Sunday, October 8, 2017

Matius 12, Markus 3, Lukas 6, Amsal 8, Ulangan 8

Markus 3:4 (TB)  Kemudian kata-Nya kepada mereka: "Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?" Tetapi mereka itu diam saja.

Matius 12:12 (TB)  Bukankah manusia jauh lebih berharga dari pada domba? Karena itu boleh berbuat baik pada hari Sabat."

Tuhan menegur orang Farisi yang SELALU meributkan hal-hal yang boleh dan tidak boleh. SELALU mempermasalahkan hukum-hukum Taurat tanpa memahami dengan benar, mereka hanya melakukan tanpa pengertian. Mereka meributkan apa saja hukum yang harus dilaksanakan tanpa memahami mengapa Tuhan ingin hal tersebut dilaksanakan.

Sama seperti orang Kristen saat ini,  Tuhan ingin kita gak meributkan hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan , tetapi lupa hal yang paling penting yakni mengasihi dan bagaimana kita menjadi serupa dengan Kristus. Hari ini aku juga diingatkan, melebihi apa yang kita lakukan, Tuhan juga melihat apa yang ada di dalam hati kita. Dia melihat motivasi kita yang terdalam. Percuma kita melakukan hal yang benar tetapi sikap hati kita gak benar di hadapan Tuhan. Standar hidup anak Tuhan sangat tinggi karena Tuhan juga melihat yang gak terlihat, hati kita.

Lukas 6:11 (TB)  Maka meluaplah amarah mereka, lalu mereka berunding, apakah yang akan mereka lakukan terhadap Yesus.

Respon orang Farisi saat ditegur:
- marah
- ingin membalas dendam
Bagaimana responku saat ditegur, apakah sama dengan orang Farisi? Marah dan ingin membalas dendam? Saat ditegur aku mungkin gal membalas dendam tapi aku sadar kalau responku saat ditegur sering gak benar, sering aku gak terima, defense dan gak mau berubah.

Harus berubah!
Sewaktu ditegur seharusnya aku mau menerima dan mau berubah. Kalau dipuji aku berterima kasih, seharusnya kalau ditegur aku lebih berterima kasih karena itu berarti aku diberi kesempatan untuk berubah.

Ulangan 8:2 (TB)  Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak.

Perjalanan orang Israel selama 40 tahun di padang gurun ternyata punya tujuan. Ya iya lah ya,  mana mungkin Tuhan melakukan sesuatu tanpa tujuan. Tujuan Tuhan adalah :
👉 merendahkan hati orang Israel
Di Mesir,  walaupun ditindas tapi segala yang mereka perlukan ada, mereka merasa gak membutuhkan Tuhan. Tapi kesulitan, tantangan, masalah dan banyak hal di padang gurun seharusnya membuat mereka berseru pada Tuhan, bukan kepada Musa dan Harun.
👉 mencobai untuk mengetahui apa yang ada dalam hati orang Israel,  apakah mereka berpegang pada perintah Tuhan atau nggak
Mudah untuk taat saat keadaan baik-baik saja, tapi bagaimana saat kesulitan datang? Siapa kita yang sebenarnya terlihat saat kita berada dalam tekanan.

Kalau saat ini kita merasa ada di padang gurun dan seperti berputar-putar, kita perlu ingat kalau TUHAN punya tujuan saat mengizinkan kita mengalami itu. Jangan-jangan seperti orang Israel, Tuhan ingin merendahkan hati kita dan melihat ketaatan kita.

Amsal 8:13 (TB)  Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.

Aku baca pasal 8 berulang kali dan tiap baca bagian ini "... aku benci kepada kesombongan, kecongkakan,...." diingatkan pada seseorang. Akhir-akhir ini aku merasa lebih baik daripada dia dalam banyak hal. Dan itu KESOMBONGAN! Tuhan gak suka itu.

🙏 Tuhan,  ampuni aku karena sombong. Padahal aku bukan apa-apa, aku bukan siapa-siapa tanpa Tuhan. Kalau aku ada sebagaimana aku ada sekarang adalah karena kasih karunia Tuhan,  aku gak pantas buat sombong. Tolong aku Tuhan,  aku gak lebih dari orang lain, aku sama saja dengan orang lain, sama-sama memerlukan Tuhan. Tolong aku Tuhan. Amin

Palangka Raya,  8 Oktober 2017
-Mega Menulis-

No comments: