Saturday, September 23, 2017

Daniel 1-3, Amsal 13, 1 Korintus 13

Daniel 1:8 (TB)  Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya.

Daniel berketetapan tidak menajiskan dirinya,  dalam keadaan sulit pun dia tetap memilih untuk tunduk pada Tuhan dibandingkan pada manusia. Jadi membandingkan dengan diriku yang kadang masih kompromi dengan dosa lalu berpikir, "Tuhan tahu kalau aku terpaksa".

Daniel gak mencari pembenaran tetapi berketetapan melakukan yang benar.

Daniel 3:17-18 (TB)  Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;
tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."

Luar biasa keberanian Sadrakh,  Mesakh dan Abednego. Melalui perkataan mereka pada ayat di atas menunjukkan :
👉 Mereka percaya sepenuhnya pada kuasa dan kekuatan Tuhan.
👉 Mereka tetap mengasihi Tuhan sekalipun yang terjadi gak menyenangkan. Mereka tetap menyembah Tuhan.

Amsal 13:12 (TB)  Harapan yang tertunda menyedihkan hati, tetapi keinginan yang terpenuhi adalah pohon kehidupan.

Setiap hari aku mengecek website BNN dan kecewa karena hasil tesku belum juga keluar. Parahnya,  sudah hampir seminggu ini websitenya rusak. Sebenarnya,  aku paling gak suka kalau harus tanpa kepastian gini,  iya kalau lulus,kalau nggak bukannya lebih baik segera dapat kepastian?  Harapan yang tertunda emang memedihkan hati dan kebayang deh kalau keinginanku (lulus) terpenuhi pasti senang banget. Aku gak sabar!

Hari ini diingatkan untuk bersabar dan terus menaruh pengharapanku di dalam Tuhan. Belajar percaya kalau di dalam Tuhan pengharapanku gak akan sia-sia, meskipun yang aku inginkan gak terpenuhi, aku percaya Tuhan berikan yang terbaik menurut hikmatNya.

1 Korintus 13:5 (TB)  Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.

Kasih tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.

Sejak menikah, hal-hal terbaik dan terburukku keluar. Aku ternyata pemarah, aku gampang sekali marah ke suamiku karena hal yang sepele. Terutama saat aku berharap suamiku melakukan sesuatu tanpa kuminta,  well, sebenarnya aku sudah pernah bilang tapi mungkin dia lupa. Jadi aku ngambek atau mulai ketus. Suami sudah minta maaf pun aku gak segera memaafkan karena masih kesal.

Sampai sekarang aku masih berjuang dalam area ini. Mengasihi suamiku berarti aku  gak mudah marah dan gak menyimpan-nyimpan kesalahannya. Aku terus belajar untuk mengatakan ke suami saat aku masih kesal, tapi juga belajar gak mengungkit-ungkit kesalahannya,belajar mengampuni dengan sungguh.

Kasongan,  13 September 2017
-Mega Menulis-

No comments: