Sunday, October 1, 2017

Nehemia 6-7, 2 Korintus 10, Amsal 26

Nehemia 6:2-3 (TB)  maka Sanbalat dan Gesyem mengutus orang kepadaku dengan pesan: "Mari, kita mengadakan pertemuan bersama di Kefirim, di lembah Ono!" Tetapi mereka berniat mencelakakan aku.
Lalu aku mengirim utusan kepada mereka dengan balasan: "Aku tengah melakukan suatu pekerjaan yang besar. Aku tidak bisa datang! Untuk apa pekerjaan ini terhenti oleh sebab aku meninggalkannya dan pergi kepada kamu!"

Nehemia tahu kalau dia akan dicelakakan, dia menolak undanga Sanbalat dan Gesyem dengan balasan yang luar biasa:
"Aku tengah melakukan suatu pekerjaan yang besar. Aku tidak bisa datang! Untuk apa pekerjaan ini terhenti oleh sebab aku meninggalkannya dan pergi kepada kamu!"

Saat ini,  kalau Tuhan sedang mempercayakan pekerjaan besar dan panggilan khususNya bagiku, aku gak boleh membiarkan ada yang mengalihkan perhatianku dan membuatku meninggalkan pekerjaan itu. Aku harus fokus dan mengingatkan diriku sendiri dengan perkataan Nehemia pada Sanbalat tadi: Aku sedang melakukan pekerjaan yang besar,  aku tidak akan meninggalkannya.

Nehemia 6:15-16 (TB)  Maka selesailah tembok itu pada tanggal dua puluh lima bulan Elul, dalam waktu lima puluh dua hari.
Ketika semua musuh kami mendengar hal itu, takutlah semua bangsa sekeliling kami. Mereka sangat kehilangan muka dan menjadi sadar, bahwa pekerjaan itu dilaksanakan dengan bantuan Allah kami.

Bayangkan!  Tembok Yerusalem dibangun kembali hanya dalam waktu 52 hari, kurang dari 2 bulan. Luar biasa! Sebelumnya siapa yang bisa membayangkan tembok sebuah kota dibangun kembali dalam waktu sesingkat itu. Apalagi di tengah-tengah serangan Sanbalat. Karena begitu cepatnya tembok itu jadi,  musuh menjadi takut dan menyadari kalau pekerjaan dilakukan dengan bantuan Tuhan.

Semakin sulit dan mustahil suatu pekerjaan yang Tuhan ingin kita kerjakan, kalau kita setia mengerjakannya maka akan semakin besar hormat dan kemuliaan yang diterima Tuhan waktu pekerjaan itu selesai. Karena nyata benar kalau Tuhan yang mengerjakannya.

Amsal 26:10 (TB)  Siapa mempekerjakan orang bebal dan orang-orang yang lewat adalah seperti pemanah yang melukai tiap orang.

Amsal 26:10 (BIMK)  Siapa mempekerjakan orang bodoh atau sembarang orang akan merugikan banyak orang.

Kemarin aku berurusan ke dinas lain dan merasakan diping-pong saat berurusan. Padahal sesama pegawai tapi aku merasa mereka bekerja gak sepenuh hati dan asal dalam menjawab pertanyaan orang yang membutuhkan mereka, padahal itu tugas mereka. Sedih banget melihat yang kayak gitu. Untung aku sesama pegawai jadi masih ada inisiatif, gak kebayang kalau orang luar yang tanya, pasti bingung dan urusan mereka mandek.

Saat ini aku belum mempunyai usaha sendiri dan masih jadi pegawai tapi aku gak mau bersikap seperti pegawai yang kutemui apalagi menjadi orang di ayat ini. Aku bukan orang yang bebal,  aku gak mau melakukan hal yang bodoh dan merugikan banyak orang.

Aku mau:
✔️ Bekerja dengan sepenuh hati seperti untuk Tuhan dan bukan manusia
Aku harus ingat bahwa pekerjaanku adalah untuk Tuhan,Dia big bosku.  Masa sih aku gak melakukan yang terbaik kalau untuk Tuhan, masa sih aku asal-asalan dalam bekerja.
✔️ Biarpun gak ada bos di kantor, aku harus tetap berintegritas
Menurut temanku, saat aku mengeluhkan sikap pegawai yang aku temui, yang mereka lakukan itu sudah biasa. Mereka hanya ramah dan melakukan tugas mereka kalau ada bosnya.
✔️ Mau melayani dan helpful pada orang lain.
Aku mau jadi berkat bagi mereka yang berhubungan denganku di tempat kerja dengan melayani dan menolong mereka yang membutuhkan.

2 Korintus 10:11 (TB)  Tetapi hendaklah orang-orang yang berkata demikian menginsafi, bahwa tindakan kami, bila berhadapan muka, sama seperti perkataan kami dalam surat-surat kami, bila tidak berhadapan muka.

Tindakan Paulus dkk dengan perkataannya dalam suratnya sejalan.Berhadapan muka dan gak berhadapan muka dia sama. Paulus  dkk adalah orang yang berintegritas. Paulus gak ngomongin si A pada si B, lalu begitu si A datang dia diam. Paulus memilih ngomong apa adanya.

Aku teringat seorang teman kantorku yang sikapnya membuatku geleng-geleng,  aku pernah menegur tapi gak dihiraukan, akhirnya aku memilih diam kalau bertemu dia tetapi  akhir-akhir ini aku membicarakannya dengan seorang teman lain. Gak boleh gitu lagi!  Kalau ada yang gak pas, langsung tegur dengan kasih ke orangnya langsung. Jangan diam di depan tapi di belakang gak terima.

Kasongan,  26 September 2017
-Mega Menulis-

No comments: