Monday, February 19, 2018

Amsal 19, Kisah Para Rasul 19

Kisah Para Rasul 19:38 (TB)  Jadi jika Demetrius dan tukang-tukangnya ada pengaduannya terhadap seseorang, bukankah ada sidang-sidang pengadilan dan ada gubernur, jadi hendaklah kedua belah pihak mengajukan dakwaannya ke situ.

Baca ini jadi ingat keadaan di Indonesia, di mana ada orang-orang menggunakan kekuatan massa untuk mendapatkan keinginannya dan menghasut orang lain untuk sedikit-sedikit berdemo. Mereka memaksakan keinginannya dengan memanfaatkan orang lain.

Sejujurnya, aku benci melihat orang-orang seperti ini, apalagi kalau ingat demo berjilid-jilid yang mereka lakukan. Seringkali demo tersebut ditunggangi oknum tertentu. Aku berdoa supaya Tuhan berikan terang di hati mereka supaya gak asal ngikut demo tanpa tujuan, apalagi tahun ini tahun politik, berdoa supaya ada kedamaian di Indonesia dan Tuhan taruhkan pemimpin-pemimpin yang berintegritas dan gak hanya mencari keuntungan diri sendiri di Indonesia.

Amsal 19:4 (TB)  Kekayaan menambah banyak sahabat, tetapi orang miskin ditinggalkan sahabatnya.

Bersahabat memerlukan ketulusan dan kesetiaan, bukan ada maunya. Ada orang-orang tertentu yang sepertinya 'menguntungkan' kalau ada di dekat dia, bukan hanya secara material tapi ada orang-orang yang hidupnya sungguh jadi berkat dalam hal teladan hidupnya. Tetapi tantangan menjadi sahabat adalah tetap menjadi sahabat bahkan saat si sahabat tidak memberikan keuntungan apapun. Saat sahabat kita berubah menjadi orang lain yang gak kita kenal, apakah kita akan menjauhi atau tetap bersahabat dengannya? Saat sahabat kita melakukan hal yang memalukan, apakah kita akan menegur dan tetap memgasihinya atau pelan-menjauhinya?

Kasongan, 19 Februari 2018
-Mega Menulis-

No comments: