Monday, January 15, 2018

Amsal 15, Matius 15

Matius 15:2-3 (TB)  "Mengapa murid-murid-Mu melanggar adat istiadat nenek moyang kita? Mereka tidak membasuh tangan sebelum makan."
Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Mengapa kamu pun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu?

Seringkali kita memandang kesalahan orang lain lebih berat dari kesalahan kita sendiri, padahal kalau kita mau adil, dosa ya dosa. Tidak ada seorang pun yang lebih berdosa dibandingkan orang lain.

👉 Belajar dari kelakuan orang Farisi dan ahli Taurat ini, aku tidak perlu mengurusi kesalahan dan dosa orang lain. Aku perlu mengkoreksi diri sendiri terlebih dahulu sebelum sibuk mengkoreksi orang lain. Semua dosa sama di mata Tuhan, jadi sebelum berurusan dengan dosa orang lain, lihat diri sendiri dulu, pasti banyak hal yang perlu dibereskan.
👉 Sebelum aku menegur orang lain, cek hati dan motivasiku, apakah hanya ingin menunjukkan kalau hidupku lebih benar atau karena aku mengasihi orang lain tersebut.

Amsal 15:13 (TB)  Hati yang gembira membuat muka berseri-seri, tetapi kepedihan hati mematahkan semangat.

Sudah pertengahan bulan dan kami belum gajian. Bahkan baru dengar kabar kalau tunjangan bulan ini dipotong. Rasanya kesal awalnya, apalagi kami lumayan banyak pengeluaran. Tapi aku memilih mau bersukacita. Setidaknya segala tagihan bulan ini masih bisa terbayar, bersyukur aku belum punya kredit di bank yang mengharuskan potongan gaji (gak terbayangkan kalau gaji gak full eh kepotong kredit lagi), berapa yang akan dibawa pulang deh,  bersyukur stok susuku sampai lahiran kayaknya cukup,  susu Sara juga masih ada.

Aku masih punya banyak hal yang bisa kusyukuri,gak perlu bersedih hanya karena gaji. Tuhan Yesus setia. Dia Allah yang gak pernah lalai memeliharaku. Aku hidup bukan karena gajiku, aku hidup dari setiap firman yang keluar dari mulut Allahku. Amin.

Kasongan, 15 Januari 2018
-Mega Menulis-

No comments: