingin merebut tahtanya. Dari Mazmur ini kita bisa melihat kalau sejak kecil hingga masa tuanya Daud terus berharap pada Tuhan. Sangat luar biasa menurutku Daud meminta supaya Tuhan gak meninggalkannya supaya dia dapat memberitakan keperkasaan Tuhan. Daud meminta pertolongan Tuhan supaya Tuhan dimuliakan bukan sekedar untuknya sendiri.

Jadi perenunganku, saat aku meminta pertolongan dan perlindungan Tuhan, apakah aku berpikir bagaimana Tuhan dimuliakan saat Dia menolongku. Apakah setelah Tuhan menolongku lalu aku memberitakan perbuatanNya dan menjadi saksiNya, tau jangan-jangan aku melupakan perbuatanNya.

Amsal 28:1 (BIMK)  Orang jahat lari tanpa ada yang mengejarnya, tapi orang jujur, berani seperti singa.

Orang yang berbuat salah atau dosa selalu merasa ketakutan walaupun tidak ada orang yang mengetahui apa yang dilakukannya. Kita bisa membohongi orang lain, tapi kita tidak bisa membohongi diri sendiri dan Tuhan. Seringkali mengampuni diri sendiri lebih sulit karena kita sendiri sangat tahu apa yang kita lakukan.

Tuhan, aku gak mau dikejar perasaan bersalah setelah melakukan dosa.Capek. Aku mau hidup benar. Lebih baik hidup benar dan jujur tanpa kepalsuan. Tolong aku hidup benar Tuhan. Amin

Galatia 4:9 (TB)  Tetapi sekarang sesudah kamu mengenal Allah, atau lebih baik, sesudah kamu dikenal Allah, bagaimanakah kamu berbalik lagi kepada roh-roh dunia yang lemah dan miskin dan mau mulai memperhambakan diri lagi kepadanya?

Sebelum kenal Allah berbuat dosa, setelah kenal Allah masakan kita berbuat dosa lagi.
Sebelum kenal Allah kita gak bisa gak berbuat dosa karena memang kita adalah hamba dosa. Setelah mengenal Allah kita masih dapat berbuat dosa tetapi kita punya KUASA memilih tidak melakukan dosa, roh yang ada pada kita lebih besar dari pada roh-roh lain yang menggoda kita berbuat dosa.

Aku punya kuasa untuk memilih tidak melakukan dosa.  Aku mau memilih menyenangkan Tuhan. Aku mau mati bagi dosa dan hidup dalam kebenaran Tuhan.

Kasongan,  28 Mei 2017
-Mega Menulis-

Mazmur 111-118, Amsal 27, Galatia 3

Mazmur 111:1 (TB)  Haleluya! Aku mau bersyukur kepada TUHAN dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan dalam jemaah.

Membaca pasal ini dan melihat bagaimana Pemazmur mengingat segala perbuatan Tuhan lalu bersyukur, aku diingatkan kalimat ini:
THINK and THANK
Saat kita berpikir dan mengingat segala perbuatan Tuhan,  kebajikanNya, dan kesetiaanNya maka akan memudahkan kita bersyukur. Begitu banyak kebaikan Tuhan, sayangnya kita sering lupa.

Setiap aku merasa ga ada hal yang bisa aku syukuri aku mau THINK and THANK. Pasti aku menemukan hal yang membuatku bersyukur.

Mazmur 112:1 (TB)  Haleluya! Berbahagialah orang yang takut akan TUHAN, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya.

Luar biasa berkat orang yang takut akan Tuhan dan suka pada perintah Tuhan di pasal ini, anak cucunya diberkati, harta bendanya melimpah, bahkan dia menjadi berkat bagi orang yang berkekurangan. Sepintas enak ya melihat berkatNya, tapi ketaatan gak gampang, butuh perjuangan seumur hidup jadi orang yang kesukaannya melakukan perintah Tuhan. Menyukai perintah Tuhan dimulai dengan berkata ya pada setiap hal yang akan menyenangkan Tuhan dan berkata tidak pada hal yang kita tahu mendukakan Tuhan.

Mazmur 115:1 (TB)  Bukan kepada kami, ya TUHAN, bukan kepada kami, tetapi kepada nama-Mulah beri kemuliaan, oleh karena kasih-Mu, oleh karena setia-Mu!

Dalam setiap yang kuperbuat, aku ingin memuliakan Tuhan. Biar Kristus makin besar dan aku makin kecil. Aku gak mau mencuri kemuliaan Tuhan, hanya Dia lah yang layak menerima segala kemuliaan. Terkadang saat aku melakukan sesuatu dengan baik dan berhasil aku merasa kalau itu adalah hasil kerja kerasku. Atau saat aku menerima pujian aku merasa layak karena apa yang aku lakukan. Aku lupa kalau Tuhan lah yang memampukan aku melakukan segala sesuatu. Setiap menerima sesuatu yang baik aku mau memuliakan Tuhan dengan mengingat siapa yang menganugerahkannya buatku, minimal bilang "Terima kasih Tuhan."

Mazmur 116:12 (TB)  Bagaimana akan kubalas kepada TUHAN segala kebajikan-Nya kepadaku?

Pemazmur mengingat betapa banyak kebaikan Tuhan, berkali-kali Tuhan menjaga hidupnya dan melepaskan dia dari maut lalu dia ingin membalas kebaikan Tuhan.

Bagaimana denganku?
Pernahkah aku berpikir bagaimana caranya membalas kebaikan Tuhan?
Kupikir gak ada yang kulakukan yang bisa membalas kebaikan Tuhan. Begitu banyak kebaikanNya,  gak terhitung berkat-berkatNya. Aku cuma bisa bilang "Terima kasih Tuhan" dan berusaha menyenangkan Tuhan setiap harinya.

Mazmur 118:29 (TB)  Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

Ya Tuhan! Amin.
Aku mau!  Aku mau bersyukur kepadaMu sebab Engkau baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setiaMu.

Amsal 27:17 (TB)  Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya.

Hari ini aku mengingat mereka yang telah mempertajamku,  orang-orang yang membuatku belajar banyak hal. Bahkan dari mereka yang menyakitiku aku belajar banyak hal. Mereka yang berbuat baik maupun jahat pun mengajariku banyak. Walaupun beberapa pelajaran kudapatkan lewat pengalaman menyakitkan bersama beberapa orang tapi kalau melihat ke belakang gak ada yang kusesali, dari mereka yan menyakitiku aku belajar lebih banyak.

Tuhan, aku mengucap syukur buat mereka yang telah memperkaya hidupku dan melalui mereka Tuhan mengajarkan banyak hal. Terima kasih Tuhan,  karena banyak mengajarkan lewat mereka.Amin

Galatia 3:9 (TB)  Jadi mereka yang hidup dari iman, merekalah yang diberkati bersama-sama dengan Abraham yang beriman itu.

Mereka yang hidup dari iman akan diberkati.
Apakah aku hidup dari iman?
Apakah aku percaya telah menerima walaupun belum melihat?
Berkat Tuhan tersedia bagi mereka yang menguatkan iman percayanya pada Tuhan.

Bagaimana menguatkan iman kita?
Iman kita bukan iman yang melompat dalam gelap. Karena kita tahu kepada siapa kita percaya maka kita bisa beriman. Kalau mau menguatkan iman, maka aku harus berusaha mengenal Allah,aku mau setia saat teduh, berusaha mengenal Tuhan lebih dalam lagi.

Aku mau mengenalMu ya Tuhan lebih dari semua yang aku kenal supaya aku makin menguatkan percayaku padaMu. Amin

Kasongan,  27 Mei 2017
-Mega Menulis-

Friday, May 26, 2017

1 Tawarikh 26-29, Amsal 26, Galatia 2

1 Tawarikh 27:1 (TB)  Adapun orang Israel, inilah daftar para kepala puak, para panglima pasukan seribu dan pasukan seratus dan para pengatur yang melayani raja dalam segala hal mengenai rombongan orang-orang yang bertugas dan libur, bulan demi bulan, sepanjang tahun. Setiap rombongan berjumlah dua puluh empat ribu orang.

Ngebayangin sulitnya mengatur pegawai sebanyak ini, mirip PNS Indonesia dong sampe sebanyak itu. Lol. Jadi kebayang dong kalau pegawai aja sebanyak itu, apalagi rakyatnya. Pantas aja Salomo minta hikmat dari Tuhan untuk memimpin,bukannya harta benda. Luar biasa hikmat Tuhan bagi Daud sampai-sampai dia bisa memimpin orang sebanyak itu.

Diingatkan kalau hikmat itu penting banget. Gak boleh mengabaikan hikmat, dan permulaan hikmat adalah takuta akan Tuhan. Aku mau belajar mengandalkan Tuhan supaya dalam segala perkara besar atau pun kecil aku bisa mengambil keputusan yang benar.

Tuhan, berikanku hikmat untuk dapat menimbang segala perkara yang aku hadapi supaya Tuhan saja yang dimuliakan. Amin

1 Tawarikh 27:23 (TB)  Daud tidak menghitung jumlah orang-orang yang berumur dua puluh tahun ke bawah, sebab TUHAN telah menjanjikan untuk membuat orang Israel sebanyak bintang-bintang di langit. 

Owww... Ini sebabnya kenapa Tuhan marah ketika Daud memerintahkan menghitung jumlah orang Israel.

1 Tawarikh 28:9 (TB)  Dan engkau, anakku Salomo, kenallah Allahnya ayahmu dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan dengan rela hati, sebab TUHAN menyelidiki segala hati dan mengerti segala niat dan cita-cita. Jika engkau mencari Dia, maka Ia berkenan ditemui olehmu, tetapi jika engkau meninggalkan Dia maka Ia akan membuang engkau untuk selamanya.

Pesan Daud kepada Salomo:
1.Kenallah Allah
2. Beribadah kepada Allah dengan tulus ikhlah dan rela hati
3. Carilah Tuhan
4. Jangan meninggalkan Tuhan
Pesan ini masih sesuai dengan perkembangan zaman sekarang buatku. Aku juga akan mengingatnya 😘

1 Tawarikh 29:3 (TB)  Lagipula oleh karena cintaku kepada rumah Allahku, maka sebagai tambahan pada segala yang telah kusediakan bagi rumah kudus, aku dengan ini memberikan kepada rumah Allahku dari emas dan perak kepunyaanku sendiri

Saat kita sungguh mengasihi Tuhan maka kita gak bisa gak memberi.
Teringat kutipan ini:
Kita dapat memberi tanpa mengasihi tapi kita tidak dapat mengasihi tanpa memberi.
Saat aku berkata mengasihi Tuhan, apakah yang sudah aku berikan bagi Tuhan?

1 Tawarikh 29:9 (TB)  Bangsa itu bersukacita karena kerelaan mereka masing-masing, sebab dengan tulus hati mereka memberikan persembahan sukarela kepada TUHAN; juga raja Daud sangat bersukacita.

Yay!!!
Sukacita karena memberi dengan sukarela pada Tuhan sungguh besar.
Ingat Meg!
Memberilah dengan sukarela supaya besar sukacitamu,  bukan dengan paksaan atau berat hati. Karena kamu hanya akan dapat bersukacita saat kamu dengan sukarela memberi.

Mazmur 127:1 (TB)  Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.

Segala sesuatu yang kita lakukan akan sia-sia tanpa Tuhan.
Apakah yang sedang kubangun sekarang?
Keluarga?
Rumah?
Karir?
Usaha?
Pastikan Tuhan yang membangun, bukan sekedar egoku, atau keinginanku sendiri supaya gak sia-sia. Bukan sekedar jadi, tapi sungguh jadi berkat dan memuliakan Tuhan. Karena bisa saja orang mencapai puncak karirnya tapi dengan cara yang gak benar sehingga gak bertahan lama atau Tuhan gak dimuliakan melalui karirnya, malah dihujat banyak orang.

Galatia 2:12 (TB)  Karena sebelum beberapa orang dari kalangan Yakobus datang, ia makan sehidangan dengan saudara-saudara yang tidak bersunat, tetapi setelah mereka datang, ia mengundurkan diri dan menjauhi mereka karena takut akan saudara-saudara yang bersunat.

Paulus menegur Petrus karena berlaku munafik,  hal ini salah. Dari bacaan ini aku diingatkan tentang INTEGRITAS.
Integritas adalah kesesuaian antara apa yang kita yakini dengan apa yang kita pikirkan, katakan dan perbuat. Gak ada standar ganda.  Gak perlu berlaku munafik. Kenapa?
1.Tuhan melihat 👉 Melebihi apapun, kalau kerinduan kita menyenangkan Tuhan, kita gak perlu jadi bunglon untuk menyenangkan manusia.Kita tampil apa adanya karena kita tahu Tuhan maha melihat, gak ada yang bisa kita sembunyikan.
2. Kita adalah surat Kristus yang terbuka untuk semua orang 👉 Kalau kita gak berintegritas, di mana berada bersikap berbeda,  bagaimana orang akan mengenal Kristus secara benar. Di lingkunga A kita berkata benci korupsi, lalu di lingkungan B kita korupsi. Lalu apa dong pesan sesungguhnya yang akan diterima orang lain? Jangan-jangan orang berpikir kalau 'It's, fine lah buat korupsi, toh si A yang hamba Tuhan melakukannya'.

Tuhan, aku mau jadi orang yang berintegritas, tolong aku ya Tuhan. Jagai pikiranku, perkataan dan perbuatanku supaya selalu sejalan. Amin.

Amsal 26:17 (TB)  Orang yang ikut campur dalam pertengkaran orang lain adalah seperti orang yang menangkap telinga anjing yang berlalu.

Amsal 26:17 (BIMK)  Orang yang ikut campur dalam pertengkaran yang bukan urusannya sama seperti orang yang menangkap anjing liar pada telinganya.

Aku membayangkan mencoba menangkap telinga anjing yang berlalu dan aku jadi berkata kepada diriku sendiri:
-Gak mungkin tertangkap!
-Ini pekerjaan bodoh!
-Ngapain kamu melakukan pekerjaan bodoh ini Meg? Apa gunanya?
Dalam versi BIMK digunakan kata 'anjing liar', walah.... mencoba menangkap telinga anjing yang sedang lewat saja sudah cukup sulit, apalagi kalau anjing liar, salah-salah aku digigit atau dilukai oleh anjing liar tersebut.

Ya. Gak ada gunanya ikut campur dalam pertengkaran orang lain,  kalau menemui orang yang bertengkar aku gak boleh langsung terlibat sesuatu yang bukan urusanku, salah-salah nanti aku ikut terluka karena didamprat orang lain. Belajar gak kepo dengan pertengkaran orang lain. Kalau mau mendamaikan caranya bukan langsung terlibat tanpa tahu apa-apa. Gak boleh ada keberpihakan tapi belajar melihat masalah dari berbagai sudut pandang. Pokoknya gak nimbrung sewaktu orang lain bertengkar dan tahu-tahu memberikan nasihat, ingat kalau perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya sangat penting.

Tuhan, Engkau tahu aku hampir melibatkan diri pada masalah yang terjadi di antara beberapa orang temanku. Tolong aku ya Tuhan supaya bijaksana dan gak asal campur tangan yang bukan urusanku. Amin

Kasongan, 26 Mei 2017
-Mega Menulis-

Mazmur 131, 138-139, 143-145, Amsal 25, Galatia 1

Mazmur 131:1-3 (BIMKNyanyian ziarah Daud. TUHAN, aku tidak angkuh, dan tidak sombong. Aku tidak mengejar hal-hal yang terlalu besar atau yang terlalu sulit bagiku.
Sesungguhnya, hatiku tenang dan tentram; seperti bayi yang habis menyusu, berbaring tenang di pangkuan ibunya, setenang itulah hatiku.
Berharaplah kepada TUHAN, hai umat-Nya, sekarang dan selama-lamanya.

Ayat yang ke-3 adalah ayat yang dikirimkan Ahok dari balik penjara yang menyatakan imannya. Sama dengan yang dikatakan Daud, dia ingin umat Tuhan berharap kepada Tuhan. Aku gak tahu kondisi dan perasaan Daud bagaimana saat menulis Mazmur ini tetapi Daud bisa tenang seperti bayi yang habis menyusu karena DAUD BERHARAP PADA TUHAN. Daud berkata dia telah menenangkan dan mendiamkan jiwanya. Berarti sebelumnya jiwanya bergejolak dan gak tenang tapi Daud menyerahkan perkaranya sepenuhnya kepada Tuhan.

Kapan aku pernah menyerah pada Tuhan? Benar-benar berserah sampai-sampai kondisi yang aku alami gak menggangguku karena aku tahu Tuhsn yang pegang kendali. Gak peduli keadaan di sekelilingku tapi aku mau memilih gak ikut arus, aku mau diam dan tenang di dalam Tuhan. Sulit sekali rasanya kalau aku belum menyerah pada Tuhan,karena aku masih menginginkan yang terjadi sesuai dengan kehendakku. Aku perlu belajar menginginkan apa yang Tuhan inginkan supaya aku bisa tenang.

Mazmur 138:8 (TB)  TUHAN akan menyelesaikannya bagiku! Ya TUHAN, kasih setia-Mu untuk selama-lamanya; janganlah Kautinggalkan perbuatan tangan-Mu!

Beberapa hari yang lalu seorang teman curhat kalau dia merasa sudah melakukan yang terbaik tetapi gak mendapat penghargaan sesuai dengan yang dilakukan, dia sudah maksimal. Ini ayat yang dibagikan Ahok juga dong waktu mencabut bandingnya.  Waktu baca ayat ini hari ini, aku teringat Ahok dan temanku itu. Ada lah masanya aku juga kecewa dengan sekelilingku padahal aku ngerasa udah maksimal, aku juga mau memperkatakan ayat ini, aku percaya Tuhan yang akan menyelesaikannya bagiku, bahwa Dia juga akan meninggalkan perbuatan tanganNya.

Mazmur 139:16 (TB)  mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satu pun dari padanya.

Tuhan tahu apa yang akan terjadi dalam hidupku bahkan sebelum aku dilahirkan. Dia gak akan terkejut dengan kegagalan-kegagalanku. Dia mengenal jalan-jalan di dalam hidupku. Dia tahu kejatuhanku dalam dosa. Tapi Dia tetap mengasihiku. Sungguh bersyukur karena Tuhan tetap mengasihiku dan gak pernah menyerah terhadapku. Terima kasih Tuhan.

Amsal 25:20 (TB)  Orang yang menyanyikan nyanyian untuk hati yang sedih adalah seperti orang yang menanggalkan baju di musim dingin, dan seperti cuka pada luka.

Amsal 25:20 (BIMKBernyanyi untuk orang yang berduka seperti menelanjanginya dalam kedinginan cuaca seperti menuang cuka pada lukanya.

Ngebayangin :
Lagi musim dingin malah buka baju  👉 Tambah kedinginan dong.
Luka trus dicukain 👉 Tambah perih dong.
Dikatakan kalau kita menyanyi untuk orang yang sedih maka diumpamakan dia akan merasakan seperti itu. Nah lo!  Masa kita mau melakukan hal sebodoh itu? Dari ayat ini aku diingatkan untuk berempati dengan penderitaan orang lain sehingga aku bisa bertindak dan berkata dengan tepat. Turut merasakan apa yang dirasakan orang lain sehingga ngomong dan ngelakuin apa aja tu mikir, gak ngasal.

Paling gampang, bertanya ke diri sendiri dulu sebelum beraksi (meresponi penderitaan orang lain) :
Ntar kalau aku ngomong gini, gimana ya?
Ntar kalau aku berbuat gini, apa ya dampaknya buat orang ini?
Apa ya yang bisa kubuat untuk meringankan penderitaan orang ini?

Tuhan, berikanlah aku hati seperti hatimu, supaya aku bisa meresponi dengan benar penderitaan orang lain. Amin

Galatia 1:24 (TB)  Dan mereka memuliakan Allah karena aku.

Paulus sungguh hidup untuk memuliakan Tuhan sehingga orang lain turut memuliakan Tuhan. Hidup Paulus berbuah karena ada PERUBAHAN HIDUP. Sejak mengenal Kristus, hidupnua berubah. Paulus mengakui kalau dia dulu yang menganiaya jemaat Tuhan sekarang memberitakan iman mereka.

Galatia 1:23 (TB)  Mereka hanya mendengar, bahwa ia yang dahulu menganiaya mereka, sekarang memberitakan iman, yang pernah hendak dibinasakannya.

Cek dan ricek:
👉 Adakah perubahan dalam hidupku dari aku sebelum mengenal Kristus dibandingkan saat belum kenal?
👉 Apakah kemuliaan Tuhan menjadi motivasi terdalamku saat berkata dan berbuat?
👉 Apakah perkataan dan perbuatanku sudah memuliakan Tuhan?
👉 Apakan perkataan dan perbuatanku membuat orang lain ikut memuliakan Tuhan?
Kalau jawabannya banyak TIDAK artinya ada sesuatu yang salah dengan diri kita,  selama ini kita hidup untuk memuliakan diri sendiri dan bukannya Tuhan.

Tuhan, aku menyadari kalau seringkali aku hidup masih untuk diriku sendiri dan bukan untuk Tuhan. Ampuni aku ya Tuhan. Aku mau hidup buat kemuliaan-Mu dengan hidup sesuai firmanMu. Supaya Engkau makin besar dan aku makin kecil. Amin.

Kasongan,  25 Mei 2017
-Mega Menulis-

1 Tawarikh 23-25, Amsal 24, Zefanya 3

1 Tawarikh 24:5 (TB)  Dan orang membagi-bagi mereka dengan membuang undi tanpa mengadakan perbedaan, sebab ada "pemimpin-pemimpin kudus" dan "pemimpin-pemimpin Allah", baik di antara keturunan Eleazar maupun di antara keturunan Itamar.

Apa yang dimaksud pemimpin kudus? Apa yang dimaksud pemimpin Allah?
Adakah yang bisa bantu menjelaskan?

1 Tawarikh 25:1 (TB)  Selanjutnya untuk ibadah Daud dan para panglima menunjuk anak-anak Asaf, anak-anak Heman dan anak-anak Yedutun. Mereka bernubuat dengan diiringi kecapi, gambus dan ceracap. Daftar orang-orang yang bekerja dalam ibadah ini ialah yang berikut:

Para penyanyi dalam rumah Tuhan alias pelayan pujian ternyata keluarga,  anak-anak mengikuti jejak ayahnya. Pimpinan ayahnya memberikan teladan bagi mereka untuk melayani Tuhan.

Keteladanan orang tua penting dalam hidup anak. Apakah anak kita akan melayani Tuhan atau nggak bisa jadi karena faktor kita sebagai orang tua. Aku mau melayani Tuhan dan menjadi teladan yang menginspirasi anakku. Indah sekali kalau sekeluarga dipakai Tuhan untuk melayaniNya.

Zefanya 3:4 (TB)  Para nabinya adalah orang-orang ceroboh dan pengkhianat; para imamnya menajiskan apa yang kudus, memperkosa hukum Taurat.

Pada masa sekarang, banyak hamba Tuhan yang  jatuh ke dalam dosa.  Banyak di antara mereka yang dihujat maupun dibully. Mungkin di antara kita ada juga yang malah menjadikan mereka bahan gosip, gak habis pikir kenapa mereka yang pelayanannya luar biasa bisa jatuh ke dalam dosa. Ada juga jemaat yang kepahitan dengan hamba Tuhan karena gak menyangka hal tersebut terjadi.

Aku diingatkan untuk mendoakan beberapa hamba Tuhan yang melayani Tuhan yang kukenal, mereka butuh dukungan doa. Daripada nerasa kepahitan, aku memilih untuk mendoakan mereka. Setiap orang bisa jatuh dalam dosa tanpa kecuali.

Amsal 24:6 (TB)  Karena hanya dengan perencanaan engkau dapat berperang, dan kemenangan tergantung pada penasihat yang banyak.

PERENCANAAN itu penting.
Gagal merencanakan berarti merencanakan untuk gagal. Bagaimana merencanakan sesuatu? Bagaimana memutuskan melakukan atau ga melakukan sesuatu?
Jadi ingat pelajaran di komunitas KAMBIUM dulu, ingat GUIDE.
G o: Datang pada Tuhan. Untuk tanya Tuhan, apa maunya Tuhan. Biasanya Tuhan akan bicara baik melalui suara hati kita ataupun sarana lain, yang jelas back to Bible,  suara-Nya gak mungkin bertentangan dengan firmanNya.
U nderstand : Pahami apa yang dikatakan firman Tuhan tentang hal itu.
I nvestigate : Selidiki alternatif pilihan yang ada. Tiap pilihan pasti ada resikonya.
D iscuss : Minta nasihat orang lain. Hati-hati meminta nasihat, jangan minta nasihat pada orang yang memegang nilai yang berbeda dengan kita.
E xpress : Ungkapkan kebebesan dalam mengmbil keputusan.Kalau kita sudah berdoa, sudah merencanakan berdasarkan firman Tuhan dan mempertimbangkan semua nasihat, jangan ragu berjalan dalam iman.
MENDENGAR NASIHAT penting,  supaya kita belajar melihat dari berbagai sudut pandang. Seringkali kita gak melihat apa yang orang lain lihat. Tapi kembali ke firman Tuhan. Seorang tanteku pernah sharing, sepanjang gak bertentangan dengan firman Tuhan bisa jadi Tuhan bicara melalui orang lain.

Terima kasih Tuhan karena ingatkan aku langkah langkah dalam mengambil keputusan. Aku mau Tuhan juga besertaku dalam setia perencanaan di hidupku, supaya aku nantinya melakukan apa yang Tuhan mau, bukan sekedar egoku. Amin

Kasongan, 24 Mei 2017
-Mega Menulis-

Mazmur 108-110, Amsal 23, Zefanya 2

Mazmur 108:13 (TB)  (108-14) Dengan Allah akan kita lakukan perbuatan-perbuatan gagah perkasa, sebab Ia sendiri akan menginjak-injak para lawan kita.

DENGAN ALLAH maka kita akan lakukan perbuatan gagah perkasa. Kalau sendiri berarti gak mungkin.
Bagaimana kita memastikan kalau Allah bersama kita?
1 . Bertanya dulu sama Tuhan, apa yang Dia mau untuk kita lalukan.
2. Gak melakukan sesuatu yang bertentangan dengan firman Tuhan
3. Minta penyertaan Tuhan sebelum melakukan sesuatu.
Aku gak seperti Daud. Aku sering lupa menyertakan Tuhan dalam perencanaan maupun kegiatanku. Kalau ada kesulitan baru deh ingat Tuhan.

Ampuni aku ya Tuhan karena sering lupa menyertakan Tuhan dalam keseharianku, kalau sudah mentok kesulitan baru ingat Tuhan. Ampuni aku Tuhan. Aku mau tobat. Berjalanlah bersamaku ya Tuhan. Amin.

Mazmur 109:1 (TB)  Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. Ya Allah pujianku, janganlah berdiam diri!

Ingat Pak Ahok baca pasal ini pas sekali baca. Kali berikutnya aku jadikan pasal ini doa buat Ahok,  perkataan iman tentang Ahok. Sedih sih awalnya. Kok ngerasa kayaknya Tuhan diam dan gak berbuat apa-apa. Tapi aku mau belajar percaya Tuhan gak pernah berdiam diri dalam segala hal yang dialami Ahok dan keluarganya. JalanNya Tuhan gak terselami. Dia bukannya berdiam. Aku yang gak bisa melihat rencana dan jalan-jalanNya.

Dalam kehidupanku pribadi sering aku ngerasa kalau Tuhan berdiam diri juga. Sungguh gak mudah mempercayai Tuhan sewaktu kayaknya sekian lama ga ada intervensi Tuhan. Aku masih harus belajar untuk mempercayai Tuhan sepenuhnya. Tuhan bekerja tanpa kulihat, Tuhan gak berdiam. Amin. Aku percaya.

Zefanya 2:3 (TB)  Carilah TUHAN, hai semua orang yang rendah hati di negeri, yang melakukan hukum-Nya; carilah keadilan, carilah kerendahan hati; mungkin kamu akan terlindung pada hari kemurkaan TUHAN.

Baca ayat ini diingatkan pentingnya kerendahan hati. Bagaimana ciri-ciri orang yang rendah hati?
1. Orang yang rendah hati menyadari kalau dia butuh Tuhan.
2. Orang yang rendah hati gak selalu merasa dirinya yang paling benar, dia mau menyadari kesalahannya dan mau menerima teguran.
Orang yang rendah hati tahu siapa dirinya dan keberadaannya di hadapan Tuhan sehingga mau diajar oleh Tuhan.

TUHAN, ajarku rendah hati supaya aku bergantung sepenuhnya pada Tuhan dan mau menerima didikan dari Tuhan. Amin

Amsal 23:25 (TB)  Biarlah ayahmu dan ibumu bersukacita, biarlah beria-ria dia yang melahirkan engkau.

Baca ini jadi ingat mama,  jadi merenungkan apa saja yang aku buat untuk mamaku,  aku merasa belum bisa menyenangkan mamaku. Apa yang ku berikan rasanya gak akan bisa menyamai  apa yang sudah mama berikan. Sejak menikah,  apalagi punya anak aku jarang mengobrol dengan mamaku.

Mulai hari ini aku mau menelpon mamaku, paling gak 2 hari sekali aku mau menelpon mamaku. Biarpun belum ada yang bisa kuberikan tapi aku mau menyediakan waktu untuk mama,  sejak gak ada papa memang berkurang temannya untuk bercerita.

Kasongan, 23 Mei 2017
-Mega Menulis-

Monday, May 22, 2017

All About My First Born 👶


1. Epidural? Yes.

2. Father in the room? No.

3. Induced? No.

4. Normal/Caesarian? Puji Tuhan, caesar.

5. Due Date? 12 September.

6. Birth Date ? 24 Agustus.

7. Morning sickness? No.

8. Cravings? No.

9. Kilos gained? 2 kg.

10. Sex of the baby? Girl

11. Place you gave birth? RSUD Doris Sylvanus.

12. Hours in labor room? 1 hour.

13. Baby's weight? 4,8 kg.

14. Baby's Name? Sara Mackenzie Sibuea.

15. How old is your baby today? Almost 9m.

16. Most memorable event during pregnancy?  Ngecek kehamilan pake test pack 3 biji beda merek dan baru yakin hamil pas dah usg. Hamil dengan miom 3 biji, sebiji gedenya hampir sebesar kepala bayi. Gara-gara ada miom jadi gak bisa terlalu capek, kalo dah capek bisa kontraksi dan gak bisa bangun. Periksa sama dr. Tumpal Simatupang dan dibuat nangis berkali-kali karena kalo ngomong nyelekit, tapi setelah dipikir bagus sih, jadi aware dan gak ngeremehin si miom.

17. Who is the obgyn? dr. Mikko SpOg

Come on mamas! Let's hear your story! Copy and paste. Change my answers to yours 😍😍😍

Kasongan,  22 Mei 2017
-Mega Menulis-

2 Samuel 24, 1 Tawarikh 21-22, Mazmur 30, Zefanya 1, Amsal 22

2 Samuel 24:1 (TB)  Bangkitlah pula murka TUHAN terhadap orang Israel; Ia menghasut Daud melawan mereka, firman-Nya: "Pergilah, hitunglah orang Israel dan orang Yehuda."

1 Tawarikh 21:1, 3 (TB)  Iblis bangkit melawan orang Israel dan ia membujuk Daud untuk menghitung orang Israel.

Awalnya aku bingung waktu membaca 2 Samuel 2:24, kenapa Daud tiba-tiba mengadakan sensus. Dikatakan kalau sensus itu adalah firman Tuhan tapi kok Tuhan murka ya? Nah,  di 1 Tawarikh baru dijelaskan kalau Daud dibujuk iblis.  Kenapa ya Daud mudah terbujuk iblis? Kenapa Daud gak konfirmasi dulu sama Tuhan ya, padahal kan Daud bergaul akrab dengan Tuhan.

Aku belajar untuk gak sembarangan dalam bertindak, saat aku gak yakin dengan apa yang akan aku lakukan maka aku harus bertanya dengan Tuhan sampai yakin kalau hal ini yang Tuhan inginkan. Lebih baik aku bertanya pada Tuhan daripada kepedean melakukan sesuatu yang membuat Tuhan murka.

Aku juga perlu belajar untuk mendengarkan pertimbangan orang lain karena siapa tahu Tuhan pakai mereka supaya aku gak berbuat dosa. Seperti Daud, dia sudah ditanyai oleh Yoab demikian:

1 Tawarikh 21:3 (TB)  Lalu berkatalah Yoab: "Kiranya TUHAN menambahi rakyat-Nya seratus kali lipat dari pada yang ada sekarang. Ya tuanku raja, bukankah mereka sekalian, hamba-hamba tuanku? Mengapa tuanku menuntut hal ini? Mengapa orang Israel harus menanggung kesalahan oleh karena hal itu?"
Daud gak bisa menjawab tapi malah bersikeras melakukan keinginannya.

Yoab bertanya dengan lembut,  apa yang dilakukannya masuk akal, dia ingin tahu tujuan Daud melakukan itu. Bahkan Yoab memperingatkan kalau nantinya orang Israel yang akan menanggung kesalahan ini.

Salut dengan keberanian Yoab. Aku juga mau menegur seseorang dengan kasih. Gak asal nurut tapi sungguh berpikir,  berani mengambil resiko untuk meningatkan.

1 Tawarikh 21:5 (TB)  Lalu Yoab memberitahukan kepada Daud hasil pendaftaran rakyat. Di antara seluruh orang Israel ada sejuta seratus ribu orang yang dapat memegang pedang, dan orang Yehuda ada empat ratus tujuh puluh ribu orang yang dapat memegang pedang.

2 Samuel 24:9 (TB)  Lalu Yoab memberitahukan kepada raja hasil pendaftaran rakyat. Orang Israel ada delapan ratus ribu orang perangnya yang dapat memegang pedang; dan orang Yehuda ada lima ratus ribu.

Kok ada perbedaan perhitungan hasil sensus ya di 1 Tawarikh dan 2 Samuel? Ada yang bisa bantu jawab?

1 Tawarikh 21:13-14 (TB)  Lalu berkatalah Daud kepada Gad: "Sangat susah hatiku, biarlah kiranya aku jatuh ke dalam tangan TUHAN, sebab sangat besar kasih sayang-Nya; tetapi janganlah aku jatuh ke dalam tangan manusia."
Jadi TUHAN mendatangkan penyakit sampar kepada orang Israel, maka tewaslah dari orang Israel tujuh puluh ribu orang.

Saat Daud bingung memilih hukuman yang mana eh... TUHAN malah mendatangkan penyakit sampar yang menewaskan 70 ribu orang. Akibat perbuatan Daud, orang lain yang turut menanggungnya. Tuhan benar-benar memberi pelajaran yang sangat mahal bagi Daud.

Kalo dilihat dari sudut pandang 70 ribu orang yang mati itu rasanya gak adil, kalau jadi keluarganya mungkin aku protes sama Tuhan, kok gak adil ya. Daud yang berdosa, kok orang lain yang mati. Tapi  aku teringat kalau Tuhan punya rancangan buat masing-masing kita, kita gak selalu dirancangkan untuk mengalami kesuksesan dan hidup nyaman tapi kita dirancang untuk memenuhi panggilan Tuhan yakni memuliakan Dia di manapun kita berada. Apapun keadaanku, dimanapun aku ditempatkan, aku ada untuk memuliakan Tuhan.

1 Tawarikh 21:23-24 (TB)  Jawab Ornan kepada Daud: "Ambillah, dan baiklah tuanku raja melakukan apa yang dipandangnya baik. Lihatlah, aku berikan lembu ini untuk korban bakaran dan eretan-eretan pengirik ini untuk kayu bakar dan gandum untuk korban sajian, semuanya itu kuberikan."
Tetapi berkatalah raja Daud kepada Ornan: "Bukan begitu, melainkan aku mau membelinya dengan harga penuh, sebab aku tidak mau mengambil milikmu untuk TUHAN dan tidak mau mempersembahkan korban bakaran dengan tidak membayar apa-apa."

Di 2 Samuel  namanya Arauna,  tapi di sini Ornan. Hohoho. Salut deh sama Ornan/Arauna yang mau memberikan apa yang dimilikinya untuk persembahan tapi Daud gak mau memanfaatkan kemurahan hati orang lain. Dia benar-benar dengan tulus memberikan persembahan buat Tuhan dari dirinya sendiri. Dia mau bayar harga. Jadi merenungkan, saat aku memberi persembahan buat Tuhan apakah aku rela membayar harga.

Amsal 22:6 (TB)  Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.

Mengajar seorang anak gak mengenal kata capek atau bosan. Harus tekun!
Memang gak mudah ternyata mendisiplinkan anak, harus konsisten. Konsisten dalam berkata-kata maupun bertindak.  Terkadang mikirnya,  ah sudahlah ntar dia juga ngerti seiring bertambahnya umur. Lah, gimana bisa ngerti kalau gak dikasih tahu. Atau mikirnya,  biar aja lah toh cuma segitu,gak perlu lah didisiplinkan. No! Kebiasaan yang baik walaupun terlihat sepele tapi kalau terus menerus dilakukan akan berbuah manis,  demikian juga sebaliknya.

Aku dan suamiku sedang berlatih bagaimana  mendisiplinkan Sara. Dimulai dari mendisiplinkan diri kami karena walaupun masih kecil, kami tahu Sara sudah mulai belajar memahami sekelilingnya. Berat memang,  apalagi mengubah hal-hal yang sudah menjadi kebiasaan. Tapi bagaimana mendidik Sara kalau kami ga bisa berdisiplin.

Aku belajar untuk lebih teratur dalam aktivitasku dari pagi sampai malam, kalau dulu sih suka-suka. Menyadari kalau Sara dididik gak cuma dengan kata-kata tapi juga dengan perbuatan, membuatku harus lebih berhati-hati dalam bertindak.

Zefanya 1:9 (BIMK)  Aku akan menghukum semua orang yang beribadat seperti orang yang tak mengenal Aku, dan yang mencuri serta membunuh untuk memenuhi rumah majikan mereka dengan barang-barang rampasan."

Jadi perenunganku, apakah aku beribadat seperti orang yang mengenal Tuhan atau yang gak kenal Tuhan?
Bagaimana orang yang mengenal Tuhan beribadat?
Apa yang membedakan orang yang beragama Kristen dan yang mengenal Tuhan? Setidaknya aku memikirkan beberapa hal:
-KASIH.
Dia mengasihi Tuhan dan sesama dengan kasih yang dari Tuhan. Saat berhadapan dengan orang yang sulit untuk dikasihi,  dia gak menyerah,  dia tetap berjuang sekalipun sulit.
-PERCAYA SEPENUHNYA PADA TUHAN
Gak mudah untuk percaya saat keadaan sulit, saat sepertinya Tuhan diam,  saat gak ada tanda-tanda, saat gak ada bukti  tapi orang yang mengenal Tuhan tahu kepada siapa dia percaya sehingga dia memilih percaya bahkan saat ragu.
-GAK MUNAFIK
Orang yang mengenal Tuhan gak bersandiwara untuk mengesankan orang lain,  dia gak berbeda di manapun dia berada karena dia tahu kalau di apa yang dilakukannya untuk Tuhan dan bukan manusia.

Tuhan, ampuni aku kalau selama ini beribadat seperti orang yang gak kenal Tuhan. Aku mau berbeda dengan mereka yang cuma mengenal Tuhan dalam hal kasih,  kepercayaanku pada Tuhan dan gak mencari hormat manusia. Aku mau menyenangkan Tuhan. Aku mau sungguh-sungguh mengenalMu Tuhan. Amin

Kasongan,  22 Mei 2017
-Mega Menulis-

Mazmur 95,97-99, Yakobus 5, Amsal 21

Mazmur 95:7-8 (TB)  Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya!
Janganlah keraskan hatimu seperti di Meriba, seperti pada hari di Masa di padang gurun,

Setiap hari Tuhan mau berbicara pada kita, tapi apakah kita mau mendengarNya?
Aku mengakui kalau aku sering mengeraskan hati,  Tuhan sudah sering bicara lewat firmanNya, aku sudah tahu kebenaran, tapi seringkali aku gak menaati Tuhan dan membuat banyak alasan. Dengan gak menaati Tuhan berarti aku gak mempercayai Dia sepenuhNya.

Tuhan,  ampuni aku karena mengeraskan hati padahal sudah mengetahui kebenaran. Tolong aku untuk melakukan apa yang Tuhan mau. Aku gak cuma mau mendengar Tuhan tapi aku juga mau menaati Tuhan. Amin

Mazmur 98:3 (TB)  Ia mengingat kasih setia dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel, segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang dari pada Allah kita.

Tuhan menyatakan kasih dan kesetiaanNya kepada kaum Israel sehingga segala ujung bumi melihat keselamatan yang dari Tuhan. Melalui perbuatan tanganNya, Tuhan rindu kita mengenalNya dan membuatNya dikenal. Jadi, dalam segala hal yang kita alami, saat Tuhan campur tangan, kita gak boleh lupa kalau apa yang terjadi adalah kesempatan memuliakan Tuhan. Bagaimana caranya? Dengan semakin mengenal Tuhan dan membuatNya dikenal. Saat kita mengenal Tuhan lebih dalam maka kita akan semakin mengasihiNya dan menyembahNya dalam kebenaran.
Membuat Tuhan dikenal dengan hidup benar sehingga orang lain pun mengenal Tuhan dan memuliakan Dia.

Amsal 21:17 (TB)  Orang yang suka bersenang-senang akan berkekurangan, orang yang gemar kepada minyak dan anggur tidak akan menjadi kaya.

Aku termasuk orang yang susah mengendalikan diri kalau sudah menginginkan sesuatu. Saat ditegur suami aku akan bilang, "Ah, ini kan sekali-kali, gak tiap hari", padahal besok lusanya bisa jadi akan aku ulangi lagi, gak banyak sih yang aku pakai buat bersenang-senang ini,  tapi kalau diakumulasi sepertinya lumayan juga. Memang kami gak berkekurangan tapi yang seharusnya bisa ditabung jadi malah digunakan untuk hal yang gak penting.   Memang benar kalau bukan biaya hidup yang mahal tetapi gaya hidup. Aku harus selalu mengingatkan diri kalau lebih baik aku menyimpan daripada bersenang-senang gak jelas.

Dana yang aku pakai untuk bersenang-senang,  mau aku tabung dan lihat berapa, nantinya kugunakan untuk hal lain yang lebih penting.

Yakobus 5:13 (TB)  Kalau ada seorang di antara kamu yang menderita, baiklah ia berdoa! Kalau ada seorang yang bergembira baiklah ia menyanyi!

Petunjuk di sini jelas:
Kalau menderita 👉 BERDOA
Kalau bergembira 👉 MENYANYI
Faktanya kalau bergembira sih emang aku menyanyi tapi kalau menderita biasanya menangis, mengeluh, menyalahkan orang/ keadaan /Tuhan, putus asa,  curhat.

Penderitaan harusnya membawaku ke dalam doa.

Tuhan, aku mau berdoa saat aku menderita, aku mau belajar cari Tuhan terlebih dulu saat aku menderita.

Kasongan,  21 Mei 2017
-Mega Menulis-

2 Samuel 22-23, Mazmur 57, Yakobus 4, Amsal 20

2 Samuel 22:1 (TB)  Daud mengatakan perkataan nyanyian ini kepada TUHAN pada waktu TUHAN telah melepaskan dia dari cengkeraman semua musuhnya dan dari cengkeraman Saul.

Membaca pasal 22 ini aku jadi membayangkan bagaimana Daud mengingat setiap kali Tuhan melepaskan dia dari cengkeraman semua musuhnya dengan detail lalu memuji Tuhan untuk apa yang Dia perbuat. Bagaimana denganku, sudahkah aku mengambil waktu khusus untuk mengingat segala yang dilakukan Tuhan lalu aku datang kepada Tuhan dan bersyukur?Belum.  Daud yang seorang raja begitu menghargai pengalaman hidupnya bersama Tuhan dan mensyukuri karya Tuhan, kok aku sampai ga tahu terima kasih kan kebangetan.

Aku mau mengingat dan bersyukur untuk kebaikan Tuhan secara spesifik setiap hari.

2 Samuel 22:21-22 (TB)  TUHAN memperlakukan aku sesuai dengan kebenaranku; Ia membalas kepadaku sesuai dengan kesucian tanganku,
sebab aku tetap mengikuti jalan TUHAN dan tidak menjauhkan diri dari Allahku sebagai orang fasik.

Tuhan menperhatikan setiap hal yang dikerjakan oleh Daud. Tuhan mengasihi Daud bukan berarti membiarkan Daud berlaku seenaknya, justru karena Ia mengasihi Daud maka Tuhan ingin Daud hidup dalam kekudusan.

Aku juga harus ingat ini, walaupun Tuhan mengasihiku bukan berarti aku hidup seenaknya, saat mengikut Tuhan berarti aku harus hidup kudus dan mengikuti perkataanNya.

2 Samuel 23:3-4 (TB)  Allah Israel berfirman, gunung batu Israel berkata kepadaku: Apabila seorang memerintah manusia dengan adil, memerintah dengan takut akan Allah,
ia bersinar seperti fajar di waktu pagi, pagi yang tidak berawan, yang sesudah hujan membuat berkilauan rumput muda di tanah.

Membaca bagian ini mengingatkanku pada Ahok. Hari ini aku mengambil waktu khusus untuk berdoa buat Ahok dan keluarganya.

Mazmur 57:5, 11 (TB)  (57-6) Tinggikanlah diri-Mu mengatasi langit, ya Allah! Biarlah kemuliaan-Mu mengatasi seluruh bumi!
(57-12) Tinggikanlah diri-Mu mengatasi langit, ya Allah! Biarlah kemuliaan-Mu mengatasi seluruh bumi!

Ketika lari dari Saul, Daud meminta pertolongan Tuhan sambil meminta Tuhan meninggikan diriNya supaya kemulianNya mengatasi bumi. Seolah-olah Daud meminta pertolongan Tuhan sambil berserah penuh, dia gak fokus pada dirinya sendiri tapi bagaimana supaya Tuhan dimuliakan saat dia menerima keselamatan yang dari Tuhan. Daud mau memuliakan Tuhan melalui apa yang dialaminya.

Aku juga mau belajar supaya kemuliaanNya saja yang dinyatakan melalui apa yang aku alami.

Yakobus 4:17 (TB)  Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.

Jadi teringat apa yang dikatakan seorang kawan bertahun-tahun yang lalu tentang definisi dosa.
Dosa = AKTIF berbuat JAHAT
dan
Dosa = PASIF berbuat BAIK
Tidak cukup bagi kita hanya tahu BAGAIMANA berbuat yang baik, Tuhan ingin kita berbuat baik. Buat apa cuma tahu tapi gak dilakukan? Gak ada manfaatnya! Kita tahu olahraga itu baik, tapi apakah kita berolahraga atau ngga adalah perkara lain. Apa gunanya kalau cuma tahu? Adakah manfaatnya. Sama aja tahu banyak firman Tuhan, tapi gak dilakukan. Buat apa?

Tuhan, aku gak mau cuma tahu firman Tuhan, aku juga mau jadi pelaku firmanMu sesulit apapun. Tolong aku Tuhan. Amin

Amsal 20:23 (TB)  Dua macam batu timbangan adalah kekejian bagi TUHAN, dan neraca serong itu tidak baik.

Guna timbangan adalah untuk mengetahui berat suatu benda. Dua macam batu timbangan dan neraca yang serong berbicara tentang kecurangan seseorang. Di pasar banyak sekali penjual yang memakai alat timbang(timbangan dan anak timbang) yang sudah diutak-atik. Seringkali berat barang yang dinyatakan alat timbangnya gak sesuai dengan berat sebenarnya. Saat menjual  dan maka penjual akan memakai alat timbang yang berbeda untuk menguntungkan dia, ini bicara tentang standar ganda.

Dari ayat ini aku belajar:
-Tuhan gak mau aku mencurangi sesamaku. Bukan mengasihi namanya sewaktu aku cuma ingin menguntungkan diri sendiri dengan cara merugikan sesama.
-Standar yang kupakai untuk orang lain harus sama dengan diriku sendiri. Gak boleh aku merubah standar hanya untuk menguntungkan diri sendiri..

Tuhan, ajar aku mengasihi dengan tukus sehingga aku gak cuma memikirkam kepentinganku sendiri tapi juga kepentingan orang lain. Amin

Kasongan, 20 Mei 2017
-Mega Menulis-

Mazmur 5, 38, 41-42 Yakobus 3, Amsal 19

Mazmur 5:3 (TB)  (5-4) TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu.

Pada pagi hari Daud gak lupa menghadap Tuhan,  Daud tahu kalau Tuhan mendengarkan dia. Bagaimana dengan aku? Sudahkah mencari Tuhan menjadi prioritasku di pagi hari? Apakah aku selalu mengawali hariku dengan bertemu Tuhan. Dengan jujur aku harus mengakui kalau terkadang di waktu pagi aku bangun dengan diburu mengerjakan hal yang lain sebelum lebih dulu bertemu Tuhan. Pagi hari bicara tentang hari baru, dan Daud selalu mengawali harinya yang baru bersama Tuhan.

Aku mau mengawali hariku yang baru selalu bersama Tuhan,  sebab karena kasih setiaNya maka aku ada.

Mazmur 38:21-22 (TB)  (38-22) Jangan tinggalkan aku, ya TUHAN, Allahku, janganlah jauh dari padaku!
(38-23) Segeralah menolong aku, ya Tuhan, keselamatanku!

Daud menyadari kalau begitu banyak yang menginginkan kematiannya. Dia mengingat lagi bahwa karena dosanya maka dia harus menanggung akibatnya.   Bahkan setelah mengalami berbagai hal yang menyakitkan, Daud masih menaruh harapannya kepada Tuhan. Daud meminta Tuhan gak meninggalkan dia, Daud tahu kalau bersama Tuhanlah yang terpenting. Apapun boleh terjadi, asalkan Tuhan gak meninggalkan dia.

Yakobus 3:5 (TB)  Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapa pun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar.

Api bisa berguna namun bisa mencelakakan, demikian pula lidah kita bisa mendatangkan berkat maupun kutuk. Kuasa lidah sangat besar!
Setiap hari kita bisa memilih,  lidah ini mau digunakan untuk apa.
Jadi berkat atau jadi masalah.
Silakan pilih!

Tuhan, aku memilih menggunakan lidahku untuk memuliakan Tuhan. Tolong aku untuk mengendalikan lidahku ya Tuhan. Amin

Amsal 19:27 (TB)  Hai anakku, jangan lagi mendengarkan didikan, kalau engkau menyimpang juga dari perkataan-perkataan yang memberi pengetahuan.

Ngapain mendengarkan didikan kalau gak dilakukan?
Tamparan!
Baca dan merenungkan firman Tuhan harus menghasilkan perubahan hidup.
Mendengarkan khotbah untuk dilakukan bukan masuk telinga kiri lalu keluar telinga kanan.
Mendengar dan menerima didikan harus disertai ketaatan untuk melakukan.
Jangan lagi menyimpang Meg!

Tuhan, aku mau melakukan didikan baik  yang kudengar. Aku gak mau mendengar untuk melupakan. Amin

Kasongan,  19 Mei 2017
-Mega Menulis-

Thursday, May 18, 2017

2 Samuel 19-21, Yakobus 2, Amsal 18

2 Samuel 19:7 (TB)  Oleh sebab itu, bangunlah, pergilah ke luar dan berbicaralah menenangkan hati orang-orangmu. Sebab aku bersumpah demi TUHAN, apabila engkau tidak keluar, maka seorang pun tidak akan ada yang tinggal bersama-sama dengan engkau pada malam ini; dan hal ini berarti celaka bagimu melebihi segala celaka yang telah kaualami sejak kecilmu sampai sekarang."

Yoab menegur Daud yang sedang sedih karena kematian Absalom, sebenarnya wajar saja Daud sedih karena walau bagaimana pun Absalom adalah anaknya. Tapi hal ini menuai perasaan mereka yang telah berperang bagi Daud. Dari kisah ini aku belajar tentang 2 hal:
1.keberanian Yoab menegur sesuatu yang salah tanpa peduli resiko
2.respon Daud yang mau menerima teguran

Tuhan, tolong aku untuk berani menegur sesuatu yang salah dengan cara yang benar dan tolong aku meresponi dengan benar setiap teguran yang aku terima. Amin

2 Samuel 19:22 (TB)  Tetapi Daud berkata: "Apakah urusanku dengan kamu, hai anak-anak Zeruya, sehingga kamu pada hari ini menjadi lawanku? Masakan pada hari ini seorang dihukum mati di Israel! Sebab bukankah aku tahu, bahwa aku pada hari ini adalah raja atas Israel?"

Batu nyadar sebelumnya juga Abisai marah pada Simei karena mengutuki Daud dan Daud menegurnya,  sekarang lagi-lagi Daud menegurnya karena ingin menghukum mati Simei. Sebenarnya sih Abisai manusiawi banget menurutku, dulu dia marah karena Daud dikutuki, dia mau membela Daud dan sekarang dia ingin Simei merasakan akibat dari perbuatannya dulu. Kalau aku jadi Simei juga mungkin aku akan berbuat hal yang sama, hahaha. Tapi Daud ngga, dulu dia gak sakit hati saat dikutuki dan menyerahkan perkaranya pada Tuhan dan sekarang dia gak mau membalas dendam, dia memilih mengampuni.

Lebih mudah menjadi manusiawi karena kita memang manusia, lol. Kita marah saat disakiti, lalu saat ada kesempatan kita ingin membalas dendam. Tapiiii... TUHAN berkenan pada Daud yang memilih menyerahkan perkaranya pada Tuhan dan mau mengampuni. Mau pilih mana Meg?

Samuel 19:29 (TB)  Tetapi raja berkata kepadanya: "Apa gunanya engkau berkata-kata lagi tentang halmu? Aku telah memutuskan: Engkau dan Ziba harus berbagi ladang itu."

Sebelumnya Ziba berkata Mefiboset ingin mendapatkan kembali ke kerajaan ayahnya,  eh sekarang Mefiboset bilang dia ditipu Ziba. Penasaran, mana yang benar, tapi Daud menyuruh mereka berdua berbagi ladang itu.

Jadi belajar,  gak boleh langsung percaya omongan orang tentang orang lain, harus dikonfirmasi supaya gak terjadi salah paham.

2 Samuel 21:7 (TB)  Tetapi raja merasa sayang kepada Mefiboset bin Yonatan bin Saul, karena sumpah demi TUHAN ada di antara mereka, di antara Daud dan Yonatan bin Saul. 

Aku terharu, Daud masih mengingat sahabatnya Yonatan padahal sudah lama meninggal.  Daud gak cuma memegang sumpahnya pada Yonatan, tapi dia juga menyayangkan Mefiboset karena dia teringat​ Yonatan.

Yakobus 2:10 (TB)  Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya.

Mengabaikan satu perintah Tuham sama dengan mengabaikan perintah yang lain,  gak ada dosa kecil dan dosa besar di hadapan Tuhan. Mudah sekali memandang satu dosa lebih berat dibandingkan dosa yang lain sama seperti mudahnya melakukan satu dosa  dengan enaknya sementara memandang hal yang dilakukan orang lain sebagai kesalahan yang berat. Berbohong dan membunuh sama-sama dosa.

Tuhan, ampuni aku karena aku sering melakukan yang di ayat ini,  aku melakukan hanya kehendak Tuhan yang kusuka lalu mengabaikan yang lain. Aku gak mau pilih-pilih lagi dalam menaatiMu ya Tuhan. Aku mau taat sepenuhnya sama Tuhan. Amin

Amsal 18:9 (TB)  Orang yang bermalas-malas dalam pekerjaannya sudah menjadi saudara dari si perusak.

Dalam versi lain dikatakan
Amsal 18:9 (BIMK)  Orang yang melalaikan tugasnya sama buruknya dengan orang yang suka merusak.

Orang yang malas adalah orang yang melalaikan tugasnya. Yup, sering kali seseorang MALAS melakukan apa yang sudah menjadi tugasnya. Pantas saja dikatakan orang malas adalah saudara perusak. Kebayang kan kalau si A tugasnya ini lalu gak dilakukan,  lalu siapa yang harus mengerjakan,  padahal harus dikerjakan lo.
"Aku gak malas kok sebenarnya, aku cuma lupa.... "
Sebenarnya, kita mengingat sesuatu yang kita anggap penting, jadi kalau  seseorang bisa melalaikan tugasnya bisa jadi karena:
-suka menunda pekerjaan
-menganggap remeh suatu pekerjaan

Aku terkadang ditegur suami saat melalaikan suatu pekerjaan dan aku selalu beralasan "LUPA". Awalnya suami terima, tapi lama kelamaan aku ditegur, kalau aku gak anggap itu penting ya pastinya aku lupa melulu. Kalau bisa dikerjain sekarang ya kerjakan, gak usah ditunda.

Aku gak mau jadi pemalas, selalu menunda pekerjaan yang harus kulakukan. Aku gak mau jadi perusak. Tolong aku ya Tuhan supaya segera mengerjakan yang harus kukerjakan. Amin

Kasongan, 18 Mei 2017
-Mega Menulis-

Wednesday, May 17, 2017

Mazmur 26,40,58,61-62,64, Yakobus 1, Amsal 17

Mazmur 26:3 (TB)  Sebab mataku tertuju pada kasih setia-Mu, dan aku hidup dalam kebenaran-Mu.

Daud bisa percaya sepenuhnya pada Tuhan dan gak ragu-ragu karena:
-dia hidup dalam kebenaran Tuhan
-dia fokus pada kasih setia Tuhan
Jadi teringat kalimat yang sering diucapkan "kalau benar,  buat apa takut"  dan "kalau Tuhan di pihak kita, siapa lawan kita". Daud  tahu dan meyakini kalau ia sudah melakukan yang benar menurut standar Tuhan dan dia percaya Tuhan besertanya. Masalah keluarganya Daud sangat berat, belum lagi perebutan tahtanya, nyawanya pun terancam oleh anaknya sendiri tapi Daus tetap tegar dan berserah pada Tuhan.

Aku belajar dari Daud untuk melakukan kebenaran Tuhan (sesuai standarnya Tuhan, bukan manusia) dan percaya kasih setia Tuhan. Jadi,  apapun yang terjadi aku gak tergoyahkan. Masalahku gak ada apa-apanya dibandingkan Daud. Jauh banget lah. Jadi aku mau meniru apa yang dilakukan Daud supaya  tetap tegar.

Aku mau hidup dalam kebenaran Tuhan dan fokus pada kasih setia Tuhan.

Mazmur 40:8 (TB)  (40-9) aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku."

Wuih....Daud berani banget berkata kalau dia suka melakukan kehendak Tuhan pada Tuhan langsung. Kalau kita mengatakan ini ke orang lain ya kita bohong pun mana orang tau kan. Tapi Daud mengatakan ke Tuhan yang pastinya tahu isi hatinya, gak ada yang bisa ditutup-tutupi. Berarti Daud pede dong kalau selama ini dia memang suka, mau dan telah melakukan kehendak Tuhan.

Aku berharap kalau aku bisa berkata seperti itu nanti:aku suka melakukan kehendak-Mu Tuhan.
Entah kapan aku bisa bilang kayak gitu, wong beberapa perintahNya Tuhan aja masih berat buat kulakukan, kadang malah gak kulakukan. Kebayang kan kalo dah bilang suka tu dah level yang gimana.
Untuk sekarang aku mau bilang:
Aku mau melakukan kehendakMu ya Tuhan.

Mazmur 62:5 (TB)  (62-6) Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku.

Dari Tuhanlah keselamatan.
Pada Tuhan saja ada harapan.
Makanya Daud merasa TENANG.
REMINDER buatku, kalau selama ini aku gak merasa tenang, kuatir tentang banyak hal, marah karena hal-hal kecil,  ragu tentang masa depan,  gampang goyah jangan-jangan aku gak dekat sama Tuhan. Jangan-jangan aku gak benar-benar dekat sama Tuhan, karena orang yang dekat dengan Tuhan tentu tahu kepada siapa dia harus percaya,  kepada siapa dia bisa menaruh segala pengharapannya.

Kalau aku merasa gak tenang, berarti ini adalah sinyal untuk aku mendekat pada Tuhan dan  menaruh segala pengharapanku hanya pada Tuhan.

Yakobus 1

Yakobus 1:26 (TB)  Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya.

Demikian pentingnya apa yang kita ucapkan sampai-sampai dikatakan sia-sia ibadah kita jika tidak bisa mengekang lidah.
Mengapa?
Karena hidup dan mati dikuasai lidah. Lidah kita bisa membawa kematian tapi juga bisa mendatangkan kehidupan bagi yang mendengarnya.
Lidah bisa mengeluarkan berkat atau kutuk.
Lidah bisa membuat seseorang makin menjauh atau makin mendekat dengan Kristus.
Aku membayangkan orang yang seharusnya bisa kita menangkan malah menolak Kristus.

Kalau sudah emosi sangat sulit mengendalikan lidahku, aku masih terus berjuang dalam hal ini.

Amsal 17

Amsal 17:17 (TB)  Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.

Membaca ayat ini aku teringat beberapa sahabat yang benar-benar seperti saudara buatku. Dulu aku bisa menceritakan apa saja dengan mereka tanpa merasa malu atau dihakimi. Suka duka kami bagi. Nah,  sejak menikah, apalagi punya anak, kamk jarang bertemu, dalam setahun pun hitungan jari tangan aja bisa ketemu. Sungguh bersyukur memiliki mereka sebagai sahabat. Semoga aku juga menjadi sahabat yang demikian bagi mereka.

Hari ini aku khusus mau bertanya kabar mereka dan mau mendoakan mereka.

Tuhan,  aku mengucap syukur buat mereka yang sudah Tuhan tempatkan sebagai sahabatku,  terima kasih sudah memperkaya hidupku dengan kehadiran mereka. Terima kasih Tuhan. Amin

Kasongan, 17 Mei 2017
-Mega Menulis-

2 Samuel 16-18, Markus 16, Amsal 16

2 Samuel 16:3 (TB)  Kemudian bertanyalah raja: "Di manakah anak tuanmu?" Jawab Ziba kepada raja: "Ia ada di Yerusalem, sebab katanya: Pada hari ini kaum Israel akan mengembalikan kepadaku kerajaan ayahku."

Mefiboset sungguh gak tahu balas budi, dia telah menerima kemurahan Daud tapi dia malah bertindak demikian. Dari Mefiboset aku belajar kalau aku gak boleh seperti menyia-nyiakan kebaikan dan kemurahan yang kuterima.

Aku jadi teringat bagaimana Tuhan telah bermurah hati kepadaku, aky yang harusnya binasa beroleh hidup yang kekal. Seperti Mefiboset,  aku menerima karunia yang besar. Bukan hanya diselamatkan, Tuhan menjadikan aku anakNya. Kalau aku hidup bukan buat Tuhan sama dengan aku menyia-nyiakan kasih karuniaNya.

2 Samuel 16:22 (TB)  Maka dibentangkanlah kemah bagi Absalom di atas sotoh, lalu Absalom menghampiri gundik-gundik ayahnya di depan mata seluruh Israel.

Nubuat yang disampaikan Nabi Natan terjadi! Pada saat yang dilakukan Absalom ini terdengar oleh Daud tentunya dia teringat dosa yang dilakukannya bertahun-tahun yang lalu.  Daud menabur angin lalu saat ini menuai badai. Kalau dipikir-pikir ngeri sekali yang terjadi pada Daud, anaknya sendiri mengkhianatinya. Daud pasti menyesali lagi perbuatannya di masa lalu. 

Aku mau berhati-hati dengan hidupku karena saat aku berbuat dosa, aku gak bebas dari konsekuensi dosaku. Ya, Tuhan mengampuni, tapi ada akibat yang harus aku tanggung. Aku gak boleh meremehkan dosa yang aku lakukan.

Markus 16

Markus 16:14 (TB)  Akhirnya Ia menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan, dan Ia mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya.

Baca ayat ini jadi ingat 'berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya'.Aku adalah orang yang degil hati dan tidak percaya itu. Beberapa waktu ini aku terus kuatir tentang kehidupan kami nantinya bagaimana terutama dalam hal ekonomi. Padahal kalau dipikir lagi, selama ini Tuhan gak pernah lalai memelihara kehidupan kami sekeluarga, kami emang gak berlimpah tapi apa yang kami miliki cukup,  gak semua yang kami inginkan bisa kami miliki tapi apa yang kami butuhkan selalu Tuhan berikan. Aku berasa ditegur dengan ketidakpercayaanku ini.

Tuhan,  ampuni aku karena terus kuatir dan meragukan Tuhan menolong kami,  padahal selama ini Tuhan selalu mencukupkan keperluan kami. Tolonglah aku yang gak percaya ini supaya ingat bagaimana Tuhan setia selama ini. Amin.

Amsal 16

Amsal 16:8 (TB)  Lebih baik penghasilan sedikit disertai kebenaran, dari pada penghasilan banyak tanpa keadilan.

Kembali diingatkan untuk bersyukur untuk seberapa pun penghasilan yang Tuhan berikan karena toh selama ini didapat dengan cara yang benar. Selama ini kadang iri melihat orang yang memiliki banyak padahal mendapatkannya dengan cara yang gak benar. Bersyukur Meg! Bersyukur!

Bagaimana caranya aku bersyukur dengan apa yang dimiliki?
-Berikan persembahan sebagai ucapan syukur pada Tuhan dan sebagai tanda kalau aku mempercayai Tuhan yang sanggup penuhi kebutuhan kami.
-Hidup gak lebih besar pasak daripada tiang, belajar mencukupkan diri dengan yang ada.
-Count your blessings. Gak menghitung apa yang gak aku miliki tapi menghitung betapa banyaknya yang sudah Tuhan beri.

Kasongan,  16 Mei 2017
-Mega Menulis-

Mazmur 3-4, 12-13, 28, 55, Markus 15, Amsal 15

Mazmur 4:4 (TB)  (4-5) Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa; berkata-katalah dalam hatimu di tempat tidurmu, tetapi tetaplah diam. Sela

Saat Daud harus pergi dari istananya dan dikejar-kejar karena Absalom tentunya dia mengalami berbagai perasaab,  sedih,  kecewa bahkan marah. Baca Mazmur 3-4 jadi sedikit mengerti apa yang dirasakan Daud. Kalau dalam  2 Samuel Daud terlihat gak berdaya, bahkan aku sempat bingung kok Daud gak melawan,  ternyata di Mazmur ini terasa sekali pergumulan batinnya, rupanya dia menyerahkan segala pergumulannya pada Tuhan. Tindakan Daud gak dikendalikan perasaannya sehingga berbuat dosa. Daud percaya dan berharap sepenuhnya pada Tuhan. Daud meminta Tuhan yang membelanya. Daud membiarkan Tuhan yang bertindak.

Aku jadi bercermin dengan diri sendiri yang sampai sekarang masih merasa sedih dan marah mengingat perlakuan pihak-pihak yang intoleran.Banyak status dan share teman yang memprovokasi, ingin rasanya membalas apa yang dilakukan seorang teman,  komentar dengan nyelekit di statusnya, dll. Tapi beneran baca ini jadi peringatan kalau gimana pun perasaanku aku gak boleh berbuat dosa. Susah sekaliiii...  Tolong aku Tuhan. Aku mau belajar tenang di dalam Tuhan dan hanya melakukan yang dikenan Tuhan.

Mazmur 12:6-7 (TB)  (12-7) Janji TUHAN adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah.
(12-8) Engkau, TUHAN, yang akan menepatinya, Engkau akan menjaga kami senantiasa terhadap angkatan ini.

Saat Daud  dalam kesesakan,  Daud menguatkan dirinya dengan MENGINGAT janji-janji Tuhan yang telah terbukti dalam hidupnya dan kembali MEMPERCAYAI Tuhan akan terus menepati apa yang dijanjikan.
Apa yang saat aku lakukan saat berada dalam kesesakan?
Menangis?
Hilang pengharapan?
Aku perlu mengingat bagaimana Tuhan SELALU menepati apa yang dijanjikanNya. Bagaimana Tuhan selalu setia dan gak pernah meninggalkanku. Bagaimana Tuhan gak pernah lalai memeliharaku.
Kalau sudah ingat itu semua masa aku meragukan bagaimana Dia menjagaku di masa sekarang dan masa depan.
Dia telah terbukti sebagai Allah yang dapat dipercaya.
Aku perlu terus menguatkan kepercayaanku padaNya.

Mazmur 28:7 (TB)  TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya.

Bagi Daud:
TUHAN adalah KEKUATAN.
TUHAN adalah PERISAI.

Sebagai orang yang bertahun-tahun dikejar-kejar Saul untuk dibunuh atau yang setelah diurapi sebagai raja pun ternyata harus berperang, Daud tahu pasti kalau dia butuh kekuatan untuk bertahan. Dia butuh kekuatan untuk bergerak. Dia butuh kekuatan untuk melakukan segala hal. Kalau kekuatannya berdasarkan dari dirinya sendiri dia sadar kalau dia gak mungkin bisa melakukan semua itu. Bahkan setelah dia menjadi berat pergumulannya gak berhenti. Berat lo kalau dipikir pergumulan Daud, istrinya menghinanya yang menari bagi Tuhannya,  anaknya diperkosa anaknya yang lain, anaknya saling bunuh, dia dikhianati anaknya sendiri. Hidupnya penuh pergumulan. Daud menyatakan kalau Tuhan lah yang jadi kekuatan bagi Daud. Kalau bukan Tuhan yang beri kekuatan mungkin Daud gak bisa melaluinya.

Sebagai orang yang berperang Daud tahu pentingnya perisai,  perisailah yang melindunginya saat serangan bertubi-tubi datang. Daud pernah memerangi Goliat dan dia tidak membawa perisai, saat itu perisainya adalah Tuhan. TUHAN yang melindunginya. Tuhan yang jadi perisai dan menjaga hidupnya. Apapun juga yang menimpanya selama Tuhan yang jadi perisainya maka dia akan tertolong.

Aku gak tau pergumulan apa yang menantiku hari-hari ke depan nanti, tapi aku mau belajar mengandalkan Tuhan dan menjadikan Dia satu-satunya kekuatanku. Menjadikan Tuhan sebagai satu-satunya pelindungku dan perisaiku bukanlah hal yang mudah saat aku mengandalkan kekuatanku. Tapi aku mau menjadi lemah di dalam Tuhan supaya aku sungguh berlindung di dalam Tuhan.

Markus 15:15 (TB)  Dan oleh karena Pilatus ingin memuaskan hati orang banyak itu, ia membebaskan Barabas bagi mereka. Tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkannya untuk disalibkan.

Pilatus tahu bahwa Yesus gak bersalah tapi dia memilih menyerahkan Yesus untuk disalib hanya karena INGIN MEMUASKAN ORANG BANYAK. Sudah mengetahui kebenaran tapi memilih melakukan kesalahan hanya untuk menyenangkan orang, bukankah ini jahat?

Dalam keseharianku ternyata aku juga masih sama dengan Pilatus, tahu kebenaran tapi memilih melakukan yang salah hanya untuk menyenangkan orang. Kalau gak orang lain ya menyenangkan diri sendiri. Padahal hidupku seharusnya untuk menyenangkan Tuhan.

Tuhan,  aku mau melakukan hal yang benar hanya untuk menyenangkan Tuhan. Amin.

Amsal 15:15 (TB)  Hari orang berkesusahan buruk semuanya, tetapi orang yang gembira hatinya selalu berpesta.

Ada seorang temanku yang selalu mengeluh tentang banyak hal, awalnya aku kasihan melihatnya tapi kok kalo diamati ternyata hampit semua hal dikeluhkan, istilahnya hari panas dia mengeluh tetapi hari hujan pun dia mengeluh. Aku jadi bingung melihatnya,  kok bisa ya seperti itu. Capek melihatnya. Dan hari ini, membaca ayat ini aku diingatkan kalau semuanya bersumber dari HATI. Saat hati kita bergembira maka akan terpancar pada perkataan kita,  raut muka maupun sikap kita.

TUHAN, berilah sukacita di hatiku. Jadilah satu-satunya sumber sukacitaku. Supaya aku selalu punya alasan untuk bersukacita. Aku mau bersukacita selalu. Amin.

Kasongan,  15 Mei 2017
-Mega Menulis-

2 Samuel 13-15, Markus 14, Amsal 14

2 Samuel 13:21 (TB)  Ketika segala perkara itu didengar raja Daud sangat marahlah ia.

Daud marah, oke. Tapi apakah yang dilakukannya setelah itu?
Apakah dia menegur Amnon? NGGAK.
Apakah dia menghibur Tamar? NGGAK.
Apakah dia melakukan sesuatu? NGGAK.
Sikap Daud yang gak tegas sebagai kepala keluarga mengakibatkan hal yang mengerikan Absalom memendam amarah dan membunuh saudara-saudaranya sendiri, anak Daud.

Menjadi orang tua sungguh gak mudah, mungkin kalaubaki jadi Daud pun aku gak tahu harus berbuat apa. Aku perlu Tuhan dalam mendidik anakku, aku perlu bertanya pada Tuhan supaya apa yang aku lakukan gak salah. Aku mau belajar terus melibatkan Tuhan dalam kehidupanku sebagai orang tua.

2 Samuel 14:33 (TB)  Kemudian masuklah Yoab menghadap raja dan memberitahukan hal itu kepadanya. Raja memanggil Absalom, dan ia masuk menghadap raja, lalu sujud ke hadapan raja dengan mukanya ke tanah; lalu raja mencium Absalom.

Lagi, aku dibuat heran dengan apa yang dilakun Daud pada anaknya,  kenapa sih Daud gak menegur Absalom setelah apa yang dilakukannya. Memaafkan sih memaafkan, tapi sebagai orang tua masa sih dia gak mengatakan apa-apa tentang pembunuhan yang dilakukan Absalom. Aneh sih menurutku.

Aku jadi teringat Tuhan bilang pedang gak akan menjauh dari keluarga Daud karena peristiwa Uria. Apa karena ini sudah dikatakan Tuhan ya jadinya Daud pasrah dan gak melakukan apa-apa untuk menegur anak-anaknya. Apa yang dilakukan Daud ternyata berdampak dalam kehidupan keluarganya,dosa yang dilakukan Daud berdampak. Aku harus berhati-hati supaya gak berbuat dosa, karena dampaknya gak ke diriku sendiri tapi bisa juga ke keluargaku.

Markus 14: 36 (TB) Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki."

Saat berbeban berat mengetahui apa yang akan menimpanya, dalam doanya Yesus:
-Mengakui kuasa BAPA-Nya
-Jujur mengatakan apa yang diinginkanNya
-Berserah pada kehendak BapaNya (tidak memaksakan kehendak)

Waktu aku berbeban berat dan berdoa, aku mau seperti Yesus yang berserah pada kehendak BAPA. Aku juga mau percaya kalau kehendak BAPA saja yang terbaik, aku berserah sepenuhnya.

Amsal 14

Amsal 14:7 (TB)  Jauhilah orang bebal, karena pengetahuan tidak kaudapati dari bibirnya.

Aku mau berhati-hati dengan pergaulanku. Gak menghabiskan waktu dengan menguras emosi bergaul dengan orang yang bebal. Gak ada gunanya berdebat atau berbantahan dengan orang yang tidak bisa diberi tahu.

Kasongan,  14 Mei 2017
-Mega Menulis-

Mazmur 32, 51, 86, 122, Markus 13, Amsal 13

Mazmur 32:8(TB)  Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu.

Daud berbuat dosa, Tuhan menegur melalui Natan,Daud menyesali dosanya,  mengaku dosanya dan diampuni.
Lalu pada ayat ini dikatakan Tuhan:
MENGAJAR
MENUNJUKKAN JALAN
MEMBERI NASIHAT
MATANYA TERTUJU PADA KITA
Persoalannya,  bagaimana dengan kita?
Apakah kita mau diajar?
Apakah kita mau mengikuti jalan yang ditunjukkan Tuhan?
Apakah kita mau menerima nasihat?
Apakah mata kita tertuju pada Tuhan?

Adalah baik belajar dari pengalaman Daud yang setelah kejatuhannya mengaku dosanya dan diampuni. Tapi tidak perlu menunggu jatuh, kita harus berjaga-jaga supaya gak mengalami hal yang sama. Ingat kalau mata Tuhan tertuju pada kita,  kalau kita fokus pada Tuhan dan mau mendengarNya maka kita akan mampu menghindari dosa.

Dalam setiap hal yang kecil sekalipun aku mau belajar melibatkan Tuhan dan mendengarkan Dia.

Mazmur 51:17 (TB)  (51-19) Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

Baca Mazmur 51 berasa banget penyesalan Daud karena dosa-dosa yang dibuatnya. Daud berduka atas dosa-dosanya sehingga datang kepada Tuhan dengan hati yang patah dan remuk. Daud menyadari kesalahannya dan hukuman yang seharusnya diterimanya sehingga memohon belas kasihan Tuhan.
Aku jadi merenungkan:
Apakah hatiku sudah patah dan remuk karena dosa? Apakah saat aku berbuat dosa aku berduka karenanya? Apakah aku sekedar mengaku dosa saat datang kepada Tuhan lalu jadi penjahat kambuhan dan mendukakan Tuhan? Apalah aku memandang dosa sebagai kekejian sama seperti Tuhan memandang dosa?

Mazmur 86:4 (TB)  Buatlah jiwa hamba-Mu bersukacita, sebab kepada-Mulah, ya Tuhan, kuangkat jiwaku.

Daud meminta sukacita dari Tuhan.
Jadi membandingkan dengan diri sendiri bersukacita karena kejadian tertentu, sukacitaku rupanya tergantung keadaan. Daud mengerti kalau yang bisa membuat jiwanya bersukacita hanya Tuhan dan dia memintanya pada Tuhan.

Tuhan, buatlah jiwaku bersukacita. Jangan biar sukacitaku hanya tergantung keadaan. Aku mau Tuhanlah yang jadi satu-satunya sumber sukacitaku. Amin

Markus 13:37 (TB)  Apa yang Kukatakan kepada kamu, Kukatakan kepada semua orang: berjaga-jagalah!"

Kita gak tahu kapan waktu kita tiba atau kapan Tuhan datang. Nah,  seandainya Tuhan datang sekarang apakah Dia dapati aku sedang setia melakukan panggilanNya atau jangan-jangan aku kedapatan lalai dan mengabaikanNya. Teringat kata-kata seseorang, tidak penting berapa lama kita hidup tapi bagaimana kita hidup.

Aku mau melakukan yang terbaik buat Tuhan setiap harinya. Supaya kalau Tuhan datang aku kedapatan gak menjalani hidup yang sia-sia.

Amsal 13

Amsal 13:3 (TB)  Siapa menjaga mulutnya, memelihara nyawanya, siapa yang lebar bibir, akan ditimpa kebinasaan.

Menjaga mulut penting sekali karena lidah yang kecil ini bisa menorehkan luka yang dalam. Akibat dari kata-kata sering kali gak kita duga. Makanya aku benar-benar harus belajar mengendalikan diri, mikir dulu sebelum ngomong. Dan akhir-akhir ini buatku jaga mulut juga berarti:JAGA JEMPOL. Sebelum komentar di sosmed, bikin status atau ngeshare sesuatu harus mikir apa dampaknya.

Kasongan,  13 Mei 2017
-Mega Menulis-

2 Samuel 11-12, 1 Tawarikh 20, Markus 12, Amsal 12

2 Samuel 11:15 (TB)  Ditulisnya dalam surat itu, demikian: "Tempatkanlah Uria di barisan depan dalam pertempuran yang paling hebat, kemudian kamu mengundurkan diri dari padanya, supaya ia terbunuh mati."

Tidak hanya berselingkuh dengan istri Uria, Daud dengan liciknya merancang cara supaya Uria mati di medan perang.Bahkan sebelumnya,  Daud menyuruh Uria pulang ke rumahnya sendirin dan tidur dengan istrinya supaya kehamilannya tidak terbongkar. Gak terbayangkan seorang Daud yang demikian dekat dengan Tuhan bisa merancangkan kejahatan yang keji seperti itu.

Pelajaran buatku untuk senantiasa berjaga-jaga supaya gak jatuh dalam dosa. Kalau Daud yang dekat dengan Tuhan aja bisa jatuh dalam dosa, apalagi aku. Aku gak boleh memberi kesempatan kepada dosa berkuasa atas diriku. Sekali jatuh ke dalam sebuah dosa maka aku akan terperosok semakin dalam kalau gak segera berbalik dari dosa.

2 Samuel 12:13-14 (TB)  Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." Dan Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati.
Walaupun demikian, karena engkau dengan perbuatan ini telah sangat menista TUHAN, pastilah anak yang lahir bagimu itu akan mati."

Saat Natan menceritakan perumpamaan orang kaya yang mengambil domba orang miskin itu,  Daud mengatakan orang kaya itu harus dihukum mati. Namun sewaktu Natan menjelaskan kalau Daudlah yang dimaksud dalam cerita itu, barulah Daud sadar. Betapa mudah bagi Daud melihat kesalahan orang lain tapi dia gak menyadari kesalahannya sendiri sampai disadarkan oleh Natan. Respon Daud setelah disadarkan Natan ialah memohon ampun pada Tuhan.

Aku belajar untuk melihat diriku sendiri sebelum menunjuk orang lain bersalah.

Markus 12:44 (TB)  Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya."

Mudah sepertinya memberi, apalagi kalau yang kita miliki banyak dan berlimpah.Janda ini tetap memberi, padahal yang dimilikinya pun mungkin gak cukup untuk memenuhi keperluannya. Pemberian sang janda ini menunjukkan beberapa hal:
-Dia mempercayai Tuhan sepenuhnya yang  akan mencukupkan segala keperluannya.
-Dia mengasihi Tuhan dengan sepenuh hati.

Aku merasa sulit untuk memberi kalau menghitung dari apa yang aku miliki saat ini, kalau yang aku berikan hanya menyisakan sedikit, aku mulai kuatir akab hidupku, apakah yang tersisa ini cukup. Kisah janda ini mengajariku untuk mempercayai Tuhan sepenuhnya. Memberi persembahan menunjukkan seberapa besar aku percaya Tuhan sanggup memenuhi segala keperluanku.

Amsal 12:9 (TB)  Lebih baik menjadi orang kecil, tetapi bekerja untuk diri sendiri, dari pada berlagak orang besar, tetapi kekurangan makan.

Ayat ini mengingatkanku untuk:
-menjadi orang kecil tetapi bekerja untuk diri sendiri
Melakukan pekerjaan dengan sepenuh hati dengan cara yang benar.
-gak berlagak
Hidup sesuai dengan kemampuan dan mencukupkan diri dengan apa yang dimiliki,  belajar cermat mengatur keuangan,  gak berhutang.

Gampang rasanya tergoda kalau melihat apa yang dimiliki orang lain lalu dengan berbagai cara berusaha mendapatkannya sekalipun caranya gak benar. Aku mau terus bekerja, bersyukur dan hidup sesuai dengan kemampuan.

Kasongan, 12 Mei 2017
-Mega Menulis-

Mazmur 65-67,69-70, Markus 11, Amsal 11

Mazmur 66:18-19 (TB)  Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar.
Sesungguhnya, Allah telah mendengar, Ia telah memperhatikan doa yang kuucapkan.

Tuhan adalah Allah yang melihat hati. Dia mengetahui isi hatiku yang terdalam. Akhir-akhir ini aku sungguh bergumul untuk mengasihi orang-orang yang menyebarkan bibit intoleransi. Mau bilang aku sudah mengampuni dan mau mengasihi mereka ternyata gak mudah. Aku ngerasa gak damai sejahtera.Ingin mengampuni tapi kok ya sulit. Lebih mudah mendoakan yang terburuk bagi mereka. Tapi dua kali hari ini aku diingatkan untuk mengampuni, untuk membuang amarah. Susah ternyata melepaskan pengampunan untuk orang-orang uang sejahat itu.

Tuhan,  tolong aku untuk mengampuni. Ajari aku untuk mengampuni dan mengasihi ya Tuhan. Amin

Markus 11:25 (TB)  Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu."

Beberapa hari ini kasus Ahok masih mengganjal di hatiku, aku masih merasa muak melihat mereka yang menganiaya Ahok. Apalagi menyadari kalau benih intoleransi menjamur di lingkungan kami. Seorang teman yang rumahnya dekat mesjid sering mendengar khotbah kofar kafir didengungkan. Aku marah.

Baca ayat ini diingatkan untuk MENGAMPUNI lagi. Gak peduli bagaimana sikap orang padaku, aku harus belajar mengampuni. Ini adalah kesempatan untuk menunjukkan kasih BAPA, aku tahu kebenaran ini tapi rasanya susah sekali mengampuni dan tetap mengasihi orang-orang seperti ini.

Tuhan, sulit sekali mengampuni orang yang berbuat jahat. Tolong aku Tuhan. Aku teringat  waktu Yesus bilang:Ampunilah mereka Bapa karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat. Kok bisa Yesus bilang gitu? Tuhan,  tolong aku untuk tetap mengasihi meskipun sulit. Mampukan aku untuk mengampuni mereka yang berbuat jahat ya Tuhan. Aku mau mengampuni. Aku mau Tuhan. Tolong aku. Amin.

Amsal 11:14 (TB)  Jikalau tidak ada pimpinan, jatuhlah bangsa, tetapi jikalau penasihat banyak, keselamatan ada.

Baca ayat ini jadi mikir sebaliknya, berarti:
-kalau ada pimpinan 👉 suatu bangsa gak akan jatuh
-kalau gak ada penasihat yang banyak  👉 gak ada keselamatan
Benarkah?
Selain perlu pimpinan dan penasihat yang banyak,  yang gak kalah pentingnya adalah orang yang MAU DIPIMPIN DAN MAU MENDENGAR NASIHAT.
Segimanapun  pimpinannya, kalau perkataannya gak didengar gimana. Atai biarpun banyak penasihat tapi kalau nasihat yang baik itu gak dituruti, buat apa.

Aku mau mengikuti pimpinan Tuhan dan mendengarkan perkataanMu ya Tuhan,  tolong aku ya Tuhan. Amin

Kasongan,  11 Mei 2017
-Mega Menulis-

2 Samuel 10, 1 Tawarikh 19, Mazmur 20, Markus 10, Amsal 10

2 Samuel 10:3 (TB)  berkatalah pemuka-pemuka bani Amon itu kepada Hanun, tuan mereka: "Apakah menurut anggapanmu Daud hendak menghormati ayahmu, karena ia telah mengutus kepadamu orang-orang yang menyampaikan pesan turut berdukacita? Bukankah dengan maksud untuk menyelidik kota ini, untuk mengintainya dan menghancurkannya maka Daud mengutus pegawai-pegawainya itu kepadamu?"

Hanun seharusnya bijaksana, tidak semua perkataan orang harus didengarkan. Aku juga belajar untuk bijaksana,  gak sembarangan mendengarkan nasehat orang lain, karena aku gak tahu motivasi seseorang. Aku gak tahu prinsip-prinsipnya apa. Bijaksana dan dengarkan apa kata firman Tuhan. Mencari nasehat pun bila diperlukan cari orang yang kompeten dan memegang kebenaran.

Markus 10:26-27 (TB)  Mereka makin gempar dan berkata seorang kepada yang lain: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?"
Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah."

Aku tahu pasal ini berbicara tentang keselamatan, tapi berita tentang Ahok semalam benar-benar membuatku merasa gak ada harapan buat orang benar berkarya di Indonesia. Jadi mikir, orang yang segitu tulus dan melayani seperti Ahok aja dianiaya. Bagaimana mau percaya lagi dengan hukum,  dengan pemerintah. Saat melakukan yang benar dan baik pun kesalahan dicari-cari. Ahok aja gak bisa lolos,  apalagi aku yang masih jatuh bangun untuk melayani dengan benar di pemerintahan.

Baca pasal ini berasa ditampar-tampar. Diingatin kalau ga ada yang gak mungkin bagi Allah. Dia yang sanggup menyelamatkan kita dari kematian kekal, tentu terlebih sanggup untuk menolongku berdiri tegak dan tetap melakukan yang benar. Sekalipun orang lain melakukan yang gak benar, Tuhan yang topang dan tolong aku untuk tetap melakukan yang benar.

Aku mau melakukan yang benar Tuhan,  tolong aku melakukan hal ini Tuhan. Walaupun ga mungkin rasanya melihat keadaan sekarang, walaupun banyak resikonya, tolong aku tetap melakukan yang benar ya Tuhan. Amin

Amsal 10:12 (TB)  Kebencian menimbulkan pertengkaran, tetapi kasih menutupi segala pelanggaran.

Sulit sekali mengasihi mereka yang mengakibatkan Ahok masuk penjara. Walaupun Tuhan bilang ampuni dan doakan, kasihi mereka tapi la ya susahnya kok minta ampun ya. Aku benci mereka,  sederet nama bermunculan di kepalaku. Bagaimana bisa bersukacita sewaktu dianiaya, aku gak tahu kalau bukan Tuhan yang kasih sukacita dan damai sejahtera.

Sewaktu aku membenci keputmlusan hakim,  kebencian lain timbul. Melihat komentar orang-orang yang kontra Ahok di media sosial yang bersukacita Ahok masuk penjara membuat aku tambah benci. Ingin balas berkomentar rasanya dengan kalimat yang lebih menyakitkan. Benar-benar gak tenang dari semalam. Dari yang awalnya sedih jadi marah, trus benci. Saat ini aku benar-benar diingatkan untuk terus mendoakan mereka supaya terbuka hatinya,siapa tahu melalui peristiwa ini Tuhan jamah mereka dan selamatkan mereka. Jujur, aku gak rela. Tapi, Tuhan memgasihi semua orang. Jadi aku juga harua mengasihi mereka. Dan kalau aku mengasihi mereka, aku harus mau berdoa buat mereka.

Kasongan, 10 Mei 2017
-Mega Menulis-

Tuesday, May 9, 2017

Mazmur 50, 53,60,75, Markus 9, Amsal 9

Mazmur 50:23 (TB)  Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku; siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya."

Saat kita bersyukur kita sedang memuliakan Tuhan.
Saat kita jujur dalam jalan kita, maka Allah akan memberikan keselamatan yang dari padaNya.

Memuliakan Tuhan itu ternyata semudah bersyukur, terkadang kita ingin melakukan banyak hal hebat atau memberikan banyak untuk memuliakan Tuhan padahal Tuhan mau kita bersyukur, sesederhana itu. Kalau untuk bersyukur saja kita lupa, bagaimana kita mau melakukan hal lain buat Tuhan?

Mazmur 53:1 (TB)  Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Mahalat. Nyanyian pengajaran Daud. (53-2) Orang bebal berkata dalam hatinya: "Tidak ada Allah!" Busuk dan jijik kecurangan mereka, tidak ada yang berbuat baik.

Aku memang gak pernah berkata dengan bibir maupun hatiku kalau tidak ada Allah,  tapi aku merenungkan sikapkus selama ini.
Saat aku khawatir dengan hidupku atau masa depanku, bukankah ini juga sama dengan menganggap Allah gak ada.
Saat aku melakukan berbagai dosa dan kesalahan yang baik yang tersembunyi dari hadapan orang lain maupun dengan pikiranku, bukankah ini sama dengan berlaku seolah Allah ga ada.
Saat aku bersungut-sungut dengan apa yang terjadi dengan hidupku, bukankah ini seperti aku gak percaya kalau Tuhan memberikan yang terbaik saat ini.
Saat aku gak bersyukur kepada Tuhan Sang Pemberi, bukankah aku sedang melupakan kalau apa yang kumiliki ini adalah pemberianNya semata.

Aku gak mau jadi orang bebal. Dalam pikiran, perkataan dan perbuatanku aku mau menyatakan kalau ada Allah dalam hidupku.

Mazmur 60:12 (TB)  (60-14) Dengan Allah akan kita lakukan perbuatan-perbuatan gagah perkasa, sebab Ia sendiri akan menginjak-injak para lawan kita.

Pernyataan iman ini dikatakan oleh Daud yang menerima kemenangan dari Allah ke mana pun dia pergi.

Saat aku menghadapi medan perangku yang baru atau pergumulan dalam hidup, aku mau menyatakan imanku atas pertolongan Tuhan. Aku mau percaya kalau Tuhan besertaku dan pertolonganNya tepat pada waktunya.

Mazmur 75:9 (TB)  (75-10) Tetapi aku hendak bersorak-sorak untuk selama-lamanya, aku hendak bermazmur bagi Allah Yakub.

SELAMANYA.....!!!🎶🎶
🎼 Aku mau Tuhan 🙋
Aku mau bersorak buat Tuhan.
Aku mau bernyanyi bagiMu ya rajaku.
Aku akan bermazmur bagi Tuhan.
Sebab Engkau baik bahwasanya kasih setiaMu selama-lamanya.
Aku mau menceritakan perbuatan ajaibMu dalam hidupku.

Markus 9:50 (TB)  Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain."

Garam hanya akan berguna dan memberi rasa kalau dia keluar dari tempatnya. Selama ini bagaimana dengan hidupku,  sudahkah keluar dari 'tempat garam'  dan mengasinkan. Selama ini kalau garam gak berbaur dengan yang lain, bagaimana akan memberi rasa?

Aku diingatkan untuk tetap bergaul dengan temanku yang gak mengenal Kristus, aku mau hidupku memberi dampak dan memberi rasa. Kalau cuma berkumpul dengan sesama orang percaya, bagaimana yang gak mengenal Kristus bisa mengenal Kristus. Aku gak boleh eksklusif dalam pergaulan.

Amsal 9:4 (TB)  "Siapa yang tak berpengalaman, singgahlah ke mari"; dan kepada yang tidak berakal budi katanya:

Undangan hikmat dan undangan kebodohan diberikan. Setiap hari.
Aku mau pilih ngikut yang mana?
Kalau mau memiliki hikmat, takutlah akan Tuhan, cari wajahNya,  baca firmanNya, lakukan yang benar, taati perkataan Tuhan.
Kalau mau jadi bodoh gampang,  ikuti hawa nafsu, ikuti kata dunia,  jangan melakukan yang benar.

Lebih mudah mengikut keinginan sendiri dibandingkan keinginan Tuhan. Tapi aku mau belajar mengikuti kehendak Tuhan, aku gak mau menjadi bodoh.

Kasongan,  9 Mei 2017
-Mega Menulis-

2 Samuel 8-9, 1 Tawarikh 18, Markus 8, Amsal 8

2 Samuel 8:6, 14 (TB)  TUHAN memberi kemenangan kepada Daud ke mana pun ia pergi berperang.

Dua kali di pasal ini dikatakan kalau Tuhan memberi kemenangan kepada Daud ke mana pun ia pergi berperang. Luar biasa banget lo, kemana-mana berperang selalu menang, gak peduli siapa lawannya penyertaan Tuhan nyata bagi Daud. Dan penulis Kitab Samuel ingin memastikan siapa pun yang membaca ini tahu kalau kemenangan Daud adalah dari Tuhan, bukan karena kuat gagah dan kehebatannya.

Kupkir Daud awalnya gak tahu kalau keintimannya dengan Tuhan akan membawanya diurapi menjadi raja,  atau mengalahakan Goliat,  atau mengalahkan berbagai suku bangsa,  atau membuatnya dikejar-kejar Saul, atau membuatnya harus berpura-pura gila. Kita gak tahu kemana Tuhan membawa kita atau apa yang akan kita alami. Tapi bersama Tuhan kita akan mengalami berbagai hal menakjubkan.

Keintiman dengan Tuhan harus jadi prioritasku.

2 Samuel 9:7 (TB)  Kemudian berkatalah Daud kepadanya: "Janganlah takut, sebab aku pasti akan menunjukkan kasihku kepadamu oleh karena Yonatan, ayahmu; aku akan mengembalikan kepadamu segala ladang Saul, nenekmu, dan engkau akan tetap makan sehidangan dengan aku."

Daud menunjukkan kasihnya kepada Mefiboset dengan mengembalikan seluruh milik Saul bahkan Mefiboset makan sehidangan dengan dia sebagai salah seorang anak raja. Daud mengembalikan kehormatan keluarga Mefiboset bahkan memberikan anugerah melebihi yang seharusnya diterima. Artinya, Daud melakukan hal ini bukan karena sekedar kewajiban atau karena janjinya pada Yonatan. Daud mau menunjukkan kasihnya.

Aku jadi merenungkan banyaknya hal yang aku lakukan hanya karena kewajiban bukan karena kasih. Kalau cuma kewajiban aku hanya sembarangan melakukan dan akan mudah lelah. Aku gak akan memberikan yang terbaik. Aku mau belajar lagi dan mengingat untuk melakukan segala sesuatu karena kasih.

Markus 8:25 (TB)  Yesus meletakkan lagi tangan-Nya pada mata orang itu, maka orang itu sungguh-sungguh melihat dan telah sembuh, sehingga ia dapat melihat segala sesuatu dengan jelas.

Saat Yesus campur tangan dalam hidup seseorang maka hidupnya akan berubah, yang buta dibuatnya melihat. Yang sakit menjadi sembuh. Pertanyaannya,  apakah aku mau membiarkan Yesus mengubah hidupku?Apakah aku mau terjadi mukzizat di dalam hidupku? Di beberapa pasal sebelumnya diceritakan kalau di Nazaret Yesus tidak mendapat mukzizat karena mereka tidak percaya padaNya.

Tuhan Yesus, aku bersyukur karena Tuhan mencelikkan aku juga. Selama ini aku buta akan dosaku dan Tuhan membuatku melihat dengan jelas aku. Aku mau terus percaya sepenuhnya padaMu dan melihat mukzizatMu terjadi saat Tuhan campur tangan dalam hidupku. Campur tanganlah dalam hidupku Tuhan. Amin

Amsal 8:13 (TB)  Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.

Kejahatan akan menang kalau orang baik tidak melakukan apa-apa. Sebagai anak Tuhan, aku merasa belum melakukan banyak hal untuk melawan kejahatan. Saat melihat banyak hal jahat di sekeliling,  di kantor sekalipun, aku sering diam karena malas berkonflik dengan orang lain. Baca ayat ini jadi diingatkan kalau aku gak boleh diam. Minimal aku menegur, perkara orang itu mau mendengarkan atau nggak itu bukan urusanku. Aku mau berani menegur kalau menemui sesuatu yang salah.

Tuhan, berikan aku keberanian untuk gak membiarkan kejahatan. Aku mau bersuara untuk mengatakan yang benar, masalah respon orang yang mendengarnya bagaimana aku mau serahkan sama Tuhan. Tolong aku Tuhan untuk menyuarakan kebenaran meskipun banyak orang melakukan yang salah. Amin

Kasongan,  8 Mei 2017
-Mega Menulis-