Tuesday, October 17, 2017

Matius 5-7, Amsal 9, Ulangan 9


Ucapan Bahagia
Matius 5:2 (TB)  Maka Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya:

Yesus memberikan definisi baru bahagia. Yang berbahagia ialah: yang miskin di hadapan Allah,  yang berdukacita,  yang lemah lembut,  yang lapar dan haus akan kebenaran,  yang bermurah hati,  yang suci hatinya,  yang membawa damai,  yang dicela dan dianiaya karena Tuhan. 
Aneh kan?
Tapi Yesus mau menyampaikan pesan bahwa hidup di dalam Tuhan itu PASTI BERBAHAGIA. Berbahagia bukan karena semua yang kita inginkan diberikan, tapi karena Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan. Dia memahami kita. Tuhan memberikan penghiburan saat kita berdukacita. Dia memuaskan kita yang lapar dan haus akan kebenaran. Sekalipun kita mengalami banyak hal gak menyenangkan,  di dalam Tuhan ada kebahagiaan. Dia memberikan kebahagiaan dengan cara yang berbeda dengan dunia.

Matius 5:13-14 (TB)  "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.

Aku adalah garam dan terang dunia. Tuhan ingin aku jadi berkat bagi dunia yang sudah tawar dan gelap ini. Bagaimana caranya?
Dengan mengasihi dan berbuat baik,  supaya orang lain MEMULIAKAN BAPA DI SORGA.
Tujuan akhirnya adalah supaya orang lain memuliakan Bapa di sorga.

Matius 6:1 (TB)  "Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga.

MOTIVASI
Apakah alasanku melakukan berbagai kewajiban agamaku seperti berdoa, membaca firman Tuhan, berpuasa,  dll? Apakah supaya dilihat orang lain? Atau untuk Tuhan? Seandainya orang lain gak melihat dan memperhatikanku, apakah aku masih akan berbuat baik?
Apakah yang mendorongku melakukan banyak hal baik?
Untuk apakah aku melakukannya?
Aku pernah dapat quote gini:segala sesuatu yang kita lakukan bukan karena Tuhan dan bukan untuk Tuhan itu NOL.  Karena sebaik apapun hal itu, tapi fokusnya bukan Tuhan. Bisa jadi kita cari hormat dari manusia. Benar-benar diingatkan untuk fokus pada Tuhan,dan bukan manusia.

Matius 6:21 (TB)  Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.

Teringat pernah baca sebuah buku yang berkata dengan kalimat lain untuk ayat ini:Hatimu mengikut hartamu. Jadi kalau kamu ingin punya hati untuk misi, taruhlah hartamu di sana. Kamu pasti akan memikirkan misi. Kalau kamu ingin memikirkan misionaris beserta keluarganya, berikan hartamu dan kamu akan memikirkannya.

Ayat ini benar-benar mengingatkanku kalau aku adalah penatalayan atas hartanya Tuhan. Tuhanlah pemilik, aku hanya pengelola. Aku perlu bertanya pada Sang Pemilik, apa yang Dia ingin aku lakukan dengan hartaNya.

Matius 6:34 (TB)  Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."

Yes!
Amin! 
Benar-benar diteguhkan untuk gak kuatir. 💪💪
Allah yang memelihara hidupku. Amin.

Matius 7:12 (TB)  "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.

❤️THE GOLDEN RULES ❤️

Amsal 9:6 (TB)  buanglah kebodohan, maka kamu akan hidup, dan ikutilah jalan pengertian."

Buanglah KEBODOHAN!
Hal-hal apa yang merupakan kebodohan dan masih aku lakukan saat ini?Kalo masih mau hidup, BUANG!! Seringkali aku bebal sudah tahu salah,  sudah tahu gak benar,  sudah tau merugikan,  eh masih dilakukan.
👉 Suka menunda pekerjaan
Seringkali karena capek dan malas, aku menunda pekerjaan. Akibatnya begitu pekerjaan numpuk semakin malas. Kalau dikejar-kejar, hasilnya jadi gak maksimal.
👉 Berpikiran negatif.
Kalau menghadapi sesuatu seringnya aku membayangkan yang terburuk. Kalau menghadapi situasi yang gak jelas, atau menghadapi orang yang sulit, aku beranggapan yang jelek tentang orang itu.
Tuhan bilang hari ini:
BUANG KEBODOHANMU!
Buang segala hal yang gak berguna. Ibaratnya buang sampah, masa sih ntar-ntar mau kita ambil lagi? Jangan! Sekali dah dibuang ya dibuang aja.

Ulangan 9:5-6 (TB)  Bukan karena jasa-jasamu atau karena kebenaran hatimu engkau masuk menduduki negeri mereka, tetapi karena kefasikan bangsa-bangsa itulah, TUHAN, Allahmu, menghalau mereka dari hadapanmu, dan supaya TUHAN menepati janji yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni Abraham, Ishak dan Yakub.
Jadi ketahuilah, bahwa bukan karena jasa-jasamu TUHAN, Allahmu, memberikan kepadamu negeri yang baik itu untuk diduduki. Sesungguhnya engkau bangsa yang tegar tengkuk!"

Bangsa Israel diingatkan kalau bukan karena jasa-jasa dan kebenaran hati mereka maka mereka masuk ke negeri yang dijanjikan Tuhan, karena sesungguhnya mereka bangsa yang tegar tengkuk. Mereka masuk ke tanah perjanjian karena:
👉 kefasikan bangsa-bangsa yang menempati tanah perjanjian
👉 Tuhan menepati janjiNya

Aku jadi diingatkan juga kalau segala yang kumiliki dan kucapai adalah karena kebaikan Tuhan semata. Tadi aku bertemu seorang kawan yang mengucapkan selamat atas kelulusanku di BNN, dia tahu kalau dari kabupaten kami ada 3 orang yang ikut tes dan hanya aku yang lulus, dia berkata berarti aku yang paling pintar. Reaksi pertamaku gr dong, ya juga ya, hebat juga ya aku lulus, begitu pikirku. Lalu baca ayat ini jadi ketampar-tampar!!!! Aku lulus bukan karena aku hebat dan pintar, tapi karena Tuhan. Udah. Gitu aja. Gak boleh aku mengambil apa yang jadi bagian Tuhan, kemuliaan hanya bagiNya. Amin

Kasongan,  9 Oktober 2017
-Mega Menulis-

No comments: