Tuesday, October 17, 2017

Matius 11, Amsal 11, Ulangan 11

Matius 11:18-19 (TB)  Karena Yohanes datang, ia tidak makan, dan tidak minum, dan mereka berkata: Ia kerasukan setan.
Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya."

Orang yang gak mau menerima kebenaran hanya menghakimi orang lain. Dia gak mau membuka hatinya dan menerima kebenaran, orang lain selalu salah di matanya,hanya dirinya yang dianggapnya benar. Ibarat selumbar di mata orang terlihat tapi gajah di pelupuk matanya gak terlihat. Orang ini sibuk mencari kesalahan orang lain sehingga gak punya waktu untuk melakukan hal yang benar.

Matius 11:28 (TB)  Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

Kalau kita datang pada Tuhan, Dia menjanjikan KELEGAAN. Dan benar, Dia kasih kelegaan lo. Aku pernah mengalami, sering,  yang datang sama Tuhan cuma bisa nangis-nangis karena dah capek dan gak bisa ngapa-ngapain dengan apa yang terjadi. Aku gak kuat ngomong apa-apa ke Tuhan, doa pun nggak, cuma bisa nangis dan bilang, "Tuhan, tolong"  berkali-kali.Berasa banget Tuhan hadir dan kasih kelegaan itu. Wuihhh...  Tuhan sungguh baik.

Amsal 11:11 (TB)  Berkat orang jujur memperkembangkan kota, tetapi mulut orang fasik meruntuhkannya.

Berkat orang jujur memperkembangkan kota.
Kejujuran seseorang ternyata gak cuma menguntungkan dirinya sendiri tapi juga kotanya 🙌 Bayangkan! Orang jujur akan jadi berkat bagi orang lain,  bahkan kotanya. Jangan pernah ragu untuk tetap jujur sekalipun sekeliling kita gak jujur. Saat ini kejujuran merupakan hal yang langka. Harus belajar jujur dari hal yang kecil kepada siapa pun. Kalau kita gak jujur dalam hal kecil apalagi hal besar?

Aku baru mendengar cerita bagaimana suami istri gak jujur dalam hal keuangan. Duh! Mengerikan banget.  Sang suami gak mau jujur masalah keuangan karena takut istrinya marah kalau tahu dia memberi uang ke keluarganya. Sang istri kecewa karena merasa gak dipercaya dalam hal keuangan dengan suaminya, dia tidak pernah tahu berapa jumlah uang di rekening keluarga mereka.
👉 Aku bersyukur selama ini aku dan suami selalu terbuka masalah keuangan sehingga gak perlu kucing-kucingan. Aku baru menyadari kalau kejujuran dalam keluarga adalah anugerah. Aku dan suami mau menjadi teladan dalam hal kejujuran untuk Sara. Bukan karena mengejar berkat Tuhan tapi karena ini menyenangkan hati Tuhan.

Baru terpikir,  kenapa orang takut jujur?
Biasanya karena takut rugi!
Padahal orang yang jujur akan disayangi.

Ulangan 11:11-12 (TB)  Tetapi negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya, ialah negeri yang bergunung-gunung dan berlembah-lembah, yang mendapat air sebanyak hujan yang turun dari langit;
suatu negeri yang dipelihara oleh TUHAN, Allahmu: mata TUHAN, Allahmu, tetap mengawasinya dari awal sampai akhir tahun.

"Amin Tuhan. Amin. Amin "
Dalam hati aku berucap demikian saat aku membaca ayat ini, mengingat kami akan masuk ke tempat kami yang baru sebentar lagi. Kota yang baru (well, dulu aku dibesarkan di Palangka Raya tapi selama aku bekerja aku stay di kota lain, jadi aku menganggap rumahku di Kasongan. Ini berbeda karena kami sekeluarga akan ke Palangka Raya untuk tinggal di sana). Tempat baru yang akan kami duduki adalah tempat Tuhan memelihara kami. Aku percaya.Aku percaya berkatNya tersedia saat kami :
sungguh-sungguh mendengarkan perintah yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, sehingga kamu mengasihi TUHAN, Allahmu, dan beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, (Ulangan 11:13)

Kasongan,  11 Oktober 2017
-Mega Menulis-

No comments: