Monday, October 2, 2017

Nehemia 11-13, Mazmur 126,2 Korintus 12, Amsal 28

Nehemia 12:44, 47 (TB)  Pada masa itu beberapa orang diangkat untuk mengawasi bilik-bilik perbendaharaan, bilik-bilik untuk persembahan khusus, untuk hasil pertama dan untuk persembahan persepuluhan, supaya sumbangan yang menurut hukum menjadi bagian para imam dan orang-orang Lewi dikumpulkan di bilik-bilik itu sesuai dengan ladang setiap kota. Sebab Yehuda bersukacita karena para imam dan orang-orang Lewi yang bertugas.
Pada zaman Zerubabel dan Nehemia semua orang Israel memberikan sumbangan bagi para penyanyi dan para penunggu pintu gerbang sekadar yang perlu tiap-tiap hari dan mempersembahkan persembahan kudus kepada orang-orang Lewi. Dan orang-orang Lewi mempersembahkan persembahan kudus kepada anak-anak Harun.

Israel dan Yehuda bersukacita karena para Imam dan Orang Lewi yang bertugas sehingga mereka memberikan sumbangan bagi para penyanyi dan persembahan kudus. Mereka bersukacita karena akhirnya ada yang mau melayani Tuhan di rumahNy, orang-orang yang dengan setia mau melakukan pekerjaan Tuhan setiap saat. Mereka bersukacita sehingga mau memberikan apa yang dimilikinya untuk mensupport mereka yang melayani Tuhan.

Jadi bercermin dengan diriku sendiri, kapan terakhir kali aku bersukacita karena ada mereka yang mengabdikan dirinya sepenuhnya untuk melayani Tuhan dan sesama? Seringkali aku menganggap itu hal yang biasa, toh itu memang panggilan mereka kan? Tapi hari ini aku coba membayangkan, bagaimana kalau gak ada lagi pendeta, pastor, misionaris,  pemusik, penyanyi gereja, dll yang melayani Tuhan. Wuih, ngeri sekali! Padahal masih banyak orang yang belum kenal Tuhan, masih banyak yang butuh kasih Tuhan melalui pelayanan mereka.

Aku jadi bersyukur, masih ada mereka yang mau memenuhi panggilan Tuhan untuk melayani.
APA YANG BISA AKU LAKUKAN UNTUK MENSUPPORT MEREKA?
👉 Daya
👉 Dana
👉 Doa

Nehemia 13:6-7 (TB)  Ketika peristiwa itu terjadi aku tidak ada di Yerusalem, karena pada tahun ketiga puluh dua pemerintahan Artahsasta, raja Babel, aku pergi menghadap raja. Tetapi sesudah beberapa waktu aku minta izin dari raja untuk pergi.
Lalu aku tiba di Yerusalem dan melihat kejahatan yang dibuat Elyasib untuk keuntungan Tobia, sebab bagi Tobia ini telah disediakannya sebuah bilik di pelataran rumah Allah.

Rupanya hanya sesaat saja Israel dan Yehuda menaati hukum-hukum Allah,mereka kembali pada perbuatan mereka sebelum mengenal hukum Tuhan. Berbeda sekali dengan Nehemia. Nehemia SELALU berusaha menaati hukum Allah. Dengan tegas dia menghukum mereka yang bersalah. Dengan sekuat tenaga dia berusaha supaya segala sesuatu yang salah diperbaiki agar menjadi benar.

Mazmur 126:5-6 (TB)  Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.

Pemulihan pasti terjadi!!!
Ada saatnya kita akan dipulihkan dari keadaan kita, tapi kita harus ingat untuk tetap setia dan bertekun di dalam Tuhan, jangan berubah menjadi tidak setia. Saat kita berdosa dan jatuh, mungkin Tuhan akan membiarkan kita menerima akibat dari perbuatan kita. Tapi kita harus bangkit dan kembali setia pada Tuhan, pada saatnya pemulihan itu akan datang.

2 Korintus 12:7 (TB)  Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri.

*supaya aku jangan meninggikan diri*
Dua kali dalam satu ayat,  Paulus mengatakan ini. Terkadang kita harus mengalami masalah, kesulitan, cobaan, penyakit, penderitaan dan berbagai hal lain yang membuat kita lemah. Tuhan mengizinkan itu terjadi dengan tujuan. Salah satunya SUPAYA AKU JANGAN MENINGGIKAN DIRI.

Segala kesulitan yang aku alami harusnya membuatku menyadari bahwa sekalipun aku lemah, aku juga kuat karena aku memiliki Kristus. Dia yang menguatkanku. Aku bergantung sepenuhnya pada Kristus, di luar Dia aku gak bisa berbuat apa-apa. Aku gak punya alasan untuk meninggikan diri, aku hanya harus meninggikan Kristus yang membuatku cakap melakukan segala perkara,  yang menyembuhkanku dengan bilur-bilurnya,  yang menghiburku,  yang tetap bersamaku melewati penderitaanku.

SUPAYA AKU JANGAN MENINGGIKAN DIRI, AKU HARUS MENINGGIKAN KRISTUS.

Amsal 28:23 (TB)  Siapa menegur orang akan kemudian lebih disayangi dari pada orang yang menjilat.

Berkali-kali aku menegur seorang teman tapi sepertinya dia tidak suka ditegur,  dia lebih suka saat orang lain setuju dengan keputusannya. Aku merasa dia jadi dekat dengan kawan lain yang menyetujui dan mendukung tiap tindakannya. Aku gak mau melakukan itu karena kupikir itu gak benar. Walaupun menyakitkan atau gak enak, aku harus tetap mengatakan yang benar. Well,  karena dia gak mau mendengarkan,  akhir-akhir ini aku jadi malas menegur dia. Terserahlah pikirku kalau gak mau dengar,  mosok mau dipaksa.

Tadi pagi, aku teringat si teman ini lagi, aku memutuskan menyapanya di WA dan aku share beberapa hal yang sesuai kondisinya, ternyata reaksinya seperti biasa dong,  gak mau terima teguran. Sempat kesal juga aku, ini orang apaan sih. Lah, baca ayat ini aku jadi terhibur. Buat apa aku kecewa, respon temanku bukan urusanku, yang jelas aku menegur karena aku peduli padanya. Kalau aku sudah menegur, aku hanya bisa berdoa semoga dia memilih melakukan yang benar.

Kasongan,  28 September 2017
-Mega Menulis-

No comments: