Monday, June 12, 2017

1 Raja-Raja 8, 2 Tawarikh 5, Lukas 12, Amsal 12

1 Raja-raja 8:59-61 (TB)  Hendaklah perkataan yang telah kumohonkan tadi di hadapan TUHAN, dekat pada TUHAN, Allah kita, siang dan malam, supaya Ia memberikan keadilan kepada hamba-Nya dan kepada umat-Nya Israel menurut yang perlu pada setiap hari,
supaya segala bangsa di bumi tahu, bahwa TUHANlah Allah, dan tidak ada yang lain,
dan hendaklah kamu berpaut kepada TUHAN, Allah kita, dengan sepenuh hatimu dan dengan hidup menurut segala ketetapan-Nya dan dengan tetap mengikuti segala perintah-Nya seperti pada hari ini."

Salomo memohon kepada Tuhan agar doanya dikabulkan dengan tujuan SUPAYA BANGSA LAIN DI BUMI TAHU KALAU TIDAK ADA YANG LAIN SELAIN ALLAH KITA. Salomo tahu kalau kita diberkati untuk menjadi berkat. Saat Tuhan menjawab​ doa kita maka Ia ingin supaya orang lain yang melihat mengetahui siapa Allah kita. Salomo berdoa bukan untuk kepentingannya pribadi tetapi untuk kemuliaan Tuhan.

Bagaimana denganku?
Apakah saat aku berdoa aku berdoa untuk kemuliaanNya atau hanya untuk kepentinganku sendiri? Apakah yang kuminta hanya untuk memuaskan nafsuku atau ada kepentingan Tuhan di situ?
Saat Tuhan menjawab doa permohonanku seharusnya adalah saatnya kemuliaanNya dinyatakan.

Amsal 12:16 (TB)  Bodohlah yang menyatakan sakit hatinya seketika itu juga, tetapi bijak, yang mengabaikan cemooh.

Penyakitku nih, kalau sakit hati supaya lega harus segera diungkapkan ke orang yang membuat sakit hati atau kalau nggak gitu lalu mencari pelampiasan,  mulailah mencari teman dan curhat sampai puas untuk menyatakan sakit hatiku. Aku mengakui kalau membicarakannya terus-menerus  memberikanku sedikit rasa lega walaupun masalahku dengan dia yang membuat sakit hati  belum selesai.

Firman Tuhan hari ini sangat keras menegurku, apa yang kulakukan selama ini BODOH. Menyatakan sakit hati seketika itu bodoh. Kenapa bodoh?
1.Karena perkataanku berkuasa.
Kalau aku berkata aku sakit hati kepada orang lain, coba tebak, apakah aku dapat dengan mudah memaafkan perbuatannya. Pasti susah. Wong aku bilang hatiku sakit karena orang itu, berulang kali pula, lalu bagaimana aku dapat memberi pengampunan.
2.Tidak menyelesaikan permasalahan
Apa yang dikatakan dalam suasana hati emosi tentu gak akan membuat situasi membaik, wong hati sedang panas. Aku perlu belajar berpikir sebelum mengatakan sesuatu supaya gak memperburuk keadaan.

Sebelum menyatakan sakit hatiku aku harus berpikir dulu. Gak sembarangan bicara atau curhat atau marah. Berpikir sebelum berkata dan bertindak. Aku gak mau jadi orang bodoh.

Lukas 12:25 (TB)  Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta pada jalan hidupnya?

Kekuatiranku tidak mengerjakan apa-apa di hadapan Tuhan kalau aku cuma menangis dan bergalau ria.

Apa yang harus aku lakukan saat kuatir  datang?
Filipi 4:6 berkata Janganlah hendaknya kamu kuatir akan apapun juga Meg,  tetapi nyatakanlah kekuatiranku kepada Allah dalam doa,  permohonan dan ucapan syukur.
Kekuatiranku adalah alarmku ⏰ untuk BERDOA.
Saat aku kuatir adalah saat aku MEMOHON Tuhan untuk campur tangan dalam hidupku.
Saat aku kuatir pun Tuhan ingin aku MENGUCAP SYUKUR.

Tuhan, sulit sekali mengucap syukur sewaktu aku kuatir, tapi aku mau Tuhan. Aku percaya Tuhan yang mampukan aku mengucap syukur. Amin

Kasongan,  12 Juni 2017
-Mega Menulis-

No comments: