Saturday, September 23, 2017

Ester 6-10, Amsal 23, 2 Korintus 7

Ester 6:1-2 (TB)  Pada malam itu juga raja tidak dapat tidur. Maka bertitahlah baginda membawa kitab pencatatan sejarah, lalu dibacakan di hadapan raja.
Dan di situ didapati suatu catatan tentang Mordekhai, yang pernah memberitahukan bahwa Bigtan dan Teresh, dua orang sida-sida raja yang termasuk golongan penjaga pintu, telah berikhtiar membunuh raja Ahasyweros.

Ini pekerjaan Tuhan!! 😀
Siapa yang mengira saat gak bisa tidur, sang raja malahan membaca catatan sejarah yang isinya bagaimana Mordekhai menyelamatkan dia, tepat waktu saat Haman berniat jahat pada Mordekhai. Tuhan menggerakkan hari Raja Ahasyweros untuk membalas perbuatan Mordekhai. Waktu Tuhan selalu tepat! Awalnya bingung juga pasti, masa sih nyawanya sudah diselamatkan tapi sang penyelamat gak diberikan hadiah apa-apa. Kalau aku jadi Mordekhai aku akan kecewa. Bo, dah berbuat hal besar malahan gak diberikan penghargaan apa-apa. Cuma dicatat di catatan sejarah kerajaan, buat apa coba? Tapi ya itu tadi, waktu Tuhan selalu tepat. Tuhan punya rencana yang lebih besar dari harapan dan apa yang kita pikirkan. Tuhan luar biasa!!!

Amsal 23:17 (TB)  Janganlah hatimu iri kepada orang-orang yang berdosa, tetapi takutlah akan TUHAN senantiasa.

Kenapa sih iri pada orang berdosa:
👉 Karena mereka berbuat jahat dan hidupnya enak aja dan tidak mendapatkan hukuman malahan mendapatkan keuntungan
PADAHAL,  aku gak perlu iri karena siapa yang menabur akan menuai, mungkin belum waktunya. Atauuuu... Dia sudah menerima akibatnya tapi kita tidak tahu. Yang terpenting, pikirkan ini Meg: kamu mau berbuat dosa dan mendukakan Tuhan?
👉 Ada orang yang melakukan dosa dengan enaknya tanpa rasa bersalah, lah kita? Baru melakukan kesalahan sedikit aja dah merasa bersalah.
HARUSNYA,  aku berbahagia dong kalau kayak gitu! Berarti Tuhan masih mau menegur dan hati nuraniku belum mati. Aku masih mau menerima teguran, harusnya berbahagia.

Jangan iri melihat orang yang berbuat dosa! Kalau aku punya waktu mengamati hidup mereka, berarti sebenarnya aku punya waktu melakukan hal lain yang lebih berguna. Fokus sama Tuhan dan lihat mereka yang hidup kudus,supaya termotivasi hidup dalam kekudusan.

2 Korintus 7:6 (TB)  Tetapi Allah, yang menghiburkan orang yang rendah hati, telah menghiburkan kami dengan kedatangan Titus.

Allah memakai Titus sehingga kedatangannya menjadi penghiburan bagi Paulus, begitu bersukacitanya Paulus akan hal ini sehingga diceritakannya pada jemaat di Korintus.
Bagaimana denganku?
Apakah kehadiranku sudah menjadi penghiburan bagi orang lain?
Apakah kata-kataku sudah menguatkan mereka yang lemah?
Apakah statusku di Facebook membuat yang membacanya merasa diberkati?
Alangkah indahnya kalau aku juga dipakai Tuhan untuk menjadi penghiburan bagi orang lain seperti Titus.

Bagaimana kehadiranku menjadi penghiburan bagi orang lain?
👉 Kalau gak tahu mau ngomong apa, minta Tuhan yang taruhkan kata-kata yang tepat.
Kalau kita bertanya sama Tuhan,  Tuhan bisa taruhkan kata-kata yang benar-benar diperlukan oleh mereka yang mendengarnya sehingga nyata penghiburan itu dari Tuhan.
👉 Jangan melewatkan kesempatan untuk mengucapkan kata-kata yang memberkati orang lain.
Terkadang, sewaktu tahu kondisi teman atau baca statusnya yang perlu dikuatkan aku mikir, "Nantilah, aku komen atau nantilah aku sms". Eh... Ntar-ntar malah lupa atau pas ingat dah kelewat momennya.

🙏Tuhan, aku mau. Aku mau Kau pakai menjadi penghiburan bagi orang lain seperti Titus. Tolong aku Tuhan. Amin.

Kasongan,  23 September 2017
-Mega Menulis-

No comments: