Friday, June 2, 2017

2 Tawarikh 1, Mazmur 72, Yudas, Amsal 31

2 Tawarikh 1:14-15 (TB)  Salomo mengumpulkan juga kereta-kereta dan orang-orang berkuda, sehingga ia mempunyai seribu empat ratus kereta dan dua belas ribu orang berkuda, yang semuanya ditempatkan dalam kota-kota kereta dan dekat raja di Yerusalem.
Raja membuat banyaknya emas dan perak di Yerusalem sama seperti batu, dan banyaknya pohon kayu aras sama seperti pohon ara yang tumbuh di Daerah Bukit.

Ulangan 17:16-17 (TB)  Hanya, janganlah ia memelihara banyak kuda dan janganlah ia mengembalikan bangsa ini ke Mesir untuk mendapat banyak kuda, sebab TUHAN telah berfirman kepadamu: Janganlah sekali-kali kamu kembali melalui jalan ini lagi. 
Juga janganlah ia mempunyai banyak isteri, supaya hatinya jangan menyimpang; emas dan perak pun janganlah ia kumpulkan terlalu banyak.

Speechless pas membandingkan ayat-ayat ini. Di perikop sebelumnya diceritakan kalau Tuhan telah memberikan hikmat dan pengertian yang telah diminta Salomo, Salomo menerima hikmat dan pengertian dari Tuhan tapi kenapa kok Salomo malah melakukan apa yang nyata-nyata dikatakan Tuhan gak boleh?
Apa Salomo gak mempelajari kitab Taurat seperti Daud?
Apa Salomo gak tahu kalau Tuhan gak menyukai apa yang dia lakukan?

Dari hal ini aku belajar:
- Memiliki hikmat dan pengertian mungkin hal yang berbeda dengan ketaatan. Bisa jadi kita tahu suatu hal baik atau buruk, tapi perkara lain lagi untuk memutuskan mana yang kita lakukan.
- Kalau Salomo yang memiliki hikmat dan pengertian saja bisa jatuh dalam dosa, betapa aku harus lebih lagi menjaga diriku.

Aku mikir lagi  mungkin gak sih kalau Salomo tahu juga hukum Taurat, dia tahu tujuan Allah melarang seseorang melakukan ini itu tapi dipikirnya dia gak mungkin jatuh karena hal tersebut makanya dia tetap melakukannya. Eh, ternyata jatuh juga. Kayak nyata-nyata nih Tuhan dah ngelarang punya istri banyak supaya jangan hatinya menyimpang,  Salomo ngerasa dia gak mungkin menyimpang, yo wes lah, dia ngotot punya istri banyak eh.... Beneran deh dia nanti jadi menyimpang.

Mazmur 72:20 (TB)  Sekianlah doa-doa Daud bin Isai.

Baca Mazmur 72 aku diingatkan untuk mendoakan dan mengucapkan berkat untuk pimpinan daerah alias Bupati kami. Aku gak pernah berdoa buat Bupati kami sejak dia terpilih, baru-baru ini dia terlen kasus sehingga harus digantikan oleh wakil bupati kami. Pelantikan belum dilakukan untuk Wakil Bupati yang baru. Nah, baca ayat ini aku jadi mikir,  seandainya aku berdoa dengan sungguh sejak Bupati yang terkena kasus ini diangkat, apakah dia akan tetap terkena kasus juga? Aku gak boleh lupa berdoa untuk kesejahteraan kota di mana Tuhan tempatkan aku. Nah, bagaimana bisa kotaku sejahtera kalau aku gak pernah mendoakan pimpinannya.

Aku mau berdoa buat kepala daerah kami.

Yudas 1:20 (TB)  Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus.

Yudas 1:20 (BIMK)  Tetapi kalian, Saudara-saudaraku, binalah terus hidupmu berdasarkan percayamu kepada Yesus Kristus. Imanmu itu sangat suci. Sementara itu berdoalah dengan kuasa Roh Allah,

Bagaimana membangun hidup berdasarkan kepercayaan kepada Kristus?
SEHARUSNYA...
Kristus adalah alasan mengapa aku hidup, bernapas dan berserak.
Dia lah yang membuatku melakukan dan tidak melakukan sesuatu,bukannya keinginanku.
Aku hidup karena Kristus.
Segala yang aku lakukan harusnya karena Kristus, oleh Kristus dan untuk Kristus.
Apa yang aku lakukan mestinya membuatku makin menyerupai Kristus.

Tuhan, Engkau tahu aku aku sering kali gagal dalam membangun imanku berdasarkan kepercayaanku pada Kristus.Aku masih jatuh bangun dalam banyak hal. Aku masih mementingkan hawa nafsuku. Tolong aku Tuhan untuk makin serupa dengan Kristus. Amin

Amsal 31:13 (TB)  Ia mencari bulu domba dan rami, dan senang bekerja dengan tangannya.

Isteri yang cakap gak sekedar mengerjakan banyak hal dengan tangannya,  ia SENANG bekerja dengan  tangannya. Istri yang cakap gak menganggap pekerjaannya beban. Dia hanya senang bekerja. Beda rasanya mengerjakan sesuatu dengan senang dan nggak. Sesuatu yang senang kita kerjakan akan terasa ringan.

Aku menyadari,  ada beberapa pekerjaan rumah tangga yang gak dengan senang hati aku kerjakan.
Aku gak senang menyetrika.
Aku gak senang bersih-bersih.
Akibatnya aku sering malas-malas waktu mengerjakan kedua hal tersebut. Kalau pun aku kerjakan, sama sekali gak ada rasa senang saat mengerjakannya. Aku ngasal mengerjakannya wong namanya juga terpaksa mengerjakannya.

Aku mau belajar menyenangi kedua pekerjaan itu dengan mencari waktu terbaik mengerjakan kedua hal tersebut. Aku mau mengasihi keluargaku dengan memberikan yang terbaik dan melakukan kedua hal tersebut dengan sukacita.

Tuhan,  tolong aku melakukan segala pekerjaan di rumahku dengan segenap hati seperti untuk Tuhan. Tolongbaku menyenangi segala yang kukerjakan ya Tuhan. Amin

Kasongan, 31 Mei 2017
-Mega Menulis-

No comments: