Monday, March 12, 2018

Amsal 12, Yohanes 12

Yohanes 12:5-6 (TB)  "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?"
Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.

Sekilas sepertinya kata-kata Yudas baik, ia menampilkan dirinya sebagai seseorang yang memperhatikan orang miskin padahal itu dikatakannya untuk menutupi kesalahannya. Dia sendiri tidak lebih baik dari orang lain, bahkan dia pencuri, tapi tanpa malu dia menyalahkan Maria yang melakukan perbuatan baik dengan ketulusan.

Aku belajar, tidak perlu kita menghakimi apa yang dilakukan orang lain. Bukan urusan kita mengomentari perbuatan baik yang dilakukan orang lain. Setiap orang bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri, bukan perbuatan orang lain. Tuhan tahu dan mengenal siapa kita, Dia menghargai setiap hal yang kita lakukan dengan ketulusan. Tidak perlu kita menilai dan mengomentari apa yang dilakukan orang lain. Kalau kita sibuk mengurus orang lain maka kita gak akan sempat melakukan hal yang baik.

Amsal 12:16 (TB)  Bodohlah yang menyatakan sakit hatinya seketika itu juga, tetapi bijak, yang mengabaikan cemooh.

Beberapa hari yang lalu, malam-malam aku ingin selalu ditemani suami mencari makanan tertentu. Aku bangunkan suamiku, eh pak suami malah bilang dia ngantuk banget. Terus aku bilang mau pergi sendiri, tapi berharap suami nemenin, eh suami bilang supaya hati-hati. Krik. Krik. Akhirnya aku pergi dengan perasaan kesal. Di jalan mikir, kok suami tega ya istri lagi hamil gede keluar malam gini. Sakit hati pokoknya, pengen ngomel-ngomel. Pengen nongkrong di mana malam-malam biar dicariin. Childish ya. Tapi di jalan akhirnya mikir, ngapain aku berlaku kekanakan kayak gitu. Suamiku emang gitu orangnya, kalau dia bilang ngantuk banget ya emang ngantuk banget. Lagian aku keluar malam lama-lama, iya kalau dicariin, kalau suami malah tidur nyenyak sampai pagi kan konyol 😂 Sempat mikir nih suami apa gak sayang istri ya, tapi ya kalau gak sayang masa rela selama aku hamil suamiku yang bantuin ngurus urusan rumah tangga 😀 Akhirnya setelah beli makanan yg aku mau, aku pulang. Eh bener dong, suamiku tidur ngorok dengan enaknya.

Aku bersyukur gak pakai ngomel bangunin tidur suamiku. Yang penting kan aku sudah dapat apa yang aku mau. Lagian konyol kan sakit hati gara-gara suami ngantuk banget malah dipaksa nemenin. Kalau ada apa-apa di jalan pas kami pergi gimana? Tadi aku cerita sama suami kalau kapan hari aku sempat kesal bentar. Dan dia minta maaf karena waktu itu emang ngantuk banget. Persoalan selesai 😊

Palangka Raya, 12 Maret 2018
-Mega Menulis-

No comments: