Wednesday, May 17, 2017

Mazmur 65-67,69-70, Markus 11, Amsal 11

Mazmur 66:18-19 (TB)  Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar.
Sesungguhnya, Allah telah mendengar, Ia telah memperhatikan doa yang kuucapkan.

Tuhan adalah Allah yang melihat hati. Dia mengetahui isi hatiku yang terdalam. Akhir-akhir ini aku sungguh bergumul untuk mengasihi orang-orang yang menyebarkan bibit intoleransi. Mau bilang aku sudah mengampuni dan mau mengasihi mereka ternyata gak mudah. Aku ngerasa gak damai sejahtera.Ingin mengampuni tapi kok ya sulit. Lebih mudah mendoakan yang terburuk bagi mereka. Tapi dua kali hari ini aku diingatkan untuk mengampuni, untuk membuang amarah. Susah ternyata melepaskan pengampunan untuk orang-orang uang sejahat itu.

Tuhan,  tolong aku untuk mengampuni. Ajari aku untuk mengampuni dan mengasihi ya Tuhan. Amin

Markus 11:25 (TB)  Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu."

Beberapa hari ini kasus Ahok masih mengganjal di hatiku, aku masih merasa muak melihat mereka yang menganiaya Ahok. Apalagi menyadari kalau benih intoleransi menjamur di lingkungan kami. Seorang teman yang rumahnya dekat mesjid sering mendengar khotbah kofar kafir didengungkan. Aku marah.

Baca ayat ini diingatkan untuk MENGAMPUNI lagi. Gak peduli bagaimana sikap orang padaku, aku harus belajar mengampuni. Ini adalah kesempatan untuk menunjukkan kasih BAPA, aku tahu kebenaran ini tapi rasanya susah sekali mengampuni dan tetap mengasihi orang-orang seperti ini.

Tuhan, sulit sekali mengampuni orang yang berbuat jahat. Tolong aku Tuhan. Aku teringat  waktu Yesus bilang:Ampunilah mereka Bapa karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat. Kok bisa Yesus bilang gitu? Tuhan,  tolong aku untuk tetap mengasihi meskipun sulit. Mampukan aku untuk mengampuni mereka yang berbuat jahat ya Tuhan. Aku mau mengampuni. Aku mau Tuhan. Tolong aku. Amin.

Amsal 11:14 (TB)  Jikalau tidak ada pimpinan, jatuhlah bangsa, tetapi jikalau penasihat banyak, keselamatan ada.

Baca ayat ini jadi mikir sebaliknya, berarti:
-kalau ada pimpinan 👉 suatu bangsa gak akan jatuh
-kalau gak ada penasihat yang banyak  👉 gak ada keselamatan
Benarkah?
Selain perlu pimpinan dan penasihat yang banyak,  yang gak kalah pentingnya adalah orang yang MAU DIPIMPIN DAN MAU MENDENGAR NASIHAT.
Segimanapun  pimpinannya, kalau perkataannya gak didengar gimana. Atai biarpun banyak penasihat tapi kalau nasihat yang baik itu gak dituruti, buat apa.

Aku mau mengikuti pimpinan Tuhan dan mendengarkan perkataanMu ya Tuhan,  tolong aku ya Tuhan. Amin

Kasongan,  11 Mei 2017
-Mega Menulis-

No comments: