Thursday, February 22, 2018

Amsal 22, Kisah Para Rasul 22

Kisah Para Rasul 22:7-8 (TB)  Maka rebahlah aku ke tanah dan aku mendengar suatu suara yang berkata kepadaku: Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?
Jawabku: Siapakah Engkau, Tuhan? Kata-Nya: Akulah Yesus, orang Nazaret, yang kauaniaya itu.

Paulus awalnya mungkin bingung mengapa dia dikatakan menganiaya Yesus, padahal dia gak mengenal Yesus secara pribadi, lah kapan dia menganiaya? Tapi kebenarannya adalah setiap pengikut Kristus adalah tubuh Kristus sehingga saat kita menganiaya sesama pengikut Kristus maka kita sedang menganiaya Kristus.

Aku diingatkan, kalau aku selama ini nyinyir dengan sesama pengikut Kristus, kalau aku membenci sesama jemaat, kalau aku nggosipin masalah orang lain, nah.... Berarti aku sedang menganiaya Kristus. Bagaimana selama ini aku bersikap pada sesama anggota tubuh Kristus sebenarnya aku sedang melakukannya pada Kristus. Mudah melupakan kalau aku dan sesama pengikut Kristus yang lain sebenarnya satu tubuh Kristus jadi aku berespon gak benar pada apa yang dilakukan sesamaku.

👉 Mengasihi. Mengasihi. Dan mengasihi. Gak ada pilihan lain, hanya itu yang benar untuk dilakukan pada sesama tubuh Kristus. Itu berarti aku harus sabar, murah hati, lemah lembut, mengampuni,  dll-nya. Suka gak suka. Mau gak mau.

Amsal 22:29 (TB)  Pernahkah engkau melihat orang yang cakap dalam pekerjaannya? Di hadapan raja-raja ia akan berdiri, bukan di hadapan orang-orang yang hina.

Pagi ini aku akan menghadap Kepala BNN Provinsi yang sebentar lagi akan jadi pimpinanku. SK ku sudah keluar dan aku mau melapor dahulu sebelum mulai bekerja, kemungkinan sih baru mulai bulan depan. Aku teringat perjuanganku mendapatkan posisi ini, yes ini semua anugerah Tuhan. Dia yang memampukanku mendapatkan pekerjaan di tempat yang baru ini. Kalau dipikir lagi, luar biasa apa yang sudah Tuhan buat. Dari tahunya ada lelang jabatan kemaren pun, aku baru tahu saat perpanjangan pendaftaran di hari terakhir.  Segala persiapan pengiriman berkas cuma satu hari, pas pula ada pimpinanku di kantor lama yang mau tanda tangan. Berangkat tes pun dengan biaya sendiri. Dag dig dug mau tes karena Jakarta macet sekali paginya dan panjang proses yang aku lalui sampai SK keluar, prosesnya gak singkat. Dan aku bersyukur sampai sekarang untuk semua yang aku lewati.

Sejujurnya, aku jauh dari cakap. Tapi ada sukacita tersendiri hari ini karena sebentar lagi akan menghadap pimpinan baru di provinsi. Aku mengingat perjalananku sampai sekarang dan melihat ada anugerah Tuhan. Awal-awal dulu ditempatkan di bagian perencanaan aku gak suka, aku merasa dibuang di tempat yang gak nyaman, aku merasa dipaksa harus belajar banyak hal baru, beban tugasnya pun lebih berat dari tempat sebelumnya, dikejar deadline laporan, diremehkan orang, penghasilan berkurang, belum lagi banyak jam untuk belajar banyak aplikasi, dll. Aku bersyukur Tuhan tolong aku dan mampukan aku, kalau gak, gak tahu deh. Aku gak pernah menyangka atau mimpi, kalau aku bakal dapat promosi ke provinsi karena pindah ke bagian perencanaan. Tapi ya itu tadi, Tuhan begitu setia menolongku berproses dan diganjarNya aku sekarang.

Aku percaya kalau kita setia pada proses, Tuhan lebih setia lagi. Kita gak pernah tahu Dia akan bawa ke mana tapi selama kita mengikut Dia, kita akan sampai di tempat terbaik yang Dia siapkan yang gak pernah kita minta atau kita doakan. Dia tahu kemana akan membawa kita, kita emang gak tahu, tapi bagian kita adalah tetap setia pada proses.

Palangka Raya, 22 Februari 2018
-Mega Menulis-

No comments: