Tuesday, July 4, 2017

1 Raja-Raja 22, 2 Tawarikh 18, Efesus 4, Amsal 28

1 Raja-raja 22:14 (TB)  Tetapi Mikha menjawab: "Demi TUHAN yang hidup, sesungguhnya, apa yang akan difirmankan TUHAN kepadaku, itulah yang akan kukatakan."

1 Raja-raja 22:14 (BIMK)  Tetapi Mikha menjawab, "Demi TUHAN yang hidup, aku hanya akan mengatakan apa yang dikatakan TUHAN kepadaku!"

Kalau diterapkan di zaman sekarang, gak kebayang akan berkurang berapa banyak kata-kata yang aku ucapkan.
Kalau zaman sekarang berarti :
👉 aku gak berkata sembarangan
👉 aku bertanya kepada Tuhan sebelum berkata-kata
👉 aku gak mengucapkan kata-kata yang sia-sia
👉 kata-kataku penuh kuasa
👉 kata-kataku adala kata-kata berkat
[29/06, 9:10 p.m.] megasomega: 1 Raja-raja 22:38 (TB)  Ketika kereta itu dicuci di tepi telaga Samaria, maka darah raja dijilat anjing, sedang perempuan-perempuan sundal mandi di tempat itu, sesuai dengan firman TUHAN yang telah diucapkan-Nya.

Firman Tuhan selalu terjadi!
Dia Allah yang dapat dipercaya.
Gak ada perkataanNya yang gagal.
Amin!

Amsal 28:25 (BIMKMementingkan diri sendiri menimbulkan pertengkaran; engkau lebih beruntung apabila percaya kepada TUHAN.

Baru nyadar! Kalau aku mementingkan diri sendiri pasti ujung-ujungnya bertengkar.

Aku kesal dengan mamaku. Ada tetangga kami yang meninggal,  salah satu dari keluarganya menghubungi mamahku dan ingin memesan catering dari mamahku (dulu mamahku memang punya warung makan kecil-kecilan tapi sudah berhenti sekarang karena mamah sudah gak sanggup karena kelelahan dan mamahku mengurus eyangku yang terkena stroke beberapa tahun belakangan ini) untuk kebaktian menunggu jenazah tiap malam dan siang untuk keluarga tersebut. Mamahku bersedia memasak tanpa dibayar tapi mereka yang membeli bahan-bahannya. Aku geleng-geleng dong. Aku tahu jiwa sosial mamahku tinggi, bukan masalah memasak tanpa dibayarnya,  tapi memasak 2x sehari dengan berbagai menu itu melelahkan. Apalagi di rumah kami, cuma bertiga yang bisa membantu mamah memasak.

Aku lelah,aku menyesali kenapa mamah harus menawarkan memasak untuk acara tersebut. Untuk gak membantu pun gak mungkin, karena mana mungkin bisa terselesaikan kalau aku gak ikut membantu. Tapi dibantu pun aku capek. Akhirnya,  tiap aku merasa kesal aku mengingatkan diriku sendiri kalau apa yang aku lakukan ini untuk menunjukkan kasih dan penghiburan yang dari Tuhan. Kalau nurutin hati, aku sih waktu liburan ini pengennya full istirahat.

Bersyukurlah, malam ini malam terakhir kami masak dan aku gak bertengkar dengan mamahku. Aku belajar gak mementingkan diri sendiri banget beberapa hari ini.

Efesus 4:2 (BIMKHendaklah kalian selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dengan membantu satu sama lain.

Ayat ini pas banget untukku, setelah beberapa hari ini menahan diri berusaha lemah lembut san sabar ke mama. Walaupun kesal aku berusaha mengendalikan diri supaya aku benar-benar bisa membantu mamah,kalau ngga sudah bubar jalan.

Mengasihi itu gak mudah, butuh pengorbanan, termasuk mengorbankan kepentingan sendiri. Segala rencana liburan yang aku susun berantakan. Dan aku berlajar banyak dari mamahku. Kalau dipikir-pikir, mamahku lebih capek dari aku. Tapi dia masih berinisiatif untuk menawarkan kasih pada orang lain secara total. Mamahku juga capek mengurus eyang yang stroke, mamahku lebih tua dari aku pastinya dia dong yang lebih capek,  tapi dia mau mengorbankan waktunya beristirahat, masa aku gak mau.

Mengasihi berarti berkorban. Berusaha membantu secara maksimal. Berkata dan bersikap lemah lembut sekalipun ingin meledak. Bersabar dengan apapun yang dirasakan.

Palangka Raya,  28 Juni 2017
-Mega Menulis-

No comments: