Saturday, September 23, 2017

Ezra 4-6, Mazmur 137, Amsal 18, 2 Korintus 2

Ezra 4:4-5 (TB)  Maka penduduk negeri itu melemahkan semangat orang-orang Yehuda dan membuat mereka takut membangun.
Bahkan, selama zaman Koresh, raja negeri Persia, sampai zaman pemerintahan Darius, raja negeri Persia, mereka menyogok para penasihat untuk melawan orang-orang Yehuda itu dan menggagalkan rancangan mereka.

Kita perlu mengenali mereka yang memiliki visi sama dengan kita dan yang tidak. Jangan sampai mereka yang gak sevisi melemahkan visi yang dari Tuhan. Akan ada orang-orang yang melemahkan kita dalam menjalani visi dari Allah.
"Udah lah.... Gak usah terlalu pilih-pilih pasangan, tar jadi perawan tua looo.... "
" Gak papa lah, pakai uang pelicin supaya proyek gol,  semua orang juga sama kok. "
"Mosok mau dikalahin suami? Lawaaaannnn!!!"

Saat menghadapi mereka yang gak sevisi, apa yang harus dilakukan?
👉 Tahu saatnya diam dan tahu saatnya berbicata
Terkadang kita gak perlu meladeni mereka dengan debat,terkadang kita perlu menjelaskan. Kalau kelihatan tujuannya hanya untuk melemahkan kita, diamkan aja. Gak usah buang waktu meladeni mereka.
👉 Berdoa
Supaya Tuhan yang kuatkan dalam menjalani visi dariNya. Kalau memang Tuhan yang memanggil kita untuk mengerjakan panggilanNya, maka Dia yan akan perlengkapi dan meneguhkan kita sekalipun banyak orang menentang.
👉 Tetap giat dalam panggilan kita
Membungkam pengkritik atau pencemooh dengan aksi nyata. Fokus pada apa yang Tuhan ingin untuk kita lakukan, gak perlu fokus dengan hal yang gak penting.

2 Korintus 2:11 (TB)  supaya Iblis jangan beroleh keuntungan atas kita, sebab kita tahu apa maksudnya.

MENGAMPUNI 👉 Supaya iblis jangan beroleh keuntungan atas kita.

Orang-orang kantorku sekarang belum tahu kalau aku bakal pindah karena lulus tes kemarin. Anehnya, saat aku membayangkan akan ngasih tahu orang di kantor lama, ada kepuasan meninggalkan beberapa orang tertentu. Aku baru sadar rupanya ada kekecewaan selama bekerja bareng mereka. Duh,  rupanya selama ini aku abaikan karena memang jarang berkomunikasi dengan mereka, tapi ada beberapa kali tindakan mereka yang menyakiti dan rupanya masih membekas. Waktu aku mengingat apa yang terjadi aku jadi kesal dan lagi-lagi merasa puas karena akan pergi. Parah.

👉  Sebelum pindah, aku mau mengampuni mereka dan membereskan hatiku.

Sebenarnya aku bingung mulai dari mana mengampuni ini, kejadiannya dah lama dan aku aja baru sadar. Yang jelas, aku merasa gak bener dengan merasa puas pindah meninggalkan orang-orang tertentu. Ini gak baik.

🙏 Tuhan, tolong aku, mampukan aku mengampuni mereka yang menyakitiku. Jangan biarkan aku hidup dalam kebencian. Amin.

Amsal 18:24 (TB)  Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara.

Baca ayat ini awalnya aku memikirkan mereka yang pernah menyakitiku dan mereka yang sedemikian dekatnya sampai-sampai dah aku anggap saudara. Sewaktu aku mikir gitu, pertanyaan muncul dalam hatiku:
Sudahkah aku jadi sahabat yang lebih karib dari pada saudara?
Pernahkah aku mendatangkan kecelakaan bagi temanku?

Aku teringat seorang teman baikku yang mengikuti tes yang sama denganku, kami sama-sama mengincar jabatan yang sama, tapi aku yang lulus dan dia gagal (kami bersaing).  Sebelum mengikuti tes aku juga tahu dia mengikut tes ini,  wong informasi tes ini aku dapat dari dia, tapi aku gak tahu kalau kami mengincar jabatan yang sama, aku pikir dia mengincar yang lain. Aku sempat merasa bersalah dan sedih waktu tahu harus bersaing dengannya, tetapi aku benar-benar gak tahu,ya gimana lagi. Aku minta maaf saat itu dan dia bilang gak papa, siapaun yang dapat berarti ya emang rezekinya, lagipula saingan kami ada juga beberapa orang lain. Sekarang aku teringat dia dan jadi merasa sangat bersalah karena aku yang dapat.

🙏 Tuhan, Engkau tahu betapa gak enaknya perasaanku sekarang mengingat kawanku ini. Aku minta ampun kalau sudah menyakitinya.  Tolong jagai hubungan persahabatan kami supaya gak rusak karena hal ini. Aku percaya Tuhan punya rencana yang lebih baik bagi hidupnya. Amin.

Kasongan,  18 September 2017
-Mega Menulis-

No comments: