Sunday, February 11, 2018

Amsal 9, Kisah Para Rasul 9

Amsal 9:12 (TB)  Jikalau engkau bijak, kebijakanmu itu bagimu sendiri, jikalau engkau mencemooh, engkau sendirilah orang yang akan menanggungnya.

Aku merasakan sekarang dalam mendidik anak aku perlu BIJAK, karena nantinya aku sendiri yang akan  merasakan kebijakan itu sendiri. Aku butuh kebijakan dari Tuhan untuk menjadi teladan bagi anakku dan mendidiknya. Segala buku dan teori parenting yang aku baca gak akan ada gunanya sampai aku menjadi buku yang dapat dilihat dan dibaca oleh anak-anakku nantinya. Gak semua hal bisa aku terapkan saklek ke anakku, tapi yang jelas aku harus menjadi contoh terbaik yang dilihatnya.

Aku melihat beberapa contoh dalam kehidupan nyata bahwa apa yang dikatakan sampai berbusa-busa ke anak gak akan diikutinya kalau dia gak melihat itu dalam kehidupan keseharian orang tuanya. Percuma memaksa atau marah ke anak, malah akan membuatnya menjadi pahit, apalagi kalau kita melakukannya saat dia sudah besar. Dari kecil anak sebenarnya melihat dan menyerap keadaan sekelilingnya. Aku harus bekerja keras dari sekarang,mumpung anak masih kecil. Jadi, kalau saat ini aku berusaha BIJAK dengan MEMBANGUN KEBIASAAN YANG BAIK, saat aku hampir  menyerah, atau merasa itu sulit... Aku harus ingat kalau aku melakukannya untuk bukan hanya untuk diriku sendiri, tetapi untuk anak-anakku nantinya. Suatu hari, aku akan melihat tuaianku melalui kehidupan anakku. Suatu hari aku akan melihat apakah aku menjadi bijak dalam kehidupanku melalui kehidupan anak-anakku.

🙏 Tuhan, tolong aku untuk menjadi bijak dalam bertindak. Biarlah aku menjadi model yang dilihat anakku dan menjadi teladan. Mampukan aku menjadi orang tua yang gak ngomong doang, tapi sungguh melakukan. Aku mau jadi orang tua yang berintegritas bagi anakku, aku mau melakukan yang kukatakan dan mengatakan yang kulakukan. Tolong aku ya Tuhan. Amin.

Kisah Para Rasul 9:20-21 (TB)  Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah.
Semua orang yang mendengar hal itu heran dan berkata: "Bukankah dia ini yang di Yerusalem mau membinasakan barangsiapa yang memanggil nama Yesus ini? Dan bukankah ia datang ke sini dengan maksud untuk menangkap dan membawa mereka ke hadapan imam-imam kepala?"

Pertobatan Paulus mencengangkan banyak orang,  ada PERUBAHAN di dalam hidupnya setelah mengalami perjumpaan dengan Tuhan. Orang-orang percaya yang awalnya ragu dengan pertobatan Paulus berubah percaya dan menerimanya sebagai salah seorang dari mereka. Kenapa? Karena apa yang dilakukan Paulus BERBICARA lebih keras dibandingkan dengan apa yang dia ucapkan. Dia vak sekedar ngomong dah tobat tapi menjalani kehidupan lamanya, dia hidup sebagai Paulus. Dia berbeda.

Bagaimana denganku yang sudah berjumpa dengan Tuhan dan firmanNya setiap hari? Adakah pertobatan setiap hari di dalam hidupku? Adakah perubahanku dirasakan orang lain dan mencengangkan mereka yang melihatku? Atau jangan-jangan hidupku sama aja, gak ada bedanya dengan sebelumnya.  Jangan-jangan aku sekedar merasa hidupku berubah tapi perubahannya gak dirasakan orang lain, bahkan orang terdekatku. Perenungan buatku.

Palangka Raya, 9 Februari 2018
-Mega Menulis-

No comments: