Wednesday, January 3, 2018

Amsal 27, 1 Yohanes 2

1 Yohanes 2:3 (TB)  Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya.

Pengenalan kita akan Tuhan ditunjukkan  dengan ketaatan kita akan perintahNya.Ngakunya kenal Tuhan tapi kadang taat kadang nggak, jangan-jangan taat cuma saat menguntungkan diri sendiri. Jangan-jangan taat hanya waktu mudah untuk dilakukan.

Jadi perenunganku yang dah hampir setahun ikut BRG, hampir tiap hari baca Alkitab sebanyak 2 pasal. Ada gak sih perubahan hidupku? Ada. Yang paling nyata sih dulu kalau melakukan hal yang bertentangan sama FirTu seringnya cuek aja, membela diri. Minta ampun sih sama Tuhan tapi pasti ngasih alasan, sekarang berasa lebih sering kesentil dan nyadar waktu sudah atau akan berbuat dosa. Semacam ada alarm yang ingatin: kamu salah Meg, gak boleh gini, harusnya gini. Katanya kenal Tuhan, masa sih kamu kayak gitu. Dan langsung minta ampun sama Tuhan gak pakai membela diri, pokoknya bertekad gak mau lagi mengulangi kesalahan yang sama. Udah kenal Tuhan kok ga ada perubahan hidup sih.

Amsal 27:5 (TB)  Lebih baik teguran yang nyata-nyata dari pada kasih yang tersembunyi.

Kemarin ditegur suami dan aku gak langsung terima. Jengkel banget rasanya. Apalagi aku gak merasa salah. Jadi, kemarin kami mengunjungi keluarga. Karena aku lama gak bertemu ngobrol lah aku asyik dengan tanteku. Sara masih kurang enak badan, udah gak panas sih tapi lemas karena susah makan. Kami ajak ke tempat keluarga karena di sana banyak anak kecil, pikir kami, siapa tahu dia jadi selera makan.

Sara agak rewel dan selalu minta digendong sambil berdiri. Karena merasa gak kuat gendong Sara sambil berdiri lama-lama ya sudahlah kupasrahkan sama suami, kupikir gak masalah lah ya, wong aku emang gak kuat. Ternyata suami komplain karena aku dianggapnya cuek dan mau enaknya doang. Aku gak terima dong, wong emang aku gak kuat. Udah mau ngambek aku, diem aja. Tapi akhirnya aku ngomong ke suami, eh rupanya suamiku juga sedang sakit tangannya dan sakit waktu gendong Sara. Oalah, pantesan aja suami komplain, wong posisinya kami sebenarnya sama-sama sakit, kok aku enak-enak aja gak bantuin. Pantaslah aku ditegur. Rupanya aku gak tahu keadaan suami trus seenaknya aja.

Alarm buatku. Emang sih selama hamil ini suami jadi terabaikan. Berasa akhirnya kalau lebih banyak fokus ke diri sendiri, bayi di perut dan Sara. Gak boleh gitu. Gimana pun suami harus diperhatikan. Bersyukur ini suami sendiri yang negur.

Palangka Raya, 27 Desember 2017
-Mega Menulis-

No comments: