Tuesday, September 5, 2017

Yehezkiel 20-21, 1 Korintus 1, Amsal 1

Yehezkiel 20:1 (TB)  Pada tahun ketujuh, dalam bulan yang kelima, pada tanggal sepuluh bulan itu, datanglah beberapa orang dari tua-tua Israel untuk meminta petunjuk dari pada TUHAN dan duduk di hadapanku.

Saat tua-tua Israel meminta petunjuk dari pada Tuhan melalui Yehezkiel, Tuhan menjawab mereka dengan menceritakan bagaimana Tuhan mengasihi dan menghukum Israel,  Tuhan ingin  mengingatkan bagaimana Allah bertindak atas bangsa Israel,  suatu kisah yang sebenarnya turun-temurun sudah diketahui oleh mereka. SEHARUSNYA,  SEBENARNYA mereka sudah tahu dong apa yang diinginkan Allah dalam hidup mereka, tapi mereka bertanya lagi.

Bagaimana denganku? Apakah aku benar-benar ingin tahu kehendak Tuhan? Kalau iya, itu harus disertai kesediaan untuk menaati Tuhan. Karena kalau nggak, percuma!

Amsal 1:28 (TB)  Pada waktu itu mereka akan berseru kepadaku, tetapi tidak akan kujawab, mereka akan bertekun mencari aku, tetapi tidak akan menemukan aku.

Pernah suatu kali aku mengabaikan nasihat kawan hidupku, akibatnya aku kena batunya.  Begitu masalah terjadi, kawanku ini berkata, "Sudah kubilang kan?".
"Trus, gimana dong? Aku harus gimana? ", aku bertanya.
Kami berdua berpikir dan mencari solusi untuk masalah tersebut, kami gak menemukannya. Akibatnya, kami berdua harus menanggung akibat dari kesalahan yang kubuat.

Saat hikmat itu datang, jangan pernah menolaknya!Bukakan pintu lebar-lebar baginya.
Jangan sok tau!
Jangan sok pintar!
Akan datang saatnya dia menolak saat kita mencarinya!

1 Korintus 1:9 (TB)  Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia.

Pagi ini,  aku tes kehamilan. Dan hasilnya positif. Yay... !!! 🙌 Awalnya aku terkejut karena aku dan suami memang belum berencana untuk menambah momongan, tapi di sisi lain aku senang banget karena aku tahu ini anugerah Tuhan bagi keluarga kami. Tuhan masih mempercayai kami menjadi orang tua lagi,  itu suatu kehormatan.
Terkejut.
Senang.
Kuatir.
Takut.
Bahagia.
Semua perasaan campur aduk.

Tetapi ayat ini mengingatkanku bahwa Allahku adalah Allah yang setia. Aku diteguhkan kalau aku gak perlu kuatir. Dia sekali-kali gak akan meninggalkan kami. Segala kekuatiran dan ketakutanku kutaruh di kaki Tuhan. Dia setia. Selama ini Dia setia memelihara keluarga kami. Gak ada yang perlu aku kuatirkan.  Anakku sehat dan bertumbuh baik di dalam perutku. Amin.

Kasongan,  1 September 2017
-Mega Menulis-

No comments: