Tuesday, September 5, 2017

Yehezkiel 18-19, 2 Petrus 4, Amsal 31


Yehezkiel 18:29 (TB)  Tetapi kaum Israel berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Apakah tindakan-Ku yang tidak tepat, hai kaum Israel, ataukah tindakanmu yang tidak tepat?

Hari ini aku sempat berpikir, "Kenapa Tuhan hal ini terjadi seperti ini? Kenapa gak begini?"
Lalu Tuhan ingatkan aku, "Emang yang Tuhan siapa?"
Nah looo....!!!
Terkadang manusia (baca:aku) mempertanyakan keputusan Tuhan, menanyakan kenapa begini kenapa begitu, kenapa gak seperti ini, kok gak gitu. Lah, yang Tuhan siapa coba?
Tuhan gak pernah salah!
Seringnya, aku yang gak ngerti maksud Tuhan.
Aku terbatas dalam memahami maksud Tuhan dan jalan-jalanNya tapi Tuhan gak pernah salah. Aku gak perlu meragukan setiap jalanNya.
Hari ini aku sempat berpikir, "Kenapa Tuhan hal ini terjadi seperti ini? Kenapa gak begini?"
Lalu Tuhan ingatkan aku, "Emang yang Tuhan siapa?"
Nah looo....!!!
Terkadang manusia (baca:aku) mempertanyakan keputusan Tuhan, menanyakan kenapa begini kenapa begitu, kenapa gak seperti ini, kok gak gitu. Lah, yang Tuhan siapa coba?
Tuhan gak pernah salah!
Seringnya, aku yang gak ngerti maksud Tuhan.
Aku terbatas dalam memahami maksud Tuhan dan jalan-jalanNya tapi Tuhan gak pernah salah. Aku gak perlu meragukan setiap jalanNya.

Amsal 31:11 (TB)  Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan.

Ayat ini membuatku merenung dan bertanya-tanya ke diriku sendiri :
Apakah aku istri yang dapat dipercaya?
Adakah hal-hal yang kusembunyikan dari suami?
Apakah semua hal yang dipercayakan padaku bisa aku kerjakan dengan baik?
Apakah aku melakukan yang terbaik dalam setiap pekerjaan rumah tanggaku?
Apakah suamiku perlu selalu mengingatkanku?
Apakah hasil pekerjaanku berbeda saat dilihat dan tidak dilihat?

Aku belum sepenuhnya dapat dipercaya. Seringkali aku mengerjakan pekerjaan rumah tanggaku dengan asal saja. Aku masih perlu diingatkan untuk banyak hal. Aku cenderung berusaha lebih saat diperhatikan. Ada hal-hal yang masih ingin kusembunyikan dari suamiku.
Harus segera tobat, belajar menjadi isteri yang dapat dipercaya. Dari hal terkecil sekalipun.

Obaja 1:3 (TB)  Keangkuhan hatimu telah memperdayakan engkau, ya engkau yang tinggal di liang-liang batu, di tempat kediamanmu yang tinggi; engkau yang berkata dalam hatimu: "Siapakah yang sanggup menurunkan aku ke bumi?"

Memikirkan hasil tes redistribusi PNS yang aku ikuti minggu lalu membuat aku sombong,  aku merasa kalau aku kandidat yang paling pas menduduki jabatan tersebut karena pangkat dasarku sudah mencukupi dan aku punya pengetahuan dasar yang diperlukan pada jabatan tersebut, dari kandidat-kandidat yang ada hanya aku yang pernah menangani perencanaan dan program tersebut. Aku lupa kalau Tuhan berdaulat, Dia bisa mengangkat siapapun yang Dia mau untuk jabatan tersebut. Aku gak berhak untuk sombong sekalipun secara pengalaman aku lebih baik. Tuhan berdaulat, Dia tahu yang terbaik. Bahkan pengalamanku pun adalah pemberian Tuhan, aku gak berhak untuk menyombongkannya. Segala sesuatu yang aku banggakan adalah pemberian Tuhan semata. Bagianku adalah menerima apapun juga keputusanNya dengan sukacita.

🙏 Tuhan, ajari aku untuk tunduk pada keputusanMu. Engkau berdaulat dan aku mau bersyukur apapun hasil tesnya nanti.Aku mau bersukacita apapun keputusan Tuhan nanti. Saat ini, ajari aku juga untuk merendahkan hatiku. Karena semua pengalaman dan kemampuan yang aku miliki, semuanya dari Tuhan saja. Amin.

Kasongan,  31 Agustus 2017
-Mega Menulis-

No comments: