Wednesday, December 6, 2017

Amsal 29, Yeremia 26

Amsal 29:2 (TB)  Jika orang benar bertambah, bersukacitalah rakyat, tetapi jika orang fasik memerintah, berkeluhkesahlah rakyat.

tetapi jika orang fasik memerintah, berkeluhkesahlah rakyat.

Saat ini banyak sekali orang yang berkeluh kesah di sosial media dengan kepemimpinan gubernur baru di Jakarta. Di beberapa daerah lain di Kalimantan beberapa saudaraku juga mengeluhkan kepemimpinan kepala daerahnya.

👉 Saatnya aku juga datang kepada Tuhan membawa keluhanku dalam doa, supaya aku belajar melihat seperti Tuhan melihat. Dia punya rencana dan aku perlu melakukan bagianku, berdoa bagi tempatku ditempatkan. Mengucapkan berkat juga. Gak cuma mengeluh.

Yeremia 26:16 (TB)  Lalu berkatalah para pemuka dan seluruh rakyat itu kepada imam-imam dan nabi-nabi itu: "Orang ini tidak patut mendapat hukuman mati, sebab ia telah berbicara kepada kita demi nama TUHAN, Allah kita."

Setelah berulang kali Yeremia berbicara, barulah orang Yehuda menyadari kalau Yeremia berbicara demi nama Tuhan. Mereka baru taat setelah sekian kali Yeremia datang. Oke lah, syukur akhirnya mereka taat. Tapi aku bayangkan kalau aku sebagai orang tu minta Sara melakukan sesuatu dan dia gak langsung taat pasti aku sedih. Apalagi kalau pakai berkali-kali ngomong dan kasih hukuman baru ditaatin. Nah, kalau aku aja pengen anakku taat segera setelah diomongin, apalagi Tuhan. Ketaatan yang ditunda sama dengan ketidaktaatan.

👉 Aku mau berkata, "Ya Tuhan"  dan melakukan perkataanNya segera setelah aku mendengarNya, bukannya berkata "Nggak mau Tuhan"  atau "Nanti".

Kasongan,  29 November 2017
-Mega Menulis-

No comments: