Monday, June 19, 2017

Pengkhotbah 1-6, Lukas 18, Amsal 18

Pengkhotbah 1:14 (TB)  Aku telah melihat segala perbuatan yang dilakukan orang di bawah matahari, tetapi lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin.

Baca Pengkhotbah 6 pasal  langsung dan beberapa kali dikatakan kalau segala sesuatu yang dilakukan manusia adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin (yang kita tahu emang gak mungkin). Apapun yang kita lakukan akan jadi sia-sia kalau kita gak menyadari hasil dari semua yang kita lakukan adalah pemberian Tuhan.  Tuhanlah yang menjadikan semuanya ada dan terjadi.

Aku gak boleh melupakan Tuhan dalam melakukan segala sesuatu,  harus  menyertakan Tuhan dalam perencanaan. Dia lah yang membuat apa yang aku kerjakan berhasil.

Lukas 18:22 (TB)  Mendengar itu Yesus berkata kepadanya: "Masih tinggal satu hal lagi yang harus kaulakukan: juallah segala yang kaumiliki dan bagi-bagikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."

Yesus minta anak muda kaya itu melakukan 3 hal:
1.Menjual segala sesuatu yang dimilikinya
2.Membagi semua hasil penjualan hartanya kepada orang miskin
3.Mengikut Tuhan.
KENAPA Yesus menyuruhnya melakukan kedua hal tersebut sebelum akhirnya mengikut Tuhan? Ini karena Yesus tahu isi hati terdalam  pemuda kaya itu.
1.Yesus tahu kalau kekayaan sang pemuda adalah 'allah'  lain di hatinya sehingga Yesus ingin dia melepaskan itu.
2. Yesus ingin pemuda kaya itu gak. memikirkan diri sendiri tetapi juga mengasihi orang lain.
3. Tentunya susah bagi pemuda itu untuk mengikut Yesus secara total kalau dia masih terikat pada harta bendanya

Apa isi hatiku yang terdalam?
Adalah 'allah'  lain di dalam hatiku yang kusembah selain Tuhan? Hal-hal lain yang aku anggap lebih penting daripada Tuhan?
Apakah yang mengikatku sehingga membuatku sulit mengikuti dan menaati Tuhan secara total?
TINGGALKAN ITU MEG! Mulai prioritaskan Tuhan di atas hal-hal tersebut.

HOW???
👉 Aku mau bertemu Tuhan setiap harinya sebelum melakukan hal-hal lain.
👉 Memilih melakukan keinginan Tuhan dibandingkan keinginan sendiri yang Tuhan gak suka.

Tuhan, mulai hari ini aku melepaskan diri dari hal-hal yang membuatku sulit mengikut Tuhan. Aku mau mengikut Tuhan secara total, gak ada 'allah'  lain yang aku sembah selain Engkau. Aku mau menaati Engkau Tuhan, tolong aku Tuhan. Amin

Amsal 18:13 (TB)  Jikalau seseorang memberi jawab sebelum mendengar, itulah kebodohan dan kecelaannya.

Dua hari ini selalu dapat rhema mengenai berbicara, kalau kemarin diingatkan BERPIKIR SEBELUM BERBICARA. Hari ini diingatkan untuk MENDENGAR  SEBELUM BERBICARA. Konon katanya Tuhan memberikan kita dua telinga tetapi hanya satu mulut supaya kita lebih banyak mendengarkan daripada berbicara,  padahal nyatanya lebih banyak kita bicara dibanding mendengarkan.

Aku kesulitan dalam mendengarkan, aku baru sadar setelah menikah. Suamiku menegur karena aku suka 'nyambar'  saat dia mengatakan sesuatu. Pikirku karena aku sudah mengerti arah dan tujuan pembicaraannya, jadi gak papa dong ya? No! Ternyata aku sering salah dan sok tahu, bukan itu yang dimaksud suami. Lol. Selain itu, mendengarkan dengan sungguh lebih dulu sebelum berbicara menunjukkan respect kepada dia yang berbicara kepada kita. Jadi mendengarkan sebelum berbicara penting karena :
1. Showing respect ke lawan bicara.
2. Menghindari kesalahpahaman.
3. Untuk memberikan jawaban yang tepat.

Aku mau membiarkan suami menyelesaikan perkataannya sebelum aku berespon. Aku mau mendengarkan dengan sungguh, bukannya sok mendengarkan sambil membuat kesimpulan lebih dahulu sebelum dia selesai berbicara (seperti yang biasa aku lakukan).

Kasongan,  18 Juni 2017
-Mega Menulis-

No comments: