Wednesday, January 3, 2018

Amsal 25, Yeremia 52

Yeremia 52:31 (TB)  Kemudian dalam tahun ketiga puluh tujuh sesudah Yoyakhin, raja Yehuda, dibuang, dalam bulan yang kedua belas, pada tanggal dua puluh lima bulan itu, maka Ewil-Merodakh, raja Babel, dalam tahun ia menjadi raja, menunjukkan belas kasihannya kepada Yoyakhin, raja Yehuda, dengan melepaskannya dari penjara.

Semalaman Sara panas badannya, dari 2 hari yang lalu dah mulai panas, tapi mulai panas banget dari sore kemarin. Puncaknya tadi pagi,bukannya membaik malahan suhu badannya semakin panas. Di kepala ni dah mikir macam-macam, gimana kalau begini, gimana kalau begitu.  Sebelumnya gak pernah Sara sepanas ini, sewaktu imunisasi pun dia gak terlalu panas. Tadi pagi pas lagi panas-panasnya aku sempat berdoa supaya Tuhan berbelas kasihan pada kami,  ngeri banget kalau terjadi hal-hal yang gak terbayangkan. Puji Tuhan sekarang Sara dah mendingan panasnya.

Pas baca ayat ini, berasa sama dengan Yoyakhin yang menerima belas kasihan Tuhan. Kalau dia melalui Raja Babel, kalau aku melalui paramedis di RS. Bersyukur banget respon dokter dan perawat lumayan cepat sehingga Sara ditangani dengan baik dan bisa pulang. Aku jadi menyadari, kalau selama ini Sara sehat, itu hanya karena kebaikan Tuhan. Kalau nggak? Duh.... Gak terbayangkan deh.

Amsal 25:21 (TB)  Jikalau seterumu lapar, berilah dia makan roti, dan jikalau ia dahaga, berilah dia minum air.

Ayat ini berbicara tentang berbuat baik dengan seteru kita dan aku masih gagal. Kemarin aku kesal banget dengan sebuah toko yang rasis dan aku meninggalkan komentar buruk di sosial medianya. Ternyata susah ya berbuat baik dengan yang berbuat gak baik. Dalam hatiku aku ingin membela diri tapi firman Tuhan ini benar-benar menegurku.

Palangka Raya, 25 Desember 2017
-Mega Menulis-

No comments: