Monday, October 2, 2017

Lukas 1, Yohanes 1, Amsal 30-31, Yudas 1

Lukas 1:3-4 (TB)  Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu,
supaya engkau dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar.

Lukas gak asal menulis, dia menyelidiki dengan seksama SUPAYA yang membacanya dapat mengetahui bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadanya sungguh benar. Membaca ini aku jadi bersemangat 💪💪 Karena aku juga menulis di blog. LOL.
👉 Lukas menulis dengan tujuan!
Apakah tujuanku menulis? Aku diingatkan kalau aku menulis supaya aku gak melupakan perjalananku bersama Tuhan dan apa yang telah diajarkanNya, puji Tuhan kalau jadi berkat juga buat orang lain.
👉 Lukas melakukan riset terlebih dahulu.
Aku gak boleh asal menulis, apalagi saat aku tahu tulisanku akan dibaca orang lain. Siapa yang tahu, siapa yang akan membacanya nanti dan mengetahui kebenaran Kristus. Bayangkan kalau aku asal menulis.

Yohanes 1:8 (TB)  Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu.

Yohanes bukan terang itu,tapi banyak orang mengira dia adalah terang yang ditunggu-tunggu bangsa itu. Kenapa? Yohanes bersaksi,  ia membaptis, ia mengajar dengan penuh kuasa, dia hidup dalam kebenaran dan hidupnya sungguh-sungguh untuk Tuhan sehingga banyak yang mengira Dia Mesias yang dijanjikan. Yohanes mencerminkan gambaran Mesias yang selama ini dinanti.

Aku diingatkan kalau seharusnya beginilah saat Kristus hidup di dalam kita. Bukankah kita diciptakan segambar dan serupa dengan Tuhan? Seharusnya 'gambar'  Allah yang tampak pada diri kita.

Kalau aku ingin bersaksi pada orang lain dan mereka melihat Kristus yang hidup di dalamku, aku harus mempersilakan Kristus yang sungguh berkuasa atas hidup dan tindakanku dan tunduk kepadaNya. Supaya orang lain melihat Dia berkarya di dalam aku dan melalui aku.

Amsal 30:27 (TB)  belalang yang tidak mempunyai raja, namun semuanya berbaris dengan teratur,

Belalang gak mempunyai raja tapi semuanya dapat menertibkan dirinya,dia bisa diatur.
Bagaimana​ dengan kita?
Manusia adalah makhluk yang berakal budi,  berbeda dengan hewan dan tumbuhan. Tapi parahnya, seringkali kita gak bisa diatur, kalah dong dengan belalang. Kita berkata Tuhan raja kita tapi kita gak mau tunduk pada ketetapan-ketetapan-Nya. Ada aturan dan prinsip yang dibuat melindungi kita eh malah dilanggar. Anehnya manusia ini, begitu sulit diatur sampai-sampai berkata "peraturan ada untuk dilanggar".

Belalang yang gak punya aturan aja bisa diatur,  masa sih aku ngga. Aku perlu belajar untuk tunduk pada aturan atau ketetapan yang berlaku. Dan lebih dari itu,  aku harus mau diatur Tuhan. Tuhan sudah kasih aturanNya lewat firmanNya,berarti aku harus tunduk dong sama firmanNya.

Amsal 31:12 (TB)  Ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya.

Aku berbuat jahat ke suamiku tadi malam. Tadi malam Sara ditegur suamiku, nangis dong kenceng banget. Aku gak tega segera deh gendong dia untuk ngredain tangisnya. Suamiku bilang taruh karena ntar kalau kami gak sehati Sara bakal ngerasa dibelain padahal dia perlu tahu kalau dia salah,memang kami sudah pernah sih buat aturan gitu, gak boleh belain di depan anak. Aku ingat sih perjanjian kami tapi Sara nangis makin kenceng, tetap kupeluk dong, maksudnya biar reda dulu nangisnya. Berkali-kali suamiku bilang taruh,  aku kesal banget tapi aku tahu dia benar, dengan berat hati aku taruh. Akhirnya setelah agak lama drama selesai.

Setelah Sara tidur, aku ditegur suamiku. Gimana mau mendidik anak kalau kami gak sehati, bukannya kami dah sepakat sebelumnya. Lalu kenapa aku gak melaksanakan kesepakatan itu. Kami sama sebenarnya, kalau anak nangis buruan pengen peluk dan berat juga buat suami untuk gak peluk Sara. Tapi Sara perlu dikasih tahu dan belajar kalau dia buat salah. Duh, aku sudah jahat banget semalam, aku sempat mikir, kok suamiku tega lihat anak nangis gitu.

👉 Saat aku sebagai istri gak sehati dan sepakat dengan suami, aku sedang berbuat jahat pada suamiku.
[30/09, 5:55 a.m.] megasomega: Yudas 1:16 (TB)  Mereka itu orang-orang yang menggerutu dan mengeluh tentang nasibnya, hidup menuruti hawa nafsunya, tetapi mulut mereka mengeluarkan perkataan-perkataan yang bukan-bukan dan mereka menjilat orang untuk mendapat keuntungan.

Tuhan datang hendak menghakimi orang fasik, yakni orang yang:
- menggerutu dan mengeluh tentang nasibnya
- hidup menuruti hawa nafsunya
- mulutnya mengeluarkan perkataan-perkataan yang bukan-bukan
- menjilat orang untuk mendapatkan keuntungan

Aku masih melakukan beberapa hal di atas.  Sudah tahu kalau salah eh tapi masih dilakukan. Firman Tuhan tegas dan bilang kalau orang yang demikian akan mendapat hukuman. Minta ampun sama Tuhan sih udah, tapi kalau masih jadi penjahat kambuhan, kesalahan yang sama terus-menerus diulang berarti gak beneran tobat dong. Tuhan gak akan biarkan dirinya dipermainkan Meg! Dia tahu isi hatimu, Dia tahu apakah penyesalanmu sejati atau lip service.

👉 Penyesalan yang benar harus disertai perubahan hidup.

Kasongan,  30 September 2017
-Mega Menulis-

No comments: